Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI KLINIK LAPAR

(Hasil Identifikasi Bisnis di Bidang Kuliner Aneka Jajanan Pasar)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Manajemen Strategik

Dengan Tim Dosen:


Drs. Ade Rukmana
Cepi Triatna, M.Pd.

DisusunOleh:
Rasela Dekawati (1103111)
Syafira Anggie Azzahra (1104415)

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
A. Profil Usaha

Nama : Klinik Lapar

Alamat : Jalan Geger Kalong (Sebrang Daarul Tauhid)

Berdiri Sejak : 2009

Pemilik : Bapak Syamsul Rizal Adnan

Cabang : Dipati Ukur, Cihampelas, Geger Arum, Sekeloa, dan Unikom.

Waktu Buka : 05.00-20.00 (atau berdasarkan pesanan)

Visi : Menyediakan makanan murah, bersih dan sehat

Misi : Bekerjasama dengan distributor penyedia makanan yang terpercaya

Tujuan : Memperoleh laba dan membuka lapangan pekerjaan

B. Sejarah Singkat
Terbentuknya usaha kuliner Bapak Syamsul berawal dari usaha kuliner yaitu
donat yang sudah digelutinya dari tahun 2006. Donat yang diproduksi sendiri itu berjalan
cukup baik. Sampai disuatu hari ada salah satu dari rekannya menyarankan beliau untuk
membuka usaha lain tetapi masih tetap dalam bidang kuliner. Faktor lain terbentuknya
usaha ini yaitu melihat usaha orang lain yang menjual jajanan pasar dan gorengan yang
masih dekat dengan daerah took usaha yang beliau geluti sejak tahun 2006. Beliau
merasa terinspirasi dari kedua usaha tersebut ditambah lagi dengan dorongan rekannya
untuk menambah usaha kulinernya agar lebih variatif sehingga beliau pun melihat ada
peluang untuk mengembangkan usahanya. Terbentuklah usaha jajanan pasar sejak bulan
februari tahun 2009. Beliau memberikan nama usahanya dengan nama “KlinikLapar”
dengan alasan memberikan nama tersebut karena tokonya bersebelahan dengan apotik
yang berseblahan dengan usahanya. Sampai saat ini beliau memakai nama tersebut
sampai sekarang, walaupun sudah tidak berseblahan lagi dengan apotik tersebut.
Usaha jajanan pasar ini berpusat di Daarut Tauhin dan juga sudah memiliki
beberapa cabang, dintaranya di Dipati Ukur, Cihampelas, Geger Arum, Sekeloa, dan
Unikom. Hanya saja yang paling berkembang adalah di daerah DipatiUkur. Salah satu
faktornya karena pegawainya sering mempromosikan kesekolah-sekolah, ke rumahsakit
dan ketempat-tempat lainnya. Sehingga lebih cepat berkembang dibandingkan cabang-
cabang lainnya. Usaha ini hanya memiliki 6 karyawan dari semua cabang. Namun
biasanya ada mahasiswa yang bekerja part time di took tersebut, hanya saja jumlahnya
sangat terbatas dan masih kerabat.
Usaha ini dapat berjalan dengan berkerjasama dengan distributor dalam
pemesanan besar. Jadi beliau hanya sebagai reseller dan perantara dalam memasarkan
saja walaupun begitu namun harga makanan yang dijual tetap terjangkau oleh semua
kalangan. Sedangkan makanan hasil produksi sendiri hanya donat saja yang telah
digelutinya sejak 8 tahun yang lalu. Saat ini yang menjadi distributor jajanan pasar dalam
usahanya kurang lebih sebanyak 40 distributor yang telah bekerjasama dengan Bapak
Syamsul ini.
Sasaran pasar dari usaha ini pada awalnya mahasiswa, karena letak usahannya
berada di kawasan kampus. Tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat pun mulai
mendatangi usaha Bapak Syamsulini. Kantor-kantor yang memiliki even mulai
berdatangan untuk memesan makanan ke took beliau. Selain itu, took Bapak Syamsul ini
sudah memiliki pelanggan tetap yaitu rumah sakit ginjal yang sudah rutin memesan
makanan dari toko beliau dengan pendapatan 800.000 rupiah/hari. Sekitar 5 pedagang
keliling juga sudah menjadi pelanggan tetap dari usaha kuliner Bapak Syamsul. Tetapi
tetap mahasiswa yang menjadi target utamanya, jika UPI atau POLBAN libur took beliau
agak sepi.
Jam operasional bias sampai 24 jam jika ada pesanan banyak atau pelanggan yang
ingin pesanannya diantar jam 12 malam atau jam yang lainnya. Tetapi biasanya jam
operasional berjalan dari jam 05.00 – jam 20.00. Usaha ini tidak menggunakan modal
awal. Hanya ketika usaha mulai berkembang, cukup modal untuk membuat dus dan sewa
tempat. Pembelian makanan sendiri, tidak memerlukan modal karena pembayaran
dilakukan setelah makanan laku terjual. Omzet perhari pun sudah cukup besar sekitar 7
juta rupiah perhari jika dengan cabang lain bias mencapai 10 juta rupiah perharinya.
Keuntungan yang didapathanya 10% mengingat makanan yang hanya dapat mengambil
untung kecil.
C. Analisis Lingkungan
a. Internal
1. Kekuatan
 Harga yang murah
 Rasa yang enak
 Bukan makanan musiman
 Jenis makanan sangat bervariatif.
 Menerapkan system swalayan. Jadi memudahkan pelanggan untuk memilih
makanan apa yang akan dibeli dan dapat secara langsung melihat kualitas dari
makanan itu sendiri. Sirkulasi juga menjadi lebih cepat penjual tinggal
menunggu di kasir saja.
 Tempat yang strategis. Dekat dengan kampus, sekolah-sekolah, dan tentunya
di pinggir jalan yang ramai.
2. Kelemahan

