Pendekatan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
Pendekatan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
Dan Kualitatif
Pengantar.
Penelitian dalam bidang komunikasi seperti halnya pada ilmu-ilmu
sosial budaya lainnya,selama ini terlalu menekankan pada pendekatan
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yang dilandasi faham
positivisme empirik yang berintikan aktivitas penelitian eksperimental
memang telah memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam berbagai
bidang ilmu, dan bahkan pernah dipandang sebagai satu-satunya
pendekatan penelitian yang benar dan ilmiah. Pandangan tersebut
mampu menyeret para peneliti ilmu-ilmu sosial budaya yang dalam
perkembangan
aktivitasnya
semakin
sering
menghadapi
beragam
PARADIGMA
Ilmiah
Kuantitatif
Alamiah
Kualitatif
Rigor
Relevansi
Apriori
Dasar-dasar
( Grounded )
Dapatkah x
menyebabkan y ?
Apakah x
menyebabkan y dlm.
Latar alamiah
Teknik yang
digunakan
Kriteria
kualitas
Sumber teori
Persoalan
kausalitas
Tipe
pengetahuan
yang
digunakan
Proposisional
Proposisional yang
diketahui bersama
Pendirian
Reduksionis
Ekspansionis
Maksud
Verifikasi
Ekspansionis
Karakteristik Metodologis
Instrumen
Kertas-pensil atau
alat fisik lainnya
Waktu
penetapan
pengumpula
Sebelum penelitian
n data dan
analisis
Desain
Pasti
Gaya
Intervensi
Latar
Laboratorium
Perlakuan
Satuan
kajian
Unsur
kontekstual
1. Teknik yang digunakan.
( preordinate )
Stabil
Variabel
Kontrol
Muncul-berubah
Seleksi
Alam
Bervariasi
Pola-pola
Turut campur atas
undangan
ilmiah
menekankan
pada
verifikasi
hipotesis
yang
dijelaskan
perbedaannya.
Pengetahuan
proposisional
adalah
instuisi,
pemahaman,
atau
perasaan
( tacit knowledge )
yang
tidak
dapat
validitasnya.
Teori-teori
terdiri
atas
pengumpulan
6. Pendirian.
Paradigma ilmiah berpendirian Reduksionis. Mereka menyempitkan
penelitian pada fokusyang relatif kecil dengan jalan membebankan
kendala-kendala, baik pada kondisi anteseden pada nikuiri ( untuk
keperluan mengontrol ), maupun pada keluaran-keluaran.
Jadi, pencari tahu ilmiah mulai dengan menyusun pertanyaan
atau hipotesis, kemudian hanya mencari informasi yang akan
memberikan jawaban pada pertanyaan atau menguji hipotesishipotesis itu.
Sementara
pencari
tahu
alamiah
mempunyai
pendirian
mengumpulkan
data,
paradigma
ilmiah
memanfaatkan
alamiah
sebaliknya,
tidak
diperkenenkan
dalam
bentuk
kasar
dan
diunitkan
oleh
peneliti/analisis.
10.Desain.
Bagi paradigma ilmiah, desain harus disusun secara pasti sebelum
fakta dikumpulkan. Sekali desain digunakan, maka tidak boleh
mengubahnya dalam bentuk apapun. Bagi paradigma alamiah,
desain dapat disusun sebelumnya secara tidak lengkap. Apabila
sudah digunakan, desain senantiasa dilengkapi dan disempurnakan.
11.Gaya.
Paradigma
ilmiah
menggunakan
gaya
menerapkan
intervensi.
lebih
sederhana.
Selain
itu
mereka
lebih
Jenis-jenis Validitas.
1. Validitas
logis
mempersoalkan
apakah
pola
hubungan
internal
menyangkut
tentang
internal
psikologis
menggali
psikologis
internal
petani,
bagaimana
eksternal
mempersoalkan
apakah
alat
ukur
yang
pendidikan
program
UT
bisa
memacu
belajar
Terdapat dua hal pokok yang harus benar-benar difahami ketika hendak
menyusun atau membuat proposal penelitian. Dua hal tersebut adalah :
1) Logika penelitian, dan
2) Format proposal yang dikehendaki.
1) Logika penelitian.
Yang dikenal dengan logika penelitian disini adalah struktur fikiran
berkenaan dengan proses penelitian, yang dalam hal ini terdapat
perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Pada penelitian kuantitatif, logika penelitian memiliki struktur
kurang lebih sebagai berikut :
Fase-fase pokok
Teori
Deduksi
Hipotesa
Operasionalisasi
Observasi/
Pengumpulan
data
Pengolahan data
Analisis data
Interpretasi
Temuan-temuan
Induksi
analisis data
hipotesa
temuan-temuan,
dalam proposal
dikatakan
Kedua variabel ini hendak dibandingkan dan diduga yang pertama lebih
tinggi dibanding yang kedua. Tetapi untuk bisa dibandingkan maka
konsep pokok dalam variabel harus diberi arti khusus, yakni dengan
memilih
aspek
tertentu
sehingga
memberikan
peluang
untuk
kecenderungan
perasaan
tidak
suka
atau
tidak
tertarik
kepada
organisasi
yang punya
aset
terhadap
pengambilan
tentang
satuan-satuan
untuk
menunjuk
intensitas
dan
pengolahan
data,
maka
persoalan
utama
adalah
peneliti
menafsirkannya
dengan
cara
menunjukkan
akan
bermakna
kontributif
bagi
pengembangan
ilmu
Pengumpulan
Data Etnografik
Menyusun
Pertanyaan
Etnografik
Menyusun
Catatan
Etnografik
Analisis
Data
Etnografik
Pemilihan
Studi
Etnografik
Penulisan
Etnografik
untuk
terus-menerus
memperbaiki/menyempurnakan
peneliti
hendak
menuliskan
atau
menegaskan
temuan-
dituntut
untuk
pertanyaan-pertanyaan,
sesnantiasa
mengumpulkan
mengulang/memperbaharui
data,
mengolah
data,
menganalisis data sekaligus sambil terus pula memeriksa literaturliteratur sesuatu yang tak terjadi dalam penelitian kuantitatif. Kegiatan
atau proses ini akan berhenti pada titik tertentu, yakni ketika peneliti
telah merasa cukup memperoleh atau mencapai tujuan-tujuannya.
