Mulai masuk ke inti bahasan dari bab sebelumnya nih. Kalau Anda mengikuti blog ini secara
teratur, tentunya Anda sudah paham mengenai pola-pola grafik (chart patterns) dong? Belum
paham? Ya, paling nggak sudah punya gambarannya lah, ya? Nggak juga? Kalau gitu, silahkan
ulangi ke bab CHART PATTERNS! Nggak mau juga? Kalau gitu, silahkan arahkan kursor ke
pojok kanan atas, ada gambar silang (X), nah klik deh tuh!! #belagaemosi #padahalbercanda
Hehehe!
Tidak jauh berbeda dengan chart patterns, candlestick pun memiliki pola-pola yang dapat
memberikan sinyal-sinyal trading kepada penggunanya. Perbedaannya dengan chart patterns
adalah jika pada chart patterns formasi-formasi atau pola-pola yang terbentuk lebih menitik
beratkan pada bentuk keseluruhan yang sebetulnya terbentuk dari kumpulan candlestick, maka
pada candlestick patterns yang menjadi fokus utama adalah 1-5 buah candlestick yang terbentuk
secara berurutan.
Jadi, apa sebetulnya candlestick patterns itu? Candlestick patterns adalah pola-pola yang
terbentuk dari sekumpulan candle yang membentuk formasi-formasi. Formasi-formasiatau bisa
disebut pola-polatersebut nantinya akan memberikan sinyal yang berbeda-beda tergantung dari
kriterianya masing-masing. Dikatakan formasi, karena candlestick patterns tidak bisa
mengabaikan candle yang terbentuk sebelumnya. Walaupun pada kenyataannya terdapat pola 1
candle, tetap saja pola tersebut harus memperhatikan candle-candle yang terbentuk sebelumnya
(walaupun memang candle-candle sebelumnya tersebut tidak dititik beratkan). Pola 1 candle
adalah pola yang hanya menitik beratkan pada sebatang candle yang terbentuk di ujung / akhir
sebuah trend atau pergerakan, yang nantinya dapat mensinyalir terjadinya sebuah reversal
ataupun keberlanjutan (continuation) sebuah trend. Selain pola 1 candle, terdapat pula pola 2
hingga 5 batang candle dalam candlestick patterns ini.
Dalam penggunaannya sebagai alat bantu analisis teknikal, candlestick patterns pun tidak bisa
mengabaikan sebuah trend yang sedang berlangsung. Ini dikarenakan candlestick patterns
memiliki peran yang penting dalam mensinyalir terjadinya keberlanjutan (continuation) ataupun
reversal (perubahan) suatu trend. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk memahami candlestick
berdasarkan trendnya. Candlestick patterns terbagi ke dalam dua kategori, yaitu Candlestick
Continuation Patterns dan Candlestick Reversal Patterns. Masing-masing kategori nantinya
terbagi lagi ke dalam dua subkategori. Untuk Candlestick Continuation Patterns terbagi menjadi
Bullish Continuation Patterns dan Bearish Continuation Patterns. Dan, untuk Candlestick
Reversal Patterns terbagi menjadi Bullish Reversal Patterns dan Bearish Reversal Patterns.
Selain hal-hal di atas, aspek lain seperti aspek perspektivitas kurang lebih sama seperti yang ada
pada pembahasan chart patterns. Yangmana validitas pola candlestick yang terlihat pada
timeframe yang lebih besar akan lebih tinggi dibanding validitas pola candlestick yang terlihat
dari timeframe sempit / kecil. Dan lagi-lagi, ini harus disesuaikan dengan trading style masingmasing.
Karena candlestick patterns ini akan sangat bergantung pada bentuk dan jenisnya, Anda
diharapkan sangat berhati-hati dan teliti dalam memahami bacaan ini. Jangan sampai jenis candle
yang sangat vital pengaruhnya terhadap formasi yang terbentuk nanti tertukar. Ini dikarenakan
formasi-formasi yang terbentuk nantinya dapat menjadi acuan beli ataupun jual. Misalnya saja,
formasi tertentu baru bisa dikatakan memberikan sinyal beli apabila jenis candle yang
menyertainya adalah BUL, namun Anda tetap melakukan aksi beli padahal jenis candle yang
menyertainya BEL sehingga Anda pun rugi. Hal ini sering terjadi dikarenakan sangat banyak
terdapat bentuk candle yang sama namun berbeda jenisnya. Saya perjelas sekali lagi, bentuk
candle itu berupa: Marubozu, Long Candle & Short Candle, dan Doji. Sedangkan jenis candle
berupa: Bull Candle (BUL) dan Bear Candle (BEL).
Penegasan di atas sebetulnya ditujukan karena terdapat beberapa formasi/pola yang nantinya
sama sekali tidak terpengaruh oleh jenis candle, baik BUL maupun BEL. Beberapa formasi tidak
menitik beratkan pada jenis candle apa yang menyertainya, sehingga untuk memudahkan
pembaca saya akan menggunakan candle berwarna abu-abu dalam pengilustrasiannya untuk
candle pada formasi yang dimaksud. Jadi, jika nantinya Anda melihat formasi dengan candle
berwarna abu-abu yang menyertainya, itu artinya formasi tersebut tidak terlalu memperhitungkan
jenis candle apa yang harus menyertainya, alias formasi tersebut boleh disertai dengan BUL
ataupun BEL dalam pembentukannya. Supaya lebih jelas, berikut saya berikan ilustrasinya.
PS: Candle abu-abu atau saya sebut BOTH CANDLE (BOL) ke depannya akan digunakan
sebagai pengilustrasian candle pada formasi atau pola tertentu yangmana formasi / pola
tersebut diperbolehkan menggunakan BUL ataupun BEL sebagai syarat pembentukannya.
Selain itu, nantinya pula akan dijabarkan kondisi-kondisi harga seperti harga pembukaan,
harga tertinggi, dsb. Sehingga agar pembahasannya menjadi lebih praktis, saya hanya akan
menggunakan singkatan-singkatannya saja (OHLC). Lanjutkan terus bacaan pada halaman ini
apabila Anda merasa masih kurang jelas. Penjelasan pada pola-pola candlestick di bawah
nantinya akan secara otomatis mencerahkan apa yang buram di pikiran Anda.
Pola ini merupakan pola yang diawali oleh trend bearish dan
ditandai dengan common doji / doji star di ujung trendnya. Berikut keterangannya:
Format: 1 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Harga pembukaan sama / hampir sama dengan harga penutupan (O = C).
Dengan kata lain, candle seperti tidak memiliki body atau berbentuk Common
Doji / Doji Star.
2. SOUTHERN LONG-LEG DOJI
Format: 1 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
O sama / hampir sama dengan C.
Tampak seperti tidak memiliki body atau berbentuk Long-Leg Doji.
Perbedaan dengan SOUTHERN DOJI adalah pada panjang lidi-lidinya. Lidi pada
SOUTHERN LONG-LEG DOJI memiliki ukuran yang lebih panjang (lebih jauh
jaraknya dari barang candle).
3. DRAGONFLY
Format: 1 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Candle memiliki lower shadow atau lidi bawah yang cukup panjang.
Seperti ketentuan pada Dragonfly Doji, O, H, dan C pada candle ini sama /
hampir sama.
4. HAMMER
Format: 1 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Candle memiliki lower shadow atau lidi bawah yang panjang dan body yang
berisi.
Meskipun memiliki body, namun O dan C pada candle ini tidak boleh berjarak
terlalu jauh agar terlihat selayaknya sebuah martil atau palu.
Jenis candle: BOL (Boleh BUL ataupun BEL).
5. INVERTED HAMMER
Format: 1 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Upper shadow atau lidi atas harus cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari
batang, dan batangnya harus terlihat jelas.
Meskipun demikian, jarak antara O dan C tidak boleh terlalu berjauhan atau body
yang kecil agar terlihat seperti martil yang terbalik.
Jenis candle: BOL.
6. BULLISH BELT HOLD
Format: 1 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
O seringkali diwarnai dengan gap-down* atau celah bawah.
C ditutup menguat dengan intensitas cukup tinggi di atas O, sehingga bentuknya
mirip dengan BUL Marubozu.
Jenis candle: BUL.
*Gap-down merupakan kondisi dimana harga pembukaan (O) sebuah candle sesi tertentu dibuka di bawah (tidak sejajar) harga penutupan (C)
candle sesi sebelumnya, sehingga membuat sebuah celah ke bawah. Ada pula Gap-up yang merupakan kondisi dimana harga pembukaan
(O) sebuah candle sesi tertentu dibuka di atas (tidak sejajar) harga penutupan (C) candle sesi sebelumnya, sehingga membuat sebuah celah ke
atas.
7. BULLISH PREGNANT
Memiliki nama asli yang berasal dari Jepang, Bullish Harami. Harami adalah
sebutan bagi orang hamil dalam bahasa Jepang.
Format: 2 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Candle pertama: BEL.
Candle kedua: BUL.
Body candle kedua seluruhnya harus berada dalam body candle pertama agar
terlihat selayaknya candle yang sedang dalam kandungan.
Posisi candle kedua cenderung berada di titik tengah candle pertama.
Kondisi seperti ini dikarenakan O pada candle kedua mengalami gap-up sehingga
dibuka sedikit lebih tinggi dari C pada candle pertama. Lalu, C pada candle kedua
ditutup lebih rendah dari O pada candle pertama.
8. BULLISH PREGNANT CROSS
Diambil dari kata engulf yang artinya menelan, pada pola ini
terlihat seperti terdapat sebuah candle yang menelan candle lain.
Keterangan:
Format: 2 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Candle pertama: BEL.
Candle kedua: BUL.
Body candle pertama sekilas seperti berada di dalam area body candle kedua.
10. EQUAL LOW
Terdapat dua buah candle yang memiliki nilai L yang sejajar pada
pembentukan pola ini.
Keterangan:
Format: 3 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Candle pertama: BEL.
Candle kedua: BOL.
Candle ketiga: BUL.
O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari C pada candle sebelumnya,
dan C nya ditutup tidak jauh dari O sehingga terlihat memiliki body yang kecil.
Kedua lidi pada candle kedua, baik atas maupun bawah, relatif pendek atau tidak
jauh dari batang candle.
12. MORNING DOJI STAR
Format: 3 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Candle pertama: BEL.
Candle kedua: bisa berbentuk Doji Star ataupun Long-Leg Doji.
Candle ketiga: BUL.
O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari C candle pertama, dan C
nya ditutup sama / hampir sama dengan O sehingga terlihat selayaknya doji.
Format: 3 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Candle pertama: BEL.
Candle kedua: BOL.
Candle ketiga: BUL.
O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari C pada candle pertama, dan
O pada candle ketiga terbentuk setelah gap-up dari C pada candle kedua.
14. MORNING THREE STAR
Format: 3 candle.
Diawali trend bearish / downtrend.
Semua candle memiliki body yang tipis dikarenakan O dan C pada masingmasing candle sama / hampir sama.
Dengan kata lain, semua candle berbentuk doji, baik itu Doji Star maupun Longleg Doji.
15. THREE BLACK SOLDIERS
berbeda-beda tergantung platform dan keinginan masing-masing trader. Maka dari itu,
Saya lebih senang menyebutnya sebagai Three BUL Soldiers untuk ke depannya.
Keterangan:
Format: 1 candle.
Diawali trend bullish / uptrend.
O dan C sama / hampir sama.
Dengan kata lain, candle seperti tidak memiliki body atau berbentuk Common
Doji / Doji Star.
2. NORTHERN LONG-LEG DOJI
Keterangan:
Format: 1 candle.
Diawali trend bullish / uptrend.
O sama / hampir sama dengan C.