 Kurangnya pengetahuan untuk memenej pemasukan dan pengeluaran


sehingga sering terjadi sering terjadi kekurangan dalam pendapatan. Untung
yang didapat tidak sebesar yang diharapkan
 Tempat yang sempit menyebabkan pelanggan kurang nyaman dalam membeli
makanan terlebih jika sedang banyak pelanggan.
 Menerapkan system swalayan yang menyebabkan penjual tidak dapat
mengontrol langsung pembelinya terlebih jika sedang banyak pembeli.
Mungkin ini salah satu penyebab mengapa sering terjadi minus dalam
pendapatan perharinya.
 Kurangnya pegawai (SDM) apalagi jika ada pemesanan dalam jumlah yang
banyak atau pemesanan dari beberapa pelanggan dalam jumlah banyak dan
dalam waktu yang bersamaan.
 Makanan tidak tahan lama. Seperti kita ketahui kue-kue basah hanya bertahan
satu hari saja. Jika makanan belum habis lewat dari jam 7 sering dibagikan
atau diberikan kepesantren. Atau ada mahasiswa yang belanja lewat jam 7
suka diberikan bonus.
 Sempitnya tempat atau took usaha
 Pemesanan hanya bias dilakukan di lingkup bandung saja tidak bias keluar
kota karena di khawatirkan makanan akan basi
b. Eksternal
1. Peluang
 Makanan diminati semua kalangan mulai dari anak sekolah, mahasiswa,
pegawai kantoran dan masyarakat lainnya.
 Sudah memiliki pelanggan tetap seperti dari rumah sakit ginjal, sekolah-
sekolah, pedagang keliling.
 Harga makanan yang murah dapat terjangkau oleh semua kalangan
 Memiliki tempat usaha yang strategis
 Bekerjasama dengan pedagang keliling
2. Ancaman
 Belum memiliki tempat usaha tetap (masih menyewa). Ketakutan penjual
akan pemberi sewa tempat tidak memperpanjang sewa tempatnya, atau
menaikkan harga sewanya.
 Kenaikan harga bahan pokok.
 Banyak penjual makanan modern yang murah (seperti: cilok, makroni, cimol,
dll).
 Berada dikawasan kuliner. Seperti kita ketahui bahwa jalan gegerkalong
banyak sekali kuliner-kuliner makanan yang sering kita jumpai.
 Terdapat pesaing yang memiliki usaha serupa walaupun tidak banyak.

