Disusun olehKelompok 3 :
Purwa Saputra
(11620038)
Maulidiah
(11620055)
Mukholifah
(11620058)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal.Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing masing
memiliki tugas dan fungsi khusus.Salah satu organ yang paling vital dalam sistem
metabolism tubuh adalah Hati, Empedu dan Pancreas.
Hati merupakan sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh,
berwarna merah kecoklatan, yang mempunysi berbagai macam fungsi, termasuk
perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam
system pencernaan. Hati dewasa normal memiliki massa sekitar 2,5% dari massa
tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, sebelah kanan,
dibawah diafragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hipokondrium
kanan dan sebagian epigastrium abdomen.Permukaan atas berbentuk cembung
dan berada di bawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan
lekukan fisura transverses.Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar
masuk hati.Secara fisiologis, hati memiliki banyak fungsi yang penting dalam
tubuh manusia (Nurachmah, 2011).
Fungsi hati bersangkutan dengan metabolisme tubuh.Khususnya mengenai
pengaruhnya atas makanan dan darah.Hati merupakan bagian dari system
pencernaan, makanan dipecahkan oleh enzim dalam saluran pencernaan dan
diangkut oleh darah ke hati dan akhirnya ke jaringan (Watson, 2002).
Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh dalam hal bahwa ia
menjadi pengantar metabolisme. Artinya ia mengubah zat makanan yang
diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat di dalam tubuh. Guna
dibuat sesuai untuk pemakaiannya di dalam jaringan.Hati juga mengubah zat
buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk ekskresi ke dalam empedu
dan urine (Watson, 2002).
Kandung empedu (vesika fellea) adalah kantong berbentuk buah pir yang
terletak apada permukaan visceral diliputi oleh peritoneum kecuali bagian yang
melekat pada hati dan terletak pada permukaan bawah hati diantara lobus dekstra
dan kaudatus hati (Syaifuddin, 2009).
Empedu berperan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, karena
mengandung asam empedu yang membantu mengemulsikan lemak sehingga
dapat dicerna oleh enzim lipase pankreas serta membantu tanspor dan absorpsi
produk akhir lemak menuju atau melalui membrane mukosausus.Empedu
berperan sebagai alat untuk mengeluarkan hasil buangan dari darah, seperti
bilirubin dan kelebihan kolesterol yang dibentuk hati.(Widiastuty, 2010).
Pankreas adalah organ lunak yang berjalan miring dan menyilang dinding
posterior abdomen pada regio epigastrium , terletak dibelakang lambung dan
terbentang dari duodenum sampai ke limpa. Dalam sistem pencernaan manusia,
pankreas sangat berperan penting.Organ ini berupa kelenjar panjang berwarna
putih yang agak menyempit.Terletak di bagian tengah rongga perut bagian atas
(tepatnya di bawah lambung dan terletak di samping usus duabelas jari) dengan
panjang 14-18 centimeter dan berat 65-67 gram (Sloane, 2003).
Sangatlah penting bagi tubuh untuk mempertahankan konsentrasi glukosa
darah karena secara normal, glukosa merupakan satu-satunya bahan makanan
yang dapat digunakan otak, retina, epithelium germinal dari gonad. Sebaliknya,
konsentrasi glukosa darah perlu dijaga agar tidak meningkat terlalu tinggi karena
glukosa sangat berpengaruh terhadap tekanan osmotik cairan ekstraseluler, dan
bila konsentrasi glukosa meningkat sangat berlebihan akan dapat menimbulkan
dehidrasi seluler. Selain itu, sangat tingginya konsentrasi glukosa dalam darah
menyebabkan keluarnya glukosa dalam air seni.Keadaan-keadaan tersebut
menimbulkan diuresis osmotik oleh ginjal, yang dapat mengurangi cairan tubuh
dan elektrolit (Guyton dan Hall, 2006).
Berdasarkan hal tersebut menjadi latar belakang pembuatan makalah ini
yakni bertujuan untuk menjelaskan anatomi dan fungsi fisiologi dari hati, empedu
dan pancreas yang merupakan sistem dalam tubuh yang berperan dalam proses
pengaturan insulin dan glukagon.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi hati?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi empedu?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi pankreas?
