ISSN : 1978-225X
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengukur kadar PGF2 pada produk biakan sel monolayer vesikula seminalis dan endometrium sapi bali dengan
penambahan hipotaurin. Sel epitel vesikula seminalis dan sel epitel endometrium dibiakkan dalam tissue culture medium (TCM 199) + fetal calf
serum (FCS) 10%, dan estrus mare serum (EMS) 10%. Konsentrasi sel kultur adalah 1,9x106 dan setiap kultur ditambahkan hipotaurin dengan
konsentrasi 0, 4, dan 8 mM sebagai antioksidan, kemudian diinkubasikan pada temperatur 38,5 C dengan 5% CO2 dan masa inkubasi 6 hari.
Konsentrasi PGF2 diukur dengan teknik radioimmunoassay (RIA). Rataan kadar PGF2 yang diproduksi monolayer sel vesikula seminalis
adalah 1287,503,00; 313,751,50, dan 221,252,22 pg/ml masing-masing untuk konsentrasi hipotaurin 0; 4; dan 8 mM. Rataan kadar PGF2
pada produk monolayer sel endometrium adalah 40,001,63; 87,250,95; dan 54,753,59 pg/ml masing-masing untuk konsentrasi hipotaurin 0;
4; dan 8 mM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kadar PGF2 tertinggi diperoleh pada produk sel monolayer vesikula seminalis lebih
tinggi dibanding kadar PGF2 pada produk sel monolayer endometrium (P<0,05). Penambahan hipotaurin pada media kultur sel vesikula
seminalis menyebabkan penurunan kadar PGF2, sebaliknya penambahan hipotaurin pada media kultur sel epitel endometrium dapat
meningkatkan kadar PGF2. Kadar PGF2 tertinggi diperoleh pada produk sel monolayer vesikula seminalis tanpa hipotaurin.
____________________________________________________________________________________________________________________
Kata kunci: PGF2, hipotaurin, vesikula seminalis, endometrium
ABSTRACT
In this study, the concentration of PGF2 produced by seminal vesicle and endometrial monolayer cells culture with the presence of
hypotaurine was determined. The epithelial cells of the seminal vesicle and endometrium were cultured in TCM 199 growth medium with 10%
fetal calf serum (FCS) and 10% estrus mare serum (EMS). The cells were cultured at a density of 1.9x106 per ml medium with the presence of 0,
4, and 8 mM hypotaurine as an antioxidant, followed by incubation at 38.5 C in 5% CO2 atmosphere for 6 days. Levels of PGF2 in the cell
culture medium were determined by radioimmunoassay (RIA) techniques. The average of PGF2 produced by seminal vesicle monolayer culture
were 1287.503,00, 313.751.50, and 221.252.22 pg/ml in 0, 4, and 8 mM hypotaurine concentration respectively. The average of PGF2
concentration produced by endometrial monolayer culture were 40.001.63, 87.250.95, and 54.753.59 pg/ml in 0, 4, and 8 mM hypotaurine
concentration respectively. The result showed that PGF2 levels in the monolayer culture of seminal vesicle cells was significantly higher than in
the monolayer culture of endometrial cells(P<0.05). The presence of hypotaurine reduced the level of PGF2 produced by the monolayer culture
of seminal vesicle. In contrast, the presence of hypotaurine increased the level of PGF2 in the monolayer culture of endometrial cells. In
conclusion the highest level of PGF2 was found in the monolayer culture of seminal vesicle without the presence of hypotaurine.
____________________________________________________________________________________________________________________
Key words: PGF2 , hypotaurine, seminal vesicle, endometrium
PENDAHULUAN
Prostaglandin merupakan hormon lokal atau secara
umum bukan merupakan hormon sistemik karena
mempunyai masa paruh yang pendek (Mayes, 1993).
Pada awalnya, prostaglandin diperkirakan diproduksi
dari kelenjar prostat. Namun sekarang diketahui bahwa
bagian terbesar prostaglandin dalam cairan seminal
disekresikan oleh kelenjar vesikula seminalis
(Margolius et al., 1987; Fallon and Mary, 1999; Daniel
et al., 2004). Senyawa prostaglandin bersifat asam,
larut dalam lemak, dan merupakan turunan dari asam
lemak tidak jenuh yang mengandung 20 atom C yang
dihasilkan dari membran fosfolipid oleh aktivitas
fosfolipase A2 dan prostaglandin sintase spesifik
lainnya (Goff, 2004).
Endometrium dan kelenjar vesikula seminalis
merupakan sumber prostaglandin F2 (PGF2), dan
kedua organ tersebut dilaporkan dapat dibiakkan
Tabel 1. Rataan (X)SD kadar PGF2 (pg/ml) produksi monolayer sel vesikula seminalis (MVS) dan endometrium (ME) sapi bali
Konsentrasi hipotaurin (mM)
Kelompok
Jumlah sampel
0
4
8
MVS
1287,503,00
313,751,50
221,252,22
ME
40,00 1,63
87,250,95
54,753,59
13
14
15