Anda di halaman 1dari 27

5.

BOLA
LANGIT
5.1. KONSEP DASAR SEGITIGA BOLA
Tata koordinat yang kita kenal umumnya adalah jenis Kartesian
(Cartesius) yang memakai sumbu X dan Y. Namun dalam astronomi,
koordinat ini tidak sesuai dengan keadaan Bumi dan alam semesta
kita yang berbentuk bola. Untuk itu sebelum mempelajari bola langit
kita perlu memahami terlebih dahulu tentang segitiga bola

Gambar 5.1. Segitiga


Bola

Dari gambar diatas terdapat 3 buah lingkaran besar yang saling


berpotongan sehingga membentuk suatu luasan pada permukaan
bola (luasan ABC). Luasan tersebut dinamakan sebagai segitiga bola.
Segitiga ABC ini adalah segitiga bola dengan sisi-sisinya (a,b,c)
dibentuk dari busur-busur di permukaan bola. Besar busur a,b,c
dihitung dalam derajat dan besarnya dari 0-360 derajat. Segitiga
113 | P a g e

tersebut juga mempunyai sudut (A,B,C) yang merupakan sudut apit


antara kedua busur yang besarnya dari 0-180 derajat. Segitiga bola
mempunyai dalil, beberapa yang terpenting adalah :
1. A + B + C pasti lebih besar dari 180 derajat (A + B + C > )
2. Jumlah dua sudut pasti lebih besar daripada sudut yang lainnya
(A + B > C ; A + C > B ; B + C > A)
3. Jumlah dua sisi pasti lebih besar daripada sisi yang lainnya (a +
b > c ; a + c > b ; b + c > a)
4. Ekses bola (E, radian) didefinisikan sebagai E = (A + B + C) .
Kelebihan sudut ini berguna untuk menghitung luas dari sektor
segitiga

bola

tersebut.

Luasnya -> L = R * E (R = jari-jari bola, E dalam radian)


Sekarang, aturan-aturan yang menghubungkan besaran-besaran dari
segitiga

bola

tersebut

mirip

dengan

aturan-aturan

yang

menghubungkan sisi dan sudut dari segitiga planar (bidang datar)


yaitu aturan cosinus dan aturan sinus.
Aturan Cosinus
Segitiga Planar
a2 = b2 + c2 2bc cos A

Segitiga Bola
cos a = cos b cos c + sin b

b2 = a2 + c2 2ac cos B

sin c cos A
cos b = cos a cos c + sin a

c2 = b2 + c2 2bc cos A

sin c cos B
cos c = cos a cos b + sin a
sin b cos C

Aturan sinus
Segitiga Planar

114 | P a g e

Segitiga Bola

a
b
c
=
=
sin A sin B sinC

sin a sin b sin c


=
=
sin A sin B sinC

5.2. TATA KOORDINAT LANGIT


Di malam yang cerah kita dapat melihat bintang-bintang bertebaran
dilangit. Bintang-bintang itu seolaholah bergerak perlahan dari timur
ke arah barat sama seperti halnya pergerakan bulan dan matahari,
namun kecepatan gerak bintang sedikit lebih lambat dari gerak
matahari dan bulan. Setiap harinya bintang-bintang selalu terbit dan
terbenam pada titik yang sama, berbeda dengan bulan dan matahari
yang titik terbit dan terbenamnya selalu berubah dari hari ke hari.
Sebenarya bintang-bintang tampak beredar di langit karena bumi
berotasi. Seandainya bumi tidak berotasi maka bintang-bintang
tersebut tidak akan berpindah tempat.
Untuk mengamati bintang dibutuhkan informasi tentang posisi bintang
yang akan diamati. Disini kita menganggap bahwa bumi kita dinaungi
oleh atap setengah bola dimana bintang-bintang tampak menempel
pada bola tersebut. Dapat kita definisikan bahwa Bola langit adalah
bola khayal dengan radius tak hingga yang tampak berotasi,
konsentrik dan koaksial dengan Bumi, dan semua obyek langit
dibayangkan berada pada kulit bola sebelah dalam. Bola langit
digunakan untuk menentukan posisi benda-benda langit sehingga
memudahkan dalam pengamatan. Untuk keperluan itu, digunakan
berbagai sistem koordinat bola langit.
Lingkaran besar