Dalam hal demikian hasil penelitian berupa laporan akan merupakan
sumbangan dalam khazanah keilmuan khususnya penulisan etnografi.
Dari pemaparan kedua struktur logika penelitian seperti di atas, kita
lalu dapat melihat beberapa perbedaan diantara keduanya ( kualitatif &
kuantitatif ) sbb :
No
Perihal
1. Peran penelitian
2.
3.
Hubungan
dengan subjek
Posisi peneliti
Kuantitatif
Sebagai
persiapan/penda
huluan
peneliti Memiliki jarak
Outsider
4.
5.
Strategi penelitian
Terstruktur
6.
Cakupan temuan
7.
8.
Keadaan/sifat data
Dalil/hukumhukum/asumsi
teoritis
Statis dan tak
dipengaruhi
aktor-aktor
Sukar
dibuat
penetrasi
Kualitatif
Sangat
bermanfaat
untuk eksplorasi
interpretasi
Dekat
Insider
Urgan,
menampilkan
pandangan baru
Tidak
Ideografik
(keadaan
kekinian)
Sbg. Proses di
tentukan
oleh
aktor-aktor
Kaya, mendalam
shg.
nampak
substantif
memahami,
menjelaskan,
membedakan,
selanjutnya
adalah
mengenai
penelitian-penelitian
membuat
yang
catatan
pernah
seperlunya
dilakukan
atau
atau
pandangan-pandangan
mengenai
persoalan dan atau gejala-gejala yang hendak diteliti. Proposisiproposisi asumtif serta keterangan-keterangan atau pemikiran-
bersifat
kualitatif
seyogyanya
peneliti
atas
pertanyaan-pertanyaan
penelitian,
dan
atau
dirumuskan.
Sudah
pasti
hipotesa
ini
nantinya
akan
memperoleh
penguatan/bukti
data
lapangan
),
yang
lebih
pada
posisi
tertentu
di
dalam
struktur
sosial
kesiapan
untuk
dioperasikan
( operasionalisasi ).
Contoh definisi operasional untuk variabel status sosial ekonomi
di atas adalah suatu kedudukan seseorang dalam struktur
masyarakat
yang
penghasilannya .
dilihat
dari
pendidikan,
pekerjaan,
dan
I. Metodologi.
Terdapat dua format metodologi, yang pertama format metodologi
dengan
pendekatan
penelitian
kuantitatif
yang
kedua
format
Sasaran
penelitian,
menunjukan
unit
analisis
atau
Lokasi
penelitian,
menunjukan
tempat
penelitian
itu
dilaksanakan.
Metode
penelitian,
menjelaskan
metode
yang
akan
Metode
pengumpulan
data,
menjelaskan
bagaimana
akan
digunakan
dalam
penelitian,
cara
pengujian
Etnografi,
memusatkan
pada
kajian
latar
setting
perkembangannya
muncul
Etnometodologi, yaitu
Mikroetnografi,
merupakan
pendekatan
etnografi
tetapi
( wilayah ).
variasi,
terpancang.
yaitu
Dengan
bentuk
holistik
demikian,
dan
secara
pendekatan
lengkap
bisa
dikatakan :
Kasus tunggal holistik dan kasus tunggal terpancang.
Kasus ganda holistik dan kasus ganda terpancang.
),
dengan
menggunakan
pendekatan
yang
Jenis data :
Data kualitatif yang mampu mendeskripsikan suatu proses.
Data kuantitatif bisa dimanfaatkan bilamana memang
diperlukan sebagai dukungan deskripsi. Karena penelitian
ini mementingkan proses dan makna, maka rumusan
pertanyaan,
selain
menanyakan
mengenai
apa,
juga
( data ),
Model
analysis
penelitian
bersamaan
dilakukan
penelitian
kuantitatif.
dengan
kualitatif
Analysis
proses
dilapangan.
berbeda
biasanya
pengumpulan
Model
analysis
dengan
dilakukan
data,
yang
atau
biasanya
digunakan meliputi :
Analysis mengalir ( jalinan ), dimana tiga komponen
analysis (reduksi data, sajian data, dan penerikan
kesimpulan) dilakukan saling menjalin dalam proses
pengimpulan data.
Analysis
interaktif,
reduksi
dan
sajian
sementara