Perbedaan dengan NORTHERN DOJI adalah pada panjang lidi-lidinya. Lidi-lidi
pada NORTHERN LONG-LEG DOJI memiliki ukuran yang lebih panjang (lebih
jauh jaraknya dari barang candle).
3. GRAVESTONE
Format: 1 candle.
Diawali trend bullish / uptrend.
Candle memiliki upper shadow atau lidi atas yang cukup panjang.
Seperti ketentuan pada Gravestone Doji; O, L, dan C pada pola ini sama / hampir
sama.
4. SHOOTING STAR
Format: 1 candle.
Diawali trend bullish / uptrend.
Pada dasarnya, bentuk candle ini sama seperti Inverted Hammer.
Upper shadow atau lidi atasnya cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari
batang, dan body harus terlihat jelas agar tak tertukar dengan Gravestone Doji.
Meskipun demikian, jarak O dan C tidak boleh terlalu berjauhan agar terlihat
selayaknya martil yang terbalik.
Jenis candle: BOL.
5. HANGING MAN
Format: 1 candle.
Diawali trend bullish / uptrend.
Pada dasarnya, bentuk candle ini sama seperti Hammer.
Lower shadow atau lidi bawahnya cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari
barang, dan body harus terlihat jelas agar tak tertukan dengan Dragonfly Doji.
Meskipun demikian, jarak antara O dan C nya tidak boleh terlalu jauh sehingga
body tidak terlalu panjang selayaknya sebuah martil.
Jenis candle: BOL.
6. BEARISH BELT HOLD
Pola ini mirip dengan BEL Marubozu, namun pada Bearish Belt Hold
ini harga tidak mampu ditutup di level terrendahnya (L) dan ditutup sedikit (tidak terlalu
jauh) di atas L.
Keterangan:
Format: 1 candle.
Diawali trend bullish / uptrend.
O biasanya diawali dengan gap-up atau celah atas dalam pembentukannya.
C ditutup melemah dengan intensitas cukup tinggi di bawah O, sehingga
bentuknya mirip BEL Marubozu.
Jenis candle: BEL.
7. BEARISH PREGNANT
Gap-up membuat O pada candle kedua dibuka sedikit di bawah C pada candle
pertama.
9. BEARISH ENGULFING
Format: 2 candle.
Diawali trend bullish / uptrend.
Candle pertama: BUL.
Candle kedua: BEL.
Body candle pertama sekilas seperti berada di dalam body candle kedua.
10. EVENING STAR
Format: 3 candle.
Kebalikan dari Morning Star.
Diawali trend bullish / uptrend.
Candle pertama: BUL.
Candle kedua: BOL.
Candle ketiga: BEL.
O pada candle kedua terbentuk setelah gap-up dari candle sebelumnya dan
memiliki body yang kecil (C ditutup tidak jauh dari O).
Lidi bawah dan lidi atas pada candle kedua relatif pendek atau tidak jauh dari
batang candle.
Format: 3 candle.
Kebalikan dari Morning Doji Star.
Diawali trend bullish / uptrend.
Candle pertama: BUL.
Candle kedua: bisa berbentuk Doji Star maupun Long-Leg Doji.
Candle ketiga: BEL.
O pada candle kedua terbentuk setelah gap-up dari C pada candle sebelumnya,
dan C nya ditutup sama / hampir sama dengan O sehingga terlihat selayaknya
doji.
12. BEARISH ABANDONED BABY
Nama lain: Three Black Crows (Tiga Burung Gagak Hitamdigunakan bagi yang
menggunakan warna hitam sebagai BEL-nya), Three White Angels, dan Three
BEL Soldiers (yang kita gunakan).
Kebalikan dari Three BUL Soldiers.
Format: 3 candle.
Diawali trend bullish / uptrend.
Semua candle berjenis BEL dan pada umumnya memiliki body-body yang / atau
hampir panjang.
Lidi-lidinya tidak terlalu menjadi perhatian, namun akan lebih valid jika lidi-lidi
tersebut tidak terlalu panjang (atau tidak berjauhan dengan candle). Sehingga
masing-masing candle sekilas tampak seperti BEL Marubozu.