Sebelum mempelajari system koordinat langit lebih lanjut terlebih


dahulu perhatikan gambar berikut ini

Lingkaran kecil

Lingkaran besar
115 | P a g e

Lingkaran
besar
Gambar 5.2. Lingkaran-lingkaran dalam
bola langit

Lingkaran besar adalah lingkaran-lingkaran yang berpusat di pusat


bola
Lingkaran kecil adalah lingkaran-lingkaran yang pusatnya tidak pada
pusat bola melainkan berpusat pada suatu garis yang melalui pusat
bola
5.2.1. Tata Koordinat Geografis
Sistem koordinat geografis digunakan untuk menunjukkan suatu titik
di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu
titik

dengan

garis

katulistiwa.

Titik

di

utara

garis

katulistiwa

dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa


dinamakan Lintang Selatan. Posisi lintang biasanya dinotasikan
dengan simbol huruf Yunani . Posisi lintang merupakan penghitungan
sudut dari 0 di khatulistiwa sampai ke +90 di kutub utara dan -90
di kutub selatan.
Setiap derajat lintang dibagi menjadi 60 menit (satu menit lintang
mendekati satu mil laut atau 1852 meter, yang kemudian dibagi lagi
menjadi 60 detik. Untuk keakurasian tinggi detik digunakan dengan
pecahan desimal.
116 | P a g e

Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik
dengan titik nol di Bumi yaitu kota Greenwich yang merupakan titik
bujur 0 atau 360 yang diterima secara internasional. Titik di barat
bujur 0 dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0 dinamakan
Bujur Timur. Bujur dinotasikan oleh abjad Yunani , menggambarkan
lokasi sebuah tempat di timur atau barat Bumi dari sebuah garis
utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Longitude diberikan
berdasarkan pengukuran sudut yang berkisar dari 0 di Meridian
Utama ke +180 arah timur dan 180 arah barat. Tidak seperti
lintang yang memiliki ekuator sebagai posisi awal alami, tidak ada
posisi awal alami untuk bujur. Oleh karena itu, sebuah dasar meridian
harus

dipilih.

Pada

1884,

Konferensi

Meridian

Internasional

mengadopsi meridian Greenwich sebagai Meridian utama universal


atau titik nol bujur. Dalam bahasa Indonesia bujur di sebelah barat
Meridian diberi nama Bujur Barat (BB), demikian pula bujur di sebelah
timur Meridian diberi nama Bujur Timur (BT).

5.2.2. Tata Koordinat Horizon

Gambar 5.3. Tata koordinat


horizon
117 | P a g e

Lingkaran dasar : lingkaran horizon


Koordinat

: Azimut (A) dan altitude/tinggi (h)

Azimut

Panjang busur yang dihitung dari titik acuan Utara ke arah Timur
(searah jarum jam), sepanjang lingkaran horizon sampai kekaki langit.
Rentang Azimut adalah 00 s/d 3600
Tinggi / altitude

Panjang busur yang dihitung dari titik kaki langit di horizon sepanjang
busur ketinggian, kearah Zenith jika h positif dan ke arah nadir jika h
bernilai negatif.
Rentang h = 00 s/d 900 atau 0 s/d -900
Jarak zenith adalah jarak dari titik zenith ke arah bintang
Kelemahan:
1. Tergantung tempat di muka Bumi. Tempat berbeda, horizonnya
berbeda
2. Tergantung waktu, terpengaruh oleh gerak harian
Keuntungan:
Praktis, sederhana, langsung mudah dibanyangkan letak bendanya
pada bola langit
5.2.3. Tata Koordinat Ekuatorial
Ada 2 jenis sistem koordinat ini, yang satu menggunakan deklinasi
dan sudut jam, sedang yang lainnya menggunakan deklinasi dan
ascensiorecta. Sistem koordinat ini bergantung pada posisi lintang dan
bujur mana pengamat di bumi berada.
Deklinasi Sudut jam

118 | P a g e

Gambar 5.4. Tata Koordinat


Ekuatorial
Deklinasi Sudut Jam

Deklinasi adalah jarak benda langit dengan garis ekuatorial langit.


Pada gambar diatas, deklinasi adalah garis DX. Besarnya deklinasi
sifatnya tetap, karena itu deklinasi ini dapat digunakan untuk
memperkirakan posisi bintang. Titik A disebut juga Kutub Langit Utara
(KLU) dan titik b disebut Kutub Langit Selatan (KLS). Kearah KLU
deklinasi bernilai positif, jika kearah KLS deklinasi benilai negatif.
Dari gambar diatas, sudut jam adalah sudut XAZ. Acuan pengukuran
sudut jam dari meridian pengamat ke meridian objek. Benda langit
yang berada di meridian memiliki sudut jam 0 h. Ketika baru terbit,
sudut jam benda langit tersebut adalah -6h dan saat tenggelam +6h.

Deklinasi Asensiorekta

119 | P a g e

Gambar 5.5. Tata Koordinat


Ekuator
Deklinasi - Asensiorekta

Sistem ekuatorial ini digabungkan dengan lintasan semu matahari


(ekliptika). Bidang ekliptika ini akan berpotongan dengan bidang
ekuator langit, dan titik perpotongannya adalah pada titik ekuinoks.
Pada gambar dibawah, titik vernal equinox (Aries) dinyatakan dengan
simbol .
Ascensiorecta (Right Ascension - RA) adalah busur pada ekuator langit
yang ditarik dari titik vernal equinox ke arah timur hingga ke meridian
benda langit. Pada gambar dinyatakan dengan busur C. Besarnya
berkisar antara 0 24 jam atau setara dengan perputaran 3600.
Penggunaan RA adalah sebagai alternatif dari penggunaan sudut jam
(Hour Angle - HA), karena besarnya HA tidak pernah tetap. Misalnya
untuk penulisan katalog, posisi benda langit yang diberikan adalah
posisi yang tepat, karena itu dipilihlah RA sebagai salah satu sumbu
koordinat.

120 | P a g e

5.2.4. Tata Koordinat Ekliptika


Bidang eliptika membentuk sudut 23,5 0 terhadap bidang ekuator.
Akibatnya kita mengamati, seolah-olah Matahari bergeser sekali ke
belahan langit utara dan sekali ke belahan langit selatan dalam waktu
satu tahun. Pergeseran posisi ini menyebabkan pergantian musim.
Lingkaran ekliptika dan lingkaran ekuator, berpotongan di dua titik
yaitu vernal equinox pada tanggal 21 Maret dan Autumnal equinox
tanggal 23 September. Lintang ekliptika () didefinisikan sebagai jarak
busur dari proyeksi benda langit pada lingkaran ekliptika hungga
benda langit tersebut. Rentang nilai adalah -90 0 (Kutub Ekliptika
Selatan, KES) hingga 900 (Kutub Ekliptika Utara, KEU). Bujur ekliptika
() didefinisikan sebagai jarak busur dari titik kearah Timur (seperti
arah

pengukuran

asensiorekta

pada

lingkaran

ekuator)

hingga

proyeksi benda langit pada lingkaran ekliptika. Rentang nilai adalah


00 hingga 3600.
Sebagai contoh, pada saat terjadi oposisi Mars pada tanggal 28
Agustus 2003, Mars tidak tepat berada di ekliptika, melainkan 27
menit busur di sebelah selatan ekliptika. Pada saat itu bujur ekliptika
Mars berbeda 1800 dengan bujur Matahari, dan lintang ekliptikanya -0 0
27. Bujur ekliptika Matahari dapat dihitung sebagi berikut: jumlah hari
sejak tanggal 21 Maret hingga 28 Agustus adalah 160 hari. Dengan
mengingat bahwa bujur ekliptika Matahari berubah 360 0 dalam waktu
satu tahun, bujur ekliptikanya adalah 160/365,25 x 360 0 = 1570 42.
Jadi bujur ekliptika Mars saat itu adalah 157 0 42 + 1800 = 3370 42. Jadi
koordinat ekliptika Mars (,) =(1570 42, -00 27)
CONTOH:

121 | P a g e

51o 30' , 0o05' BB,

1. Diketahui posisi kota London

dan posisi Kabah

21o 25' , 39 o 50' BT,

Hitung jarak antara (dalam km) antara kabah


dan kota London
a.
b.
c.
d.
e.

