Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN RISET MANDIRI MINGGU 3

IMPLIKASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA


TERHADAP PENGAKUAN HAK-HAK DASAR MASYARAKAT SUKU ANAK
DALAM
CANDRA ANDIKA / REZKY R. MATEKA
1. Perkembangan Umum Riset:
Perkembangan riset pada minggu ini adalah telah dilakukannya proses
pengumpulan data lapangan. Kami telah melakukan wawancara terhadap
komunitas suku anak dalam di Jambi dan kepala desa Limbur Merangin,
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Wawancara dan observasi ssingkat telah dilakukan selama kurang lebih 3
hari di daerah desa Limbur Merangin. Dari wawancara dan observasi
singkat ini, kami menemukan data-data penting berkaitan dengan
laporan penelitian nanti.
2. Informan Yang Diwawancarai
Pada kesempatan wawancara ini, kami melakukan wawancara secara
mendalam terhadap 2 orang. Mereka masing-masisng adalah Kepala Desa
Limbur Merangin, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Dan yang seorang
lagi merupakan ketua rombongan dari suku anak dalam yang saat itu
menetap dalam wilayah desa Limbur Merangin. Nama Kepala Desa adalah
Bapak Maqnun. Sedangkan nama dari ketua rombongan suku anak dalam
tersebut adalah Bapak Megan
3. Informasi Umum Yang Didapat dari Informan
Hal-hal umum yang didapatkan pada wawancara ini adalah mengenai
tidak adanya program desa yang bersifat aktif untuk memberikan
pelayanan terhadap pemenuhan hak-hak dasar masyarakat suku anak
dalam.

Desa

merasa

tidak

terlalu

bertanggung

jawab

terhadap

pengurusan masalah ktp, pendidikan, dan kesehatan. Menurut kepala


desa,

program

itu

seharusnya

dilakukan

oleh

dinas

terkait

dari

pemerintah Kabupaten Merangin. Desa hanya sebatas memberikan


penggalakan dan himbauan kepada warganya, termasuk suku anak
dalam.

Hal serupa dibenarkan oleh Bapak Megan, ketua rombongan suku anak
dalam yang saat itu berada di kawasan desa Limbur Merangin. Menurut
Megan, pihak desa sendiri tidak pernah menganggap adanya keberadaan
dari suku anak dalam itu sendiri. Berdasarkan pengalamannya, dulu
mereka pernah mendapatkan berbagai bantuan social dari pemerintah
pusat maupun daerah. Akan tetapi, bantuan yang disalurkan lewat aparat
desa tersebut lama-lama berkurang kuantitasnya dan akhirnya mereka
tidak mendapatkan lagi bantuan tersebut.
4. Hambatan dan Tantangan dalam Riset Mingguan
Hambatan utama yang dirasakan oleh kami adalah lebih kepada cara
berkomunikasi. Untuk berkomunikasi dengan suku anak dalam sendiri,
mereka tidak akan menjawab pertanyaan jika kita tidak bertanya dengan
Bahasa daerah setempat. Untuk mengatasi hal ini, kami memiliki
gatekeeper yang berfungsi untuk menghubungkan dan melakukan alih
Bahasa agar pertanyaan wawancara kami dapat terjawab
5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai