Anda di halaman 1dari 3

INFEKSI

Infeksi adalah invasi dan kolonisasi mikroorganisem patogenik di dalam jaringan tubuh
yang mengakibatkan local cellular injury yang disebabkan oleh metabolism kompetitif,
toksin, replikasi intraseluler, atau respon antibodi-antigen. Infeksi melibatkan proliferasi
mikroba sehingga memicu mekanisme pertahanan yakni sebagai proses inflamasi.
Terdapat interaksi antara tiga faktor yaitu host, environment, dan organism (agent)
dalam proses munculnya suatu infeksi. Dalam keadaan homeostasis, ada keseimbangan yang
terjadi antara ketiga faktor ini. Jika tidak ada keseimbangan, maka penyakit akan muncul.
Mekanisme pertahanan host merupakan faktor mayor dalam menentukan muncul tidaknya
suatu infeksi. Environment dan microbes juga terlibat penting tetapi biasanya sebagai
pemeran kedua.
Potensi patogenik dari suatu mikroba ditentukan oleh dua faktor, yaitu virulensi dan
kuantitas. Virulensi mengarah pada kualitas mikroba yang dapat mengganggu host. Kuantitas
mikroba mengarah pada jumlah organism yang menginfeksi host. Peningkatan kuantitas akan
meningkatkan konsentrasi faktor virulensi. Jika faktor microbial meningkat atau faktor
pertahanan host menurun, potensi patogenik akan meningkat. Saat ini terjadi, cadangaan host
akan berkurang sampai faktor microbial datang dan infeksi klinis akan terjadi setelahnya.
Infeksi non spesifik adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai macam mikoorganis
dan rongag mulut.
Infeksi Odontogenik
Infeksi odontogenik adalah infeksi yang berasal dari pulpa gigi, periodontium, tulang rahang
atau jaringan di sekitarnya. Tergantung dari virulensi organism dan pertahanan host, infeksi
bakteri ini memiliki potensi untuk menyebar melampaui batas-batas tulang gigi dan rahang
dan jaringan lunak di sekitarnya.
Klasifikasi infeksi pada region orofasial:
o Berdasarkan organism penyebab infeksi: bakteri, virus, mycotic, parasitic
o Berdasarkan jaringan yang terkena: odontogenik dan nonodontogenik
o Berdasarkan jalan masuk: pulpal, periodontal, perikoronal. Fraktur, tumor, iatrogenik
o Berdasarlkn tampilan klinis: penyakit akut dan kronis
o Berdasarkan deel facial space dari karil yang dibuat
Etiologi infeksi:
o Penyebab utama
Gigi non vital, perikoronitis, ekstraksi gigi, granuloma periapikal yang tidak dapat
dirawat, dan kista yang terinfeksi
o Penyebab langka

Postoperative trauma, defek akibat fraktur, lesi kelenjar saliva atau nodus limfa, dan
infeksi sebagai hasil dari anestesi lokal
Infeksi dapat meningkatkan respon sel-sel imun atau respon imun humoral, sehingga terjadi:
o Vasodilatasi arteriol (hyperemia)
o Ekstravasasi pada plasma yang kaya akan protein plasma, antibody, dan nutrisi
o Kumpulan leukosit
o Leucotoxin meningkatkan permeabilitas pembuluh darah sehingga polimorf (makrofag)
masuk
o Pembentukan eksudat
o Makrofag memfagositosis bakteri dan sel-sel yang mati
(tambahan di pemeriksaan)
Tanda-tanda infeksi:
Tanda-tanda utama dari inflamasi terlihat pada hampir seluruh pasien dengan infeksi.
Ketiadaan tanda-tanda ini dapat merupakan indikasi bahwa fase akut dari infeksi sudah
mereda, infeksi sedang menyebar ke jaringan yang lebih dalam, terapi obat menjadi efektif,
atau pasien adalah compromised host.
a. Rubor/ (redness)
Terlihat ketika infeksi dekat dengan permukaan jaringan pada individu berkulit terang
dan merupakan hasil dari vasodilatasi
b. Tumor (swelling)
Hasil dari akumulasi eksudat cairan atau pus
c. Kalor (heat)
Hasil dari pemasukan warm blood dari jaringan yang lebih dalam, peningkatan
kecepatan aliran darah, dan peningkatan laju metabolisme
d. Dolor (pain)
Hasil dari tekanan pada saraf sensori, akhir dari penggelembungan jaringan, akibat
edema atau penyebaran infeksi, pembebasan atau pengaktifkan faktor, (kinin, histamine,
metabolit, atau bradykinin sebagai substansi pada akhir saraf
e. Lost of function
Terlihat sebagai kesulitan dalam mengunyah, menelan dan bernafas. Berkaitan juga
dengan penghambatan reflex pergerakan otot yang berkaitan dengan rasa sakit
f. Pyreria
Peninggian temperature oral
g. Lymphadenopathy
Pada infeksi akut nodus limfa membesar, lunak dan lembut. Pada infeksi kronis, nodus
sedikit terasa lemas
h. Adanya halitosis
Akibat pengeringan pus secara intraoral
Sumber:

Balajhi
Bukumya lupa namanya tp dina tau gay g ada z-z nya pokoknyaa. Mungkin arin fernandy
pake juga lupa sih

Anda mungkin juga menyukai