tanggap dalam mendeteksi adanya malingering pada pasien. Keadaan ini penting
terutama bila keluhan subjektif tidak sebanding dengan hasil pemeriksaan objektif
yang didapatkan akibat cedera kepala ringan
Sindroma Pasca Stroke
Setelah melewati fase akut dari stroke, banyak pasien yang akan tetap
memiliki gejala sisa dari stroke. Gejala sisa ini dapat berefek pada memori,
kemampuan berbahasa, kemampuan sensorik/ motorik, serta mood atau perasaan.
Neuropsikologi dapat membantu mengidentifikasi daerah mana yang masih dapat
berfungsi optimal pada pasien sehingga rehabilitasi tambahan dapat terprogram
dengan tepat.
Deteksi Demensia Dini
Kondisi-kondisi yang dapat membutuhkan perhatian khusus dalam bidang
neuropsikologi yang membutuhkan deteksi dini pengobatan segera adalah defek
kognitif akibat infeksi HIV serta normopressure hidrocephalus. Ketika masalah
memori dan konsentrasi pasien lebih dirasakan dan dikeluhkan oleh lingkungan
sekitar pasien dibanding oleh pasien itu sendiri, maka kemungkinan yang terjadi
adalah masalah neurologi. Penilaian damn mpemeriksaan neuropsikologi, bersamaan
dengan anamnesis menyangkut riwayang penyakit sekarang dan riwayat penyakit
terdahulu dapat membantu dokter untuk membedakan adanya demensia dini atau
defek kognitif normal akibat degenerasi. Pemeriksaan neuropsikologi juga dapat
membantu untuk menentukan apakah pasien sudah perlu diberikan pengobatan
medikamentosa atas gangguan memori dan konsentrasi yang dikeluhkannya.
Perbedaan Demensia dan Depresi
Beberapa pasien dengan gangguan depresi berat dapat menunjukan defek
fungsi kognitif yang cukup berat, selain masalah atensi serta melambannya proses
pikir dan asosiasi. Dengan mempelajari gambaran dari gangguan kognitif,
pemeriksaan neuropsikologi dapat mengidentifikasi sindroma demensia yang terkait
dengan gangguan depresi yang sering juga disebut pseudodemensia. Gejala yang
bercampur juga sering muncul dimana gejala depresi muncul bersama dengan
penurunan fungsi kognitif yang mengeksaserbasi efek penurunan kognitif yang hanya
dapat timbul akibat masalah neurologis yang berdiri sendiri.
Penilaian Kemampuan Mengambil Keputusan
Ahli neuropsikologi sering diminta untuk menilai kapasitas serta kemampuan
pasien dalam mengambil dan menentukan keputusan yang rasional. Penilaian
neuropsikologis dapat berguna pada kasus-kasus demikian dengan mengidentifikasi
area-area mana saja yang menjadi masalah pada pasien serta area mana yang masih
dapat berfungsi optimal. Kesimpulan mengenai kemampuan pengambilan keputusan
jarang hanya berdasarkan atas penilaian neuropsikologi semata, namun sangat
bergantung dengan hasil wawancara klinis dengan pasien dan lingkungan sekitar
pasien, serta observasi langsung seperti kunjungan ke rumah.