4. Bagaimana pengaturan insulin dan glukagon pada metabolisme?
1.3.Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi hati
2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi empedu
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi pankreas
4. Untuk mengetahui pengaturan insulin dan glukagon pada metabolisme
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Anatomi dan Fisiologi Hati
2.1.1. Anatomi Hati
Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas
rongga perut di bawah diafragma. Beratnya 1.500 gr atau 2,5 % dari berat
badan orang dewasa normal. Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena
kaya akan persediaan darah. Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan
yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme. Lobus kanan hati lebih besar dari
lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus
caudatus, dan lobus quadratus (Nurachmah, 2011).
Hati terbungkus dalam kapsul tipis yang tidak elastis dan sebagian
tertutupi oleh lapisan peritoneum.Lipatan peritoneum membentuk ligamen
penunjang yang melekatkan hati pada permukaan inferior diafragma (Evelyn,
2005).
Hati secara luas dilindungi iga iga, yang terbungkus dalam kapsul
tipis yang tidak elastis dan sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum.Lipatan
peritoneum membentuk ligamen penunjang yang melekatkan hati pada
permukaan inferior diafragma (Evelyn, 2005).
Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri.Permukaan atas
berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma, permukaan bawah tidak
rata dan memperlihatkan lekukan, fisura transverses.Permukaannya dilintasi
oleh berbagai pembuluh darah yang masuk keluar hati. Fisura longitudinal
memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah, sedangkam ligament
falsiformis melakukan hal yang sama di permukaan atas hati. Hati memiliki 4
lobus. Dua lobus berukuran besar ( lobus kanan lebih besar dari lobus kiri yang
berbentuk seperti baji ). Dua lobus lainnya yaitu lobus kaudatus dan kuadratus
yang berada dipermukaan posterior (Nurachmah, 2011).
Fisura porta merupakan permukaan posterior hati di mana banyak
struktur yang masuk dan keluar kelenjar.Vena porta masuk dan membawa
darah dari lambung, limpa, pancreas, usus halus, dan usus besar.Arteri hepatica
masuk dan membawa darah arteri.Arteri ini merupakan cabang dari arteri
seliaka, yang merupakan cabang dari abdomen.Arteri hepatica dan vena porta
membawa darah ke hati.Aliran balik bergantung pada banyaknya vena hepatica
yang meninggalkan permukaan posterior dan dengan segera masuk ke vena
kava inferior tepst di bawah diafragma.Serat saraf simpatik dan parasimpatik
mempersarafi bagian ini.Duktus hepatica kanan dan kiri keluar, membawa
empedu dari hati ke kandung empedu.Pembuluh limfe meninggalkan hati, lalu
mengalirkan sebagian limfe ke nodus di abdomen dan sebagian nodus torasik
(Nurachmah, 2011).
dan
kholesterol.Dimana
serum
Cholesterol
menjadi
standar
dibentuk
dari
deaminasi
asam
amino
yang
kandung
empedu
mengosongkanisinya
ke
dalam
duodenum
2.
1. Bagian awal disekresi kan oleh sel-sel hepatosit hati, sekresi awal ini
mengandung sejumlah asam empedu, kolestrol dan zat-zat organic
lainnya, kemudian empedu disekresikan dalam kanalikuli billiaris kecil
yang terletak di antara sel-sel hati di dalam lempeng hepatic.
