Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

KASUS KEPEMIMPINAN BERBASIS MULTIBUDAYA


POLITIK APARTHEID
Tim dosen
Dedy Ahmad Kurniawan, M.Pd
Iik Nurul Paik, M.Pd
Cepi Triatna, M.Pd

Oleh kelompok 3b
Anisa Intan Bidari

(1105099)

Efrian Gilang Pratama

(1106466)

Prila Anisa Marshelitha

(1105692)

Syafira Anggie

(1104415)

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

A. Resume Kasus
Diskriminasi merujuk pada pelayanan yang tidak adil terhadap
individu tertentu, dimana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang
diwakili oleh individu tersebut. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak
adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan
kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karakteeristik lain yang
diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.
Apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh
pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari awal abad ke-20 hingga tahun
1990. Apartheid berarti pemisahan orang-orang Belanda (kulit putih)
dengan orang-orang Afrika (kulit hitam). Apartheid kemudian berkembang
menjadi suatu kebijakan politik dan menjadi politik resmi pemerintahan
Afrika Selatan yang terdiri dari program dan peraturan yang bertujuan
untuk melestarikan pemisahan rasial secara struktural.
Apartheid berarti juga kebijaksanaan mempertahankan dominasi
minoritas kulit putih atas myaorutas bukan kulit putih melalaui peraturan
masyarakat di bidang sosial, budaya, politik, militer dan ekonomi.
Kebijakan ini berlaku pada tahun 1948.
Masalah apartheid berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh
bangsa Eropa, bangsa yang pertama kali datang ke Afrika Selatan adalah
bangsa Belanda. Kedatangan bangsa Belanda ini menimbulkan masalah
dalam kehidupan masyarakat di Afrika Selatan. Masyarakat Afrika Selatan
menjadi dibawah pendidikan bangsa Eropa. Sehingga masalah kulit putih
ini menjadi titik pangkal munculnya masalah apartheid.
Kedatangan bangsa Belanda diikuti pula oleh bangsa lain, seperti
Inggris. Kedatangan Inggris mengakibatkan Perang Boer yang
merupakan perang antara bangsa Inggris dengan Bangsa Belanda. Setelah
bangsa Inggris berhasil mengalahkan bangsa Belanda, Inggris menguasi
Afrika Selatan. Inggris membentuk sistem pemerintah yang berada di
bawah pengawasan Inggris. Inggris juga menjalankan politik rasial.

B. Apa Kejadiannya
Pada tahun 1948 Apartheid menjadi kebijaksanaan resmi Negara
Afrika Selatan. Kebijakan ini memungkinkan bangsa kulit putih di Afrika
Selatan mengatur segala masalah di Afrika Selatan. Penindasan bangsa
kulit putih terhadap bangsa Negro mulai dinyatakan dalam bentuk resmi
kepada seluruh dunia, yang dinamakan politik apartheid. Pada tanggal 22
maret 1960 terjadi pembunuhan besar-besaran yang merupakan suatu
akses politik apartheid.
Dengan adanya politik Apartheid, menandai adanya diskriminasi
sosial yang cukup berpengaruh dimana warga kulit putih saat itu menjadi
bangsa superior dibandingkan dengan wrga asli pribumi yang berkulit
hitam. Kebijakan-kebijakan yang reaksioner yang diterapkan, banyak
merugikan rakyat Afrika, sehingga menimbulkan ketidakbebasan serta
ketidakadilan bagi warga pribumi pada umumnya.
Berlakunya politik apartheid dari sisi ekonomi menyebabkan
semakin meningkatnya tingkat kemiskinan penduduk Afrika, seperti
dengan diberikannya gaji yang rendah, kekurangan tanah yang hebat,
eksploitasi yang tidak manusiawi dan seluruh kebijakan dominasi putih.

C. Alasan Mengapa Terjadi


Masalah apartheid berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh
bangsa eropa, bangsa yang pertama kali datang ke Afrika Selatan adalah
bangsa Belanda. Kedatangan bangsa Belanda ini menimbulkan masalah
dalam kehidupan masyarakat di Afrika Selatan. Masyarakat Afrika Selatan
menjadi dibawah pendidikan bangsa Eropa. Sehingga masalah kulit putih
ini menjadi titik pangkal munculnya masalah apartheid.
Permasalahan juga terjadi dalam politik apartheid dimana manusia
yang berkulit hitam berbeda dengan manusia berkulit putih. Menusia yang
berkulit hitam bernilai rendah dibandingkan manusia berkulit putih yang
di nilai tinggi. dampak dari perbedaan ini, muncul kelas-kelas dalam
masyarakat Afrika Selatan, yaitu manusia berkulit putih adalah mereka

yang berkelas satu. Masyarakat ataupun mereka yang berkulit hitam


adalah mereka yang berada di kelas kedua.
Dari permasalahan kelas itulah terjadi sikap yang eksklusivisme
dan diskriminatif. Seseorang yang berkulit hitam tidak mendapatkan hak
pelayanan publik yang baik dibandingkan dengna mereka yang berkulit
putih. Parahnya lagi, mereka yang berkulit hitam dieksploitasi oleh mereka
yang berkulit putih dalam memainkan roda produksi dan ekonomi.

D. Kronologi kejadian
Bermula dari kedatangan bangsa Eropa (Belanda) yang menduduki
Afrika Selatan. Kemudian kedatangan bangsa Belanda ini menjadi
masalah bagi masyarakat Afrika Selatan, kemudian timbullah masalah
perbedaan dan pemisahan antara kulit hitam dan kulit putih.
Kemudian Inggris datang dan terjadi Perang Boer dengan bangsa
Belanda. Setelah Inggris berhasil mengalahkan Belanda. Maka Afrika
Selatan menjadi dibawah sistem Inggris. Bangsa Inggris membuat sistem
politik rasial. Penindasan bangsa kulit putih terhadap bangsa Negro mulai
dinayatakan dalam bentuk resmi kepada seluruh dunia, yang dinamakan
politik Apartheid.
Pembunuhan besar-besaran pada tanggal 22 maret 1960, terjadi
sebagai akibat daripada kebijaksanaan pemerintahan Verwoerd, yang
mewajibkan orang-orang Negro membawa surat jalan. Surat jalan yang
diterapkan tersebut seakan menjadi sebuah penjara, yang dipergunakan
dengan baik oleh bangsa Negro sebagai suatu alat perjuangan guna
menghilangkan penjajahan bangsa Boer atau bangsa Eropa.

E. Pemecahan masalah
Dibawah pimpinan Nelson Mandela pada pemerintahan Frederick
Willem de Klerk, Nelson memimpin aksi rakyyat Afrika Selatan untuk
tinggal dirumah, aksi tersebut mendapat tanggapan oleh pemerintah.

Sehingga pada tahun 1964 pimpinan oposisi seperti Nelson Mandela dan
Walter Siuslu divonis hukuman penjara seumur hidup.
Dari awal Nelson Mandela sudah gerah dengan hukum Apartheid
yang membuat orang kulit hitam menjadi warga Negara kelas dua. Nelson
bergabung dengan Kongres Nasional Afrika dan bersama Walter Sisulu,
dan Oliver Tambo, memimpin protes-protes damai menentang Apartheid.
Pada tahun 1960, Nelson Mandela membakar buku pasnya sebagai
protes terhadap Apartheid. Pada tahun 1962 dia tertangkap dan diputus
lima tahun penjara. Lalu pada pengadilan ke-2, dia dijatuhi hukuman
seumur hidup yaitu pada 1964.
Pada tanggal 2 mei 1990, pemerintah Afrika Selatan mengadakan
perundingan dengan ANC untuk membuat UU tentang non Rasial. Pada
tanggal 21 Februari 1991, Presiden de Klerk mengumumkan penghapusan
semua ketentuan dan eksistensi sistem politik Apartheid dihadapan
parlemen Afrika Selatan.
Permasalahan rasialisme ini diselesaikan dengan menerapkan
Majority Rule (Pemerintahan Bersama). Dalam pemerintahan bersama ini
hak-hak kaum minoritas dan mayoritas dilindungi, karena semua manusia
memiliki hak dasar yang sama. Penyelesaian masalah ini juga diupayakan
melalui suatu konferensi-konferensi yang diadakan di Jenwa pada tanggal
28 Oktober 1976.

Sumber Referensi:
____.

(2011).

Diksriminiasi

Kulit

Hitam.

[Online].

Tersedia:

http:///edwinss-engine.blogspot.in/2011/01/diskriminasi-kulithitam.html?m=1

____.

(2011).

Tentang

Apartheid.

[Online].

Tersedia:

http://m.kompasiana.com/post/read/348293/3/tentang-apartheid-dalamkerangka-ekonomi-politik.html

____. (2011). Politik Apharteid di Afrika Selatan 1948-1977. [Online].


Tersedia:

http://historyfileon.blogspot.com/2011/02/politik-apharteid-di-

afrika-selatan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai