3. Kinerja Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan BEM UNSOED terkait Sistem UKT 2014
A. Permasalahan UKT 2014
Golongan UKT 2.500.000-3.000.000
Level UKT Pendapatan per kapita
Level 1
0-125.0000
Level 2
>125.000- 200.000
Level 3
>200.000- 400.000
Level 4
>400.000- 450.000
Level 5
>450.000- 475.000
Level 6
>475.000- 500.000
Level 7
>500.000
>575.000- 600.000
Level 7
>600.000
>1.450.000- 1.500.000
Level 7
>1.500.000
tersebut masuk dalam golongan UKT 10.000.000-17.500.000 maka calon mahasiswa tersebut
masuk dalam level 3,jika dalam Kedokteran Gigi maka mendapat nominal UKT sebesar Rp.
13.500.000,Sementara jika kita hitung lagi akumulasi pendapatan per kapita dalam 6bulan : 312.500 x 6
bulan = Rp 1.875.000,00. Dengan nominal tersebut apakah bisa untuk mencukupi membayar
UKT sebesar Rp 13.500.000,belum lagi biaya hidup dan biaya kost yang harus ditanggung. Hal
ini menunjukan ketidakrasionalan dalam pembuatan Range Golongan UKT tersebut.
3. Penambahan Level UKT 2014
Level UKT 2014 mengalami kenaikan sampai level 7 yang tadinya hanya sampai level 5.
4. Kenaikan nominal UKT pada level 6&7 yang menembus lebih dari 100%
Jika kita merujuk pada Lampiran peraturan menteri pendidikan tinggi dan kebudayaan,ada
kenaikan level lebih dari 100%. Salah satunya pada Ilmu Ekonomi dan Pembangungan level 5
sebesar Rp 2.850.000,level 6 sebesar Rp 4.275.000 dan level 7 sebesar Rp 6.415.000. Tentu saja
kenaikan yang terjadi lebih dari 225%.
B. Kinerja Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa dalam menghadapi masalah tersebut:
1. Melakukan kajian rutin mengenai UKT 2014
Kajian rutin dilakukan Kementerian Advokasi dan Kesejahteran Mahasiswa guna memperluas
pemahaman mengenai UKT 2014 dan mencari sisi kelebihan serta kekurangan dari sistem yang
baru ini.
2. Mendirikan posko Advokasi selama Registrasi Fisik
Pendirian posko advokasi bertujuan:
- membantu mahasiswa baru yang membutuhkan informasi lebih jauh lagi mengenai UKT baik
yang mengalami masalah seperti UKT terlalu memberatkan,kesalahan dalam input data.
- membantu tugas Birokrat dalam mensosialisasikan mengenai UKT kepada mahasiswa baru.
- Menghimpun data di lapangan untuk menilai pemberlakuan sistem ukt yang baru untuk tahun
2014
3. Melakukan advokasi ke birokrat dalam hal ini Rektor dan jajarannya
Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan pertama kali melakukan advokasi ke pembantu
wkil rektor dua yang pada saat itu dijabat oleh Pak Eko. Lalu kami mendapatkan informasi
mengenai range yang akan diberlakukan pada tahun 2014.
Setelah menghimpun data yang ada di lapangan, kami melakukan advokasi ke Rektor yaitu
pak Iqbal terkait permasalahan sistem yang baru dan memaparkan hasil temuan kami di
lapangan. Respon dari pak rektor sangat baik dan beliau menjawab akan beliau pikirkan terkait
permasalahan sistem ini. Setelah itu kami mlakukan pertemuan dengan Wakil Rektor IV
mengenai temuan permasalahan terkait UKT 2014. Respon baikpun diberikan Wakil Rektor IV.
Beliau meminta untuk dibuatkan Range Penggolongan UKT yang dianggap lebih rasional
daripada yang sebelumnya.
C. Perkembangan Kriteria Penentuan Level UKT mahasiswa 2014 dari Keputusan Rektor Unsoed.
Berdasarkan Keputusan Rektor Unsoed Nomor: Kept.1550/UN23/PP.01.00/2014 Tanggal 9 Oktober
2014
1. Tarif UKT(Rp 2.000.000-Rp3.500.000)
INDIKATOR
Income/Kapita
dlm ribuan
Persyaratan
tambahan
PBB
1-300
301-400
401-500
501-600
601-700
>700
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
Income/Kapita
dlm ribuan
Persyaratan
tambahan
500
PBB
PBB
501-600
601-700
701-800
801-900
>900
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
PBB
Isu yang telah kita list pada tahap sebelumnya dapat kita klasifikasikan dengan berbagai cara sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Misalnya: Ruang lingkup, komponen yang terlibat, tema, kepentingan dan sebagainya.
b. Relevansi
Relevansi di sini merupakan penilaian seberapa relevan kita (sesuai dengan jati diri dan kepentingan kita
sebagai mahasiswa) membahas dan mengangkat isu ini. Apakah isu ini relevan dengan agenda kerja kita?
c. Urgensi
Seberapa penting dan mendesak dibutuhkan perubahan?
d. Signifikansi
Besaran dan luasnya dampak positif yang dapat dihasilkan jika perubahan kebijakan terjadi.
3. Analisis
Proses analisis dilakukan dengan menggunakan pola pikir yang harus memiliki nilai-nilai sebagai berikut.
a. Ilmiah
b. Kritis
c. Kreatif
d. Integratif
e. Konstruktif
f. Solutif
Proses analisis ini memilki tujuan untuk menentukan etiologi serta patomekanisme dan patofisiologi dari
masalah, dengan demikian, kita dapat menentukan langkah pemecahan yang paling tepat untuk masalah
tersebut.
4. Pengemasan isu
Pengemasan isu dan penyebarannya di masyarakat merupakan hal yang penting dalam manajemen isu
sebagai bagian dari pergerakan. Karena dengan pengemasan isu yang baik, kita bisa mendapatkan daya
dorong yang luar biasa untuk membuat suatu perubahan secara nyata terutama di masyarakat luas.
Berikut ini adalah dua langkah advokasi modifikasi dari Buku Merubah Kebijakan Publik oleh
Mansour Faqih, Roem Topatimasang, dan Toto Raharjo, 2004 yang dikutip dari buku Panduan Teknik
Advokasi, HPEQ Students.