Anda di halaman 1dari 12

BURUNG ELANG YANG SOMBONG

A. KONSEP CERITA
Konsep cerita dalam Burung Elang yang Sombong adalah sejenis drama anak
anak yang didalamnya mengandung amanat agar tidak menjadi sombong. Dalam
drama ini akan ditampilkan nyanyian dan tarian anak anak.
B. SINOPSIS CERITA
Kisah cerita tentang kesombongan seekor burung elang yang memiliki sayap yang
kuat dan menganggap dirinya lah yang paling hebat diantara semua burung yang ada
di hutan. Akibat kesombongannya itu dia dibenci oleh semua burung. Hingga
akhirnya diadakan sebuah perlombaan terbang untuk menentukan siapa yang paling
hebat. Hanya burung dara lah yang berani melawan kesombongan si elang. Sebelum
pertandingan dimulai ada sebuah peraturan dimana setiap peserta dapat mematahkan
sayap lawannya. Dengan bantuan teman-teman burung dara, akhirnya dia (burung
dara) memenangkan perlombaan tersebut, dan burung elang menjadi lemah dan tidak
berday..
C. KONSEP PANGGUNG
Karena konsep cerita adalah kehidupan di hutan, maka panggungnya akan menyerupai
sebuah hutan. Untuk properti panggung yang kami gunakan adalah sebagai berikut:
1. 2 Pohon ang terbuat dari limbah pembungkus semen yang di warnai dengan pilok
agar menyerupai hutan, 1 pohon kami meletakkannya di sudut belakang panggung
dan 1 pohon lagi di pojok depan.
2. Rumput-rumputan yang terbuat dari stereofom dan di letakkan didepan.
3. Daun-daun kering, kami menyebarkannya di seluruh bagian panggung agar lebih
terkesan suasana hutan.
4. Backdrop warna hitam dengan matahari dari steroform.
D. KONSEP BUSANA
Karena cerita ini pemainnya adalah seekor burung jadi kostum busananya berupa
sayap dan atribut lainnya yang mendukung peran.
1. Burung Elang memakai atasan warna hitam, celana hitam, sayap warna merah tua
agar terlihat sombong dan ditakuti, hiasan kepala mahkota burung.
2. Burung Dara memakai kostum warna putih, sayap putih, agar terlihat sepeerti
burung dara dan mencerminkan sifat burung dara yang suci hatinya. hiasan kepala
mahkota burung.
3. Burung Hantu memakai kostum warna coklat, sayap coklat, agar terlihat seperti
burung hantu agar lebih terlihat bijaksana dan disegani, hiasan kepala mahkota
burung.

4. Burung Gagak memeakai kostum warna hitam, celana hitam sayap hitam agar
terkesan misterius dan licik, hiasan kepala mahkota burung.
5. Burung Beo memakai kostum warna merah muda, sayap merah muda, hiasan
kepala mahkota burung agar terlihat sifatnya yang centil.
6. Burung Pipit memakai kostum warna kuning, sayap kuning, hiasan kepala mahkota
burung agar terlihat sifatnya yang selalu khawatir.
7. Burung Nuri memakai kostum warna ungu, sayap ungu, hiasan kepala mahkota
burung agar terlihat sifatnya yang penyabar.
8. Burung Bangau memakai kostum warna merah, sayap merah, hiasan kepala
mahkota burung agar terlihat sifatnya yang angkuh.
9. Burung Jalak memakai kostum warna hujau, sayap hijau, hiasan kepala mahkota
burung agar terlihat sifatnya yang tegas.
10. Burung Pelatuk memakai kostum warna jingga, sayap jingga, hiasan kepala
mahkota burung agar terlihat sifatnya yang penakut.
11. Ayam Jantan memakai kostum warna cokelat, sayap cokleat, hiasan mahkota ayam
jantan.
12. Ayam Betina memeakai kostum warna putih, sayap merah, hiasan mahkota ayam
E. KONSEP MUSIK DAN SUARA
1. Lagu Owl City Salt water room sebagai perkenalan dan
dilanjutkan lagu Wondergirl Nobody
2. Suara suara kicauan burung yang ada di hutan, kami sengaja
mengawali drama ini dengan suara-suara burung agar terkesan
suasana hutan.
3. Music Lagu menikmati hari yang liriknya telah kami gubah sesuai
dengan drama. Lagu ini digunakan untuk mencerminkan keceriaan
burung-burung di hutan, maka kami menempatkan lagu ini diawal
drama dan di akhir drama.
4. Music lagu bento dari album iwan fals yang juga telah kami gubah
liriknya sesuai dengan drama ketika burung Elang masuk kedalam
panggung.

