Anda di halaman 1dari 7

SUSU PENTING ATAU TIDAK ?

Sumber 1 :
Dear dr Tan, saya senang sekali membaca rubrik yang Dokter asuh. Jawaban dokter dari setiap
pertanyaan sangat tegas, lugas dan cerdas.
Saya pernah dengar seminar dari salah seorang ahli gizi manusia harus mengonsumsi susu sejak
lahir hingga menutup mata (meninggal) sedangkan menurut dokter Tan manusia hanya
mengonsumsi susu sejak 0-2 tahun saja itupun hanya ASI.
Saya yang orang awam ini jadi bingung Dok. Anak saya sudah berumur 3 tahun, apakah anak
saya masih perlu mengonsumsi susu?
Saya harap Dokter berkenan untuk menjawabnya.
Veni, Bekasi
Jawaban :
dr. Tan Shot Yen:
Hai Veni,Jika anda mengikuti rubrik saya sungguh-sungguh dan MEMBACA SEMUA
INFORMASI BERMANFAAT melalui jalur internet dengan situs-situs yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagaimana pernah saya kutipkan sebelumnya, tentu anda tidak akan
bingung.Anda akan terbiasa bertanya,Mengapa? dan Mengapa? lagi dan selanjutnya menjadi
kritis dengan jawaban yang diberikan sebelum menelan mentah-mentah jawaban dari siapa pun,
pakar di bidang apa pun.Letak permasalahannya bukan pada perdebatan atau siapa yang salah
dan siapa yang benar. Jika pendapat pakar (yang bisa salah bisa benar) saja yang dijadikan
pegangan, maka kepentingannya terletak justru pada si pakar tersebut dan apa/siapa yang
dibelanya, ada unsur kepentingan apa di balik opini-opininya, pihak mana yang mendukungnya
untuk menyuarakan pendapatnya itu. Begitu pula dengan menghadapi semua paparan saya.
Karena itu saya selalu sertakan bacaan atau sumber informasi lain sebagai pembanding, jika
pembaca membutuhkannya untuk memperluas pandangan serta menilai. Sehingga pada akhirnya
kita sama-sama paham, siapa yang diuntungkan atau sebenarnya masyarakat diperlakukan
sebagai tujuan atau sekadar dijadikan sarana diam-diam demi kepentingan yang sesungguhnya
BUKAN untuk setinggi-tingginya kesehatan manusia.

Karena itu, ilmu kesehatan sangat tidak mungkin berdiri sendiri. Kita perlu merujuk pada
antropologi, sejarah pola hidup dan pola makan manusia, sejarah kepentingan teknologi industri
pangan maupun kesehatan, dan kembali lagi : apakah cocok untuk kesejahteraan manusia yang
optimal lahir-batin-mental-spiritual?Saya tidak pernah paham dengan alasan mengapa manusia
harus mengonsumsi susu selama usia pertumbuhan yang bukan dari ASI, apalagi sepanjang hayat
seakan-akan bahasanya seperti yang sering dipakai di kalangan pergaulan anak gadis saya:
Nggak cocok? Paksain ajaaaaaaa!!
SUMBER 2 :
Kita perlu belajar dari hewan menyusui. Bahwa susu hanya cocok sebagai makanan antara,
ketika bayinya belum sanggup mengunyah dan mencerna. Begitu bisa tegak, berjalan, mencari
makan dan mampu mengunyah makanan padat, maka SUSU BUKAN LAGI KONSUMSI
ALAMIAHNYA. Saya tidak menyamakan manusia dengan hewan menyusui, tapi kita perlu
belajar dari alam, fakta dan menyadari berbagai unsur permainan kepentingan yang lain di
balik jargon kesehatan yang hanya dipakai untuk nilai jual. Faktanya, enzim pencernaan
manusia untuk mencerna susu juga sudah mulai menyusut pada usia 2-3tahun. Berbarengan
dengan itu, gigi manusia pun SUDAH KOMPLIT di usia 2 tahun. Aha! Cocok, bukan? Lepas
dari susu, kunyah makanan padatnya!
SUMBER 3 :
Alam tidak menyediakan susu apa pun selain ASI untuk konsumsi manusia. Susu sapi hanya
untuk generasi penerus sapi. Susunannya pun sama sekali tidak cocok untuk manusia. Sekali
lagi, komposisi susu sapi hanya untuk membuat anak-anak sapi gemuk, bertulang besar, tidak
perlu pandai apalagi menikmati umur panjang. Susu sapi alami sama sekali tidak cocok untuk
manusia. Karena dipaksakan supaya cocok, maka agar tidak mengandung bakteri, manusia
melakukan sterilisasi susu antara lain dengan pasteurisasi efek sampingnya? semua zat gizi
susu rusak total (karena itu setelah proses sterilisasi perlu diimbuhkan berbagai zat dari luar
supaya kelihatan bergizi-proses pasca sterilisasi inilah membuat heboh menyusupnya bakteri
beberapa waktu yang lalu). Begitu pula agar kolesterol susu sapi yang tinggi tidak membuat
manusia kegemukan dan naik kolesterolnya, ditemukanlah teknik yang membuat susu sapi
mendapat istilah skim, karena minyaknya ditarik/diambil efek sampingnya? manusia tetap
gemuk. Karena bukan melulu kolesterol yang bermasalah, tapi GULA SUSU (Laktosa) dan
KEASAMANNYA yang membuat tulang justru semakin keropos. Supaya cocok juga untuk
kebutuhan kecerdasan anak manusia, maka pemaksaannya adalah lewat jalur teknologi. Susu
sapi yang miskin gizi itu ditambahkan zat-zat/asam amino yang diduga sebagai bagian dari
kebutuhan perkembangan saraf dan otak. Padahal, kecerdasan LEBIH DARI SEKADAR
ASAM AMINO atau zat yang diimbuhkan tersebut. Kecerdasan anak berkaitan sangat erat
dengan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) saat anak mengintegrasikan KECERDASAN
PERTAMANYA secara instinktual untuk merayap menemukan puting susu ibu selepas
dilahirkan sekaligus gerakan merayap tersebut menyelesaikan dan mengintegrasikan refleksrefleks primitifnya! Kecerdasan terletak pada antibodi prima MANUSIA yang alami, yang
hanya terdapat dalam ASI hingga usia 2 tahun saja. Kecerdasan juga berhubungan dengan
pematangan sambungan-sambungan sistem syaraf dari 3 susunan otak manusia (reptilian brain

yang primitif: hanya mengurus sistem pertahanan diri/survival, mamalian brain yang berfungsi
mengenali cinta, rasa aman, peduli, kekeluargaan dan neo-mamalian brain yang baru setelah usia
6 tahun mengenal istilah cara pikir rasional. Kecerdasan manusia bukan melulu tentang pandai
berhitung dan berbahasa asing, tapi cerdas secara emosional, spiritual. Sehingga yang membuat
manusia maju dan makmur bukan hanya mereka yang ber IQ (Intelligence Quotient) tinggi, tapi
juga ber EQ (Emotional Quotient) tinggi sehingga mampu menjalin relasi, serta ber SQ (Spiritual
Quotient) membanggakan- sehingga mampu bersyukur, berhubungan mesra dengan Penciptanya.
Mana ada anak sapi bisa begini?
SUMBER 4 :
Jika argumen bahwa susu diasup sebagai sumber kalsium (yang dipercaya menguatkan tulang),
maka perlu ditegaskan kembali : APAKAH HANYA SUSU SATU-SATUNYA SUMBER
KALSIUM? Saya mencurigai nasehat-nasehat yang menganjurkan orang minum susu akhirnya
sebatas karena penelitian yang sangat sepihak, sangat kadaluwarsa bahkan, dan celakanya :
karena kepercayaan seri nutrisi jaman penjajahan Belanda yang masih berurat akar. Tulang pun
menjadi kuat BUKAN SEMATA-MATA HANYA KARENA KALSIUM. Melainkan kita perlu
mengasup Magnesium, Seng (Zinc), Boron, Mangaan, Provitamin D-3, dll. Nenek moyang kita
sebelum mengenal pabrik susu tidak pernah menderita patah tulang akibat keropos sebelum
waktunya. mengapa? sekali lagi, mereka mengonsumsi makanan ALAM yang DIKUNYAH,
yang juga memperkuat tulang selepas susu ibu di atas 2 tahun! Saya pernah menulis di tabloid ini
pula, bahwa mengonsumsi 1 cangkir selada bokor (iceberg lettuce) memberikan kekuatan tulang
yang di hari tua, mencegah terjadinya patah tulang panggul! (telah dirisetkan oleh para ahli dari
Harvard University, Amerika Serikat yang melibatkan 72.000 wanita). Kalsium pada susu yang
bukan ASI sekali lagi saya tegaskan, TIDAK DIKENAL oleh tubuh manusia. Oleh karenanya
bersifat Non-bio-available- jadi, bukannya membuat tulang lebih kuat, malah kalsium akan
nyasar ke tempat yang salah dan tempat yang paling sering menjadi sasaran pendaratan
kalsium adalah.. dinding pembuluh darah! Bukannya mendapatkan manfaat positif dari susu,
malah mendapat bonus penyakit yang sangat tidak menyenangkan: penebalan dinding pembuluh
darah dan segala akibatnya (sebagaimana telah dipaparkan dalam salah satu jurnal kedokteran
anak oleh Dr. Frank Oski, Upstate Medical Center Department of Pediatrics, USA). Orang
Amerika dan Eropa Utara mengonsumsi 800 mg 1200 mg kalsium sehari, tapi tetap saja
mereka lebih menderita osteoporosis/keropos tulang daripada orang Asia dan Afrika yang
mengonsumsi 300 mg 500 mg kalsium per hari. Mengapa? daging merah, gula, tepung dan
bahan makanan berupa bumbu non-alam menyebabkan keasaman darah meningkat. Untuk
menetralisirnya, tubuh mengambil kalsium (yang bersifat alkalis) dari tulang. Sehingga masalah
osteoporosis bukanlah bahwa seseorang itu tidak cukup memakan kalsium. Masalahnya adalah
mereka kehilangan kalsium. Dengan demikian, mengasup lebih banyak kalsium ke dalam tubuh
bukanlah jawabannya, karena Anda bisa kehilangan lebih banyak daripada yang Anda asup
(misalnya dengan tetap memakan daging merah, gula, terigu, beras, berbagai saus dan kecap
produksi pabrik, dll). Apabila ekstra kalsium yang dikonsumsi berasal dari makanan yang
mengandung protein tinggi seperti susu, keju dan es krim, keadaan menjadi lebih buruk karena
makanan ini adalah pembentuk asam yang sangat tinggi. Tubuh semakin kehilangan ka
SUMBER 5