7.000 km
8.000 km
9.000 km
10.000 km
11.000 km

2. Berapa azimuth bintang Procyon dengan deklinasi 5 0 dan tinggi 400


jika diamati dari sebuah tempat dengan lintang 300 LU?
a.
b.
c.
d.
e.

1500
2000
2500
3000
750

3. Seorang yang berada di 250 LU mengamati bintang dengan


deklinasi 600. Berapa jarak zenith bintang tersebut pada saat
mencapai titik kulminasi atas?
a. 150
b. 250
c. 350
d. 450
e. 550
4. Sebuah bintang memiliki deklinasi 300. Pada saat mencapai titik
kulminasi atas jarak zenith nya 15 0 ke arah selatan. Pada lintang
berapakah bintang tersebut diamati?
a. 150 LU
b. 450 LS
c. 450 LU
d. 150 LS
122 | P a g e

e. 600 LS
5. Pada soal diatas berapakah deklinasi minimum agar sebuah
bintang bisa diamati sebagai bintang sirkumpolar?
a.

450

b.

-450

c.

-150

d.

150

e.

300

6. Pilih mana yang Benar


a. Di Kutub Selatan dalam bulan Desember, Matahari berada diatas
horizon paling singkat
b. Di kutub Utara pada tangal 23 September, elevasi maksimum
matahari dari horizon adalah 23,50
c. Di daerah ekuator, lamanya siang sama dengan lamanya malam
terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September
d. Di daerah ekuator, lamanya siang sama dengan lamanya malam
terjadi pada tanggal 21 Maret saja
e. Kalau kita berada di Kutub Utara, kita masih bisa melihat
bintang Alpha Centauri
(OSK 2011)
7. Hitung azimuth venus pada saat terbit ( = 21 0 56) jika diamati
dari kota Washington DC ( = 380 55 LU)
a.
b.
c.
d.
e.

53,520
61,220
124,140
103,520
38,550

8. Sudut jam sebuah bintang adalah 210 dan deklinasinya -370. Jika
diamati pada lintang 150 LS berapa tinggi bintang saat itu?
a. 24,250
b. 44,350
c. 61,120
123 | P a g e

d. 74,240
e. 92,430
9. Sudut jam matahari pada saat terbenam adalah 108 0. Pada saat itu
deklinasi matahari sebesar 200, dimanakah lokasi pengamat saat
itu?
a.
b.
c.
d.
e.

22,310 LU
40,330 LU
52,240 LU
60,450 LU
880 LU

PEMBAHASAN:
90 1

1. Diketahui:
London (1 = 51030 dan 1 = 0005)
Kabah (2 = 21025 dan 2 = 39050)
90 - 2
1 + 2

L
K

Gunakan aturan cosinus segitiga bola


Cos LK = cos (900 1) cos (900 2) sin (900 1) sin (900 2)
cos (1 + 2)
z

Cos LK = -0,158
LK = 990
Keliling bumi = 40053 km, maka 10 111,26 km

3600-A

Jadi jarak London dan kabah = 11.014 km

900-300= 600
2.
500
900-50=850

= 50
= 300 LU
z = 500

KLU

124 | P a g e

Cos 850 = cos 600 cos 500 + sin 600 sin 500 cos (3600 A)
Cos (3600 A) = -0,353
3600 A = 1100
A = 2500
3. = 250 LS
= 600
z

tk

0
0
0
Tka = 60
a25 25 = 35 KLS
KLU
S
U

60

4. = 300
tka = 150 (Selatan)

tka

z 15
0

KLU

300
KLS

= tka + = 150 + 300 = 450 LU (C)

5. Deklinasi minimum agar sebuah bintang bisa diamati sebagai


bintang sircumpolar
min = 900 = 900 450 = 450 LU
(A)450 LU
6. Pilihan yang paling tepat adalah (C) Diekuator lamanya siang sama
dengan lamanya malam terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23

125 | P a g e

September. Karena pada saat itu deklinasi matahari 0 derajat, dan

daerah ekutor berada pada lintang 0 derajat


900 38055

KLU

7.
900
900- 21056

Cos(90 210 56) = cos(90 380 55) .cos 900 + sin(90 380 55)
.sin 90 .cos A
Cos A = 0,48
A = 61,370 (B)
8. HA = 210
= -370
= 150 LS

900 - 150

Z
900 - h

HA

KLS
900 - 370

cos(900 h) = cos(900 150) .cos(900 370) + sin(900 150). Sin(900


370). Cos 210
cos(900 h) = 0,8759
90 h = 28,84
h = 61,150 (C)
9.
Z

900 -
KLU

900- 200=

90
10
80

Cos
900 = cos(900 ).cos 700 + sin(900 ).sin 700.cos 1080
700 0
Tan(90 ) = 1,178
900 = 49,670
= 40,330 LU (B)
LATIHAN:
126 | P a g e

1. Kota A terletak di 300 LU, 350 BB. Kota B terletak di 150 LS, 250 BT.
Hitung jarak dari kota A ke kota B
a. 56,200
b. 123,230
c. 145,120
d. 297,350
e. 303,450

2.

Pada soal nomor 1, jika jari-jari Bumi 6.378 km, berapa km


jarak kota A ke kota B?
a. 523 km
b. 980 km
c. 13.710 km
d. 18.670 km
e. 20.341 km

3.

Dua kapal berlayar parallel bersamaan sedemikian rupa


sehingg selalu berada pada bujur yang sama. Kapal pertama
bergerak dengna kecepatan 20 knot dan berada pada lintang 45 0.
Berapa kecepatan kapal kedua yang berda pada lintang 300
a.
b.

c.
d.

3
2

e.

6
Sebuah bintang terbit pada azimuth 35 0, berapa azimuth

4.

bintang tersebut pada saat terbenam?


a. 1250
127 | P a g e

b. 2150
c. 3050
d. 3150
e. 3250
Koordinat horizon sebuah bintang adalah A = 210 0, h =

5.

550, artinya..
a. Bintang berada di Timur dan jarak zenith 550
b. Bintang berada di Barat dan jarak zenith 350
c. Bintang berada di Timur dan jarak zenith 350
d. Bintang berada di Barat dan jarak zenith 550
e. Bintang berada di meridian
Sebuah bintang berada pada azimuth 950 dan tinggi 750,

6.

artinya
a. Satu jam lagi bintang akan melintas meridian pengamat
b. Satu jam yang lalu bintang telah melewati meridian pengamat
c. Bintang berada tepat di meridian pengamat
d. Bintang tidak mungkin melewati meridian pengamat
e. Bintang berada di meridian
Seorang pengamat berada di 300 LS mengamati sebuah

7.

bintang dengan deklinasi -200. Berapa jarak zenith bintang tersebut


pada sat mencapai titik kulminasi atas?
a. 100
b. 200
c. 300
d. 400
e. 500
Bintang dengan deklinasi -250 akan terlihat sebagai

8.

bintang sirkumpolar apabila diamati pada lintang..


a. 00
128 | P a g e

b. 650 LU
c. 650 LS
d. 250 LS
e. 250 LU
Pengamat yang berada dilintang 66,5 0 akan mengalami

9.

siang terlama pada tanggal


a.
b.
c.
d.
e.

22 Desember
21 Maret
22 Juni
23 September
Setiap tanggal 1

10.

Jarak zenith sebuah bintang ke titik kulminasi bawah

adalah 700. Jika bintang tersebut diamati pada lintang 650 LU,
berapa deklinasinya?
a.
b.
c.
d.
e.

300
450
600
650
50

11.

Deklinasi Alpa Centauri, bintang paling terang kedua

adalah -610. Lintang pengamat paling utara yang masih bisa


melihat bintang ini adalah
a.
b.
c.
d.
e.

+290
+530
+470
+23,50
-470

(OSK 2011)
12.