5. Music lagu anak burung hantu yang telah kami gubah liriknya
sesuai dengan drama. Lagu ini digunakan ketika burung hantu
memasuki panggung.
6. Music lagu jagoan dari album Jagoan yang telah kami gubah
liriknya sesuai dengan drama. Lagu ini digunakan ketika warga
hutan berselisih dengan burung Elang.
7. Music tegang yang akan digunakan ketika burung dara dan Elang
lomba balap terbang.
F. PERWATAKAN
1. Burung Elang: sombong, angkuh, berbadan besar, suka menindas yang lemah
2. Burung Dara: pemberani, percaya diri meskipun berbadan kecil
3. Burung Hantu: bijaksana, sabar, penyayang, misterius.
4. Burung Gagak : licik dan patuh pada Elang
5. Burung Beo: cerewet, centil, kurus, ceking, jangkung, baik
6. Burung Pipit: selalu khawatir, selalu cemas, pendek, kecil dan bersuara cempreng.
7. Burung Nuri: lembut, penyabar,
8. Burung Bangau: pemarah, angkuh, berbadan ceking.
9. Burung Jalak: tegas, keras.
10. Burung Pelatuk: gagap, penakut.
11. Ayam Jantan : Ramah, menyayangi anak-anaknya
12. Ayam Betina : sering khawatir
G. ALUR/PLOT
Alur yang digunakan adalah alur maju
pengenalan semua warga hutan meliputi semua burung
Adegan 1 : muncul burung Elang yang sombong
Adegan 2 : Ayam jantan dan Betina yang sedang berkumpul bersama anak-anaknya
lalu datanglah Elang bersama Gagak yang akan mencuri anak- anak ayam
Adegan 3 : elang dan gagak menikmati hasil curian

Adegan 4 : warga hutan merasa jika burung Elang sudah semakin sombong dan
merasa dianiaya oleh burung Elang
Adegan 5 : muncullah burung hantu yang bijaksana yang akan menolong warga hutan
dengan mengadakan balapan terbang
Adegan 6 : semua warga hutan tidak ada yang berani melawan burung Elang,
muncullah burung dara yang pemberani yang akan melawan burung Elang pada
balapan terbang
Adegan 7 : warga hutan merencanakan suatu taktik agar burung dara menang dalam
balapan terbang yaitu dengan memasang ranting pada sayap burung dara
Adegan 8 : balapan terbang dimulai. Diawali dengan pematahan sayap burung.
Burung Elang mendapat giliran pertama untuk mematahkan sayap burung dara, dan
ketika burung dara mematahkan sayap burung Elang, burung Elang merasa kesakitan
karena sayapnya benar-benar patah, sedangkan burung dara tidak. burung Elang dan
burung dara balapan terbang, dan dimenangkan oleh burung dara. Warga hutan sangat
senang.
Adegan 9: burung Elang sangant sedih, dia sangat kecewa, dia sekarang tidak punya
kawan. Burung hantu pun membuka kedoknya yang ternyata dia berambisi menjadi
raja hutan
H. PARA PEMERAN
1. Burung Elang

: Siwi Aryyanto

2. Burung dara
W

: Susiyati

3. Burung hantu

: Suhardi

4.

Burung Gagak : Sulistyatmoko

5. Burung Beo

: Sri Wuryani

6. Burung Pipit

: Theresia Dian

7. Burung Nuri

: Sri W Reguler (063)

