Anda di halaman 1dari 5

Situasi 1

(remaja bermain gajet-datang sang pendita)


Letakkan gajetmu di meja sini,
Dengarkan puisi ku ini,
Bukan memandai,
Bukan mencaci,
Tidak juga menyindir, memperli,
Tetapi beban terasa di hati,
Kerana remaja zaman ini,
Sudah lupa asal diri,
Situasi 2
(Pendita berdiri, berjalan)
(Kanak-kanak bermain, burung berkicau, petani di lading)
Di suatu ketika,
Di sini terasa damainya,
Di sini terasa keamannya,
Sang suria menyapa dengan ria,
Anak-anak kecil berlari gembira,
Burung-burung berkicau bercerita,
Pesawah berjalan menuju ke sawahnya,
Dari pagi hingga ke senja,
Ketawa ria terdengar disini sana,

Situasi 3
(Gelap gelita-Musuh-atau bunyi senjata perang, jeritan dan
tangisan)
(Ada individu berlari kesana-sini sambil menjerit)
Malam menjelma dingin terasa,
Si cengkerik berbunyi tiada,
Bayu tidak lagi menyapa,
Begitu sunyi terasa,
Kemana hilangnya senda ketawa,
Kemana hilangnya kicauan burung bercerita,
Tertutup mulut alam,
Diam memendam rasa,
Bumi tercinta dipijak diseksa
Oleh mereka yang tak dikenali asalnya,
Letupan menggantikan ketawa ria anak desa,
Jeritan dan tangisan menjadi biasa,
Yang gugur tidak terkira banyaknya,
Di atas tangan musuh durjana,
Situasi 4
(Seorang berjalan sambil mengerahkan yang lain bangkit
menentang)
Bangkitlah hai perwiraku,

Sapu air mata di pipiku,


Ubati luka dihatiku,
Tuntut dan bela darahku,
Bangkitlah hai pertiwi,
Jangan biarkan aku diinjak begini
Belalah maruah diriku ini,
Bangkitlah hai pemuda dan pemudi,
Bangkit dan bela bumi mu ini,
Bangkit dan tuntut hakmu disini,
Musuh harus ditentang,
Penjajah harus dihalang,
Jangan dibiar mereka menjadi raja,
Jangan disokong mereka menjadi penguasa,
Bangkitlah anak muda.
Situasi 5
(gambar Tunku abdul Rahman melaungkan kemerdekaan)
Sayup-sayup terdengar dihujung sana,
Tangis sudah mula reda,
Ketawa sudah dapat didengar,
Atas usaha anak muda,
Akhirnya merdeka di tangan kita,
(Video tunku abdul rahman melaungkan kemerdekaan)

Situasi 6
(lagu patriotism)
Sambutannya penuh makna,
Sebagai peringatan buat semua,
Laungannya sungguh berarti,
Sebagai tanda kebebasan diri,

Situasi 7
(Remaja berpakaian asing atau berbudaya asing)
Tapi hari ini,
Kita dengar tawa ria anak remaja,
Gembira bumi dijajah semula,
Kenapa?
Sedarkah mereka?
Ke mana hilangnya harga diri,
Budaya bangsa hilang dilupa,
Budaya asing menjadi idola,
Salah siapa?
Hingga moral dan akhlak runtuh bersama?
Salah siapa hingga kita dijajah semula?
Bangkitlah hai pemuda,
Tinggalkan k-POP, idola dunia,
Tak salah buat halwa telinga,

Cuma, jangan diagungkan melebihi budaya nenek moyang kita,


Tak salah ikut fesyen mereka,
Cuma, jangan lupa tuntutan agama,
Bangkitlah hai pemudi,
Jika bukan dirimui siapa lagi,
Bukan kecantikan yang harus dicari,
Tetapi, harga diri,
Bukan kekayaan yang harus dipinta,
Tetapi maruah harus dipelihara.
Situasi 8
(Kembali kedudukan asal situasi 1)
Renungkanlah hai pemuda,
Fikirkanlah hai pertiwi,
Salahkah kata aku ini,
Andai begitu maafkan diri,

Anda mungkin juga menyukai