D. Tujuan
a. Tujuan Jangka Panjang
- Menjadi penyediaan makanan murah, bersih dan sehat no. 1 di Indonesia
b. Tujuan Jangka Menengah
- Menjual berbagai jenis kue basah dan jajanan pasar dari berbagai daerah di
Indonesia
- Dimilikinya cabang-cabang di kota besar di Indonesia
c. Tujuan Jangka Pendek
- Dimilikinya SDM yang ahli dalam mengelola makanan, yang nyaman di perut
(sehat), nyaman di kantung (murah), nyaman di lidah (enak)
- Mengubah persepsi tentang kue basah dan jajanan pasar dari makanan pasar
menjadi makanan eksekutif.

E. Sasaran
a. Sasaran Jangka Panjang
- Memiliki 10 buah pabrik besar yang tersebar di seluruh Indonesia
- Memiliki 50 cabang atau toko yang tersebar di seluruh Indonesia
- Memiliki omzen I Milyar perharinya dari seluruh cabang di Indonesia
b. Sasaran Jangka Menengah
- Memiliki cabang-cabang yang bertempat strategis (dekat lampus, rumah sakit dan
sekolah)
- Memiliki 100 pedagang keliling yang tersebar di seluruh Indonesia
(menggunakan motor atau mobil atau sepeda)
- Memiliki pelanggan tetap sebanyak 1000 per harinya dari setiap cabang
- Memiliki variant kue basah atau jajanan pasar minimal 3 jenis dari tiap daerah
c. Sasaran Jangka Pendek
- Memiliki 500 SDM berkualitas yang ahli dalam mengelola makanan yang
nyaman di perut (sehat), nyaman di kantung (murah), nyaman di lidah (enak)
- Memiliki 100 SDM yang bekerja di cabang-cabang yang sudah tersebar
- Mensuplay makanan ke supermarket dan toko
F. Strategi
a. Strategi Jangka Panjang
- Bekerjasama dengan pemilik jasa property untuk mendapatkan tempat yang
strategis untuk toko maupun pabrik
- Membuat baligo untuk memasarkan tempat usaha
b. Strategi jangka Menengah
- Bekerjasama dengan sekolah tata boga
- Bekerjasama dengan produsen bahan-bahan makanan
- Bekerjasama dengan koprasi
- Membuka lowongan pekerjaan di desa-desa sekitar tempat usaha

c. Strategi Jangka Pendek


- Strategi pemasaran yang digunakan via mobile (SMS dan telepon), jejaring social
(seperti twitter, facebook, email), banner.
- Menjamin kepuasan pelanggan, dalam kualitas makanan dan harga yang tetap
terjangkau
- Variasi terus bertambah dengan bekerjasama dengan lebih banyak distributor
sehingga pelanggan tidakbosan.
- Menambah pekerja part time untuk lebih bias mengontrol langsung pembeli
ketika ramai dan banyak pesanan.
- Bekerjasama dengan pedagang keliling dan usaha lainnya.
G. Program
a. Pengembangan sumber daya manusia
Kegiatan :
- Membuat seminar tentang bagaimana cara berwirausaha
- Perekrutan pegawai
b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang berbagai jenis kue basah dan
jajanan pasar dari berbagai daerah di Indonesia
Kegiatan
- Membuat pamflet tentang aneka jenis kue basah dan jajanan pasar dari berbagai
daerah di Indonesia sebagai ajang promosi
- Membuat pameran tentang aneka jenis kue basah dan jajanan pasar dari berbagai
daerah di Indonesia sebagai ajang promosi
Hasil Dokumentasi

