KONSEP TEORI
A.
Definisi
-
Perilaku bunuh diri/mencederai diri sendiri adalah: suatu kegiatan yang dapat
menimbulkan kematian secara langsung maupun tidak langsung. Sebenarnya
dapat dicegah.
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan
dan
biasanya
individu
tidak
menyadari
bila
individu
dikonfrontasikan.
Contoh: merokok, mengebut, berjudi, tindakan kriminal, terlibat dalam
tindakan rekreasi beresiko tinggi, penyalahgunaan zat, perilaku yang
menyimpang secara sosial. Perilaku yang menimbulkan stres.
Respon adaptif
Menghargai
diri sendiri
Berani mengambil
resiko untuk pertumbuhan diri
Respon maladaptif
Prilaku
merusak diri
tidak langsung
Mencederai
diri
Bunuh diri
Keputusasaan
Hidup sendiri
B. Riwayat
-
C. Diagnostik
-
Psikosis
Penyalahgunaan zat
6. Keadaan fisik
7. Masalah dengan orang tua
8. Masalah seksual
9. depresi
C. Penyebab bunuh diri pada mahasiswa
1. Self ideal terlalu tinggi
2. Cemas akan tugas akademik yang banyak
3. Kegagalan akademik berarti kehilangan penghargaan dan kasih saying orang
tua
4. Kompetisi untuk sukses
D. Penyebab bunuh diri pada usia lanjuti
1. Perubahan status dari mandiri bergantung
2. Penyakit yang menurunkan kemampuan berfungsi
3. Perasaan tidak berarti di masyarakat
4. Kesepian dan isolasi sosial
5. Kehilangan ganda (seperti pekerjaan, kesehatan, pasangan)
6. Sumber hidup berkurang.
E. Mekanisme koping
Mekanisme koping pada klien dengan prilaku mencederai diri yang biasanya
muncul adalah:
a. Denial
b. Rasionalisasi
c. Regresi
d. Berpikir magis
e. Bunuh diri
G Pengobatan
Biasanya diberi sedasi ringan seperlunya, benzodiazepine merupakan obat
terpilih dan ramuan khas lorazepam (Alivam). 1 mg 1 3x sehari untuk 2
minggu.
B. Pohon Masalah
Bunuh Diri
Isolasi Sosial
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian Yang yang dikemukakan oleh bailey dan Dreyer
Skor 1 : Tidak ada ide bunuh diri yang lalu dan sekarang
Skor 2
: ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri, tidak mengancan
bunuh diri.
Skor 3
Skor 4
Dimana dapat diidentifikasi klien yang termasuk kedaruratan adalah klien risiko
tinggi dengan skor yang tinggi, tingkat lain juga mempunyai risiko
Menurut Ingram pengkajian yang dilakukan adalah
1. Personal dan sosial
Pria, diatas 40 tahun, duda, terpisah atau bercerai, imigran, hidup sendirian, tak
bekerja atau pensiun, tinggal dalam perumahan buruk
2. Riwayat sebelumnya:
Usaha bunuh diri, kelainan afektif, alkoholisme, penyalahgunaan obat.
3. Riwayat keluarga
Bunuh diri, kelainan afektif, alkoholisme
4. Kepribadian
Siklotim, psikopat
5. Kelainan psikiatri
Diagnosa keperawatan
1.
Intervensi:
1. Temani klien terus menerus sampai ia dapat dipindahkan ke tempat yang aman
2. Mendapatkan orang yang dapat segera membawa klien ke rumah sakit untuk
mengkaji lebih lanjut dan kemungkinan dirawat
3. Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misal: pisau, gelas, silet, tali
pinggang, dsb)
4. Cek keberadaan klien setiap 10 15 menit, dengan observasi yang tidak teratur.
5. Dengan lembut jelaskan pada klien bahwa saudara akan melindingi sampai tidak
ada keinginan bunuh diri
6. Yakini bahwa klien menelan obatnya
2.
Intervensi:
1. Tentukan tingkat intensitas bunuh diri klien:
a. Menggali percobaan bunuh diri sebelumnya
b. Mengidentifikasi ide, pikiran, rencana bunuh diri
2. Lakukan tindakan perlindungan (pencegahan) bunuh diri
a. Ciptakan lingkungan yang aman
3.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
10
1.
bunuh diri
untuk mati
b.
dicapai
c.
banyak alternatif
d.
e.
6.
Isolasi sosial B/D usia lanjut atau fungsi tubuh yang menurun
Tujuan jangka panjang klien dapat:
i. Mempertahankan hubungan sosial dengan orang lain
Tujuan jangka pendek klien dapat:
ii. Membina hubungan dengan perawat dan klien di bangsal
11
3. Kaji respon klien pada hubungan individual dan tingkatkan peran serta dalam
aktivitas kelompok
4. Kaji sistem pendukung yang tersedia
5. Bantu orang yang dekat berkomunikasi dengan klien
6. Tingkatkan hubungan yang sehat dalam keluarga
7. Lakukan rujukan pada sumber di masyarakat
7.
12
13