Dimanakah tempat pengamatan sebuah bintang dengan

deklinasi -500 dan tinggi bintang pada saat mencapai titik kulminasi
bawah adalah 200 dari selatan
a. 300 LU
b. 300 LS
129 | P a g e

c. 600 LU
d. 600 LS
e. 900 LU
13.

Sebuah bintang akan menjadi bintang circumpolar diamati

dari lokasi 650 LU apabila memiliki deklinasi minimum


a.
b.
c.
d.
e.

650
-650
250
-250
300

14.

Jarak zenith sebuah bintang pada saat mencapai kulminasi

atas dan kulminasi bawah (sebelah selatan zenith) berturut-turut


adalah 120 dan 820. Berapa lintang pengamat?
a.
b.
c.
d.
e.

340
430
120
240
140

LS
LS
LU
LU
LU

15.
a.
b.
c.
d.
e.

Dari soal diatas berapa deklinasi bintang?


-550
-250
150
300
940

16.

Berapa sudut jam matahari saat tenggelam tanggal 22

Juni jika pengamat berada di 400 LU?


a.
b.
c.
d.
e.

111,390
168,120
141,290
211,300
120,150

17.

Pada soal diatas, berapa jam panjang siang pada hari itu?

a. 13h 25m 35s


b. 12h 5m 35s
c. 14h 51m 10s
130 | P a g e

d. 17h 23m 12s


e. 19h 13m 15s
Bintang Vega dengan deklinasi 380 44 akan terlihat

18.

sebagai bintang circumpolar bila diamati dari lintang.


a.
b.
c.
d.
e.

250
220
320
510
710

19.

16
24
10
16
16

LU
LU
LU
LU
LU

Hitung azimuth matahari pada saat terbit tanggal 22 Juni

di kota Pontianak
a.
b.
c.
d.
e.
20.

22,50
450
66,50
720
00
Sebuah bintang X di belahan langit selatan mempunyai

Asensiorekta = 14 jam. Pada tanggal 23 September ia akan


melewati meridian Jakarta sekitar
a. Pukul 14 waktu Indonesia bagian Tengah
b. Pukul 15 waktu Indonesia bagian Tengah
c. Pukul 16 waktu Indonesia bagian Tengah
d. Pukul 02 waktu Indonesia bagian Tengah
e. Pukul 03 Waktu Indonesia bagian Tengah
(OSK 2010)
21.

Garis meridian adalah busur lingkaran di langit yang

melalui titik-titik
a. Barat zenith timur
b. Utara nadir timur
c. Utara zenith selatan
d. Barat nadir timur
e. Semua salah
(OSK 2010)
22.

Pada suatu saat, pada jam 12 tepat, seorang pengamat

yang tinggi badannya 150 cm mendapati bahwa matahari tepat


131 | P a g e

berada di atas kepalanya. Jika pengamat itu berada di kota


Pontianak yang dilalui garis khatulistiwa, berapa cm kah panjang
bayangannya pada jam 16?
a. 50 3 cm
b. 120

3 cm

c. 150 cm
d. 150 3
e. 180

cm

3 cm

(OSK 2010)
23.

Ekliptika membentuk sudut 23,50 dengan ekuator langit.

Maka deklinasi kutub utara Ekliptika adalah


a. 23,50
b. -23,50
c. 00
d. 450
e. 66,50
(OSP 2009)
24.

A star rise in the horizon at azimuth 50 0. It will set at

azimuth
a. 2300
b. 3100
c. 1800
d. 1300
e. 2700
(OSK 2008)

25.

Fajar terlama terjadi bila

a. Pengamat berada di ekuator pada tanggal 21 Maret


b. Pengamat berada di kutub Selatan pada tanggal 22 Desember
c. Pengamat berada di kutub Utara pada tanggal 22 Desember
d. Pengamat di kutub Utara pada tanggal 21 Maret
e. Pengamat berada di 23,50 LU pada tanggal 22 Desember
132 | P a g e

(OSK 2007)
26.