Sebagai tambahan, salah satu pilihan : anda bisa membuka situs Dr. Mercola,
http://www.mercola.com, ketik milk (atau topik apa pun yang anda ingin ketahui) di kolom
mesin pencari artikelnya. Anda akan berkelana ke dunia baru dan membaca berbagai hal yang
telah diperjuangkan banyak orang saat ini, sementara negara kita masih menjadi keranjang
pembuangan berbagai produk yang sudah tidak lagi diterima masyarakat dari mana produk itu
berasal. Saya sangat menyesali kepercayaan dan mitos akan susu ini merasuk di benak ibu-ibu
yang hidup dengan ekonomi pas-pas-an, sehingga ada faham asal anak sudah minum susu,
rasanya aman! padahal gizi anak membutuhkan lebih. Anak bergigi membutuhkan makanan
untuk dikunyah, dengan sumber karbohidrat-protein-dan lemak yang jauh lebih tinggi
tingkatannya. Bukan susu yang berasal dari sapi dengan pakan buatan manusia bernama
MBM/Meat-Bone-Meal yang menyebabkan sapi membentuk protein asing bernama Prion
sebagai cikal bakal sapi gila/madcow (Lihat Nyata edisi II Agustus 08, edisi IV Mei 08) Anakanak kita bertulang dan bergigi kuat hingga akhir hayatnya karena gaya hidup sehat, bukan
minum susu segelas tiap malam sambil terpana di depan televisi atau game komputer, yang
lincah hanya kedua jempol tangan kanan-kirinya. Gaya hidup sehat mengandalkan makanan
alam lepas campur tangan industri, tubuh bergerak keseluruhan bermain petak umpet, lompat tali
atau layang-layang.
Source katanya : Rubrik dr. Tan Shot Yen di tabloid Nyata.

ok susu dibilang jelek sih? Itu kan sumber kalsium terbaik?!


Protes (kesekian) pembaca trit ini sebelum membaca secara utuh.
Selama ini kita terlalu di-nina bobokan buaian penuh tipu muslihat dari para produsen susu,
tentang kegunaan produk tsb bagi kesehatan. Mulai dari sumber protein dan kalsium sbg
pembentuk tbh manusia, hingga susu identik dgn pertumbuhan bayi-balita-remaja. Belakangan
saat susu dilarang resmi diberikan sbg pengganti ASI, muncul strategi baru, susu penuh kalsium
utk ibu hamil. Juga manula, meningkatnya jumlah mrk yg msh aktif, menjd target pasar baru,
susu penuh kalsium utk mencegah osteoporosis! (padahal kalsium yang ditambahkan adalah
kapur tulis (CaCO3).
Baiklah, mari mulai pembahasan tentang susu dari point yg paling sederhana dan telah
membudaya begitu lama di masyarakat, miskonsepsi! Miskonsepsi tentang susu paling awal
adalah minuman kesehatan! Itu simbol yg telah dilekatkan di benak manusia dari lama. Minum
susu (binatang tentunya, sapi khususnya) membuat manusia sehat karena kandungan gizinya
tercukupi secara sempurna. Ini mungkin mengadopsi pada pemahaman bahwa manusia saat lahir,
panganan pertama yg dijejali ke mulutnya adalah susu. Masalahnya susu yg masuk itu, hadir dari
sang ibu sendiri. Sesama manusia! Bukan mahluk beda spesies. Dan yg paling utama Air Susu
Ibu, fungsi dasarnya bukan sebagai minuman kesehatan! Tapi makanan penyambung hidup
fundamental bagi sang bayi Tapi fungsi utamanya adalah supaya bayi bisa hidup (bertahan hidup
kalau mau dramatis, caela). Disini miskonsepsi utama. Karena susu sapi dimunculkan
belakangan sebagai minuman kesehatan, awalnya suplemen bagi ASI, terus pelan-pelan
menggeser.Kenapa susu binatang????, yang jelas-jelas beda spesies dgn manusia, bisa
dikumandangkan sebagai lebih utama dari ASI?. katanya sih Karena kandungan gizinya. Susu
binatang, secara spesifikasi memang tinggi protein, karbohidrat dan lemak, jauh di atas ASI

Dengan itu dianggap (dibuat anggapan lbh tepatnya) bhw derajad susu binatang lebih tinggi dari
ASI. Minum itu bayi sehat!. Masalah utamanya, manusia sudah punya juklaknya sendiri! Tuhan
mendisain manusia dengan peraturan yang customized. Ada alasan kenapa ASI tidak dibuat
Tuhan, semua tinggi di unsur utama tadi? Karena manusia tidak berkembang seperti sapi!.
Konsentrasi unsur yang begitu tinggi pada susu sapi karena memang didisain supaya bayi sapi
bisa segera berdiri, hidup mandiri. Manusia tidak seperti itu kodrat siklus kehidupannya, Bayi
dilahirkan gak bisa ngapa-ngapain. Jadi kandungan unsur tinggi seperti itu, menjadi mubazir dlm
tubuh. Belakangan stlh info ttg ketdk lengkapan nutrisi susu, mulai dimasukkan segala macam
unsur (fortifikasi) dlm susu. Segala macam inisial spt AA, DHA, ADEK dll dijejali dlm iklan
susu.
Tuhan juga menunjukkan kebesarannya dgn menciptakan struktur sistem tubuh manusia yg
sebenarnya resisten thdp susu sapi. 1. Banyak penelitian menunjukkan bahwa gula dlm susu
binatang, lactose, itu menimbulkan alergi bagi mayoritas manusia. Mulai dari problem diare
hingga beragam problem alergi. Mulai dr gangguan pernafasan, migraine, produksi lendir,
mudah batuk-pilek, pertahanan tubuh lemah hingga ke gangguan kulit. . Hal ini menunjukan
Bukti bahwa susu binatang bukan utk manusia.
2. Protein susu binatang (kasein) yang begitu tinggi, begitu masuk dalam tubuh manusia, segera
tubuh menunjukkan reaksi melawan Dengan menciptakan semacam substansi bersifat anti
kasein. Bukti bahwa susu sapi bukanlah susu yg ditakdirkan bagi manusia
3. Penelitian lanjutan sistem cerna manusia, juga memperlihatkan kerja enzim pencerna karbo &
protein ternyata bertentangan. Kerja enzim cerna karbohidrat, (amilase) ternyata bertentangan
dengan kerja enzim cerna protein, (pepsin), saat kerja bersama.
ketiga hal diatassecara otomatis menggugurkan Manfaat susu binatang (sapi terutama) bagi
manusia. Karena unsur protein dan karbohidratnya tinggi.
Dan juga menunjukkan keindahan disain Tuhan, krn kandungan ASI sangat moderat dlm
karbohidrat dan cukup dlm protein Sesuai dengan kebutuhan kerja sistem tubuh manusia,
terutama bayi yang masih berproses perlahan untuk menjadi sempurna Nah, masih kekeuh
mengatakan bahwa manusia butuh susu dari spesies lain? Bahkan Tuhan juga telah mendisain,
bahwa dengan berangsurnya usia mendewasa, kebutuhan akan susu menghilang dari tubuh. Ini
dengan perlahan-lahan dihapus oleh Tuhan persediaan enzim laktase dari sistem cerna manusia
di usia 2-3 tahun. Secara general ini adalah pertanda manusia tidak lagi memerlukan susu dalam
bentuk apapun setelah ia beranjak dewasa. Siklus alam ini tidak bisa dilawan dan bukan rekayasa
siapa-siapa. Kecuali sang disainer besar di belakang kehidupan kita. Rekayasa justru hadir di
manusianya sendiri. Sptnya manusia adlh satu-satunya spesies yg ngotot merebut susu spesies
lain. Pdhal waktu dan penelitian (yg objektif tentunya) telah menunjukkan bahwa pemaksaan
tersebut justru menghasilkan masalah. Dan Indonesia yg berpenduduk lbh dr 200 jt jiwa adlh
sasaran empuk bagi industri susu dunia utk mengeruk keuntungan. Proses pengolahan susu bisa
melalui Pasteurisasi dan UHT Ultra High Temperature, teknik pemanasan tinggi yg
dimaksudkan membunuh bakteri,. Susu -walau kurang cocok utk manusia- msh dilengkapi dgn
enzim laktase utk membantu pencernaan . Digabung dgn enzim laktase bawaan manusia,
kombinasi keduanya bs sdkt bantu melawan kondisi susu tdk ideal utk manusia tsb. Tp enzyme
punya sifat buruk, mereka tdk tahan dgn suhu di atas 45-50 derajat celcius. Dengan proses
pasteurisasi dan UHT bisa mematikan enzim susu tsb. Akhirnya susu yg sbnrnya sdh kurang

