TERMOKIMIA
Oleh
Ni Luh Made Noviana Dewi
1408105063
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal alat kalorimeter tekanan tetap dan memahami cara kerja alat
tersebut.
2. Mampu menggunakan alat tersebut untuk mengukur kalor reaksi suatu larutan.
3. Mengetahui kapasitas kalor kalorimeter, kalor reaksi dan kalor pengenceran
larutan.
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem.
3. Hukum Kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
4. Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Hukum ke nol termodinamika berhubungan dengan kesetimbangan termal
antara benda benda yang saling bersentuhan, karena panas yang diterima dengan
panas yang dilepaskan oleh benda-benda atau zat-zat yang saling bersentuhan
memiliki besar yang sama sehingga hal tersebut di atas dapat dijelaskan dengan
teori Asas Black.
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangantermal (suhu kedua benda sama).
Secara matematis dapat dirumuskan :
Qlepas = Qterima
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang
menerimakalor adalah benda yang bersuhu rendah.
Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan diperoleh :
Qlepas = Qterima
m x c x T = m x c x T
Asas Black berhubungan erat dengan hukum kekekalan energi yang berbunyi
Energi tidak dapat diciptakan, energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi dapat
diubah bentuknya dari energi yang satu ke energi yang lain.
Perpindahan panas yang terjadi pada benda dapat dihitung dengan
menggunakan kalorimeter karena kalorimeter merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur laju penyerapan kalor dalam suatu bahan, menentukan panas jenis
suatu bahan, dan juga bisa untuk menentukan koefisien laju konveksi suatu fluida.
Kalorimeter bekerja dengan prinsip adiabatik, yang berarti tidak ada kalor yang
masuk ataupun keluar dari sistem sehingga kondisinya ideal.
Kalorimeter ideal adalah kalorimeter yang memiliki kapasitas kalor yang
sangat kecil agar hanya ada sedikit kalor yang dapat diserap oleh kalorimeter.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan hantaran kalor (banyaknya kalor
yang dihantarkan persatuan waktu) adalah :
a. Luas penampang
b. Perbedaan suhu
c. Panjang benda
d. Konduktivitas termal benda
2. Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis
Kapasitas kalor ( C ) adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untukmenaikan
temperature sejumlah tertantu zat sebesar satu derajat celcius. Sedangkan kalor jenis
(S) yaitu jumlahkalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperature satu gram zat
sebesar atu derajat celcius. Hubungan antara kapasitas kalor dan kalor jenis
dirumuskan sebagai berikut:
C=ms
Jika kita mengetahui kalor jenis suatu zat, maka perubahan temperature zat
tersebut (t) dapat menyatakan jumlah kalor (q) yang diserap atau dilepas dalam
suatu reaksi kimia.
q=ms t
q=C t
Sehingga:
q rks=(q lar + qkal )
Tabel 1.1 Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor Molar untuk Berbagai Padatan dan Cairan pada 20C
No
Zat
Kalor jenis
Kalor jenis
Kapasitas
1.
Aluminium
(kJ/kg.K)
0.9
(Kkal/kg.K)
0,215
molar (J/ml.K)
24,3
2.
Bismuth
0,123
0,0294
25,7
3.
Tembaga
0,386
0,0923
24,5
4.
Emas
0,126
0,0301
25,6
5.
Es (-100C)
2,05
0,49
36,9
6.
Timah hitam
0,128
0,0305
26,4
7.
Perak
0,233
0,0558
24,9
8.
Tungsen
0,134
0,0321
24,8
9.
Seng
0,387
0,0925
25,2
10.
Alkohol (Ethyl)
2,4
0,58
111
11.
Raksa
0.14
0,033
28,3
12.
Air
4,18
75,2
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kalor jenis air jauh lebih besar dari pada
kalor jenis zat lain. Karena kapasitas kalornya yang sangat besar, air adalah bahan
yang baik sekali untuk menyimpan energi termis. Air juga merupakan pendingin
yang baik.
