Anda di halaman 1dari 30

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan
Lokasi
Tahun Anggaran

: Rehabilitasi Puskesmas Induk


: Puskesmas Tanjunganom Kabupaten Nganjuk
: 2015

WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan : 120 hari kalender
LINGKUP PEKERJAAN :
- Rehabilitasi Ruang Administrasi
- Rehabilitasi Ruang KB & Gudang Obat
Persiapan Kantor dan Lapangan
Pada awal pelaksanaan perlu dipersiapkan sarana dan prasarana kantor lapangan dan fasilitasnya
maupun kebutuhan yang lain diantaranya sebagai berikut :
- Pemberitahuan Mulai Kerja ke Instansi terkait dan Wilayah setempat setelah SPK Turun.
Buku Harian, buku perintah Direksi
Buku revisi ( Perubahan Pekerjaan )
Time Schedulle pelaksanaan pekerjaan
Papan Tulis ( Hard board ) tempat pemasangan gambar pelaksanaan pekerjaan
Peralatan Teknik, alat tulis, meteran dan lain-lain
PPPK kotak berisi obat-obat yang diperlukan
Gambar Lay Out pekerjaan yang digunakan untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan
Laporan Fisik mingguan
Gambar detail pekerjaan yang disyahkan oleh Direksi
As built drawing setelah pekerjaan selesai ( data pelaksanaan pekerjaan )
Dokumentasi proyek diambil mulai dari fisik 0%, 30%, 60%, 80%, dan 100%.

Peralatan Kerja.
Untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan pembangunan konstruksi tersebut peralatan
yang dibutuhkan dengan kebutuhan sebagai berikut :
-

Molen
Pick Up
Pompa Air
Scafolding
Gerobak
Mesin Pemotong Besi

1
1
1
28
2
1

Bh
Bh
Bh
Set
Bh
Bh

Pengadaan Tenaga Kerja


- Pelaksana
- Kepala Tukang
- Juru Ukur
- Pekerja
- Mandor
- Tukang
Untuk kelancaran pelaksanaan, maka sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja akan
segera mengurus perijinan mulai kerja ke Instansi terkait, perijinan Pengeringan ke Pengawas
Pengairan .
Pengukuran, Penggambaran, dan Perhitungan MC 0%.
Sebelum dimulai pekerjaan phisik maka dilakukan pengukuran untuk menentukan mutual ( MC
0% ) yang sesuai dengan petunjuk Direksi dan berdasarkan design dan bench mark yang

Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan Pengukuran akan dilakukan oleh 1 Team yang terdiri dari :
1.
Juru Ukur
: 1 Orang
2.
Pelaksana
: 1 Orang
3.
Asisten Pelaksana
: 1 Orang
4.
Pekerja
: 2 Orang
Output yang dihasilkan dari pengukuran antara lain :
1. Gambar sesuai existing elevasi dan koordinatnya.
2. Perhitungan volume sebagai dasar awal pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan
Mutual Check 0 % Data dan hasil output diserahkan Kepada Direksi untuk diadakan
Review dan Persetujuan.
Shop Drawing, Asbuilt Drawing
1. Shop Drawing (gambar kerja) dibuat secara bertahap, sesuai dengan rencana
konstruksi yang akan dilaksanakan dan diharapkan sudah disetujui Direksi minimal 2
minggu sebelum rencana pelaksanaan konstruksi.
2. Asbuilt Drawing (gambar terbangun) dibuat pula secara bertahap setiap section / jenis
konstruksi setelah selesai dilaksanakan dan diharapkan seluruh asbuilt drawing bisa
diselesaikan dan telah disetujui oleh Direksi sebelum PHO ( Penyerahan Pertama )
dilaksanakan.
PEKERJAAN KONSTRUKSI
I.

PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN


A. Pembersihan Lokasi
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah,
rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan
dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang
dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas,
kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat
pembuangan sampah akhir.
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang
pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama
proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
B. Pasang Bowplank dan Pengukuran
Pasang Bowplank
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm
yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank
secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik
pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada
jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok patok yang terlebih
dahulu ditancapkan kedalam tanah
Pengukuran
Pengukuran lapangan, pemasangan profil, pengukuran situasi, pengukuran polygon untuk
membawa elevasi, dengan tenaga dan alat yang harus disediakan Penyedia Jasa adalah
Pekerja (2 OH), Pembantu Juru Ukur (1 OB), Juru Ukur (1 OB), sewa waterpass, sewa
theodolite, dan bahan-bahan/peralatan pengukuran lainnya (patok kayu, mobil pick- up,
paku, palu, cat, patok BM, dll.).
C. Pekerjaan Bongkaran Atap (Menurunkan Atap Genting tidak dipakai Kembali,
Menurunkan Reng/Kasau, Menurunkan Kuda-Kuda & Gording )
Sebelum peleksanaan pembongkaran atap dimulai ,terlebih dahulu ijin kepada pihak direksi
dan benda-benda atau barang yang ada dibawahnya(di ruangan-ruangan) harus dibersihkan

dan dipindahkan dan tidak boleh ada benda pecah. Pekerjaan pembongkaran yang
dikerjakan segala sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor. Pekerjaan
pembongkaran dapat dimulai apabila sekitar pekerjaan harus dipersiapkan dan dibersihkan/
dibereskan dari segala hal yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan dan atau
mempengaruhi kualitas pekerjaan, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi .
Tahapan dalam pembongkaran atap dan kontruksi kuda-kuda diantaranya :
o Pembongkaran penutup atap dan nok bubung dilaksanakan terlebih dahulu
o Pembongkaran kayu reng, kaso dan listplang.
o Pembongkaran balok Gordeng dan balok kuda-kuda
Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali harus ada
persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung
jawab penuh pihak pelaksana.
Pekerjaan Bongkaran Plafond
Sebelum pelaksanaan pembongkaran plafond dimulai , dahulkan pembongkaran instalasi
kabel yang menempel pada rangka plafond. Pekerjaan pembongkaran yang dikerjakan segala
sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor.
Sebelum pembongkaran plfond dilaksanakan semua jaringan instalsi listrik harus sudah
terputus aliran listriknya, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab
penuh pihak pelaksana
D. Membongkar Dinding
Pekerjaan pembongkaran dinding dilaksanakan sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi dan
menyesesuai gambar perubahan pada gambar rencana.
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab
penuh pihak pelaksana.
Pekerjaan Bongkaran Plafond
Sebelum pelaksanaan pembongkaran plafond dimulai , dahulkan pembongkaran instalasi
kabel yang menempel pada rangka plafond. Pekerjaan pembongkaran yang dikerjakan segala
sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor.
Sebelum pembongkaran plfond dilaksanakan semua jaringan instalsi listrik harus sudah
terputus aliran listriknya, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab
penuh pihak pelaksana
E. Membongkar Dinding dan Beton
Pekerjaan pembongkaran dinding dan Beton dengan menggunakan alat manual maupun
mekanis dilaksanakan sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi dan menyesesuai gambar
perubahan pada gambar rencana.
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari direksi atau pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab
penuh pihak pelaksana.
II.

PEKERJAAN GALIAN & URUGAN


A. Galian Tanah
Galian tanah pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi Batu kali, Pengalian dilakukan
sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.
Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar pondasi, hal

ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain. Kedalaman


galian harus sesuai dengan gambar rencana.
Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena tanah
tersebut akan dipakai kembali.
B. Urugan Tanah & Urugan Bekas Bongkaran
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras. Tanah hasil
galian dan Bekas Bongkaran dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.
Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat
stamper.
Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang perlu
ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil galian
ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi
lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
C. Urugan Pasir
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan
tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai
ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada
yaitu sekitar 7 cm.
III. PEKERJAAN PONDASI
Pasangan batu kosong dan batu kali
Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi
persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan .
Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana
pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3kp : 10 ps dan kemudian diplester
kasar , bagian bawah pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal 20 cm dengan
sela- selanya disisi pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan
rata.

Celahcelah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok adatnya.

Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat iantaranya
hinga rapat.

Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker
30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.

Cor stek kolom dan rapikan kembali

Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali.

IV. PEKERJAAN PASANGAN


Pasang diding batu bata 1 Pc : 3Ps dan Pasang dinding batu bata 1Pc : 6Ps
Memasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.

Mengukurukur dan menandai jarak setiap ketinggian pasangan bata / batako dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.

Membasahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.

Memberi adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu bata dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh membentuk garis
lurus/vertikal.

Mengusahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai
atau tidak dipasang.

Tinggi pemasangan dinding batu bata dalam satu hari supaya tidak lebih dari 1 meter, untuk
menjaga keruntuhan.

V.