Klinik Lapar Tampak dari depan

Berbagai jenis makanan didalam Etalase


PROPOSAL
PAMERAN ANEKA KUE BASAH
NUSANTARA

Cintai dan Lestarikan Kuliner Tradisonal


Proposal Pameran Aneka Kue Basah Nusantara
A. Latar belakang

Aneka jenis olahan makanan semakin berkembang, dengan beragam inovasi dalam
mengolah dan menciptakan jenis makanan baru. Hal ini tentu sangat memanjakan penikmat
kuliner, dan membuat bisnis kuliner menjadi daya tarik tersendiri.

Perkembangan kuliner yang semakin pesat, tidak diiringi dengan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya makanan yang sehat. Menjamurnya makanan siap saji, baik itu makanan
ringan maupun makanan berat, memiliki dampat yang kurang baik untuk kesehatan. Ditambah
lagi dengan beredarnya banyak pemberitaan tentang banyak kandungan kimia yang berbahaya
dan tidak seharusnya berada di dalam makanan, membuat konsumen harus lebih pandai dalam
memilah dan memilih makanan yang layak serta sehat untuk di makan.

Makanan tradisional layak menjadi alternative pilihan, karena makanan tradisional


memiliki kemungkinan yang lebih kecil dalam menggunakan bahan kimia, dan tentunnya bahan-
bahan tradisional atau alami, tidak akan memberikan dampak negative terhadap kesehatan.

Semakin berkembangnya zaman, makanan tradisonal menjadi semakin tersisihkan


dengan banyaknya aneka makanan modern dan makanan luar mulai menjadi tren tersendiri di
kalangan masyarakat. Padahal makanan tradisional mempunyai cita rasa tersendiri dan aneka
jenis yang tentunya tidak kalah dengan makanan siap saji dan makana modern. Makanan
tradisional, khususnya kue basah, semakin tersisihkan dengan banyaknya aneka kue modern
seperti cup cake, pastry, cookies, dan masih banyak lainnya. Padahal keanekaragaman jenis kue
basah ialah salah satu kekayaan kuliner Indonesia, karena setiap daerahnya memiliki kekhasan
tersendiri yang menjadi ciri khas atau identitas suatu daerah.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman kue basah dari berbagai


daerah di Indonesia, membuat kue basah ini semakin tersingkirkan. Keadaan sangat
memprihatinkan karena kekayaan suatu daerah akan berkurang jika masyarakatnya sendiri tidak
memiliki pengetahuan tentang keanekaragaman yang menjadi ciri khas suatu daerah. Jika
pengetahuan masyarakat tentang aneka jenis kue basah dari berbagai daerah di tingkatkan, maka
akan semakin terlihat bahwa kue basah pun memiliki daya saing dan nilai jual yang tidak kalah
dari kue modern lainnya. Selain itu kue basah pun memiliki keunggulan, selain enak tapi juga
sehat serta aman untuk di konsumsi karena tidak menggandung bahan kimia dan diolah dari
bahan-bahan alami.

Dengan memiliki pengetahuan serta mengkonsumsi aneka jenis kue basah, masyarakat
telah ikut melestrikan dan terut mencintai produk dalam negeri yang tentunya akan berdampak
positif bagi kelestarian kebudayaan Indonesia. Dengan mencintai produk dalam negeri, akan
membuat perkembangan produk dalam negeri semakin berkembang dan bukan tidak mungkin
mampu bersaing tidak hanya dalam skala nasional namun dalam skala internasional.

Untuk itu, Klinik Lapar sebagai sebagai usaha yang bergerak di bidang kuliner bekerja
sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Tata Boga Fakultas Pendidikan Teknik Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan Pameran Aneka Kue Basah Nusantara
untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang varian jenis makanan tradisional. Dengan
diselenggarakannya kegiatan ini di harapkan masyarakat akan lebih menerima dan turut
melestarikan makanan tradisional khas Indonesia.