ideal utk pencernaan, menjd lbh tdk ideal lagi!. Akhirnya lemak susu menjd semakin tdk terurai
dan kolesterol susu membebani sistem tubuh tanpa control. Proses UHT jg merusak banyak
vitamin yg terdpt dlm susu, yg sbnrnya di-gadang2kan oleh produsen susu. Kesulitan2 yg terus
berusaha diakali oleh produsen susu, dgn UHT dan fortifikasi dsb, sbnrnya adlh indikasi susu tdk
dibutuhkan. Enzym laktase yg menghilang dr tubuh manusia usia 2-3 thn, sbnrnya adlh indikasi
bhw manusia dewasa tdk butuh susu sama sekali. prnh sy dngr dr mulut seorang dktr anak
mewakili produk susu Sarannya dia lbh konyol lg minumin aja susunya terus, nanti diharapkan
enzim itu akan diproduksi lg oleh tubuh Betapa kepentingan komersial mengalahkan hukum
alam buatan Tuhan yg sbnrnya hrs dipatuhi utk hidup sejahtera kalsium terbaik datang dari
susu?? Skrg kita bicara mengenai mitos kalsium susu hewan -sapi khususnya- dan kesalah
kaprahannya dlm masyarakat Ada banyak sisi dimana guna kalsium susu sapi mudah sekali
dipatahkan seberapapun ngototnya produsen memaksakan pencitraan itu. Tulang manusia
memang memerlukan kalsium utk membangun dan merestrukturisasi kondisinya secara konstan.
Susu sapi memang melimpah kandungan kalsiumnya. Sktr 300 mg perliternya. Mslhnya
seberapa melimpah kalsium susu sapi itu bukan dlm jenis yg ideal utk diserap oleh tulang
manusia. Krn satu dan lain hal Kalsium sbg mineral membutuhkan elemen mineral pendamping
lain agar bs dimanfaatkan oleh tulang, Magnesium! Nah! Disini bolongnya susu sapi! Ia tdk
dilengkapi dgn jumlah magnesium yg cukup utk mengimbangi kandungan kalsium yg ada
Seingat saya, per liter susu sapi murni hanya mengandung 100 mg magnesium Sementara tulang
butuh jumlah 4X lipat dr kandungan perliter magnesium dlm susu sapi tsb. Berdasar pd
equivalent itu, bisa Anda bayangkan utk memenuhi kebutuhan magnesium harian, harus
dikonsumsi 4 liter susu perhari! Saya sangsi apakah ada manusia yg sanggup minum 4 ltr susu
perhari dan tdk mengalami mslh dlm hidupnya. Adakah? Knapa produsen susu tdk
memfortifikasi magnesium spt AA, DHA, AAA (eh itu size batere ya?) yg sering mrk gembargembor di iklan. Krn magnesium sgt mudah rusak, dan nyaris mustahil dipackaging dlm
kemasan susu bubuk atau pun cair. Itulah sebabnya! Kenapa dlm setiap seminar atau literature
kesehatan jarang memuat publikasi pentingnya magnesium utk perawatan tulang? Bs jd krn
produsen susu yg sering meng-endorse dunia kesehatan, berusaha keras sembunyikan fakta
pentingnya magnesium bg tulang Bgt masyarakat. luas tahu kalsium susu tdk berguna bg tulang
krn tdk dilengkapi magnesium, mrk akan berpindah mencari ke sumber lain Yang jauh lebih
murah dan murah didapat namun sdkt sulit dikomersialkan spt susu, buah-buahan serta sayuran
segar! Pernah liat sapi dewasa minum susu? Pernah liat sapi kena osteoporosis? Mrk makan apa?
Trus kl susu gak baik sbgai sumber kalsium bgmn sebaiknya?anak kita dikasi apa dong selain
susu? ? Sayur segar dan buah, adalah sumber terbaik.
Terkait dengan masalah alergi, berarti mereka yang tidak alergi boleh bebas meminum susu dan
mendapatkan manfaat darinya? intoleransi terhadap susu sering hanya dikaitkan dengan efek
diare saja, Tapi ada ahli yang menenggarai selain diare masih ada problem lanjutan lain yang
dialami mereka yang tdk dpt mentoleransi susu, Walaupun pola buang air besar mereka tidak
berbentuk diare, tapi problem kesehatan lain yang mengikuti, ditengarai masih terkait. Bisa dari
sisi turunan, problem kesehatan itu lahir bisa jadi dari intoleransi tubuh terhadap lactose atau
protein kasein susu Apa itu LAKTOSA? Zat gula yang hanya terdapat dalam susu mamalia. Susu
itu hanya diperuntukan oleh bayi-bayi yang baru saja lahir Untuk mencerna Laktosa dibutuhkan

