Uts Etika (12330066 Dini Oktaviana)
Uts Etika (12330066 Dini Oktaviana)
Dini Oktaviana
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan Outline paper dan salah satu bahan kuliah yang relevan
tentang etika dalam berbisnis di sebuah perusahaan yang saya inginkan yaitu dengan
mendirikan Apotek Zeni Farma.
Penulisan outline paper ini merupakan salah satu tugas uts dan persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah Etika Bisnis pada semester 3 (tiga) oleh dosen pengajar Dr.
Dahmir Dahlan di Institusi Sain dan Tegnologi Nasional. Paper ini disusun secara baik dan
sistematis agar dapat memotivasi kita khususnya saya sehingga mampu menerepkan etika
dalam berbisnis dalam kehidupan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini dan kepada dosen pengajar yang telah membimbing kami. Semoga
paper ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Dalam penulisan paper ini, saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi dalam penerapan etika berbisnis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat saya harapkan guna kelancaran dan penyempurnaan dalam pembelajaran.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
1
2
3
13
13
14
15
15
16
BAB IV IMPLIKASI
17
DAFTAR PUSTAKA
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sektor pendidikan dan kesehatan merupakan bidang layanan publik yang
menjadi pendukung utama sektor ekonomi suatu negara. Masih buruknya layanan kesehatan
di
negara
ini,
membuat
sebagian
masyarakat
terutama
masyarakat
kecil beralih
Orang tua,
masyarakat, termasuk lembaga pendidikan dan tempat bekerja,
teman bergaul dan
diri sendiri melalui perjalanan pengalaman dan akalnya.
Pada dasarnya nilai-nilai bisnis yang dipraktekkan bersumber pada etika bisnis yang
hidup dan di praktekkan oleh pandangan manajemen tentang etika bisnis dan pandangan
karyawan tentang etika bisnis. Untuk menentukan etika bisnis yang dipraktekkan dalam suatu
organisasi diperlukan konfirmasi dengan visi dan misi organisasi dan teori tentang etika
bisnis.
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus di wujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagai mana di maksudkan dalam pembangunan UUD
1945 melalui pembangunan Nasional yang berkesinambungan.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan Nasional bertujuan untuk
mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dan penyediaan obatStreptococcus Pneumoniae Page 1
Mikrobiologi & Virologi
obatan di Apotek dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan
kesejahteraan pada umumnya.
Usaha apotek merupakan suatu kombinasi dari unsur pengabdian profesi farmasi,
usaha sosial dan usaha dagang yang masing-masing aspek ini tidak dapat dipisah-pisahkan
satu dengan lainnya dari usaha apotek. Apotek sendiri merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi pada
masyarakat. Peraturan mengenai apotek tertuang dalam peraturan Mentri Kesehatan No.
1332/Menkes/SK/X/2002.
Farmasis adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan dibidang kefarmasian
melalui keahlian yang diperoleh selama pendidikan tinggi kefarmasiaan. Sifat kewenangan
yang berlandaskan ilmu pengetahuan ini memberinya semacam otoritas dalam berbagai
aspek obat atau proses kefarmasian yang tidak dimiliki oleh tenaga kesehatan lainnya.
Farmasi sebagai tenaga kesehatan yang dikelompokkan profesi, telah diakui secara universal.
Lingkup pekerjaannya meliputi semua aspek tentang obat, mulai penyediaan bahan baku obat
dalam arti luas, membuat sediaan jadinya sampai dengan pelayanan kepada pemakai obat
atau pasien. (ISFI, Standar Kompetensi Farmasi Indonesia, 2004).
1.2
Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan
Ruang Lingkup
Bagi eksekutif apotek, etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung jawab khusus
terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan profesi,
terhadap pemerintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap masyarakat.
Kriteria wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutif lain di
apotek.
Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk
diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk
dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di bidang,
oleh karenanya diperlukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien sehingga tujuan apotek
dapat tercapai. Apotek Bina Farma merekrut karyawan sebagai berikut :
Apoteker
1 orang
Apoteker Pendamping
1 orang
2 orang
Tenaga Administrasi
1 orang
Tenaga Umum
2 orang
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian Etika
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat
internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia
bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal
dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang
berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia
yang baik, ada dua macam etika yang menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional
sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar
2.
untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi
norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika Umum
Berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,
bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral
dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai
baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan,
yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2.2
Etika Khusus
Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak
Streptococcus Pneumoniae Page 4
Mikrobiologi & Virologi
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara,
teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana
saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis. Cara bagaimana
manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang
ada dibaliknya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian:
1.
2.
Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota umat manusia.
Nilai telah diartikan oleh para ahli dengan berbagai pengertian, dimana pengertian
satu berbeda dengan yang lainnya. Adanya perbedaan pengertian tentang nilai ini dapat
dimaklumi oleh para ahli itu sendiri karena nilai tersebut sangat erat hubungannya dengan
pengertian-pengertian dan aktivitas manusia yang komplek dan sulit ditentukan batasannya.
Bahkan, karena sulitnya itu Kosttaf (dalam Thoha, 1996 : 61), memandang bahwa nilai
merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefinisikan, tetapi hanya dapat dialami dan
dipahami secara langsung.
a) Nilai Secara Umum
Nilai (value) merupakan sebuah istilah yang menunjukkan sesuatu yang baik,
diinginkan, dan dicita-citakan oleh setiap manusia. Ketika kata ini akan
didefinisikan para ahli mengalami kesulitan. Bahkan Moore dan A.C. Ewing,
menjelaskan bahwa mendefinisikan nilai berdasarkan atas hal-hal lain seperti
rasa nikmat dan kepentingan adalah sesat. Nilai tidak dapat didefinisikan
dengan pengertian-pengertian biasa, namun harus dijelaskan dengan cara yang
lain, seperti dengan menunjukkan contoh-contohnya.
b) Nilai Secara Khusus
Setiap nilai mempunyai daya yang dapat menggerakkan seseorang untuk
mewujudkannya. Nilai estetis umpamanya, selalu mengerakkan dan mendesak
seseorang untuk mewujudkannya lewat karya nyata seperti lukisan, syair, atau
nyanyian. Nilai yang tadinya tidak terlihat menjadi lebih jelas terlihat ketika
diwujudkan dalam karya yang nyata. Selain itu karena keindahnya, orang lain pun
terdorong untuk membelinya dan kemudian memanfaatkannya, bahkan lebih dari
itu, dia memajangnya dan memamerkannya agar orang lain dapat melihat dan
mengaguminya.
Teori Etika
Etika Deontologi
Etika deontologi adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Yunani deon yang
berarti kewajiban dan logos berarti ilmu atau teori. Mengapa perbuatan ini baik dan
perbuatan itu harus ditolak sebagai keburukan, deontologi menjawab, karena perbuatan
pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang.
Sejalan dengan itu, menurut etika deontologi, suatu tindakan dinilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Karena bagi etika
deontology yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan
deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori
etika yang terpenting.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan
2.
kewajiban.
Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang
untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu
3.
universal.
Dengan kata lain, suatu tindakan dianggap baik karena tindakan itu memang baik pada
dirinya sendiri, sehingga merupakan kewajiban yang harus kita lakukan. Sebaliknya, suatu
tindakan dinilai buruk secara moral sehingga tidak menjadi kewajiban untuk kita lakukan.
Bersikap adil adalah tindakan yang baik, dan sudah kewajiban kita untuk bertindak demikian.
Sebaliknya, pelanggaran terhadap hak orang lain atau mencurangi orang lain adalah tindakan
yang buruk pada dirinya sendiri sehingga wajib dihindari.
Etika Teleologi
Etika teleologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan
tujuan yang hendak dicapai, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang
dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat
yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak
dinilai baik atau buruk. Berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat
dari tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik. Contoh seorang anak
mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral
kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika
teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat
bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak
bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan.
Streptococcus Pneumoniae Page 7
Mikrobiologi & Virologi
Filosofinya:
- Egoism
Perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Inti pandangan
egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang
adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.Egoisme ini baru menjadi
persoalan serius ketika ia cenderung menjadihedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan
kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima.
- Utilitarianism
Semakin tinggi kegunaannya maka semakin tinggi nilainya. Berasal dari bahasa
latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika
membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk
menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah the greatest happiness of the greatest
number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
2.3
Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis
telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara
efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
2.
3.
disepakati sebelumnya.
Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hokum
seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis
apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi
4.
5.
6.
pelanggan
secara
adil
dalam
semua
transaksi,
(3) Membuat
setiap
usaha
menjamin
mengenai
kesehatan
dan
maka
tidak
mungkin
lagi
pihak
yang dicuranginya
mau
bekerjasama lagi, dan pihak pengusaha lainnya akan tahu dan tentunya malas
berbisnis dengan pihak yang bertindak curang tersebut.
(2) Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga
yang baik. Kepercayaan konsumen adalah prinsip pokok dalam berbisnis.
Karena jika ada konsumen yang merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan
rnenyebar yang menyebabkan konsumen tersebut beralih ke produk lain.
(3) Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
yaitu antara pemberi
keadilan
legal
bersikap
netral
dalam
komutatif berupa no harm, bahwa sampai tingkat tertentu, prinsip ini telah mengandung
semua prinsip etika bisnis lainnya. Karena orang yang jujur tidak akan merugikan orang
lain, orang yang mau saling menguntungkan dengan pibak Iain, dan bertanggungjawab untuk
tidak merugikan orang lain tanpa alasan yang diterima dan masuk akal.
BAB III
ETIKA BISNIS PERUSAHAAN
3.1
dalam bidang kesehatan. Apotek dapat dikategorikan sebagai bisnis yang berkaitan dengan
bidang kesehatan. Salah memberi saran, kurang teliti dalam diagnosis, atau keliru
meresapkan obat bisa berakibat fatal. Bisnis dalam bidang kesehatan sangat beresiko jika
ditinjau dari segi tanggung jawabnya. Pada skala bisnis dalam bidang kesehatan ini mengacu
pada pabrik farmasi atau obat yang kemudian berkembang menjadi konglomerat. Pabrik
farmasi atau obat modern sekarang menghasilkan banyak varians produk, mulai dari obat
gosok hingga makanan/minuman kesehatan, terutama vaksin hewan.
Dalam hal ini saya memilih membangun dan menjalankan sebuah usaha di bidang
kesehatan yaitu dengan mendirikan sebuah apotek bernama Apotek Zeni Farma. Pemilihan
nama tersebut saya ambil dari gabungan nama kedua orang tua saya dan digabung kata Farma
yang artinya memberikan pelayanan kefarmasian dengan profesional.
Nama Perusahaan
Jenis Usaha
Jenis Barang
ZENI
FARMA
3.2
Apotek merupakan tempat yang menyediakan berbagai macam obat, baik resep dokter
ataupun obat-obat yang beredar di masyarakat. Apotek sekarang sudah banyak kita temui
baik di perkotaan ataupun di daerah pedesaan. Peredaran ini tidak lain mengingat pentingnya
keberadaan apotek di kalangan masyarakat.
Agar dapat melakukan usaha-usaha di bidang farmasi dan pekerjaan kefarmasian
sebuah apotek harus memiliki Surat Izin Apotek (SIA) yaitu surat yang diberikan oleh
Menteri Kesehatan kepada Apoteker atau Apoteker bekerja sama dengan pemilik sarana
untuk menyelenggarakan apotek di suatu tempat tertentu.
seterusnya selamaapotek yang bersangkutan masih aktif melakukan kegiatan dan Apoteker
Pengelola Apotek dapat melaksanakan pekerjaannya dan masih memenuhi persyaratan.
Pemerintah telah mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan apotek. Dasar
hukum pemberian Izin Mendirikan Apotek Dan Toko Obat berdasarkan kepada peraturan
Undang-Undangan antaranya :
1. Persyaratan Pemohon
2. Syarat mendapatkan Surat Permohonan izin mendirikan apotek
Apabila kesemua syarat telah dipenuhi, kita akan melalui berbagai tahapan dalam
mengurus perijinan tersebut. Untuk mempermudah anda yang berencana mengurus perizinan
apotik, berikut ini alur atau tahapan dalam memngurus perizinan.
Mekanisme Pengajuan Pendirian apotek
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
seluruh hukum dan peraturan yang berlaku ketika menjalankan bisnis dengan pejabat
pemerintah di negara mana pun.
Kita akan mematuhi kebijakan dan hukum pengadaan barang yang berlaku dan
peraturan ketika menjual barang atau jasa kepada pemerintah mana pun.
Kita tidak akan melakukan pembayaran yang tidak pantas untuk mendapatkan
kontrak pemerintah
3.3
Dana Pemodal bukan merupakan harta kekayaan milik pribadi oleh karenanya harus
dipisahkan dari harta kekayaan milik pribadi dan harus dibuat dalam laporan
keuangan.
Investasi dalam jumlah banyak wajib disimpan pada bank yang atas nama milik
perusahaan yang telah ditentukan.
Memungut iuran-iuran yang dikenakan kepada Pemodal berdasarkan Peraturan ini
dalam jumlah sebagaimana ditetapkan dalam peraturan berbisnis.
Pemodal yang telah memenuhi kewajiban berhak untuk mendapatkan hak-haknya
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Peraturan yang berlaku.
Serta saling bertanggung jawab atas perjanjian yang telah disepakati.
3.4
Dilarang melakukan perbuatan yang melanggar hukum, ingkar janji atas suatu perjanjian
yang sudah disepakati dengan pihak pemasok/supplier.
Tidak menggunakan barang/peralatan dari Pemasok/supplier yang nyata-nyata diketahui
3.5
produk kefarmasian sesuai fungsinya. Garansi semacam ini juga salah satu alat yang
ampuh untuk membendung persaingan pada level harga murah.
Pelayanan Sensasional
Starting touch setiap keberhasilan transaksi adalah pelayanan. Kunci utama pelayanan
adalah no one customers wrong. Pelayanan sensasional akan membuat pelanggan
menjadi homely, ini juga senjata ampuh untuk meruntuhkan pesaing dengan strategi
jual harga murah.
3.6
dan pemasok. Kami memastikan hubungan ini dibangun dengan prinsip integritas, standar
etika yang tinggi dan kepatuhan terhadap seluruh hukum dan peraturan yang berlaku untuk
kepentingan bisnis dan operasional kami.
Kami akan membuat keputusan pembelian berdasarkan beberapa kriteria bisnis yang
sesuai seperti harga, kualitas, kepemimpinan teknis, keandalan, dan reputasi dari
pemasok.
Kami akan bersikap jujur ketika menawarkan kualitas, keadaan, atau potensi bahaya
dari produk kami.
Kami tidak akan membuat pernyataan palsu mengenai kompetitor kami.
Kami tidak akan terlibat dalam tindak-tindak perdagangan yang tidak adil,
menyesatkan, atau menipu.
Kami akan mematuhi seluruh hukum yang berlaku ketika mengumpulkan informasi
persaingan usaha.
Kepatuhan Perusahaan
BAB IV
IMPLIKASI
Mengejar keuntungan merupakan hal yang wajar, asalkan tidak tercapai dengan
merugikan pihak lain. Bisnis yang etis tidak membawa kerugian bagi bisnis itu sendiri,
terutama apabila dilihat dalam prespektif jangka panjang. Tolak ukur dalam bisnis
kefarmasian atau pun yang lain dikatakan bisnis yang baik menurut sudut pandang hukum
dan ekonomi. Sudut pandang hukum merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan
apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Dari segi norma, hukum bahkan lebih jelas
dari etika, karena peraturan hukum dituliskan hitam di atas putih dan ada sanksi tertentu
apabila terjadi pelanggaran. Untuk bisnis, sudut pandang hukum tentu penting.
Dalam bisnis modern, keuntungan tersebut kebanyakan berupa uang. Tetapi tidak
selamanya bisnis yang baik jika hanya memberikan manfaat dalam segi ekonomis saja.
Melainkan memperhatikan aspek-aspek lain dalam bisnis. Misalnya aspek keamanan dalam
berbisnis itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://ikeyko-bleky.mhs.narotama.ac.id/2012/10/01/etika-umum-dan-etikakhusus/
http://ocianjar.blogspot.com/2013/10/etika-bisnis.html
http://bisnisukm.com/izin-mendirikan-apotek-dan-toko-obat.html