ABSTRACT
Education can not be separated from the learning process, teachers are free to choose
some method of learning in the implementation process of learning. The comparison of the
results of the learning to install electric lighting systems using simple building TGT learning
model and Jigsaw (An Experiment in SMK Negeri 1 Cerme).
This study aims to determine the comparative learning outcomes among students taught
with TGT and Jigsaw teaching model. This study carried out in the SMK Negeri 1 Cerme.
Sampling for the study of 60 students from SMK Negeri 1 Cerme in class X TITL1 and TITL 2
as the subject. Data capture learning outcomes using test instruments learning outcomes (25
items) and questionnaire responses of students to the application of both models of learning.
Data analysis using t-test, post-test results of the results obtained average experimental class
students (X TITL 1) of 81.73 and a control class (X TITL 2) at 77.73, so it can be concluded
there is a difference between the results student applies for TGT learning models and learning
models Jigsaw, it can be said that the learning outcomes of students using the learning model of
IGT is higher than the learning outcomes of students who use learning models Jigsaw.
Student respons to learning models Teams Games Tournament (TGT) based on the
competency to understand the electrical installation of lighting the first phase is positive at
84.03%, and student responses to the learning model to understand the basic competencies
Jigsaw installation of electric lighting on a positive phase at 72.99 %. From the results and data
analysis can be concluded that the application of learning models Teams Games Tournament
(TGT) can improve student learning outcomes compared with Jigsaw on the competency model
to learn to understand the basic installation of the first stage of electric lighting. It is hoped the
research conducted on the eye training other teachers and can be used as an alternative model in
teaching and learning.
Key words: Teams Games Tournament (TGT) model of learning, Jigsaw model of learning,
learning outcomes, the first phase of the installation of basic competence electric
lighting.
A. PENDAHULUAN
Dunia pendidikan tidak lepas dari
proses pembelajaran, sedangkan yang
dimaksud dengan pembelajaran yaitu
proses belajar mengajar yang ditandai
dengan adanya interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan peserta didik.
Berdasarkan
definisi
pembelajaran
tersebut yaitu terdapat dua komponen
yang terlibat langsung dalam proses
pembelajaran, komponen guru dan peserta
didik.
Dalam pembelajaran ada beberapa
metode yang telah lama digunakan oleh
para guru antara lain metode ceramah dan
metode tanya jawab. Metode tersebut
boleh dikatakan metode konvensional.
Metode pembelajaran konvensional yang
selama ini digunakan oleh sebagian besar
guru sudah tidak sesuai dengan tuntutan
jaman,
karena
pembelajaran
yang
dilakukan kurang memberikan kesempatan
seluas luasnya kepada peserta didik untuk
mengkonstruksikan pengetahuan dalam
pengembangan diri.
Menurut Lie (2002:8), salah satu
model
pembelajaran
yang
dapat
mengaktifkan siswa adalah pembelajaran
kooperatif. Terdapat beberapa tipe dalam
pembelajaran kooperatif, salah satunya
adalah tipe Teams Games Tournament
(TGT).
Menurut Nur (2005: 3), pembelajaran
model kooperatif tipe Jigsaw, siswa dibagi
berkelompok dengan 5 atau 6 anggota
kelompok belajar dari kemampuan, suku/
ras, sosial serta ekonomi yang berbeda.
Setiap anggota bertanggung jawab untuk
mempelajari bagian tertentu bahan yang
diberikan itu.
Berdasarkan uraian di atas maka
penulis mencoba melakukan penelitian
tentang bagaimana perbedaan hasil belajar
model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan model pembelajaran Jigsaw dengan
judul Perbedaan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) dan
model pembelajaran Jigsaw pada standar
kompetensi instalasi penerangan listrik
bangunan sederhana di SMK Negeri 1
Cerme kelas X TITL . Dengan model
pembelajaran TGT siswa diharapkan dapat
3
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
pada
hakekatnya
merupakan proses interaksi antara peserta
didik dan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah lebih baik.
Selama proses pembelajaran, tugas guru
yang paling utama adalah mengkondisikan
lingkungan belajar agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi peserta
didik (Mulyasa, 2003:23).
2. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi pembelajaran dengan sejumlah
4
telah
memiliki
pengetahuan
dan
keterampilan awal.
6. Keterampilan Sosial
Seorang peserta didik dikatakan
mampu berketerampilan sosial tatkala ia
dapat berkomunikasi dengan baik sesuai
aturan (tatacara) dengan sesamanya di
dalam sebuah kelompok. Jadi, sarana
kelompok (wadah) untuk berkomunikasi
merupakan syarat yang harus ada di dalam
memroses keterampilan sosial peserta
didik.
7. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran meliputi:
a. Silabus
b. RPP
c. Modul peserta didik
d. Tes hasil belajar
8. Hasil Belajar
Hasil belajar seseorang ditentukan
oleh
beberapa
faktor
yang
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang
ada di luar individu adalah tersedianya
bahan ajar yang memberi kemudahan bagi
individu untuk mempelajarinya.
9. Respon Peserta Didik
Respon peserta didik merupakan
tanggapan peserta didik terhadap proses
belajar
mengajar
yang
meliputi
ketertarikan atau semangat peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran.
10. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka dan
penelitian yang relevan dirumusan
hipotesis: hasil belajar peserta didik yang
menggunakan model pembelajaran TGT
ada perbedaan dengan hasil belajar peserta
didik
yang
menggunakan
model
pembelajaran Jigsaw.
C. METODE PENELITIAN
Jenis dari penelitian ini adalah
penelitian
ekperimental
yang
menggunakan rancangan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
(Randomized Control Group Pretest
Postest Design).
Instrumrn penelitian ini adalah:
1. Tes Hasil Belajar
Tes merupakan suatu cara untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar
atau ketuntasan belajar (SKM : 75) yang
telah dicapai oleh peserta didik setelah
mereka
menempuh proses belajar
mengajar dalam jangka waktu tertentu.
a. Sensitifitas butir
Ukuran sensitivitas butir pada
dasarnya merupakan ukuran berapa
baik butir itu membedakan antara
peserta didik yang telah menerima
pengajaran dan yang belum.
Berikut adalah rumus yang digunakan
untuk menghitung sensitivitas butir:
R A RB
T
pembelajaran
Teams
Games
Tournament (TGT).
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, saran-saran yang dapat
digunakan agar tercapai hasil belajar yang
maksimal adalah:
1. Berdasarkan hasil penelitian ini,
sebaiknya model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) dan Jigsaw
digunakan sebagai inovasi baru dalam
pembelajaran pada pokok bahasan lain.
2. Model
pembelajaran
kooperatif
sebaiknya digunakan untuk mata diklat
lain, karena dapat memudahkan peserta
didik dalam menemukan konsepkonsep yang akan dikembangkan
karena peserta didik aktif bekerja sama
untuk memecahkan permasalahan dan
membangun sendiri pengetahuan serta
menemukan prinsip bagi mereka
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning:
Mempraktikkan Cooperatif Learning
di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta:
Grasindo.
1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Perbedaan hasil belajar peserta didik
kelas X TITL SMK Negeri 1 Cerme
menggunakan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT)
dengan
peserta
didik
yang
menggunakan model pembelajaran
Jigsaw menunjukkan bahwa hasil
belajar peserta didik kelas eksperimen
(81,73) berbeda dari hasil belajar
peserta didik kelas kontrol (77,73).
2. Respon peserta didik terhadap
pelaksanaan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT)
adalah sebesar (84,03 %) dan respon
peserta didik terhadap pelaksanaan
model pembelajaran Jigsaw positif
(72,99 %). Hasil presentase ini
menunjukkan bahwa peserta didik
lebih tertarik dengan penerapan model
http://www.migasindonesia.com/files/article/
%5BSDM%5DDraft_Standar_Komp
etensi.pdf. Diakses 6 Juni 2011
Ibrahim,
dkk.
2005.
Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya: UNESA
UNIVERSITY PRESS.
Ibrahim, Muslimin dan Nur, Muhammad.
2000. Pembelajaran Kooperatif.
Surabaya:
Universitas
Negeri
Surabaya.