Anda di halaman 1dari 12

I.

Tujuan Percobaan
o Menentukan titik leleh beberapa zat ( senyawa)
o Menentukan titik didih beberapa zat (senyawa)

II. Dasar Teori


1.

Titik Leleh
Titik leleh didefinisikan sebagai temperatur dimana zat padat berubah
menjadi cairan pada tekanannya satu atmosfer. (Tim Laboratorium Kimia
Dasar,2007). Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang
berarti dengan adanya perubahan tekanan. Oleh karena itu tekanan biasanya
tidak dilaporkan pada penentuan titik leleh, kecuali kalau perbedaan dengan
tekanan normal terlalu besar. Pada umumnya titik leleh senyawa organik
mudah diamati sebab temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hampir sama
dengan temperatur dimana zat telah meleleh semuanya. Contohnya: suatu zat
dituliskan dengan range titik leleh 122,1-122,4C dari pada titik lelehnya
122,2C. Jika zat padat yang diamati tidak murni, maka akan terjadi
penyimpangan dari titik leleh senyawa murninya. Penyimpangan itu berupa
penurunan titik leleh dan perluasan range titik leleh. Misalnya : suatu asam
murni diamati titik lelehnya pada temperatur 122,1C 122,4C penambahan
20% zat padat lain akan mengakibatkan perubahan titik lelehnya dari
temperatur 122,1C 122,4C menjadi 115C 119C. Rata rata titik
lelehnya lebih rendah 5C dan range temperatur akan berubah dari 0,3C jadi
4C.(Hadyana,1994)
Atom-atom unsur alkali terikat dalam struktur terjenjal oleh ikatan logam
yang lemah, karena setiap atom hanya mempunyai satu elektron ikatan dan
bertambah lemah jika jari-jari bertambah besar. Oleh sebab itu titik leleh
berkurang dari atas ke bawah dalam satu golongan. Sedangkan pada unsur
halogen yang berada dalam keadaan padat berupa kristal terikat oleh Gaya
Van der Waals yang lemah. Gaya ini bertambah jika jari-jari bertambah besar.

Oleh sebab itu titik leleh bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Titik leleh bargantung pada kekuatan relatif dari ikatan. Semakin kuat ikatan
yang dibentuk, semakin besar energi yang diperlukan untuk memutuskannya.
Dengan kata lain, semakin tinggi juga titik lebur unsur tersebut. Perbedaan
titik leleh antara senyawa-senyawa pada golongan yang sama dapat dijelaskan
dengan perbedaan elektronegativitas unsur-unsur pembentuk senyawa
tersebut.Dalam satu golongan unsur transisi dari atas ke bawah kekuatan
ikatan bartambah, jadi titik leleh bertambah. Unsur C dan Si yang mempunyai
struktur kovalen yang sangat besar mempunyai titik leleh tinggi. Titik leleh
dari gas mulia ditentukan oleh besarnya nomor atom. Semakin besar nomor
atom maka titik lelehnya makin tinggi. Itu berarti ikatan Van der Waals sangat
lemah. Sifat fisika dari karbon yaitu pada titik lelehnya adalah titik leleh dari
karbon sangat tinggi, sehingga karbon berbeda dengan non logam lainnya.
(Hadyana,1994)
Dalam menentukan titik leleh suatu zat, adapun faktor-faktor

yang

mempengaruhi cepat atau lambatnya zat tersebut meleleh adalah :


(Fessenden,1982)
1.

Ukuran Kristal
Ukuran Kristal sangat berpengaruh dalam menentukan titik leleh
suatu zat. Apabila semakin besar ukuran partikel yang digunakan,

2.

maka semakin sulit terjadinya pelelehan.


Banyaknya Sampel.
Banyaknya sampel suatu zat juga dapat mempengaruhi cepat
lambatnya proses pelelehan. Hal ini dikarenakan, apabila semakin
sedikit sampel yang digunakan maka semakin cepat proses
pelelehannya, begitu pula sebaliknya jika semakin banyak sampel

3.

yang digunakan maka semakin lama proses pelelehannya.


Pengemasan Dalam Kapiler.
Pemanasan dalam suatu pemanas harus menggunakan bara api
atau panas yang bertahan.

Adanya senyawa lain yang dapat mempengaruhi range titik


leleh.

2. Titik Didih
Titik didih suatu cairan adalah temperatur pada tekanan uap yang
meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar.(Tim Laboratorium Kimia Dasar,
2007). Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar (tekanan yang dikenakan),
mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap
dalam gelembung sama dengan tekanan udara, maka gelembung itu dapat
mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke fase gas di atas cairan, sehingga
cairan itu mendidih. Titik didih air (dalam cairan lain) beraneka ragam menrut
tekanan udara. Dipergunakan titik didih air kurang dari 100C, karena tekanan
udara kurang dari 1 atm. Saat air berada dalam keadaan mendidih, gelembunggelembung besar mulai terbentuk dalam cairan akan naik ke permukaan. Bila
gelembung itu telah terbentuk, cairan yang tadinya menempati ruang ini didorong
dan permukaan cairan pada wadah dipaksa naik untuk melawan tekanan ke bawah
yang ditimbulkan oleh atmosfer. Suhu pada saat cairan mendidih disebut titik
didih. Jadi titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan
atmosfer.(Fessenden,1982)
Penambahan kecepatan panas pada cairan yang mendidih akan mempercepat
terbentuknya gelembung uap air. Cairan pun akan lebih cepat mendidih, tapi suhu
didih tidak naik. Titik didih cairan tergantung pada besarnya tekanan atmosfer.
Titik didih pada tekanan 1 atm (760 torr) dinamakan sebagai titik didih normal.
Pada tekanan yang lebih besar maka titik didihnya juga lebih tinggi, dan begitu
juga sebaliknya. Suhu yang tetap konstan dari cairan yang mendidih dapat
dibuktikan bila kita merebus makanan. Waktu air mendidih, suhu akan tetap
selama ada air disekeliling makanan tersebut berarti selama airnya belum habis
makanan tak ada yang hangus. Itu membuktikan bahwa titik didih berubah dengan
berubahnya tekanan. Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak
langsung berapa kuatnya Gaya tarik antara molekul cairan. Cairan yang gaya tarik
antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tariknya

lemah maka titik didihnya rendah.Adanya ikatan hidrogen antarmolekul


menyebabkan titik senyawa relatif lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa lain
yang memilki berat molekul sebanding. Titik didih senyawa golongan alkohol
lebih tinggi daripada senyawa golongan alkana, demikian juga titik didih air lebih
tinggi daripada aseton. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik leleh tidak begitu
besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup berdekatan dan yang
paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat dan bentuk simetris
molekul. Senyawa yang mampu membentuk ikatan hidrogen dalam air akan
mudah larut dalam air. Panjang atau pendeknya rantao karbon (gugus alkil-R)
memiliki pengaruh terhadap kealrutan senyawa dalam air.(Fessenden,1982)
Adapun sifat periodik unsur titik didih dan kelogaman :

Satu periode : Dari kiri ke kanan makin bertambah puncaknya pada golongan
IV A kemudian menurun drastis sampai golongan VIII A

Satu golongan : Golongan I A sampai IV A dari atas ke bawah makin rendah


titik didih dan tititk lelehnya Golongan V A sampai VIII A dari atas ke bawah
titik didih dan titik leleh makin tinggi.

III Alat Dan Bahan


ALAT :
1. Gelas kimia 100 ml
2. Termometer
3. Pipa kapiler yang salah ujungnya tertutup
4. Pipet tetes
5. Pemanas listrik
6. Klem dan standar
7. Tabung reaksi
8. Alat penentu titik leleh ( Melting Point )
9. Lap
10. Batang Pengaduk
BAHAN :
1. Aqudest
2. Zat yang ditentukan tiik lelehnya ;
a. Parafin
b. Asam Benzoat

3. Zat yang ditentukan titik didihnya ;


a. Etanol

IV. Prosedur Kerja


1.
a.

Penentuan Titik Leleh


Zat yang akan ditentukan titik lelehnya yaitu Asam benzoat diambil terlebih
dahulu. Jika zat tersebut masih kasar, maka digerus dalam mortar sampai menjadi
serbuk yang halus.

Asam Benzoat

Mortar

b.

Ambil kapiler yang akan digunakan untuk menentukan titik leleh.

c.

Ujung terbuka kapiler dimasukkan ke dalam serbuk yang akan ditetukan titik
lelehnya sehingga kristal masuk ke dalam kapiler.

d.

