Anda di halaman 1dari 4

INVENTARISASI

PERMASALAHAN
DAN
SOLUSINYA
SUB DIREKTORAT PERMOHONAN DAN PUBLIKASI PATEN

INVENTARISASI
PERMASALAHAN

SOLUSINYA

1. Permohonan Paten atas nama pribadi (bukan 1. Diberikan penjelasan dalam surat balasan
lembaga penelitian / UKM) sering terjadi
apabila tetap menginginkan tariff bawah,
pemohon mengajukan biaya permohonan
pemohon / inventor harus mengalihkan
dengan tarif bawah seperti yang diatur dalam
permohonan paten tersebut ke lembaga
PP No. 45/2014
penelitian pemerintah / perguruan tinggi,
perubahan data akibat pengalihan hak tersebut
Catatan : Biaya tarif bawah hanya berlaku bagi UKM, Lembaga
dikenakan biaya Rp 100.000,- sesuai PP yang
Penelitian Pemerintah atau Perguruan Tinggi dan tidak
berlaku.
berlaku untuk perorangan

2. Apabila permohonan paten diajukan sebelum 2.


Menjelaskan langsung di depan loket dan
tanggal 3 Juli 2014 kemudian kelengkapannya
apabila ada kekurangan penjelasan, maka
disampaikan setelah tanggal 3 Juli 2014, maka
penjelasan lengkap akan disampaikan melalui
diberlakukan kebijakan yang diatur dalam PP
surat
baru (No. 45/2014). Hal ini sering menimbulkan
masalah karena pemohon sering mendasarkan
pada PP yang lama
3. Akibat perpindahan kantor HKI dari Tangerang 3.a. Mengusulkan pemenuhan infrastruktur (meja,
ke Kuningan, Jakarta dimana sampai saat ini
kursi, rak-rak, lemari, dan perbaikan ruang
infrastruktur pendukung kerja di Jakarta belum
kerja) termasuk fasilitas / menu yang dapat
sempurna,
maka
secara
umum
diakses dengan cepat dalam sistem TI.
pengadministrasian permohonan paten baik
b. Penggunanan sistem IPAS (data base TI
dalm bentuk paper maupun elektronik sering
untuk permohonan Paten) termasuk validasi
terhambat
sehingga
menimbulkan
data.
keterlambatan penanganan.

INVENTARISASI
PERMASALAHAN
4.

SOLUSINYA

Keterlambatan
penyelesaian
pekerjaan 4. Segera mengupayakan integrasi penyelesaian
formalitas permohonan paten sebesar 0,007%
pada kantor HKI yang baru di Kuningan
dari total permohonan paten yang masuk ke
Jakarta, karena selama ini pekerjaan terbagi
Direktorat Paten
dua yaitu sebagian di Jakarta dan sebagian di
Tangerang, termasuk dalam hal ini integrasi
database permohonan Paten. Disamping itu
perlu juga
melakukan digitalisasi
melalui
sistem IPAS tentang kelengkapan permohonan
paten,
sehingga
dapat
mempercepat
penyelesaian pekerjaan permohonan paten

5. Kurangnya jumlah SDM yang bekerja pada 5. Menguslkan diadakannya CPNS yang sederajat
setiap
seksi
sehingga
untuk
membantu
SLTA/D3 untuk ditempatkan disetiap seksi
penyelesaian pekerjaan harus di bantu oleh
sehingga ketergantungan pada tenaga PKL
tenaga PKL. Kendalanya, tidak setiap waktu
tidak terjadi.
tersedia tenaga PKL
6.

Terlambatnya
pengiriman
dokumen 6. Melakuan digitalisasi full document dengan
Permohonan Paten yang akan diklasifikasi dan
sistem IPAS (mengembangkan sistem IPAS
dipublikasi karena sistem pengiriman dokumen
yang
ada
sehingga
dapat
melakukan
permohonan paten belum dapat dilakukan
pengiriman data dokumen permohonan paten
secara digital.
secara digital)

INVENTARISASI
PERMASALAHAN

SOLUSINYA

7. Belum adanya tenaga Back Office yang 7. Disediakannya tenaga back Office di belakang
bekerja secara khusus dibelakang loket untuk
loket yang mencakup tenaga perwakilan antar
mendigitalisasi data permohonan yang masuk,
Direktorat Teknis yang bekerja mendigitalisasi
sehingga integrasi data permohonan sejak awal
setiap permohonan yang masuk dan tenaga
belum dapat tertata dengan rapi.
Back Office tersebut bisa dibuat permanen
atau out sourcing.
8. Belum tersedianya tempat dan sistem 8. Segera dapat merealisasikan sistem dan tempat
sentralisasi
dokumen
permohonan
paten
untuk sentralisasi dokumen permohonan paten
sehingga mengalami kesulitan dalam sistem
( merupakan tupoksi Sekretariat dan Direktorat
pengarsipan dokumen permohonan paten
TI)
9. Belum adanya staf khusus yang menangani 9. Menetapkan palng tidak seorang staf pada seksi
permohonan paten yang diajukan melalui sistem
permohonan
paten
untuk
menangani
PPH dan ASPEC sehingga permohonan paten
permohonan paten yang diajukan dengan
yang diajukan dengan sistem tersebut belum
sistem PPH dan ASPEC
dapat ditangani secara efisien.
10.Mengingat sistem permohonan paten dan 10. Menunjuk paling tidak satu orang staf yang
sistem permohonan paten sederhana berbeda
menangani permohonan paten sederhana sejak
proses penanganannya, tidak adanya petugas
diperiksa formalitasnya, diklasifikasi, hingga
khusus yang menangani dokumen permohonan
diumumkan.
paten sederhana menyebabkan sering terjadi
keterlambatan penanganan dokumen.

Anda mungkin juga menyukai