2. Empedu masuk kedalam porifer menuju septa interlebularis, tempat
duktus billiaris terminal dan secara progresif kedalam kedalam duktus
yang lebih besar, akhirnya mencapai duktus hepatikus dan duktus billiaris
komunis, dari sini empedu langsung dikosongkan kedalam/ deodonum
atau dialihkan melalui duktus sirtikus ke dalam kandang empedu, dalam
perjalanan melalui duktus-duktus billiaris ini, bagian kedua dari sekresi
ditamabhkan kedalam sekresi empedu yang pertama. Sekresi tambahan ini
berupa ion-ion natrium dan bikarbonat encer yang disekresikan oleh selsel epitel sekretoris yang terletak didalam duktu;us dan duktus. Sekresi
yang kedua ini seringkali meningkatkan jumlah total empedu sebanyak
100 persen. Sekresi kedua ini diramgsang oleh sekretin sehingga
menyebebkan peningkatan jumlah ion-ion bikarbonat yang menambah
sekresi pancreas dalam menetralkan asam dalam lambung.
2.
3.
4.
Bakteri dalam usus halus: bakteri dalam usus harus mengubah bilirubin
menjadi urobilin yaitu salah satu zat yang direbsorbsi dari usus dan
diubah menjadi sterkobilin yang disekresi dalam fases sehingga fases
berwarna kuning.
i.
Glukagon
Glukagon bekerja terutama di hati, tempat hormon ini menimbulkan
berbagai efek pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yaitu
(Bawono, ____):
glikogen,
meningkatkan
glikogenolisis,
dan
merangsang
glukoneogenesis.
2. Efek pada lemak, mendorong penguraian lemak dan menghambat sintesa
trigliserida. Glukagon meningkatkan pembentukan keton (ketogenesis) di
hati dengan mendorong perubahan asam lemak menjadi badan keton.
3. Efek
pada
protein,
glukagon
menghambat
sintesa
protein
dan
hiperglikemik
hormon
ini
cenderung
memulihkan
ii.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas dapat disimpulakan bahawa:
1. Hati dapat merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat
beragam. Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Hati memiliki
4 lobus. Dua lobus berukuran besar dan dua lobus lainnya yaitu lobus
kaudatus dan kuadratus yang berada dipermukaan posterior.
2. Kandung empedu (vesika fellea) adalah kantong berbentuk buah pir yang
terletak pada permukaan bawah hati diantara lobus dekstra dan kaudatus hati.
Empedu berperan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, serta
berperan sebagai alat untuk mengeluarkan hasil buangan dari darah.
3. Pankreas adalah organ lunak yang berjalan miring dan menyilang dinding
posterior abdomen pada regio epigastrium , terletak dibelakang lambung dan
terbentang dari duodenum sampai ke limpa. Organ ini memiliki 2 fungsi :
Bagian eksokrin dari pankreas berfungsi sebagai sel asinar pankreas,
memproduksi cairan pankreas yang disekresi melalui duktus pankreas ke
dalam usus halus.
4. Pengaturan insulin pada metabolism berperan dalam mengendalikan gula
darah. Tubuh menyerap mayoritas karohidrat sebagai glukosa (gula darah).
Dengan meningkatnya gula darah setelah makan, pankreas melepaskan insulin
yang membantu membawa gula darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai
bahan bakar dalam proses metabolism. Sedangkan Pengaturan glukagon pada
metabolism bekerja terutama di hati, tempat hormon ini menimbulkan
berbagai efek pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
5. Pengaturan
glukosa
darah
sangatlah
penting
bagi
tubuh
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Bawono, Mokhamad Nur. ____. Kontrol Hormon Insulin dan Glukagon dalam
Perubahan Metabolisme Selama Latihan.
Evelyn C. Pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT.
Gramedia
Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta
: EGC.
Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta
: EGC.
Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., dan Rodwell, V.W. (2003). Biokimia
Harper. Edisi 25. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nurachmah, Elly., Rida Angriani. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta:
Salemba Medika
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Syaifuddin.2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk perawat eds 10.Jakarta : EGC
Widiastuty, Astri Sri. 2010. Patogenesis Batu Empedu. Jurnal, Volume 1, Edisi, 1
Qomariah, Romadhoni. 2013. Peran Insulin Pada Metabolisme Karbohidrat,Lemak
Dan Protein, Kelaparan Serta Defisiensi Insulin. Dalam internet
[Diakses. 11 September 2014]
http://romadhoniqomariah.blogspot.com/2013/04/peran-insulin-padametabolisme.html