PEKERJAAN PLESTERAN
Plesteran dengan adukan 1Pc : 3Psr digunakan pada plesteran untuk menutup dinding kedap
air, sisi-sisi bangunan yang tidak terlindung oversteak, menutup dinding beton, dan membuat
pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran.
Plesteran dengan adukan 1Pc : 6 Psr digunakan untuk plesteran
biasa, selain yang disebut
diatas.
Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran.
Sebelumnya semua siar dipermukaan dinding dikerok sedalam 1 Cm agar bahan
plester dapat merekat. Permukaan bidang yang akan di plester harus dibersihkan dan
disiram air sebelum pekerjaan plesteran di mulai. Semua bidang plesteran harus dijaga
kelembabannya selama seminggu sejak penempelen plesterannya. Untuk pekerjaan
plesteran dinding beton, bidang beton harus dikasarkan terlebih dulu.
Adukan plesteran diharuskan sesuai dengan persyaratan yang ada. Apabila perlu dan
sesuai rencana, kontaktor diperkenankan menggunakan bahan-bahan kimia sebagai
campuran.
dapat
mencapai
tebal
plesteran
yang
rata,
sebagian
diadakan
Untuk
pemeriksaan secara silang oleh pelaksana dengan menggunakan garisan panjang
yang digerakan secara vertikal dan horizontal.
Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari setiap
macam pekerjaan yang diminta. Bila sudah mendapat persetujuan pengawas maka semua
pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh.
Pelaksanaan Pekerjaan Acian
Setelah Plesteran selesai dilaksanakan , dan bidang plesteran
sudah kering maka
bidang plesteran dibasahi /disiram air kemudian dilapisi finishing dengan acian semen PC
dengan komposisi semen deng air sesukupnya hingga adukan pc campurannya merata dan
kental agar memudahkan melapis dinding dengan finish acian,

Setelah permukaan dinding diratakan dengan acian PC maka permukaan agar pada dan
merata di gosok dan diratakan secara padat.

Sudut, Naad, dan perbaikan Plesteran.

Semua sudut vertical dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan secara sempurna,
sesuai rencana sudut.
Naad-naad harus dibuat sesuai dengan gambar rencana. Pembuatan naad harus
lurus dan rata baik horizontal maupun vertical, dan kedalamnya harus sama. Pembuatanya
dapat dengan menggunakan list kayu sesuai ukuran naad dan tali untuk mengukur
kelurusan.
Bila terdapat bidang plesteran yang bergelombang tidak rata, harus diperbaiki secara
sempurna. Bagian yang akan di perbaiki hendaknya di bobok secara teratur terbentuk segi
empat dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

VI. PEKERJAAN BETON BERTULANG


Lantai Rabat Beton
Sebelum pengerjaan pondasi beton, terlebih dahulu dibuat lantai rabat untuk dudukan pondasi
beton dengan spesifikasi campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr. Campuran dicampur rata dan
dihamaparkan ke area rencana lantai kerja dan diratakan. Dimensi lantai rabat mengacu pada
gambar kerja.
Pondasi Beton
1. Perakitan tulangan
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat.
Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan
bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh
dan tulangan tidak terlepas
Untuk penggambaran perakitan penulangan dapat dilihat pada lampiran

2. Pemasangan Tulangan
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
3. Bekisting Pondasi
Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
Papan cetakan tidak boleh bocor
Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
4.

Pengecoran pondasi
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat
juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air
secukupnya.
Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya
Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung
mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan.

Pekerjaan Sloof
Besi sloof yang telah dipotong dan dirakit selanjutnya dipasang di atas pondasi.
Buat stek besi untuk sambungan besi kolom di sloof.
Bekisting sloof dipasang dengan skor kayu bekisting tiap 30 cm.
Sebelum pengecoran sloof, semua jarak dan ukuran dicek kembali oleh pengawas. Baik itu
jumlah dan jarak tulangan maupun ukuran sloof lantai.
Sloof lantai dicor dengan campuran semen pasir dan kerikil. Pencampuran dilakukan

