Anda di halaman 1dari 5

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat meliputi gejala-gejala
sosial,struktur sosial dan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi menelaah
gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma,kelompok sosial lapisan
masyarakat,lembaga masyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan serta
perwujudannya. Gejala-gejala tersebut ada yang tidak berlangsung normal sebagaimana yang di
kehendaki masyarakat merupakan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala patologis hal ini
disebabkan adanya unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sehingga menyebabkan
kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal dinamakan masalah- masalah sosial.Salah
satu contoh masalah sosial masyarakat adalah kemiskinan.
Berbicara mengenai masalah pembangunan desa dalam melihat kondisi masyarakat
sekarang ini memang suatu hal yang menarik. Dalam pembangunan pedesaan yang akhir-akhir
ini mendapat respon yang bagus dari pemerintah karena merupakan salah satu dari tujuan
pemerintahan adalah menjadikan masyarakat yang makmur, sejahtera dan memperoleh
kehidupan yang layak. Mengutamakan manusia dalam proyek-proyek pembangunan pedesaan
dipandang manusiawi dari para perencana juga dapat pula diartikan sebagai suatu permintaan
yang sungguh-sungguh agar memberikan prioritas pada factor dasar dalam pembangunan
pedesaan. Proyek-proyek pembangunan pedesaan adalah sarana bagi pertumbuhan dan
perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi.
Indonesia adalah negara yang cukup kaya, namun sebagian besar penduduknya berada
dalam kondisi yang terlalu merana. Di samping kenyataan dan kemiskinan desa dengan berbagai
persoalan yang dihadapinya, Indonesia terkenal pula dengan kondisi yang penuh kontradiksi
yang positif maupun negatif. Sehingga, proses pembangunan desa sudah sewajarnya memerlukan
suatu konsep kebijakan yang integral dalam tahapan pelaksanaan yang konsisten demi mencapai
hasil yang lebih baik dan lebih efektif. Maka dari itu, pembangunan desa merupakan unsur
pokok dalam system pembangunan nasional yang dikembangkan secara integral dan bukan
hanya diperlakukan sebagai asal jadi (sub sentence) atau system coba-coba.

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri (Sutardjo Kartohadikusumo, 1999). Dalam teorinya,
dikenal istilah Sosiologi Desa yang artinya suatu cabang sosiologi yang mempelajari gejala
sosial di pedesaan (Smith dan Zopt, 1970). Sosiologi desa kemudian berkembang menjadi ilmu
yang mengkaji hubungan anggota masyarakat di dalam dan antara kelompok kelompok di
lingkungan pedesaan dan ilmu yang mempelajari fenomena masyarakat dalam setting pedesaan
dan disebut sosiologi pedesaan (Raharjo, 1999).

Adapun yang menjadi cirri masyarakat desa antara lain (Saparin, 1997) :

Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih


mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya diluar batas
wilayahnya.

System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.

Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan
sebagainya.

Masyarakat pedesaan dalam kehidupan sehari-harinya menggantungkan pada alam dan


pemeliharaannya. Alam merupakan segalanya bagi penduduk pedesaan, karena alam
memberikan apa yang dibutuhkan manusia bagi kehidupannya. Mereka mengelola alam dengan
peralatan yang sangat sederhana, untuk dipetik hasilnya guna memenuhi kebutuhannya. Seperti
yang diketahui masyarakat pedesaan yang sering diindentikan sebagai masyarakat agraris yaitu :
masyarakat yang kegiatan ekonominya terpusat pada sekter pertanian dan juga peternakan.
Selain menjadi petani, masyarakat pedesaan juga menjadi peternak dimana hasil dari ini dapat

menjadikan sebagai mata pencahariannya dan sebagai kehidupan ekonomi masyarajat pedesaan
(Effendi, 1991).
Lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia
pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku
atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat.
2. Menjaga keutuhan masyarakat
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial
(social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggotaanggotanya (Soerjono, 2007).

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri (Sutardjo Kartohadikusumo, 1999). Dalam teorinya,
dikenal istilah Sosiologi Desa yang artinya suatu cabang sosiologi yang mempelajari gejala
sosial di pedesaan (Smith dan Zopt, 1970). Sosiologi desa kemudian berkembang menjadi ilmu
yang mengkaji hubungan anggota masyarakat di dalam dan antara kelompok kelompok di
lingkungan pedesaan dan ilmu yang mempelajari fenomena masyarakat dalam setting pedesaan
dan disebut sosiologi pedesaan (Raharjo, 1999).

Adapun yang menjadi cirri masyarakat desa antara lain (Saparin, 1997) :

Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih


mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya diluar batas
wilayahnya.

System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.

Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan
sebagainya.

Masyarakat pedesaan dalam kehidupan sehari-harinya menggantungkan pada alam dan


pemeliharaannya. Alam merupakan segalanya bagi penduduk pedesaan, karena alam
memberikan apa yang dibutuhkan manusia bagi kehidupannya. Mereka mengelola alam dengan
peralatan yang sangat sederhana, untuk dipetik hasilnya guna memenuhi kebutuhannya. Seperti
yang diketahui masyarakat pedesaan yang sering diindentikan sebagai masyarakat agraris yaitu :
masyarakat yang kegiatan ekonominya terpusat pada sekter pertanian dan juga peternakan.
Selain menjadi petani, masyarakat pedesaan juga menjadi peternak dimana hasil dari ini dapat

menjadikan sebagai mata pencahariannya dan sebagai kehidupan ekonomi masyarajat pedesaan
(Effendi, 1991).
Lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia
pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:
4. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku
atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat.
5. Menjaga keutuhan masyarakat
6. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial
(social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggotaanggotanya (Soerjono, 2007).

Anda mungkin juga menyukai