Kapiler diangkat dari serbuk dan dibalik sehingga ujung tertutupnya menghadap
ke bawah. Ketok dinding kapiler dengan jari agar zat yang ditentukan ini masuk
masuk ke dasar kapiler.

e.

Langkah ke 3 dan 4 diulang sampai sekitar 5 8 mm kapiler terisi kristal.

Kapiler lainnya diisi dengan cara yang sama.


f. Kapiler pada termometer diikatkan, dimana ujung kapiler sejajar dengan ujung
bawah termometer.
g. Termometer dipasang pada standar dengan bantuan klem dan termometer
h.
i.
j.
k.

dicelupkan pada pemanas yang digunakan.


Pemanas dipanaskan, selama pemanasan sekali-kali diaduk.
Zat padat dalam kristal dan temperaturnya diamati.
Termometer dibaca pada saat zat padat dalam kapiler mulai meleleh.
Diamati pula ketika semua zat padat telah meleleh.
Range temperatur pelelehan dicatat.
Pemanas disingkirkan dan biarkan pemanas dingin.
Pengerjaan diulang untuk zat-zat yang lain.

2. Penentuan Titik Didih


a. Zat cair yang akan ditentukan titik didihnya diambil.
b. Tabung reaksi kecil diambil dan digunakan untuk tempat zat cair yang akan
ditentukan titik didihnya. Zat cair yang akan ditentukan titik didihnya dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kecil sebanyak 8-10 mm dari dasarnya.

c. Sebuah pipa kapiler diambil menghadap kebawah kedalam tabung reaksi kecil
yang berisi zat cairan yang akan ditentukan titik didihnya.

d. Tabung reaksi kecil yang didalamnya berisi pipa kapiler dan zat yang akan
ditentukan titik didihnya pada termometer diikat. Ujung tabung reaksi kecil
sejajar dengan ujung bawah termometer.

e. Gelas kimia diambil dan diisi dengan parafin secukupnya dan letakkan diatas
pemanas.

f. Pasang termometer pada standar dengan bantuan klem dan celupkan termometer
ini pada parafin di dalam gelas kimia yang berada diatas pemanas.

g. Pemanas dipanaskan, selama proses pemanasan sesekali cairan parafin diaduk.


h. Amati zat cair yang berada didalam kapiler dan amati temperatur.
i. Baca termometer bila zat cair dalam tabung reaksi kecil membentuk gelembunggelembung kontinu yang menyerupai kalung.

V. Hasil Pengamatan
1.

Penentuan Titik Leleh


Nama Zat
Etanol
Range

Suhu saat Timbul Gelembung

Suhu saat Timbul

Pertama
Banyak Gelembung
60oC
80oC
(80oC 60oC) = 20oC

2. Penentuan Titik Didih


Nama Zat
Asam

Suhu saat akan Meleleh


120oC

Suhu saat Meleleh


127oC

Benzoat /
Parafin
Range

(127oC 120oC) = 7oC

VI. Pembahasan
1. Penentuan Titik Leleh
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair
pada tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu ketika fase
padat dan cair sama-sama berada dalam kesetimbangan
Dalam percobaan ini, zat yang ditentukan titik lelehnya adalah asam benzoat.
Asam benzoate padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat
aromatik yang paling sederhana yang digunakan mempunyai wujud padat. Menurut
teori yang ada titik leleh dari asam benzoat adalah 122,4.
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan range sebesar 127 oC
-120 oC dengan jarak range 7 oC , hal ini menandakan bahwa zat tersebut tidak murni
, karena jarak range dari senyawa organik yang berupa kristal adalah 0,5 oC - 1 oC.
Jika zat padat yang diamati tidak murni, maka akan terjadi penyimpangan dari titik
leleh senyawa murninya. Penyimpangan itu berupa penurunan titik leleh dan
perluasan range titik leleh.
Dalam percobaan ini di gunakan paraffin sebagai mediator karena paraffin
mempunyai titik didih yang tinggi sehingga tidak akan mendidih ataupun menguap
sampai tercapai suhu lebur dari sampel.
. Jadi karena jarak range dari hasil percobaan tidak murni. Faktor yang
mempengaruhi rentang titik leleh diatas antara lain :
a.

Kemurnian dari zat yang digunakan dalam percobaan menentukan titik leleh.

b.

Sifat dan kuat lemahnya dari kekuatan intermolekular bertanggung jawab atas
perbedaan diamati dalam titik mencair.
Ketidaksesuaian data dan teori ini mungkin juga disebabkan karena

ketidaktelitian dan kelalaian kami dalam melakukan percobaan. Pada saat pemanasan
kami tidak melihat dengan teliti suhu pada termometer. yang menyebabkan
penyimpangan berupa penurunan atau perluasan range titik leleh. Selain itu
pemanasan dengan tingkat kenaikan suhu yang tinggi dan tidak bertahap juga
merupakan penyimpangan titik leleh dan perluasan range titik leleh senyawa
murninya. Selain itu kami membandingkan titik leleh hasil percobaan tidak dengan
menggunakan alat MPA (melting point apppatus), dimana alat ini khusus digunakan
untuk penentuan titik leleh dengan cara digital. Tetapi karena alat ini tidak
memungkinkan untuk digunakan , maka penentuan titik leleh ditentukan dengan cara
biasa.
2. Penentuan Titik Didih
Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan
tekanan di atas permukaan zat cair Dalam percobaan titik didih menggunakan etanol
sebagai zat penentunya. Etanol mempunyai wujud cair, berwarna bening, dan media
yang kami pergunakan adalah aquades. Berdasarkan teori yang ada titik didih etanol
adalah 78,30C.
Pada percobaan etanol, didapatkan suhu pada saat mulai mendidih (timbul
gelembung) pertama sebesar 600C dan terbentuk banyak gelembung sebesar 80 0C
serta range sebesar 800C 600C, sehingga menjadi 20oC, hal ini menandakan bahwa
zat tersebut tidak murni. Mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan.
Karena tekanan uap dalam gelembung sama dengan tekanan udara, maka gelembung
itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke fasa gas diatas cairan,
sehingga cairan tersebut mendidih. Titik didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan
udara, artinya makin besar tekanan udara makin besar pula titik didih zat cair tersebut
, begitu juga sebaliknya semakin rendah tekanan udara , maka semakin rendah titik
didih. Dari hasil tersebut bahwa titik didih yang kami dapat lebih rendah dari titik
didih senyawa etanol sebenarnya. Memang titik didih dari senyawa etanol hasil

percobaan kurang dari 1000C tetapi belum mendekati titik didih senyawa etanol yang
sebenarnya.
Pada percobaan di masing-masing zat, kami mendapatkan titik didih yang lebih
tinggi dari titik didih sebenarnya secara teori yaitu pada saat banyak adanya
gelembung. Mungkin hasil yang didapatkan dari percobaan ini karena adanya
perbedaan tekanan ataupun kesalahan bisa terjadi pada pembacaan termometer yang
kurang teliti.
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik didih antara lain :
a.

Tekanan, bila tekanan eksternal :

Kurang dari satu atmosfer, titik didih cairan lebih rendah dari titik didih normal.
Sama dengan satu atmosfer, titik didih cairan disebut titik didih normal.
Lebih besar dari satu atmosfer, titik didih cairan lebih besar dari titik didih
normal.
b.

Jenis Molekul, jika gaya antar molekulnya adalah :

Relatif kuat, titik didih akan relatif tinggi.


Yang relatif lemah, titik didih akan relatif rendah

. VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Titik didih adalah temperature pada saat tekanan uap dari cairan sama
dengan tekanan atmosfer.
2.
Factor yang mempengaruhi titik didih yaitu suhu, tekanan, berat molekul,
viskositas, massa jenis, ikatan hydrogen, dan zat terlarut.
3.
Titik leleh adalah tsaat fase padat dan fase cair dalam keadaan setimbang
di bawah tekanan 1atm.
4.
Factor yang mempengaruhi rentang titik didih adalah kemurnian zat, sifat
dan kekuatan intermolekuler, dll.
5.
Titik leleh Asam Benzoat dari hasil percobaan adalah sebesar 127 oC -120
oC dengan jarak range 7 oC , hal ini menandakan bahwa zat tersebut tidak
murni dan hasil percobaan titik didih adah sebesar 800C 600C, sehingga
range menjadi 20oC hal ini menandakan bahwa zat tersebut tidak murni.

DAFTAR PUSTAKA
Hadyana, A. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2007 . Penuntun Pratikum Kimia Dasar I . Jurusan
Kimia FMIPA , Universitas Udayana ; Bukit Jmbaran , Bali.

Anda mungkin juga menyukai