IMPLEMENTASI Deteksi Optimum Pada Watermark Berbasis Domain Transformasi
IMPLEMENTASI Deteksi Optimum Pada Watermark Berbasis Domain Transformasi
diajukan oleh:
RAHMAWATI HASANAH
091344022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Watermarking kini sudah banyak diterapkan pada media digital yang disebut
dengan digital watermarking.
Digital watermarking terdiri atas dua bagian utama yaitu penyisipan watermark
dan pendeteksian watermark. Kinerja suatu sistem watermarking, selain dinilai
pada saat tahap penyisipan, juga tergantung pada tahap pendeteksian.
Berdasarkan proses pendeteksiannya, watermark dapat digolongkan menjadi tiga
jenis yaitu blind, semi blind, dan non blind.
2. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi hal tersebut penulis mencoba menerapkan sistem
pendeteksian blind dengan menggunakan deteksi asimtotik optimal
adaptif. Deteksi asimtotik optimal adaptif diperoleh dengan terlebih
dahulu mengestimasi parameter bentuk dari setiap koefisien wavelet.
Adapun langkah-langkahnya ialah, penulis mendekomposisikan gambar
asli ke dalam DWT (Domain Wavelet Transform) 2 level, lalu menyisipkan
watermark ke semua koefisien yang sesuai dengan subband dari
transformasi 2 level, kecuali subband yang terkecil.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Masalah dari pendeteksian watermark ialah pengujian dasar hipotesis biner dari statistik. berarti
tidak ada watermark yang terdeteksi setelah dilakukan test pada gambar dan berarti watermark
ada pada gambar. Dengan demikian, bentuk uji hipotesis akan menjadi:
Tinjauan Teoritis
Digital Watermarking
Watermark merupakan sebuah informasi yang disisipkan pada
media lain dengan tujuan untuk menentukan keabsahan pencipta
atau pendistribusi suatu data digital dan integritas suatu data
digital, melindungi media yang disisipi oleh informasi tersebut dari
pembajakan, penyalahgunaan hak cipta, dan sebagainya.
Watermarking adalah cara untuk menyisipkan watermark ke dalam
media yang ingin dilindungi hak ciptanya. Teknik watermarking
bekerja dengan menyisipkan sedikit informasi yang menunjukkan
kepemilikan, tujuan, atau data lain, pada media digital tanpa
mempengaruhi kualitasnya. Pesan tersembunyi pada digital
watermarking berupa kumpulan bit yang disisipkan pada bit-bit
data digital.
Hal ini dilakukan untuk menghindari atau mencegah modifikasi data
digital atau menjaga keaslian dari suatu data digital.
DWT level 2
Pembagian frekuensi dan pengelompokkannya :
Dimana:
LL
LH
HL
HH
BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
1. Penyisipan Watermark
2. Pendeteksian Watermark :
a) Mencari nilai varians dan rata-rata nilai absolut dari setiap
subband gambar.
b) Mencari nilai r(B) dan B sebagai Shape Parameter.
c) Melihat bentuk model Gaussian umum dari setiap subband
gambar yang telah diaproksimasikan dengan nilai B dan varians.
d) Mencari nilai Dr (Detektor Rao) dari setiap subband gambar.
e) Mencari nilai i(a) yang merupakan Fisher information Gaussian
umum.
f) Menampilkan grafik Pfa (Probability False Alarm) dan Pfr
(Probability False Rejection)
1. Penyisipan
Gambar Asli
Gambar
Watermark
Gambar Berwaterm
2. Pendeteksian
2. Pendeteksian Watermark :
a) Mencari nilai varians dan rata-rata nilai
absolut dari setiap subband gambar.
Hasil yang didapat dari perhitungan pada
Matlab:
Subband
HL1
LH1
Varians
Subband
HL2
Varians
LH2
HH1
HH2
HL1
LH1
HH1
Shape
Parameter
1.3667
1.1673
1.5752
Subband
HL2
LH2
HH2
Shape
Parameter
1.0367
1.0802
1.3522
Pfa<<Pfr