8. Burung Bangau : Sri Wahyuni


9. Burung Jalak

: Sidik N

10.Burung Pelatuk : Titik Setyowati


11. Ayam Jantan : Rasito
12.Ayam Betina
: Siti F
I. SKENARIO
BABAK I

Sutradara dan Narator

: Raras Arum

PROLOG : Di sebuah hutan yang permai, tinggalah sekelompok burung yang hidup
saling menghormati dan menyayangi. Mereka sering bernyayi bersama, bermain
bersama, dan bersendau gurau bersama-sama. Akan tetapi dalam kelompok tersebut
tinggalah pula burung elang yang sangat sombong dan sering berbuat ulah.
Suara burung berkicau dan angin.
1. Burung lain (Beo) : Wah Hari ini cerah sekali Matahari.. bersinar
terang, bunga bunga bermekaran Duh senangnya.. Teman teman.,aku
si burung beo ingin mengajak kalian bernyanyi.. ayo menyanyi bersama
2. Semua warga hutan : ayo- ayo
3. Semua warga hutan : LAGU MENIKMATI HARI
Matahari bersinar terang
Seolah tersenyum senang
Walau panas menyengat
Kami tetap gembira
Daun-daun berderai riang
Seiring dengan langkahku
Bebas berlari berkejaran
bersama kawan tersayang
betapa bahagianya
punya banyak teman
betapa senagnya
betapa bahagianya
Mensyukuri karunianya
4. Burung Elang : (BERLAGAK SOMBONG DAN TERTAWA SANGAT KERAS
DENGAN BADAN YANG BESAR DAN TEGAP). Tarian apa
Hahahahahaha.. coba liat dong tarianku
(BURUNG ELANG BERNYANYI LAGU Bento)
Namaku Elang
Sayapku lebar
Paruhku kuat
Kukuku tajam
Semua memanggilku sang raja burung
Burung paling keren atas segalanya HAHAAHA
Elang-elang-elang
( si gagak cekiikakikan dan membela burung gagak)
5. Gagak : kwak,,,hahaha bagaimana lagu bos elang,, keren kan?? Siapa dulu anak
buahnya si burung gagak yang ganteng..hahaha

6. Bangau : Aduh si bos elang sama pesuruhnya gagak kok sama-sama sombong..
makin panas nih hutanhuh
7. Elang : Apa ?? siapa yang berbicara tadi?? Berani sama aku hah? ( sambil
menunjuk-nunjuk pipit)
8. Pipit : Ampuuuu saya pipit.. bukan saya,,,,( mengusap kedua tangan, dengan
wajah ketakutan)
9. Pelatuk : HA harusnya kamu ga gak.. berrrr kaaa kata se seeperpeer ti itu ba baa
bangau? Tuh elang marah,, aku hanya seekor pelatuk apa ya yang harus kkku ku llak
kkukan untuk mmee nyeelammmatkan pi pi pit ( bisiknya ke bangau)
10 Bangau : iya.. bagaimana ini..( bertampang resah) aku juga hanya seekor bangau
yang lemah.
11. Dara : ( sambil menghalangi elang yang hendak menangkap pipit) apa urusanmu
hai elang yang sombong? Jangan hanya beraninya pada yang lemah saja.
12. Elang : ooo jadi kamu berani sama aku? (berlagak sombong) gagak !! seret si dara
sok berani itu kehadapanku!!
13. Gagak: kwak..baik bos elang! ( sambil menyeret dara yang memberontak)
14. Elang : kalau kau tidak menurut akan kubunuh semua teman- temanmu yang
lemah itu.. hhahahahaaha
( dara akhirnya mengalah dan menuruti perintah elang, bukan karena takut melainkan
ingin melindungi teman-temannya)
15. Elang : aku sudah bosan di sini ayo kita pergi gak!!(sampbil pergi)
16. Beo: burung Elang sudah semakin sombong ya, lihat itu lagaknya, semena-mena
sama kita.
17. Nuri: sudahlah kita burung yang lemah,, apalagi aku hanya seekor nuri,, lebih baik
bersabar saja dulu.. semoga saja elang cepat sadar atas kelakuannya.
18. Pipit : Tapi aku takuuuut.. hiii ( sambil lari)
BABAK II
Seting hutan sebelah
Di hutan sebelah.. hiduplah juga sepasang ayam yang sedang berkumpul
membicarakan masa depan anak-anaknya yang sedang tumbuh besar..
Backsound : Tek kotek kotek ( Ketika Ayam masuk stage )
19. Ayam Betina : Bapak..Hari ini saya si ayam betina berhasil menetaskan telur
lagi??
20. Ayam Jantan : Apa bu?? Wah selamat.. anak kita jadi ada 5 ya bu..
21. Ayam Betina : Iya pa.. tapi anak kita yang nomor 3 mau masuk SD pak mau
disekolahkan dimana pak?? Mau nyari sekolah yang bagus dan murah dimana ya
pak??
22. Ayam Jantan : wah bu masukin SD swasta saja lebih bagus dari SD Negeri..
23. Ayam betina : OOO ndak bisa pak SD swasta mahal.. memangnya ada yang
bagus dan ndak mahal

