Ketika elektron mengalami proses transisi akan terjadi perubahan mulai dari orbital hingga bilangan kuantum n1, l1, ml1 ke orbital lain yang energinya lebih rendah yang bilangan kuantumnya n2, l2, ml2 , akan mengalami perubahan energi E dan akan membuang energi yang berlebih dalam bentuk radiasi foton elektromagnetik dengan frekuensi v yang berdasarkan kondisi frekuensi Bohr. Banyak yang berpikiran bahwa transisi dapat berlangsung secara mudah dan bebas dari orbital satu ke orbital lainnya. Hal ini tidak benar karena foton memiliki intrinsic spin angular momentum pada s = 1. Perubahan angular momentum dari sebuah elektron harus diimbangi dengan momentum dari foton. Sebuah electron pada orbital d (l=2) tidak dapat melakukan transisi pada orbital s (l=0) karena foton tidak dapat memenuhi angular momentum yang dibutuhkan. Selection rule merupakan sebuah pernyataan yang menetapkan sebuah transisi diperbolehkan. Hal ini berdasarkan turunan dari atom dengan mengidentifikasi transisi momentum angular ketika foton dipancarkan atau diserap. Berikut ini contoh selection rule atom hidrogen l = 1 ; ml = 0, 1 . Prinsip dari bilangan quantum n dapat berubah dengan jumlah yang konsisten l untuk transisi karena tidak berpengaruh dengan momentum angular.