Bintang paling terang kedua setelah matahari adalah

Canopus yang mempunyai deklinasi -52 0,7. Dalam rentang lintang


berapa bintang ini dapat diamati pengamat di Bumi?
a. Dari -520,7 sampai +370,3
b. Dari 00 sampai -900
c. Dari 370,3 sampai -900
d. Dari 00 sampai 900
e. Dari 370,3 sampai 900
27.

Pilih pernyataan yang BENAR

a. Jika Bulan hari ini terbit pukul 18:00, esok hari ia akan terbit
pada waktu yang sama
b. Di Kutub Utara selama bulan Juli, Matahari tidak pernah
terbenam
c. Pada setiap bulan baru akan selalu terjadi gerhana Matahari
d. Dalam orbitnya mengelilingi Bumi, Bulan selalu menampakkan
muka yang sama terhadap Bumi, berarti Bulan tidak berotasi
pada sumbunya
e. Terjadi 4 musim di Bumi disebabkan oleh perputaran Bumi pada
porosnya
(OSK 2007)
28.

Kamu berada di sebuah pulau kecil

yang dilalui garis khatulistiwa bumi, dan melihat sebuah bintang


XYZ terbit pukul 19.30. arah titik terbit bintang itu di horizon
membentuk sudut 1300 dengan arah utara. Jika kita tidak
memperhitungkan pengaruh atmosfir bumi pada cahaya bintang,
perkirakanlah waktu terbenam bintang itu !
a.

pukul 7.30 tepat !

b.

pukul 4.30 tepat !

133 | P a g e

c.

pukul 7.30 kurang sedikit !

d.

pukul 4.30 lebih sedikit

e.

pukul 4.30 kurang sedikit

(OSP 2007)
29.

Perkirakanlah

titik

terbenamnya

bintang XYZ dalam soal diatas di horizon !


a.

1300 dari arah Utara ke Timur

b.

1300 dari arah Selatan ke Barat

c.

500 dari arah Selatan ke Timur

d.

400 dari arah Utara ke Timur

e.

500 dari arah Selatan ke Barat

(OSP 2007)
30.

Seorang ilmuwan Jepang yang tinggi

tubuhnya 168 cm sedang survey di Papua, berkomunikasi dengan


koleganya di Tokyo melalui telpon genggam untuk mengetahui
koordinat geografisnya. Komunikasi dilakukan tepat pada saat
bayangan tubuh ilmuwan itu di tanah kira-kira paling pendek dan
arahnya ke Selatan, dengan panjang bayangan 70 cm. Tayangan di
Tokyo saat itu bayangan benda-benda yang terkena sinar matahari
juga terpendek, dan ketinggian matahari saat itu 68 0. Jika
koordinat geografis Tokyo adalah 139 0 42 BT dan 35037,
tentukanlah koordinat geografis tempat ilmuwan Jepang itu berada
!
a. 1390 42 BT, 90 LU
b. 1390 42 BT, 90 LS
c. 1090 42 BT, 90 LU
d. 1090 42 BT, 90 LS
e. Tidak ada yang benar
(OSP 2007)

134 | P a g e

31.

Dari soal diatas, dapat disimpulkan

bahwa matahari saat itu berada diatas suatu tempat yang lintang
geografisnya :
a. 230 30 LU
b. 230 30 LS
c. 220 37 LU
d. 220 37 LS
e. 130 37 LU
(OSP 2007)
32.

Bujur ekliptika Matahari pada tanggal 21 Maret adalah 0. Pada

tanggal 6 Mei bujur ekliptika Matahari adalah sekitar:


a. Sama setiap saat
b. 450
c. 900
d. 1350
e. 1800
(OSK 2005)
33.

Diketahui Matahari terbenam pada pukul 18:00 WIB dan

bintang X terbenam pukul 20:15 WIB. Beda sudut jam bintang X


dan Matahari dari tempat pengamatan itu adalah
a. 2 jam 15 menit 0 detik
b. 2 jam 14 menit 37.8 detik
c. 2 jam 15 menit 22.2 detik
d. 2 jam 11 menit 4 detik
e. A, B, C dan D tidak benar
(OSP 2005)
34.

