Anda di halaman 1dari 5

40 PENGERTIAN KURIKULUM

1.

Inlow (1966) Kurikulum adalah susunan rangkaian dari hasil belajar yang disengaja.

Kurikulum menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi) dari hasil pengajaran.


2. Saylor (1958)Kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi proses
belajar mengajar baik langsung di kelas tempat bermain, atau di luar sekolah.
3. Dalam kamus Webster tahun 1955 Kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran di
sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi yang harus di tempatkan untuk mencapai
suatu ijasah.
4. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum Planning for Better
Teaching on Learning (1956), menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut The
curriculum is the sum totals of schools efforts to influence learning, whether in the class
room, on the play ground, or out of school. Jadi segala usaha sekolah untuk
mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah, atau di luar
sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan ekstra
kulikuler.
5. Harold B. Albertycs, dalam Reorganizing the High School Curriculum (1965)
memandang kurikulum sebagai all of the activities that are provided for student by the
school.
6. B. Othanel smith, W. O. Stanley dan J. Harlan Shores memandang kurikulum sebagai a
asequence of potential experiences set up in the school for the purpose of displlning
children and yoyuth in group ways of thinking and acting.
7. William B. Ragan, dalam buku Modern Elementary Curriculum (1966), menjelaskan arti
kurikulum sebagai berikut : The tendency in recent decades has been to use the term in a
broader sense to refer to the whole life and program of the school. The term is usedto
include all the experiences of children for which the school accepts responsibility. It
denotes the results of efferots on the part of the adults of the children the finest, most
whole some influences that exist in the culture.
8. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam buku school improvement. Menurut mereka
dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid
dan seluruh program, perubahan tanaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervise
dan administrasi dan hal-hal structural mengenai waktu, jumlah ruangan serta
kemingkinan memilih mata pelajaran.

9. Alice Miel, dalam bukunya Changing the curriculum: a social process (1946), Ia
mengemukakan bahwa kurikulum juga meliputi keadaan gedung, suasana sekolah,
keinginan, keyakinanpengetahuan dan sikap orang-orang melayani dan dilayani sekolah,
yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan personalia.
10. Edward A. Krug dalam The secondary school curriculum (1960) menunjukkan pendirian
yang terbatas tapi realitas tentang kurikulum. Definisinya adalah A curriculum consists
of the means used to achieve or carry out given purpose of schooling
11. Smith dan kawan-kawan memandang kurikulum sebagai rangkaian pengalaman yang
secara potensial dapat di berikan pada anak.
12. Dalam kamus Webster (1955) kurikulum diberi arti : a. a course esp. a specified fixed as
in a school or college. As one leading to a degree. b. The whole body of course offered in
ad educational institution or department there of, the usual sense. Disini kurukulum
khusus digunakan dalam pendidikan dan pengajaran, yakni sejumlah mata pelajaran di
sekolah atau mata kuluah di perguruan tunggi, yang harus ditempuh untuk mencapai
suatu ijasah atau tingkat.
13. Kurikulum sebagai salah satu bentuk perubahan untuk memperbaiki proses pendidikan
sehingga tercipta suatu efektifitas sekolah dimana ada suatu kombinasi antara apa yang
telah dihasilkan sekolah (school output) dan apa yang telah dimasukkan ke dalam sekolah
(school input)
14. . Kurikulum itu dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan
sebagai panduan guru untuk mengajar dan sisiwa untuk belajar.
15. Kurikulum merupakan tujuan dari pada hasil pembelajaran untuk menciptakan interaksi
siswa yang diharapkan.
16. Kurikulum adalah urutan pengalaman yang ditetapkan oleh sekolah untuk mendisiplinkan
cara berfikir dan bertindak (Valiga, T & Magel, C.)
17. Kurikulum secara pribadi adalah suatu jadwal dimana tidak mencakup semua pelajaran
yang menyangkut teori maupun praktek yang dibuat oleh lembaga pendidikan untuk
diterapkan oleh peserta didik selama mengikuti proses pendidikan tertentu sehingga dapat
memperlancar pencapaian tujuan pengajaran.
18. Kurikulum dapat dipandang sebagai produk dimana hal ini menunjukkan suatu dokumen
hasil perencanaan, pengembangan dan konstruksi kurikulum. Konsep yang dominant
adalah mengenai kurikulum sebagai bahan yang diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh
murid.

19. Kurikulum sebagai program meliputi peristiwa di sekolah yang direncanakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
20. Kurikulum sebagai kegiatan belajar sehingga tidak hanya mementingkan bahan tapi juga
mementingkan proses belajar. Hal ini meliputi ketrampilan, pengetahuan, sikap terhadap
belajar dan mementingkan hasil.
21. Kurikulum sebagai pengalaman merupakan langkah untuk menerjemahkan bahan yang
tercantum didalamnya sehingga dibutuhkan suatu strategi mengajar yang meliputi
metode, prosedur, dan teknik yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan.
22. Kurikulum yaitu serangkaian interaksi global yang menyediakan bahan dasar untuk
mengajar yang bersifat khusus.
23. Kurikulum adalah suatu bagian dari manajemen pendidikan.
24. Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai
tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi.
(Badan Standardisasi Nasional SIN 19-7057-2004 tentang Kurikulum Pelatihan Hiperkes
dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan).
25. Dalam pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai rencana
pelajaran di suatu sekolah atau pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di
sekolah.
26. George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa : A Curriculun is a written
document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the
education of pupils during their enrollment in given school.
27. Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai suatu
pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti
dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa kurikulum
yaitu to be composed of all the experiences children have under the guidance of teachers.
Dipertegas lagi oleh pemikiran Ronald C. Doll (1974) yang mengatakan bahwa : the
curriculum has changed from content of courses study and list of subject and courses to
all experiences which are offered to learners under the auspices or direction of school.
28. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam
empat dimensi, yaitu:
29. kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
30. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.

31. kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
32. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai
suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan
perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
33. Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian : (1) kurikulum
sebagai ide; (2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan
panduan dalam melaksanakan kurikulum; (3) kurikulum menurut persepsi pengajar; (4)
kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas;
(5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan (6)
kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
34. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional);
35. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode
yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan di bidang Kesehatan.)
36. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan
tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa);
37. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan
keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut
disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan
instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus
diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
38. Menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan
dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini
definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya

gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana
dari suatu institusi pendidikan.
39. Suatu program pendidikan yang termasuk kurikulum dan kegiatan kokurikulum yang
merangkumi semua pengetahuan, kemahiran, norma, nilai, unsure kebudayaan dan
kepercayaan untuk membantu perkembangan seseorang murid dengan sepenuhnya dari
segi jasmani, rohani, mental dan emosi serta untuk menanam dan mempertingkatkan nilai
moral yang diingini dan untuk menyampaikan pengetahuan
40. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai