PENDAHULUAN
khusus
yang
menghubungkan
struktur-struktur
tersebut
(Patofisiologi, 2002).
Oleh karena fungsi tulang yang sangat penting bagi tubuh kita, maka
telah semestinya tulang harus di jaga agar terhindar dari trauma atau benturan
yang dapat mengakibatkan terjadinya patah tulang atau dislokasi tulang. Bentuk
kaku (rigid) dan kokoh antar rangka yang membentuk tubuh dihubungkan oleh
berbagai jenis sendi. Adanya penghubung tersebut memungkinkan satu
pergerakan antar tulang yang demikian fleksibel dannyaris tanpa gesekan. Tulang
dan sendi dipakai untuk melindungi berbagai organvital di bawahnya disamping
fungsi pergerakan (locomotor) / perpindahan makhluk hidup. Sendi merupakan
satu organ yang kompleks dan tersusun atas berbagai komponen yang spesifik
satu dengan lainnya. Pada umumnya terdiri dari air dan tersusun atas serabut
kolagen, proteoglikan, glikorptein lain serta lubrikanasam hialuronat, struktur
yang kompleks di atas memungkinkan suatu pergerakansendi yang luas (fungsi
locomotor), frictionless dan tidak mengakibatkan kerusakan besar dalam jangka
panjang.
definisi,
klasifikasi,
manifestasi
klinis,
pemeriksaan
dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.
Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau
terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk
sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis
membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya.
Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan,secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (Brunner &Suddarth)
keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasimerupakan suatu
kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (ArifMansyur, dkk. 2000)
Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapatmenyebabkan patah tulang
disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. (Buku Ajar Ilmu Bedah, hal
1138) Berpindahnya ujung tulang patah, karena tonusotot, kontraksi cedera dan
tarikan Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringantulang dari kesatuan sendi.
2.2
Anatomi Vertebrae
Vertebra dimulai dari cranium sampai pada apex coccigeus, membentuk
skeleton dari leher, punggung dan bagian utama dari skeleton (tulang cranium,
Costa dan sternum). Fungsi vertebra yaitu melindungi medulla spinalis dan
serabut syaraf, menyokong berat badan dan berperan dalam perubahan posisi
tubuh. Vertebra pada orang dewasa terdiri dari 33 vertebra dengan pembagian 5
regio yaitu 7 cervical, 12 thoracal, 5 lumbal, 5 sacral, 4 coccigeal. Tulang
belakang merupakan suatu satu kesatuan yang kuat diikat oleh ligamen di
depan dan dibelakang serta dilengkapi diskus intervertebralis yang mempunyai
daya absorbsi tinggi terhadap tekanan atau trauma yang memberikan sifat
fleksibel dan elastis. Semua trauma tulang belakang harus dianggap suatu
trauma hebat sehingga sejak awal pertolongan pertama dan transpotasi ke
rumah sakit harus diperlakukan dengan hati-hati. Trauma tulang dapt
mengenai jaringan lunak berupa ligament, discus dan faset, tulang belakang
dan medulla spinalis. Penyebab trauma tulang belakang adalah
kecelakaan lalu lintas (44%), kecelakaan olah raga(22%), terjatuh dari
ketinggian(24%), kecelakaan kerja.
2.3
Klasifikasi Dislokasi
a. Dislokasi Kongenital :
Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.
b. Dislokasi Patologik :
Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. misalnya tumor,
infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang
berkurang.
c. Dislokasi Traumatik :
Merupakan kedaruratan ortopedi. Terjadi karena trauma yang kuat
sehingga dapat mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin
juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan sistem vaskular.
Kebanyakan terjadi pada orang dewasa. Bila tidak ditangani segera dapat
Gerakan
Contoh
Synarthrosis
tidak/sedikit gerak
Sutura, gigi,
Amphiarthrosis
sedikit gerak
Epiphyseal plates.
Distal Tibia/fibula
Intervertebral discus
Diarthrosis
gerak bebas
Pubic symphysis
Glenohumeral joint
Sendi lutut
5
Temporo Mandibular
Joint
1. Berdasarkan Struktur : Fokus kepada materi persendian
Structural
class
Fibrous
Karakteristik
Contoh
Disatukan oleh
Suture
jaringan
Sindenmosis
Gomphosis
Synchondrosis
Sendi Dento-alveolar
Ephypyseal plate
fibrosa
Cartilaginous Dihubungkan
Synovial
Type
oleh
(hyaline)
fibrocartilago /
Symphysis
tulang rawan
(fibrocartliage)
hyaline
Dihubungkan
Plane
Sendi Intercarpal
oleh tulang
Hinge
Knee Joint
rawan dengan
Pivot
Sendi Atlanto-Axial
membran
Condyloid
Sendi
synovial yang
Saddle
Metacarpophalangeal
melapisi
Sendi
Sendi interertebral
cavitas
Carpometacarpal
articularis
2.4
Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
Mekanisme trauma
Bila trauma minimal dan kejadian yang berulang, hal ini dapat
terjadi pada dislokasi rekurrens
2. Pemeriksaan klinis
a. Deformitas
b. Nyeri
c. Functio laesa
3.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi untuk memastikan arah dislokasi dan apakah
disertai fraktur.
saling
mempengaruhi,
yaitu
sendi
sternoklavikular,
sendi
Pemeriksaan Penunjang
Dengan pembuatan X ray foto, umumnya dengan proyeksi AP sudah
dapat terdiagnosis adanya dislokasi sendi bahu.
10
Cara Stimson
Metode ini sangat baik dan tidak memerlukan anestesia. Caranya penderita
dibaringkan tertelungkup sambil bagian lengannya yang mengalami
luksasio, keluar dari tepi tempat tidur, menggantung ke bawah. Kemudian
diberikan beban yang diikatkan pada lengan bawah dan pergelangan
tangan, biasanya dengan dumbbell dengan berat tergantung dari kekuatan
otot si penderita. Si penderita disuruh rileks untuk beberapa jam, kemudian
bonggol sendi akan masuk dengan sendirinya. Hal ini dilakukan selama 20
25 menit.
11
2. Cara Hippocrates
Bila cara stimson gagal maka dilakukan cara hippocrates. Penderita
tidur terlentang di atas meja, lengan penderita pada sisi yang sakit
ditarik ke distal, posisi lengan sedikit abduksi. Sementara itu kaki
penolong ditekankan ke aksila untuk mengungkit kaput humerus ke
arah lateral dan posterior. Setelah reposisi, bahu dipertahankan
dalam posisi endorotasi dengan penyangga ke dada selama paling
sedikit 3 minggu.
12
13
Hal
diangkat abduksi
Robeknya muskulus tendineus cuff (cuff rotator)
Patah tulang humerus
Rekurrens dislokasi bahu anterior
ini disebabkan terjadinya celah robekan fibrocartilago di daerah
14
dipakai yaitu, Bristow, Bannkart, dan Putti plat. Tujuan dari operasi ini
untuk melakukan rekonstruksi struktur bagian anterior sendi.
b.
selama 3 minggu.
2.
terletak di belakang
15
16
17
18
19
Sekarang,
dengan
masih
mempertahankan
traksi,
20
21
n.medianus.
Penatalaksanaan
Dilakukan reposisi tertutup dalam narkose. Dengan melakukan
tarikan kearah distal bawah sambil melakukan gerakan fleksi siku, bila
tereposisi, siku tetap diletakkan dalam posisi fleksi > 100,guna
mendekatkan bagian bagian anterior soft tissue yang robek. Di
immobilisasi dipasang gips, dipertahankan sampai 3 minggu.
Komplikasi
Kekakuan sendi ( ankylosis). Dalam hal ini dapat diatasi dengan
melakukan fisioterapi cukup dengan latihan pasif.
Cidera n.medianus
Cedera a.brachialis
Myositis ossifikan
DAFTAR PUSTAKA
23
24