Dua bintang memiliki asensiorekta yang sama dan deklinasi

yang besarnya sama tapi tandanya berlawanan. Jika bintang A


berada di utara ekuator langit dan bintang B di selatan ekuator
langit, maka:
a. Bintang A
b. Bintang A
c. Bintang A
d. Bintang B
135 | P a g e

lebih
lebih
lebih
lebih

dulu
dulu
dulu
dulu

terbit
terbit
terbit
terbit

bila
bila
bila
bila

diamati
diamati
diamati
diamati

dari
dari
dari
dari

Tokyo
Sydney
khatulistiwa
khatulistiwa

e. Dari daerah di lintang lebih besar dari 23,5 derajat (baik utara
maupun selatan) kedua bintang akan diamati terbit secara
bersamaan
(OSP 2005)
35.
a.
b.
c.
d.
e.

Matahari paling lama berada di atas horizon bila:


pengamat berada di ekuator pada tanggal 21 Maret
pengamat berada di kutub Selatan pada tanggal 22 Desember
pengamat berada di kutub Utara pada tanggal 22 Desember
pengamat di kutub Utara pada tanggal 21 Maret
pengamat berada di ekuator pada tanggal 22 Desember

(OSK 2005)

KUNCI JAWABAN
1. B (gunakan rumus segitiga bola)
Kota A = 300 LU, 350 BB
Kota B = 150 LS, 250 BT
Cos AB = cos (90 - 30)0 cos (90 + 15)0 + sin (90 - 30)0 sin (90 +
15)0 cos (25 + 35)0
Cos AB = -0,548
AB = 123,230
2. C
3. E
Bergerak parallel dan selalu berada pada bujur yang sama, artinya

periode kapal 1 = periode kapal 2, ingat

P=

2 r
v

4. E
Azimut saat terbenam = 3600 azimuth saat terbit
5. B
Antara azimut 00 - 1800 bintang berada di Timur dan antara
azimuth 1800 - 3600 bintang berada di Barat. Selanjutnya hitung
jarak zenith bintang tersebut
6. A
Tentukan posisi bintang dan hitung jarak zenith bintang tersebut
(konversi derajat menjadi jam)
7. A
136 | P a g e

Gambar bola langit dengan lintang -300 (300 LS) dan deklinasi -200
beserta lintasan hariannya. Tentukan posisi tertinggi dari bintang
tersebut
8. C
9. C
Gambar bola langit dengan posisi 66,50 dan tentukan posisi
matahari pada tanggal-tanggal istimewa
10. B
tkb = (1800 ( + ))
700 = 1800 (650 + )
= 450
Untuk lebih jelas silahkan digambar lintasan harian bintang
tersebut
11. A
12. D
13. C
14. B
tka = 120 (selatan)
tkb = 820 (selatan)

z tka

KLS
tkb
S

tkb tka = 820 120 = 700


KLSKLU
tkb = 700/2 = 350
= 350 + (900 820) = 430 LS
15. A
16. A
= 400 LU
Tanggal 22 Juni, = 23,50
Pada saat terbenam, jarak zenith ke matahari adalah 900
900-400=
500
KLU HA
0

z
9000

Cos
90 = cos 50 cos 66,50 + sin 500 sin 66,50 cos HA
0
90 Cos HA = -0,3648
23,50=66,50
HA = 111,390
17. C
137 | P a g e

Panjang

siang

dihitung

mulai

dari

matahari

terbit

sampai

tenggelam
111,390 = 7,426 jam = 7h 25m 35s
Jadi panjang siang hari itu adalah 2 x 7h 25m 35s = 14h 51m 10s
18. E
19. Tanggal 22 Juni, = 23,50
Saat matahari terbit, z = 900
Kota Pontianak, = 00
z
90

90
0

9000
23,5
=66,50 rumus
Gunakan

segitiga bola untuk mencari azimut


A = 66,50 (C)
20. B
Tanggal 23 September waktu sideris = waktu matahari
WS = HA +
21. C
22. D
Pada jam 16.00 ketinggian matahari adalah 300

150 cm

300

x
X = 150/tan
300

23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.

E
B
D
A
B
C
E

138 | P a g e

30.
31.
32.
33.
34.
35.

B
E
E
A
A
B

36.
37.
38.

Anda mungkin juga menyukai