24. Ayam Jantan : yang mahal banyak bu yang bagus..


25. Ayam betina : Lha gimana pak.. bapak punya biaya ndak??
26. Ayam Jantan : Untuk masa depan anak apa sih buk yang ngga tapi buw..
mending tahun ini kita masukkan saja anak kita di SD Negeri, Kan SD N sekarang
bagus2 juga .. malah gratis lho bu
27. Ayam betina : Haa.. masaaaak..
28. Ayam Jantan : Iya bune,, apalagi kalo gurunya dari lulusan S1 PGSD UNS.. sip
sak jose bune,,, hehe
Jalak : (datang dari kejauhan) wah sorre-sore begini enaknya jalan-jalan, oh iya ada
arisan, ngajak teman ah..( sambil mendekati anak ayam) yam yam orang tuamu
mana? Oh lha itu ?( sambil menunjuk ayam)
Akhirnya ayam dan jalak pu mengobrol. Dan jalak mengajak ayam jantan untuk
arisan
Wah..wah ayam jantan pergi arisan, ayam betina sendirian deh,,, hemmm,, kira-kira
,,apa yang akan terjadi ya,,,
29. Gagak
: bos.. bos.. mau dipijit bos?? ( meraih sayap elang mau dipijitin)
30. Elang
: gua lagi laper sob.. bukanya pegel.. beliin ayam penyet gih..
( memegang perut)
31. Gagak
: Whot apaak bos.. hari gini makan penyet..
32. Elang
: iya sob,, laper melilit nih..
33. Gagak
: eh bos tapi liat tuh,, ada sasaran empuk( sambil menunjuk
anak ayam yang ada di depan mereka)
34. Elang
: Whatever. Terserah kamu sob.. yang penting saya nunggu
jadinya.. HAHAHA ( dengan lagak sombong)
Secepat kilat gagak menangkap anak ayam dan membawanya pergi sejauh dia bisa
Induk ayam gelisah, resah, susah, dan galau mode on. Induk ayam pun lari kesana
kemari lalu mengadukan kelakuan dari burung elang.
BABAK III
Padahal ayam betina kesusahan, sedangkan elang dan gagak malah enak-enakan
menikmati hasil curiannya,,,
35. Elang : sob bagaimana.. kita sudah mendapatkan anak ayam.. waktunya anak
ayam ini kamu masak.. setuju
36. Gagak : siap bos. Saya akan masak masakan yang paling nikmat
37. Elang : bagus.. saya suka kalo masakknya ga pake
38. Gagak : ga pake cabe kan bos soalnya si bos suka mules kalo makan cabe
39. Elang : Haha bisa-bisa.. selain itu ga pake lama ya sob..
40. Gagak : ok deh bos,,, bos sante-sante dulu ajah
Selang beberapa waktu
41. Gagak : bos nie masakanya sudah jadi
42. Elang : Baiklah.. mari kita nikmatihaha

BABAK IV
Burung elang memang tidak berperi kehewananan. Dia begitu semena-mena terhadap
makhluk yang lebih kecil dan lemah dari dia. Warga hutan semakin gerah dengan
tingkahnya.
43. Ayam betina: tolong.. tolong ( dengan kawatir)
44. semua Burung
: Apa..apa..apa? ( kaget)
45. Ayam betina
: anak kami, anak kami dicuri,
46. Ayam jantan
: Siapa bune?
47. Ayam Betina
: Elang..
Ayam jantan yang menyayangi anak-anaknya merasa sedih dan marah. Lalu
memarahi ayan betina dan mengajaknya pergi untuk mencari elang.
48. Beo: burung Elang sudah semakin sombong ya, lihat itu lagaknya, semenamena sama kita.
49. Burung lain (Pipit) : apa yang harus kita lakukan 2x , aku gak mau dianiyaya
terus sama burung Elang. (2X, CEPAT, CEMAS)
50. Burung lain (Nuri) : kita harus segera menyusun rencana, agar si Elang tidak
semakin sombong.(sambil memegangi dada)
51. Beo dan Pipit : apa itu?????(KEBINGUNGAN DAN CEMAS DAN SALING
PANDANG)
BABAK V
Selang beberapa waktu terdengarlah suara Burung Hantu yang bijaksana
52. Burung hantu : kuku. Kuku. Kuku kukukuku..
53. Semua warga hutan : (BERKUMPUL DAN MENYANYIKAN LAGU BURUNG
HANTU) wahai kawan semua dengarkah suara Terdengar burung
hantu.., benarkah itu???
54. Burung hantu dan burung lain : kuku.. kuku.kuku.kukukuku
55. Burung lainnya (Nuri): burung hantu syukurlah kau datang. apakah kau dapat
menolong kami??
56. Burung hantu : apa sebenarnya yang kalian risaukan, kalian terlihat sangat
gundah.
57. Burung lain (Bangau) : iya burung hantu ini tentang Elang yang sombong dan
yang berbangga diri.
58. Burung lain (Jalak): dan tak berhati nurani.
59. Burung lain (Pelatuk) : Kami yang teraniaya., lemah dan tak punya daya.
(DENGAN KESAL)
60. Burung lain (Pipit) : kami sudah tidak tahan lagi dengan sikap burung Elang.
61. Beo
: ayolah burung hantu. tolonglah kami.
62. Burung lain (Nuri) : huuuuhhhhhh. (MENGHELA NAFAS DAN
EKSPRESI