dengan menggunakan alat concrete mixer. Terlebih dahulu pasir dengan kualitas baik yang
rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil. Setelah itu ditambahkan semen dan
dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air.
Bila campuran telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember
campuran untuk diangkut dan dituang ke bekisting sloof lantai.
Rencana pengecoran sloof lantai hinga bekistingnya dilepas adalah selama 2 minggu.
Pekerjaan Kolom Beton
Diawali dengan pekerjaan pembesian kolom. Besi dipotong dan dirakit.
Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk (jangkar, radius tekuk), bentuk dan
panjang jadi sesuai BBS (Bar Bending Schedule). Penekukan/pembengkokan (radius tekuk)
besi harus menggunakan piringan tekuk/ roller sesuai kelompok/ jenis diameter besi. Periksa
pemasangan kawat bendrat. (jika menggunakan metode sangkar). Besi yang belum & sudah
dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan hujan.
Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan gambar kerja.
Setelah itu besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek
yang terdapat pada sloof. Buat garis sipatan batas beton kolom
pada lantai beton tempat bekisting kolom akan didirikan. Pastikan semua
pembesian berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi
struktur, serta sudah terpasang beton decking yang memadai. Semua bidang dalam
plywood bekisting dinding (kolom harus diolesi minyak bekisting/mould oil sebelum didirikan.
Jangan lupa dilakukan pengecekan kembali terhadap instalasi yang masuk dalam struktur
kolom. Baik itu instalasi
pembuangan ataupun instalasi elektrikal. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana
perkuatan bekisting seperti Tie rod, Form Tie, Steel wale dan Adjustad support dipasang.
Kelurusan bidang bekisting dinding/kolom dicek dengan bantuan unting-unting, waterpas
dan alat ukur. Setelah bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk
batas/level pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom.
Setelah bekisting kolom dan tulangannya telah siap, dilanjutkan dengan pencampuran beton
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Pencampuran beton dengan menggunakan concrete mixer. Terlebih dahulu pasir dengan
kualitas baik yang rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil.
Setelah itu ditambahkan semen dan dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air. Bila
campuran telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember campuran untuk
diangkut dan dituang ke dalam bekisting kolom.
Dibutuhkan waktu paling kurang 2 minggu sebelum beton mengering dan bekisting kolom
bisa dilepas.
Pekerjaan Ring Balok
Diawali dengan pemasangan bekisting dasar ring balok berupa papan yang ditopang dengan
perancah pekerjaan pembesian kolom.
Besi dipotong dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk (jangkar,
radius tekuk), bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar Bending Schedule). Penekukan/
pembengkokan (radius tekuk) besi harus menggunakan piringan tekuk/ roller sesuai
kelompok/ jenis diameter besi. Periksa pemasangan kawat bendrat. (jika menggunakan
metode sangkar).
Besi yang belum & sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan hujan.
Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan gambar kerja.
Besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek yang
terdapat pada ring balok. Pastikan semua pembesian berada di dalam
garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah
terpasang beton decking yang memadai.
Semua bidang dalam plywood bekisting dinding (kolom harus diolesi minyak bekisting/mould
oil sebelum didirikan.

Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan bekisting seperti Tie rod, Form Tie,
Steel wale dan Adjustad support dipasang.
Kelurusan bidang bekisting ring balok dicek dengan bantuan unting-unting, waterpas dan
alat ukur.
Setelah bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk batas/level
pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom.
Pekerjaan Plat Beton
Menyiapkan shop drawing sebelum memulai pekerjaan
Material panel-panel bekisting yang telah difabrikasi diperiksa dan dipasang sesuai dengan
kode-kode yang ada di dalam shop drawing.
Material dari bekisting balok/pelat harus dilapisi oli bekas (non-expose) atau mold-oil & formoil (expose). Untuk bekisting bekas harus telah di treatment (dirawat) secara memadai
hingga layak dipakai kembali.
Jarak scaffolding, jarak horibeam, stood-stood harus sesuai dengan shop drawing.
Mengecek jarak formties dan bracing pada balok yang cukup tinggi (tergantung dimensi).
Periksa posisi sparing kebutuhan M&E sesuai dengan shop drawing.
Memastikan ukuran dimensi bekisting balok dengan meteran.
Mengecek elevasi pelat lantai dan balok dengan alat ukur, apakah telah sesuai dengan
gambar kerja dan apakah ada perbedaan elevasi antara pelat satu dengan lainnya.
Mengecek ketegakan sisinya dengan siku logam/unting-unting.
Mengecek kelurusan bekisting dengan tarikan benang pada balok, terutama pada balok tepi,
sisi bekisting harus sejajar tarikan benang.
Pada balok dan pelat, periksa kerapatan sambungan/pertemuan ditutup dengan
sealtape/busa atau sejenisnya.
VII. PEKERJAAN KAYU DAN RANGKA ATAP
Pekerjaan kuda-kuda
a.
Pasang Kuda-Kuda Kayu Balau 8/12
Pengangkutan kuda-kuda, bahan dan alat ke lokasi proyek
Pekerjaan pengecatan rangka kuda
Pekerjaan perangkaian kuda-kuda
Pekerjaan menaikan kuda-kuda keatas atap
Rangka kuda-kuda ditempatkan pada angkur yang terdedia, besi angkur merupakan tulangan
dari kolom yang dilebihkan sebagai pengikat antara kuda- kuda dan dinding.Angkur kemudian
ditempatkan pada plat dudukan kuda-kuda yang sudah dilobangi, kemudian angkur dan plat
dudukan kuda-kuda tersebut disambung dengan baut angkur 12 mm.
Pemasangan rangka atap
Perangkaian ikatan angin vertikal
Pekerjaan menaikkan ikatan angin vertikal
Setelah ikatan angin vertikal dinaikkan, pekerjaan selanjutnya adalah perangkaian antara
ikatan angin vertikal dengan kuda-kuda
Setelah ikatan angin terpasang, kemudian balok nok dipasang pada rangka atap.
b.

Pemasangan gording Kayu Balau dan skor kayu atap


Pengecatan gording dengan lapisan anti rayap
Memindahkan bahan gording ke lantai atas
Gording ditempatkan diatas kuda-kuda pada titik buhul kuda-kuda

c.