Labu ukur
Gelas ukur
Termometer
Gelas kimia
Batang pengaduk
B. Bahan
CaCl2
NaOH
kalor
HCl
Aquades
Dua buah gelas plastik bertutup, termometer dan batang pengaduk disediakan.
alat-alat tersebut dirangkai seperti gambar di bawah ini.
Jika
kedua
HCl
densitas dan kalor jenis campuran larutan itu sama dengan densitas dan kalor
jenis air (1,00 gr/mL dan 4,184 J/g0C).
Percobaan 2: Penentuan kalor reaksi larutan.
1 Timbang 5 gram CaCl2
5 gram CaCl2
2. Gunakan calorimeter pada percobaan 1.
50 ml air
Catat temperature air
5 gram CaCl2
penambahan catat temperatur air tersebut. Setelah diperoleh temperatur yang stabil
dari larutan CaCl2, 50 mL air ditambahkan sekali lagi. Sambil diaduk temperatur
larutan tersebut dicatat.
50 mL air
5 gram CaCl2
tambahkan 50 ml
air yang sudah di
catat tempera
V. DATA PENGAMATAN
Percobaan 1.
NO
1.
Uraian
50 mL larutan HCl 1 M
50 ml larutan NaOH 1 M
Campuran kedua larutan
50 mL larutan HCl 1 M
50 ml larutan NaOH 1 M
Campuran kedua larutan
2.
Temperatur Pengamatan
320 C
320 C
380 C
320 C
320 C
370 C
Percobaan 2
N
Uraian
Temperatur Pengamatan
Air (Aquades)
310 C
Larutan CaCl2*
400 C
Larutan CaCl2**
350 C
Air (Aquades)
320 C
Larutan CaCl2*
410 C
Larutan CaCl2**
360 C
O
1.
2.
VI.
ANALISIS DATA
Perhitungan
Percobaan 1. Penentuan Kapasitas Kalor Kalorimeter
Diketahui
:
V1 = Volume HCl = 50 ml = 0,05 liter
V2 = Volume NaOH = 50 ml = 0,05 liter
Volume total = V1 + V2 = 0,05 liter + 0,05 liter = 0,1 liter
M1 = Molaritas HCl = 1M
M2 = Molaritas NaOH = 1M
air
gr
ml
c = 4,184 J/g0C
Ditanya
:
C = ?
Crata-rata = ?
Jawab
:
massa total =
.V total =1
gr
x ( 50 mL+50 mL )=100 gr
ml
kJ
x 0,1 mol
mol
= 5,62 kJ
= 5620 J
Pengamatan 1 :
qreeaksi
- 5620 J
- 5620 J
- 5620 J
= - (qlarutan + qkalorimeter)
= - (m.c.t1 + qkalorimeter)
= - (100 x 4,184 x 6 + qkalorimeter)
= - (2510 J + qkalorimeter)
= 3110 J
qkalorimeter
3110 J
C1
= C1.t1
= C1 x 60C
= 3110 J/ 60C = 518,3 J/0C
Pengamatan 2 :
qreeaksi
- 5620 J
= - (qlarutan + qkalorimeter)
- 5620 J
- 5620 J
= - (m.c.t2 + qkalorimeter)
= - (100 x 4,184 x 5 + qkalorimeter)
= - (2092 J + qkalorimeter)
= 3528 J
= C2.t2
= C2 x 50C
C2
518,3+705,6
2
593,66+ 727,47+593,66
3
=
611,95J/0C
= 0,61195 kJ/0C
Jadi, kapasitas kalorimeter rata-rata pada percobaan ini sebesar 611,95 J/0C.
Percobaan 2. Penentuan Kalor Reaksi Larutan
Diketahui
:
m CaCl2 = 5 gram
m air = 1 gr/mL x 50 mL = 50 gram
massa total = m CaCl2 + m air = 5 gram + 50 gram = 55 gram
Volume total air = 100 mL
Ckal = 611,95 J/0C
= 0,61195 kJ/0C
c = 4,184 J/C
Ditanya : qreaksi dan qpengenceran = ....?
Jawab :
Pengamatan 1
qlar
= m.c.t
= 55 gram x 4,184 J/C x (35-40)C
= 55 gram x 4,184 J/C x -5C
= - 1,1506 kJ
qkal
= Ckal . t
qreaksi
Pengamatan 2
qlar
= m.c.t
= 55 gram x 4,184 J/C x (36 -41)C
= -1,1506 kJ
qkal
= Ckal . t
= 0,61195 kJ/0C x (36-41)C
= 0,61195 kJ/0C x -5C
= -3,05975 kJ
qreaksi = -(qlar + qkal)
= -(-1,1506 + -3,05975) kJ
= -4,21035 kJ
VII.
PEMBAHASAN
Pada praktikum termokimia ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
yaitu mengenal alat kalorimeter tekanan tetap dan memahami cara kerja alat
tersebut, mampu menggunakan alat tersebut untuk mengukur kalor reaksi suatu
larutan, mengetahui kapasitas kalor kalorimeter, kalor reaksi dan kalor
pengenceran larutan.
Percobaan ini dilakukan sebanyak dua kali pertama yaitu untuk
mengetahui kapasitas kalor suatu kalorimeter dan percobaan kedua yaitu untuk
menentukan kalor reaksi dari beberapa larutan.
Percobaan pertama menentukan kapasitas suatu kalorimeter. Pada
percobaan pertama menggunakan 50 mL larutan HCl 1M dan larutan NaOH
sebanyak 50 mL 1M. Larutan HCl didapat temperature 32oC dan larutan NaOH
didapat temperature 32oC. Kedua larutan ini dimasukkan kedalam gelas kimia
100 mL dengan netralisasi campuran HCl dengan NaOH adalah -56,2. Setelah
kedua larutan sama kemudian larutan dimasukkan kedalam kalorimeter dan
didapat temperatur 38oC. Setelah dilakukan pencampuran kemudian menentukan
kapasitas kalor dan didapatkan rata-rata pada percobaan ini sebesar 611,95J/0C.
Pada percobaan I terjadi reaksi endoterm, yaitu sistem menyerap kalor dari
lingkungan sehingga temperaturnya meningkat.
Reaksi : HCl + NaOH NaCl + H2O
VIII. KESIMPULAN
Dari penjelasan percobaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
1 Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat
atau benda. Oleh karena itu kalorimeter ideal harus memiliki kapasitas kalor
yang sangat kecil untuk memaksimalkan hasil pengukuran agar hanya ada
sedikit panas yang dapat terserap oleh kalorimeter atau kalorimeter mampu
2
3. Kapasitas kalor adalah besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat atau benda sebesar 1 C untuk sembarang nilai massa. Benda yang
bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor,
demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari
lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan
kondisinya dengan lingkungan di sekitarnya.
4. Jika temperatur akhir suatu senyawa/ larutan lebih tinggi dibandingkan
dengan temperature awal, maka dalam hal ini berlangsung reaksi eksoterm.
Jika temperatur awal suatu senyawa / larutan lebih tinggi dibandingkan
dengan temperature akhir, maka dalam hal ini, berlangsung reaksi endoterm.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kapasitas suatu kalorimeter
(C) adalah Besarnya kapasitas suatu kalorimeter (C) bergantung pada massa
(m), kalor jenis (c), kalor reaksi (q), dan perubahan temperatur (t).
DAFTAR PUSTAKA
Tim Kimia Dasar. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
Petrucci, Ralph.H, 1999, Kimia Dasar-Prinsip dan Terapan Modern, Edisi KeempatJilid 2, Erlangga: Jakarta.
Purba,Michael.1999.Kimia 2000 SMU Kelas 2 2A.Erlangga:Jakarta