PASRAH)
63. Burung hantu : janganlah sendih.., janganlah risau.., janganlah terlalu
capat menyerah.., lihatlah segalanya, lebih dekat., dank au akan
mengerti..
64. Burung lain (Bangau) : lalu apa yang harus kami lakukan burung hantu.???
Kami tidak tahu harus berbuat apa???
65. Burung hantu : emmm. Segera kumpulkan semua warga hutan(DENGAN
TEGAS)
66. Semua burung : okelah kalau begitu..
BABAK VI
Burung hantu yang bijaksana akhirnya ikut turun tangan untuk menyadarkan si
burung elang. Sebenarnya apa sih rencana dari burung hantu, yuk mari kita saksikan
cerita selengkapnya.
(SEMUA BURUNG BERKUMPUL DAN BERMUSYAWARAH, KEMUDIAN
BEKERJA SESUAI TUGASNYA. >SALAH SATU BURUNG MEMASANG
WORO WORO, >SEMUA WARGA HUTAN BERKERUMUN MEMBACA
PENGGUMUMAN TERMASUK BURUNG DARA).
67. Burung dara : Owh balapan
68. Burung Elang : (burung Elang datang dan ikut membaca penggumuman)
Hahahhahaha.
Mana ada yang berani melawanku
Kalian semua kan burung kecil, tidak punya kelebihan apa-apa.
Aku sungguh luar biasa .
Oh tiada tandingannya
Aku yang paling berkuasa..
Semuanya takut kepadaku.. hahahahha
(NADA LAGUJAGOAN)
69. Burung dara : dia pikir.. dia yang paling hebat
Punya sayap lebar merasa kuat
70. Burung Elang : aku memang hebat.
71. Semua burung : hebat membuat ulah huuh
72. Burung Elang : sayapku memang kuat
73. Burung lainnya : kuat tapi tak punya kawan,..sombong sich.
74. Burung dara : dia pikir. Dia yang paling kuat
Merasa berkuasa atas segalanya
75. Burung Elang : aku memang kuat.
76. Burung lainnya : kuat makannya alias rakus
77. Burung Elang : akulah penguasa
78. Burung lainnya(semua burung) : penguasa hanyalah Tuhan

79. Burung Elang : siapa dari kalian yang berani melawanku, hahahha..
Aku Elang sang penguasa hutan, aku tak munkin terkalahkan, hahahaha..
80. Burung lain
: (SALING BERPANDANGAN, KEMUDIAN BURUNG
DARA MENGAJUKAN DIRI UNTUK MELAWAN ELANG)
81. Burung dara
: kamu jangan senang dulu burung Elang, aku yang akan
melawanmu wahai burung yang sombong, jangan sok kecakepan dech
82. Burung Elang : kau yakin dengan apa yang kau katakan itu??(DENGAN
HERAN)
83. Burung dara
: tentu saja dan aku pastiakan mengalahkanmu.
84. Burung Elang : haaahhh?! Hahahahah.. kita buktikan saja nanti. Burung
kecil jangan sok kepedean kau
85. Burung hantu : baiklah, lebih baik kalian mempersiapkan diri masing-masing
untuk mempersiapkan pertandingan terbang besuk. dengan peraturan yang telah
ditentukan.
86. Burung Elang : (PERGI DENGAN LAGAK SOMBONGNYA)
BABAK VII
Warga hutan sedikit risau dengan keikutsertaan burung dara yang kecil untuk
mengikuti perlombaan. Oleh sebab itu mereka membantu Dara agar dia dapat
memenangkan pertandingan. Mereka berharap dengan kekalahan burung elang
mampu menyadarkanya agar dia tidak sombong lagi.
87. Beo Bangau
: (MEMBANTU BURUNG DARA MENYIAPKAN
PERTANDINGAN, DISELIPKANNYA RANTING PADA SAYAP BURUNG
DARA)
88. Burung Jalak : Yang namanya pahlawan harus membela yang lemah, yang
namanya
pahlawan harus rela berkorban. Betulkan teman-teman.
BABAK VIII
Hari yang telah ditunggu pun tiba. Pertandingan terbang antara elang dan dara segera
dimulai. Akankah dara memenagkan pertandingan dan menyadarkan elang. Mari kita
saksikan cerita selanjutnya.
89. Burung Elang : (DATANG DENGAN LAGAK SOMBONG)
90. Burung 6: woi burung Elang sudah datang, ayo cepat jangan sampai ketahuan.
(SAMBIL BERLARI KE ARAH BURUNG YANG LAIN)
91. Burung Elang : sudah siapkah kau melawanku burung kecil, jangan sampai kau
menyesal sudah menyerah saja padaku.
92. Burung lain (Pelatuk) : lihat itu sombongnya keluar.
93. Semua Burung lain : Huuuhhhh,(MENCIBIR)
94. Burung hantu : awas,,awas,,awas,,!! Sebentar..!! tolong dengarkan saya,
pertandingan ini ada peraturannya dan tidak akan dimulai jika kalian ribut sendiri.
Jadi kita mulai dari peraturan pertama.