enzim Lactase. Sangat penting untuk pemecahan laktosa susu agar bisa diterima oleh sistem
cerna manusia. Kebanyakan orang memiliki cukup banyak enzim ini pada saat masih bayi, tetapi
kemudian berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Orang-orang yang benar-benar tidak
memiliki laktase atau jumlah enzimnya benar-benar rendah disebut tidak tahan laktosa lactose
intolerance. Lactose Intolerant pada susu terjadi pada mayoritas manusia di dunia, ini kenyhataan
alami, takdir dari Tuhan. Perkiraan kasar adalah : 90 % dari bangsa Asia; 75 % dari bangsa
Hispanik, Indian, Amerika, dan kulit hitam Amerika Utara. 60 % orang dari berbagai kebudayaan
di Mediterania dan 15 % masyarakat keturunan Eropa utara. Mrk alami lactose intolerant. Tapi
pd prinsipnya orang dewasa yang kehilangan laktase, adalah signal bahwa mereka tidak
memerlukan susu lagi. Entah dalam bentuk susu hewan maupun ASI lagi! So, in short, minum
susu saat bukan bayi, sekali lagi adalah tindakan tanpa guna
Kebutuhan akan susu yg dipengaruhi via informasi sepihak produsen susu selama bertahun-tahun
membuat efek psikologis dalam bg masyarakat. Akhirnya saat terkuak sisi buruk dr susu hewan
bg kehidupan manusia, mrk berlomba-lomba mencari pengganti substansi yg lbh aman namun
sama yang Bersifat cair, kaya protein, kalsium, rendah lemak dll spt layaknya diklaim oleh susu
sblmnya. Pengganti susu dirasakan sgt perlu dicari makanya Muncul fenomena pemanfaatan
susu kedelai, almond hingga air tajin yg secara substansi bahkan fisik mirip dgn susu namun lbh
bersahabat. Tp sejatinya manusia tdk memerlukan susu saat ia menginjak dewasa. Demikian pula
dgn substansi pengganti susu tersebut Hal sama berlaku

Anda mungkin juga menyukai