Pasang Reng/Kasau Kayu Kruing

Pasang Usuk
Usuk uk. 5/7 cm dipasang setiap jarak 50 cm dan 4/6 cm jarak 40 cm dari bahan kayu tua,
lurus, kering dan tidak cacat kwalitas baik harus waterpass, menurut kemiringan atap.
Pasang Reng
Reng Uk. 2/3 cm dipasang setiap jarak sesuai ukuran panjang dari bahan kayu tua kering lurus
tidak cacat .
d.

Pemasangan lisplank kayu Kanfer


Papan lisplank dipaku pada rangka listplank
Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.
Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan pengecatan
PEKERJAAN KUSEN
Pemasangan daun pintu dan jendela
Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.
Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu
(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25
cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah
(untuk pintu dengan 3 engsel)
Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat
engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela.
Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas
pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan
engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga
terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara
melepaskan pen.
Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen
Pemasangan Kaca
Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas.
Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun
pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain
untuk memegang kaca.
Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun
pintu/jendela.
Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu.
Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil

VIII. PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM

Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela rangka Aluminium

Bahan Kusen yang digunakan adalah jenis Aluminium dengan ukuran 3,jenis
ketebalan miniman 0,4mm.warna kusen adalah warna naturan atau CA.

Bingkat pintu aluminium yang dipakai adalah ukuran 1,5X 4, sedangkan untuk daun
jendela 1,5X3, aluminiumyang dipakai adalah aluminium natural atau CA ukuran 4,
ketebalan minimal 0,4mm
Sebelum memulai pelaksanaan Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).
Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
Semua frame/ kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.
alumunium
hendaknya
dijauhkan
dari
material
besi
untuk
Pemotongan
menghindarkan penempelan debu besi
pada permukaannya. Didasarkan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan
pada permukaannya.
Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet,
stap dan harus cocok.
Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.
Angkur-angkur untuk rangka/ kusen alumunium terbuat dari steel plate setebal 2-3mm dan
ditempatkan pada interval 600 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/ stainless
steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan
memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000 kg/m2.
Pasang Suncren Hollow
Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant.
Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut:
Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara
penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.

Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas. Untuk fitting hard
ware dan reinforcing materials yang mana kusen alumunium akan kontak dengan besi,
tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chormium untuk menghindari kontak korosi.
Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10-25mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/ grout.
Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan
double door.
Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya
kedap air dan kedap udara.
Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

Pasang Talang jurai seng BJLS L 90m

.Jurai dan nok juga bagian dari rangka atap yang letak dan posisi posisinya pada ujung tekukan
atap ( sudut atap ).
Jurai ada 2 macam :
1. Jurai luar ====> nok
2. Jurai dalam ====> talang
Fungsi jurai dan nok adalah sebagai pemberhentian tumpuan . Usuk pada sudut bentuk atap,
sebagai tumpuan talang ( jurai dalam ), sebagai perletakan papan nok / reuter ( jurai luar ).
IX. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Perjaan Penutup Genting :
Genting yang dipakai genting Kodok Kodel Karangpilang dengan kwalitas baik dan ukuran harus
sama disetiap bagian atap. Pasangan genring bagian bawah yang terakhir harus moncol keluar
dari lisplank 5 cm dan dipasang akhir kiri/kanan gevel harus lurus setiap papan lisplank gavel
harus diberi papan penutup denga ukuran lebar 10 cm yang menonjol keluar 3 cm dan bagian
dalam sisa dari lebar papan penutup tadi. Untuk penutup atap genting bubung dipakai genting
bubung yang sejenis dengan genting penutup atap. Pemasnagannya dengan campuran specie
1pc : 6psr ditambah potongan potongan batu merah atau potongan potongan genting. Setiap
sambungan genting bubung harus diplester dengan luluh campuran 1pc : 6 psr ditambah pc
secukupnya.
X.

XI.

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
a. Pasang Plafond Kayu Meranti
Pasang kerangka plfon menggunakan kayun lurus, tidak cacat kualitas baik, untuk balok
ukuran 6/10 cm setiap jarak 3 m dan balok anak ukuran 5/7 cm. Cara pemasangannya
terlebih dahulu diserut dipasang rata waterpas secara keseluruhan selanjutnya menurut
petunjuk direksi.
b.

Pasang Pyan Eternit


Pasang pyan eternit untuk seluruh ruangan dari eternity berukuran 1 x 1 m tebal 4 mm
berkualitas baik, padat, keras, rata, jenis dan ukuran sama. Dipasang rata, siku, lurus
dengan jarak nat 5 mm, kemudian dipasang lis pada pertemuan dinding dan lisplank.

c.