B. Tujuan kegiatan

Mempromosikan aneka jenis kue basah yang beragam dan belum dikenal masyarakat, dengan
cara memberikan pengetahuan kepada masyarakat (khususnya ibu-ibu dan remaja) tentang
keaneka ragaman kuliner Indonesia, khususnya kue basah dari berbagai daerah.

C. Urgensi Kegiatan
1. Memperkenalkan aneka jenis kue basah dari berbagai daerah di Nusantara
2. Melestarikan makanan daerah khususnya kue basah dari berbagai daerah di Nusantara
3. Membudayakan mencintai produk dalam negeri

D. Tema

“Cintai dan Lestarikan Kuliner Tradisonal.”

E. Sasaran kegiatan

Masyarakat umum, khususnya ibu-ibu dan remaja.


F. Waktu dan Tempat

hari : Sabtu

tanggal : 14 Desember 2013

waktu : 08.00 – 14.00

tempat : Lapangan Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia

G. Panitia Kegiatan

Ketua pelaksana : M. Dirga. Syahreza

Sekretaris : Shabrina Aegea

Bendahara : Alfina Anisa

Humas : Dita Ayu

Raka Yudistira

Acara : Ilham Fauzi

Renita Diandra

PDD : Tiara Larasati

Marsya Anastya

Kestari : Ferolina

Konsumsi : Nurina

Logistic : M. Rafa
H. Jenis kegiatan

Pameran aneka kue basah meliputi menjual aneka kue basah, demo cara mengolah kue basah dan
bazaar.

I. Anggaran

a. Pemasukan

Sponsor Rp. 5.000.000, 00

Iuran Stand bazaar

250.000 x 20 stand Rp. 5.000.000,-

Himpunan Rp. 500.000,-

Donatur Rp. 1.500.000,- +

Rp. 12.000.000,-

b. Pengeluaran

Humas Rp. 200.000,-

Kestari Rp . 50.000,-

Acara Rp. 5.750.000,-

PDD Rp. 2.000.000,-

Logistik Rp. 500.000,-

Konsumsi Rp . 500.000,- +

Rp. 9.000.000,-
J. Susunan acara

Susunan Acara Kegiatan


Pameran Aneka Kue Basah Nusantara
Sabtu, 14 Desember 2013

Waktu Jenis Kegiatan Pengisi Acara Tempat


07.30-07.40 Pembukaan Lapangan
acara Gymnasium
Universitas
Pendidikan Indonesia
07.40-07.50 Sambutan Lapangan
Ketua Gymnasium
Pelaksana Universitas
Pendidikan Indonesia
07.50-08.00 Lapangan
Sambutan dari Gymnasium
Pemilik Usaha Universitas
Klinik Lapar Pendidikan Indonesia

08.00-08.05 Pembukaan Lapangan


acara secara Gymnasium
simbolis Universitas
Pendidikan Indonesia
08.05-10.00 Bazaar Lapangan
Gymnasium
Universitas
Pendidikan Indonesia
10.00-11.30 Demo Lapangan
memasak Gymnasium
Universitas
Pendidikan Indonesia
11.30-12.30 Ice breaking Lapangan
Gymnasium
Universitas
Pendidikan Indonesia
12.30-14.30 Bazaar Lapangan
Gymnasium
Universitas
Pendidikan Indonesia
14.30-14.45 Penutupan Lapangan
Gymnasium
Universitas
Pendidikan Indonesia

K. Penutup

Demikian proposal kegiatan Pameran Aneka Kue Basah Nusantara ini kami ajukan.
Segala sesuatu yang terdapat dalam proposal ini merupakan standar minimal yang akan kami
raih baik segi kualitas maupun kuantitas. Kegiatan ini menjadi tekad dan tanggung jawab
semua pihak yang terlibat didalamnya untuk mewujudkan upaya yang lebih optimal. Atas
perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai