BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
pada lima titik di sekitar muara Sungai Poboya. Sampel sedimen tersebut
dimasukkan ke dalam botol polietilen, disimpan dalam freezer dan dibawa ke
laboratorium. Kemudian sampel sedimen dikeringkan pada suhu ruangan.
Setelah kering, ambil sampel sedimen sebanyak 5 gram, kemudian
didestruksi dengan menambahkan 5 ml HNO3 65%, 5 ml H2SO4 95%, dan
10 ml KMnO4 5% . Setelah itu dipanaskan dalam oven selama 2 jam pada
suhu 60oC lalu ditambahkan 5 ml K2S2O4 dan didiamkan semalam. Kemudian
ditambahkan hidroksilamonium klorida 6 ml dan disaring dengan kertas saring
whatman no.40. Analisis kandungan logam merkuri pada sedimen dilakukan
dengan Atomic Absorption Spectrophotometer (US EPA).
3.1.2.
Setiap stasiun sampel diambil pada 2 titik yaitu pada jarak 100 m
dan 500 m ke arah laut. Sampel sedimen diambil dengan menggunakan
grab sampler yang diulur ke dasar perairan dengan menggunakan tali.
Sampel diambil yaitu pada bagian tengah dari bongkahan sampel yang
terangkat guna menghindari kontaminasi dengan grap sampler. Untuk
memperkecil adanya kontaminasi, sampel dimasukkan kedalam botol
polyetilen. Selanjutnya untuk menghindari terjadinya penguapan, sampel
disimpan pada suhu 4oC (dalam ice box). Penentuan kandungan logam
berat dalam sedimen dianalisis dengan menggunakan alat Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA).
Larutan sedimen dimasukkan ke dalam labu ukur. Kemudian
ditambahkan larutan standar logam yang akan dianalisis. Masing-masing labu
ukur ditambahkan 0,1 mL asam nitrat 5 M (pH akhir 1 - 2). Kemudian
diimpitkan volumenya dengan aquadest hingga tanda garis. Menyiapkan
larutan
blanko
dan
aspirasikan
pada
panjang
gelombang
tertentu.
3.2.