Pasang List Gypsum


Ukur panjang area yang ingin dipasang list, Setelah itu, potong list dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi. Selanjutnya buatlah "perekat" dari compound untuk menempelkan
list pada dinding yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape.
Bubuk compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau
potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras (kurang
lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur sedikit demi
Perekat" yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi. Oleskan
"perekat" tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada dinding
dan plafond secara merata.

PEKERJAAN PENGGANTUNG & PENGUNCI


Pasang selot,engsel pintu-jendela,hak angin,handle jendela,door closser)
Siapkan rumah kunci dan alat bor

Lakukan pemasangan rumah kunci dan grendel

Setelah terpasang lakukan pengetesan buka tutup pintu dan kunci dan cek
apakah ada yang kandas atau tidak

Jika ada yang kandas, lakukan perbaikan

Sesuaikan jenis kunci dengan pintu berdasarkan detail gambar kerja


Semua kunci menggunakan kunci kualitas naik, dua putaran menurut petunjuk direksi.
Untuk pintu harus di pasang grendl pasang 3 pada bagian tapi sedang daun jendela
dipasang 1 buah grendel kecil.
Semua pintu dan jendela dipasang engsel kualitas baik
Hak angin panjang 30 cm dipasang 2 buah tiap daun jendela.
Pekerjaan Kaca Rayben T. 5 mm

Pekerjaan kaca untuk daun jendela dan lainnya menggunakan bahan-bahan kualitas baik
rata tidak bergelombang dengan tebal 5 mm cara penasangannya di list, didempul dan di
finish rapi selanjutnya menurut petunjuk direksi.
XII.

PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING


Pasang Lantai Keramik 30x30 cm dan 20 x 20 cm , Dinding Keramik 20x25 cm T. 175 cm
Urugan tanah dibawah lantai
Bahan yang dipakai untuk pekerjaan pengurugan terdiri dari tanah yang baik dan memenuhi
syarat teknis serta bebas dari akar-akar, bahan-bahan organis barang-barang bekas/sampah
yang terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Jika dijinkan oleh Direksi
Lapangan, pengurugan dapat mengunakan tanah bekas galian.
Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum + 20 cm dan dipadatkan
dengan alat sederhana (stamper), disiram sampai jenuh hingga mencapai kepadatan
maksimum, baru boleh dilanjutkan dengan lapisan berikutnya sampai mencapai ketinggian
sesuai dengan gambar rencana.
Urugan Pasir dibawah lantai
Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan
pasir lainnya.
Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug.
Pekerjaan Keramik Lantai
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1 jam.
Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan /tatakan keramik,
setelah proses perendaman.
Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan
Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop
drawing.Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah
dindingkeramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada
dinding.
Pasang keramik
terpasang
Cek kesikuan
waterpass.

sebagai
keramik

pasangan kepalaan,sepanjang garis dasar yang telah

dengan

besi

siku

dan kerataan elevasi keramik dengan

Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lain nya dengan adukan / spesi.
Setelah itu pasang keramik berikutnya
supaya tidak ada las lasan

sesuai posisinya sampai selesai, usahakan

Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu
karetuntuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat.
Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
Bersihkan permukaan
basah sampai bersih.

pasangan

keramik

yangtelah terpasang dengan kain / lap

Untuk menghindari naiknya lantai ( menggelembungnya lantai ) maka buatlah delatasi

Kemudian siapkan isian / bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah hingga
rata
Setelah adukan rata,isi selasela nad denganbahan cor nad dengan menggunakan
sendok spesi ( sekop ).Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah
kuat atau spesi telah kering
Kemudian rapikan nad tersebut dengan cape.
Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar -benar kering.

Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang nad
dari sisa sisa bahan cor nad dengan menggunakan kain / lap basah sampai bersih
Pemasangan Keramik Dinding
Siapkan peralatan dan bahan bahan yang akan digunakan.
Pola pemasangan keramik mengacu pada gambar kerja.
Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman ukuran, presisi dan warna.
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1jam
Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan /
tatakan keramik, setelah proses perendaman.
Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk
menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis pertengahan
dinding untuk pembagian keramik.
Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut.
Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum terpasang
sehingga nantinnya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi
kosong
Membuat kepalaan keramik baik secara horisontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan
dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan air.
XIII.

PEKERJAAN PENGECATAN

Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran dengan
kain lap.

Lindungi bahan bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen / koran dan lakban.
Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian bagian dinding yang retak & kurang rata
dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.

Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).

Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua /
terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ).
Cek kerataan pengecatan yang terakhir.

XIV.

Cek kerataan permukaan dinding.

Apabila sudah rata, bersihkan cat yang mengotori bahan/pekerjaan lain yang seharusnya
tidak terkena cat dengan kain lap.
PEKERJAAN LISTRIK
Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam).
Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.

Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai
untuk perbaikan (perawatan).
Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata
(untuk memudahkan penarikan kabel).
Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir.
Tidak boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan ditanam
sampai minimal mencapai air tanah
Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem
atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan
stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
PEKERJAAN SANITASI
Sistem pemsangan sanitary yang akan dipasang diantaranya:
Kloset Duduk dipasang pada lantai dengan penggunakan adukan semen dan pasir
Wasstafel yang duduk pada meja beton dipasang menempel denga adaukan PC setelah
meja beton difinish dengan keramik untuk Meja
dilaksanakan, sedangkan untuk kloset jongkok pemasangan dapat dilaksanakan selama
pemasangakn keramik lantai.
Kran Air
Peralatan Sanitaries.
Pemasangan instalasi air bersih
Sebelum pemasangan dilaksanakan kontraktor pelaksana agar membuat shop
drawing agar memudahkan pemasangan kepada pekerja, gambar shop drawing
tersebut sebelum dilaksanakan agar diperiksan kepada konsultan pengawas.
Pemasangan instalasi pipa air bersih dipasang pada dinding dengan tertanam
dan tertutup di dalam dinding/lantai keramik
Pipa yang disambungkan untuk outlet pada sanitary menggunakan PVC AW
dengan ukuran inci sedangkan untuk jalur distribusi menggunakan ukuran inci.
Sistem penaymbungan pipa menggunakan lem PVC.

Sebelum pipa disambungkan, permukaan pipa yang dilem harus dibersihkan


dan dihampelas, agar penyambungan pipa kuat dan tidak bocor .

Pemasangan instalasi air kotor


Pemasangan instalasi pipa air kotor dipasang sesuai dengan keminringan pada arah
pembuangan, kemiringan pipa yang digunakan minimal 1% s/d 2%
Bahan Pipa yang disambungkan menggunakan PVC AW dengan ukuran 3 inci untuk
pembuangan dari floor drain,wasstafel dan urinal dan untuk jalur pembuangan dari kloset
menggunakan ukuran 4inci.
Sistem penaymbungan pipa menggunakan lem PVC
Sebelum pipa disambungkan, permukaan pipa yang dilem harus dibersihkan dan
dihampelas, agar penyambungan pipa kuat dan tidak bocor .
Agar melakukan pengetesan dengan tes kemiringan air, sehingga arah pembuangan air
lancar dan mempermudah arus air untuk membuang.

Sistem pemasangan pipa untuk air padat jangan terlalu banyak belokan, pipa
sambungan belokan untuk air padat agar menggunakan belokan/knee elbow sehingga
arah belokan tidak terlalu patah.
Untuk sambungan cabang atara pembuangan air padat agar menggunakan sambungan
Tee Y, sehingga arah air padat tidak terjadi penyumbatan .
Septictank
Septictank ukuran 1 x 2 m, dalam 1,50 m dari pasangan batu merah tebal 1 batu dengan
spesi 1pc : 2 ps, diding bagian dalam diplester dengan spesi 1pc : 2ps, tutup septictank
dari plat beton bertulang 8 cm dengan spesi 1pc : 2ps : 3Kr dilengkapi pipa udara dari besi
dia 1 .
Peresapan
Peresapan daro pasangan batu merah kosongan tebal 1 batu diameter 1 m, dalam 2.00 m
dari muka tanah, pada akhir pasangan dipasang rollag spesi 1pc : 2 ps ditutp plat beton
bertulang tebal 8 cm dengan spesi 1pc : 2ps : 3 Kr.

PASANGAN PINTU HARMONIKA PLAT


Ketentuan Umum :
1. Kusen harus dalam posisi level dan lot, jika tidak, pintu tidak sempurna, buka tutup akan
terkendala
2. Setiap pengelasan anchor harus ke besi beton bangunan tidak diperkenankan
menggunakan Dyna Bolt
3. Setiap pemasangan anchor harus secara menyilang
4. Anchor tiang harus berada pada titik masing2 engsel boss
5. Anchor bawah berjarak setidaknya 60 cm
6. Anchor atas minimal 3 tempat, bisa lebih, tergantung lebar pintu
7. Sambungan balok atas dan balok bawah ke swingan harus benar2 rapat agar lager pintu
bisa lewat secara mulus
8. Grendel bawah supaya diberi tempat cukup untuk bebas bergerak, pasanan keramik jangan
terlalu rapat.
Urutan pemasangan :
1.
2.
3.
4.
5.

