PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Timah (Persero) Tbk adalah perusahaan BUMN di Indonesia yang berperan
dalam mengeksplorasi timah, baik di darat maupun di laut dan juga berperan dalam
mengolah bijih mineral utama timah (SnO2) hingga menjadi timah dengan kadar utama
99,95%. Di unit metalurgi PT Timah di kota Muntok, Kep. Bangka Belitung, terdapat dua
bangunan utama dalam proses pengolahan bijih timah yaitu BPM atau Badan Pengolahan
Mineral atau Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) dan pabrik smelter tempat ekstaksi
timah.
Untuk menghasilkan timah dengan kadar tinggi dibutuhkan bijih dengan kadar
minimum 70%. Saat ini, PT Timah mulai menggunakan bijih primer karena deposit bijih
aluvial sudah mulai sedikit. Bijih primer adalah bijih yang diperoleh dari batuan yang
dicrushing. Salah satu bijih timah primer yang diolah di PT Timah adalah Toboali, akan
tetapi terdapat masalah mengenai pengolahan bijih primer Toboali karena ukuran
partikelnya yang sangat halus yakni kurang dari -100# atau 150 m sebesar 63% pada
gambar 1.1[1], sementara PT.Timah memiliki keterbatasan dalam pengolahannya
sehingga diperlukan sebuat metode yang teapat yang mampu menjadi solusi dari
permasalahan tersebut.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahman et al dan Ramadhan et al[2]
bijih toboali sebesar 633 kg 19,88% Sn diproses pada air table menghasilkan 30 kg
konsentrat 56,26% Sn dan recovery yang didapat sangat kecil yaitu 13,41%. Recovery
sangat kecil karena masih banyak Sn yang terbawa ke dalam middling dan tailing.
Penelitian ini menyebutkan bahwa metode pemisahan menggunakan air table kurang
tepat untuk mengkonsentrasikan partikel halus yang ukurannya kurang dari 150 m
sehingga hasil penelitiannya menyebutkan bahwa rekomendasi metode yang tepat untuk
mengolah bijih toboali adalah froth flotation dan shaking table[3].
Penelitian Rahman et al dan Ramadhan et al[2] dianalisis ayak, XRD dan persen
liberasi oleh tekMIRA. Dari pemeriksaan derajat liberasi, butiran kasiterit dalam bijih
low grade Toboali sebagian besar (91,78 %) terliberasi pada ukuran -200#. Hal ini
menunjukan bahwa pada bijih toboali susah sekali dipisahkan mineral kasiterit dengan
mineral ikutannya (Fe2O3). Derajat liberasi maksimum 91,78 hanya dicapai pada ukuran
mesh sangat kecil yaitu -200#. Ukuran mesh yang sangat kecil ini susah untuk diproses di
PBM Timah karena sangat halus sehingga jika dilakukan proses maka debu akan sangat
banyak dan tidak efektif.
Berdasarkan data yang didapat dari analisis XRD, bijih Toboali didominasi oleh
mineral kasiterit, gutit, hematit, zirkon, monasit. Partikel halus (-100#) yang jumlahnya
mencapai 63 % didominasi oleh kasiterit, hematit, zirkon, gutit, monasit. Data ini
berguna untuk analisis mineralisasi dengan membandingkan data XRD dari tekMIRA
dengan data analisis mikroskop dari Laboratorium analisis Mikroskop PBM.
Gambar 1.1 Derajat liberasi bijih Toboali[1]
No
No. Lab
Fraksi (mesh)
Derajat
liberasi
kasiterit (%)
1
4860/2013
+50
74,22
4860A
+50 -70
72,00
4860B
-70 +100
67,46
4860C
-100 +140
85,48
4860D
-140 +200
78,48
4860E
-200
91,78
Nomor Lab
Kode Contoh
Komposisi Mineral
4860/2013
+50
4860A
-50 +70
4860B
-70 +100
4860C
-100 +140
4860D
-140 +200
Kasiterit,
Zirkon,
Gutit,
Monasit,
Hematite
4860E
-200
No
Fraksi (mesh)
Berat (%)
+50
11,06
-50 +70
8,90
-70 +100
17,35
-100 +140
14,87
-140 +200
16,88
-200
30,94
Total
100,0
3. Berapa recovery setelah proses round screen, air table dan magnetic separation pada
bijih toboali?
4. Berapa ukuran mesh paling optimal untuk recovery bijih toboali?
5. Mineral apa yang diduga mengandung Sb pada bijih toboali?
Kerja praktek ini dilaksanakan di Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di PPBT (Pusat Pengolahan Bijih Timah) PT.
Timah (Persero), Tbk. Kegiatan ini dimulai sejak tanggal 23 Juni 2014 dan berakhir pada
tanggal 16 Juli 2014.
DAFTAR ACUAN
[1] Laboratorium Pengujian Tekmira
[2] Rahman, Fathan Fathur, Ramadhan, Panji. 2013. Recovery Sn Bijih Timah Low Grade
Toboali Bidang Pengolahan Mineral Unit Metalurgi. Bangka: PT TIMAH
[3] Wills, B.A, Napier-Munn,T.J. 2006. Mineral Processing Technology An Introduction
on the Practical Aspect of Ore Treatment and Mineral Recovery. Elsevier Science &
Technology Books