Buletin SR No 1 PDF
Buletin SR No 1 PDF
Galeri Foto
aAhowu! Selamat datang di Kepulauan Nias yang indah! Sepanjang Sidang Raya
XVI PGI, yang berlangsung mulai hari ini sampai Senin, 17 November nanti, Anda
akan sering mendengar seruan penuh persahabatan itu. Maknanya, lebih kurang,
sama dengan Halo, atau Horas! di Batak. Sebuah sapaan akrab.
Dari redaksi
Laporan Utama
Opini
Serba-Serbi
Foto-foto
1
2
4
6
8
Laporan Utama
Menpora Imam Nahrowi saat pembukaan PRPG, 5 Nov 2014 di Sirombu, Nias Barat
GUNUNGSITOLI Persekutuan Gerejagereja Indonesia selama ini mengawal pergerakan ge-reja di Indonesia dengan
melaksanakan Sidang Raya yang digelar setiap lima tahun sekali di berbagai tempat yang
berbeda-beda.
Pengertian Sidang Raya menurut Tata Dasar
PGI pasal 12 dan 19 serta Tata Rumah Tangga PGI Bab V, Pasal 9, 11, dan 14 adalah
sumber pengambilan keputusan tertinggi dalam Persekutuan Gereja-gereja Indonesia.
Apabila kita melihat awal berdirinya, maka
Manifesto Dewan Gereja Indonesia yang
ditetapkan 25 Mei 1950 menegaskan PGI
(yang kala itu masih bernama DGI) berusaha
menjadi acuan bagi gereja yang ada di seluruh Indonesia. Manifesto tersebut memperlihatkan Dewan Gereja-gereja Indonesia
Serba-Serbi
Saat ini terdapat 88 Sinode gereja yang bernaung di bawah PGI dan akan terus bertambah. PGI juga memiliki MPH yang terdapat di 27 wilayah.
Opini
Pertemuan Peserta PRPrG, Jumat (6/11) dengan anggota Yayasan Hanna Gemilang. (By)
Oleh: Trisno Sutanto
ajah gerakan oikoumene memang sedang mengalami perubahan mendasar. Dalam tulisan
yang lalu, saya menggambarkan
perubahan itu lewat pergeseran demografis
dan geografis kekristenan global dari Utara ke
Selatan. Tetapi, jika dicermati dari sejarahnya, gagasan tentang oikoumene itu
sendiri sudah mengalami perubahan dan perluasan makna.
Umumnya orang memakai pembabakan sejarah perluasan makna itu begini: Pertama,
dari Konferensi Misi di Edinburgh 1910 sampai Pembentukan DGD (Dewan Gereja seDunia) di Amsterdam 1948 yang mencerminkan penemuan-kembali makna gereja
sedunia sebagai konsekuensi tak terelakkan
Walau awalnya istilah oikoumenikos hanya
dari pengabaran Injil ke seluruh dunia. Kedua,
sekadar penanda locus tertentu seluruh
dari 1948 sampai Sidang Raya IV DGD di
wilayah kekaisaran Romawi pada abad pertama Masehi, atau seluruh dunia yang didia- Uppsala 1968 yang mencerminkan
penemuan-kembali makna dunia. Dan
mi yang waktu itu dikenal namun, ketika
akhirnya, ketiga, dari 1968 sampai sekarang
ditemukan kembali dalam konferensi misi di
Edinburgh tahun 1910, istilah tersebut mem- yang mencerminkan penemuan-kembali
peroleh vitalitas mengagumkan. Di situ istilah jaring-jaring kehidupan (web of life) yang
oikoumene menandai visi gerakan yang mu- melingkupi seluruh semesta.
lanya terbatas pada upaya-upaya penyatuan
Setiap babakan historis itu sekaligus
gereja, namun kini berkembang menjadi
mengajukan pertanyaan krusial yang men-