95. Burung Elang dan burung dara : baiklah


96. Burung hantu : peraturan pertama, sebelum pertandingan terbang kalian boleh
saling mematahkan sayap lawan. Saya beri waktu 5 menit.
97. Burung Hantu : burung Elang kau mendapat giliran pertama untuk mematahkan
sayap burung dara.
Narrator : Kemudian ketika burung Elang mencoba mematahkan sayap burung dara,
terdengar bunyi kraak..kraakk.. dan burung dara berpura-pura kesakitan, seakanakan sayapnya patah.
98. Burung hantu : sekarang giliranmu burung dara untuk mematahkan sayap burung
Elang.
99. Burung Dara: Baik burung hantu.
100. Burung hantu : baik, sudah cukup., waktu kalian sudah habis
Sekarang kita mulai pertandingan yang sesungguhnya, yaitu pertandingan terbang,
siapa yang paling kuat dan cepat, dialah pemenangnya. Dalam hitungan ketiga
pertandingan dimulai.
101. Burung Elang : (DENGAN SOMBONG) kau tidak akan mengalahkanku burung
kecil.
102. Burung dara : kita lihat saja nanti!!!
103. Burung hantu: 1.. 2 3
104. Semua warga hutan : (BERSORAK RAMAI) Ayo Ayo. Ayo burung dara
kamu pasti menang.
Perlombaan dimulai, elang yang sayapnya sudah patah dikalahkan oleh burung dara
yang sayapnya masih utuh
105. Burung lain(semua burung) : (BERSORAK RIANG, MENGHAMPIRI
BURUNG DARA) Hore.Hore..,
106. Burung lain (Beo, Pipit,Nuri) : kamu hebat burung dara,
107. Burung lain (Bangau, Pelatuk) : kamu memang pahlawan kami.
108. Burung hantu : ya kita sudah menyaksikan pertandingan terbang antara burung
Elang dan burung dara, dan pemenangnya adalah burung dara.
BABAK IX
109. Burung Elang : (TERKULAI LEMAH KARENA SAYAPNYA YANG PATAH
DAN BERSEDIH KARENA KEKALAHANNYA) Hatiku sedih.., hatiku
gundah, tak ada yang mau memaafkan aku.
120. Burung hantu : (BERJALAN MENDEKAT KE BURUNG ELANG, DAN
MEMBANTU BURUNG ELANG BERDIRI)
121. Burung Elang : Gagak- Gagak.. tolong aku
122. gagak : huh tidak mau.. aku bukanlah pesuruh untuk seekor burung yang lemah..
Burung hantu membuka kedoknya dan ternyata ia ingin menjadi penguasa hutan
dengan memanfaatkan warga hutan
123. Burung Hantu : HahHHHAAA sekarang akulah sang penguasa

J. AMANAH
Kesombongan adalah hal yang akan selalu merugikan diri sendiri karena akan
mngakibatkan orang disekitar menjadi tidak menyulainya dan tidak akan mau
menolong apabila mendapatkan kesusahan. Kerendahan hati dan kebaikan selalu
menghasilkan kebaikan pula. Akan tetapi dalam sebuah persahabatan, kita juga
memerlukan sebuah kepercayaan dan kejujuran untuk selalu menjaga persahabatan
tetap murni dan suci.

Anda mungkin juga menyukai