Pasang terlebih dahulu tiang kiri dan kanan secara benar


Pasang rell bawah secara rapat dengan lengan swingan
Pasang balok atas
Buka lengan swing dan masukkan pintu lewat lengan swingan tersebut
Tempatkan sementara pintu ditengah seperti (D), supaya pintu tidak roboh, maka pintu
dilebarkan minimum 2x lebar pintu terkumpul (E)
6. Las-kan baut pangkon sesuai jarak yang ada pada pintu
7. Grendel dan per, dipasang setelah penyetelan sempurna
8. Jika pintu engkel tapi juga swing, pemasangan tiang kunci mengacu pada Gambar C
Cara Penyetelan :
Karena pintu ada diluar plat strip, maka setelah pintu ada didalam swingan, lengan swingan
atas akan lebih keluar dari lengan bawah, untuk membuatnya sama maka perlu penyetelan
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tempatkan dulu pintu swing seperti dalam posisi (D)


Ikat las tiang swing pada engsel ke-3 dari bawah
Ongkek (tarik) lengan swing (B) keluar, hingga jarak tertentu (coba dulu kira-kira 15 - 20 cm)
Stell baut sendeng di (C) agar lengan swing sama tinggi dengan rell bawah
Lepaskan kembali ikatan las pada tiang swing
Masukkan kembali pintu kedalam swingan
Setelah pintu dalam swingan, lihat rell atas dan rell bawah apakan sudah dalam posisi lurus
atau belum
8. Kalau masih belum kembali lakukan dari (1 - 7)
9. Setelah sama-sama lurus atas dan bawah, penyetelan sudah sempurn, dan ikatan
lainlainnya dapat diteruskan
10.
Pasang per-grendel dan penyelesaian lainnya

11.
Jika lebar swingan leboh dari 50 cm, perlu dilakukan tambahan pengamanan untuk
tidak memungkinkan kembali penyetelan karena lenturnya besi memungkinkan penyetelan
mengalami perubahan
12.
Jika hal pada poin 10 diatas terjadi. tambahkan secara vertikal UNP 50, dilaskan ke
lengan swingan atas dan swingan bawah kira-kira tidak mengganggu keluar masuk pintu
swingan
Perhatian :
1. Jika pintu terasa berat, jangan memaksa buka dan tutup, karena mengakibatkan plat
galaran dan krepyak bengkok
2. Jika pintu terasa berat dibuka dan ditutup, cari terlebih dahulu barang-barang yang
mengganjal di rell bawah atau bagian atas
3. Jika stelan tidak sempurna, galaran bisa keluar dari rell atas dan rell bawah secara mudah
4. Jika terjadi demikian penyetelan ulang perlu dilakukan.
VII. PEKEJAAN RANGKA ATAP & PENUTUP ATAP
. PEKERJAAN BAJA
1. Bahan
Bahan logam untuk pekerjaan gording adalah baja.
Semua bagian bahan baja yang digunakan harus baru dari jenis yang sama
kualitasnya, dalam hal ini dipakai baja jenis ST.37 dengan tegangan tarik putus baja
minimum 3.700 kg/cm2. Toleransi dimensi baja sesuai standart SII.
Batang profil harus bebas dari karat, lubang-lubang bengkokan, puntiran atau cacat
perubahan bentu lainnya. Batang profil tekan tidak diijinkan bengkok lebih dari 1/4000
kalipanjang batang.
Batang baja harus disediakan sesuai penampang, bentuk tebal, ukuran, berat dan
detail-detail lainnya sesuai dengan gambar.
Baut-baut atau mur yang digunakan harus baut hitam dengan tegangan baut dan
tegangan las minimum 1.400 kg/cm2 atau minimum sama dengan mutu baja yang
digunakan. Ukuran-ukuran baut yang dipakai harus seperti yang tercantum dalam gamar,
menggunakan baut full drat.
Pekerjaan las hanya digunakan pada sambungan plat landas dengan harus diambil
dari GRADE (best heavy coated type). Batang-batang elektroda yang
dipakai
diameternya lebih besar atau sama dengan 6 mm (1/2) dan harus dijaga agar selalu
dalam keadaan kering.Toleransi ketebalan baja sesuai standart SII.
Cara melaksanakan baja untuk Struktur
a. Syarat Pelaksanaan Umum
Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka. Semua bagian harus mempunyai
ukuran yang tepat sehingga dalam memasang tidak akan
memerlukan pengisian kecuali bila gambar detail menunjukkan hal tsb. Sebelum
pekerjaan dilaksanakan kontraktor diwajibkan menunjukkan contoh profil-profil baja
yang akan digunakan dan disetjui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati- hati
untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali. Semua perlengkapan atau
barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan pemasangan
walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau persyaratan
disini, harus diadakan/disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau dipersyaratkan lain.
Kontraktor diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan dan
tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pada tempatnya, terutama
pada bagian yang terhalang oleh benda lain.
Setiap bagian pekerjaan yang buruk dan tidak memenuhi ketentuan diatas, akan ditolak
dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari
puntiranpuntiran, bengkokan dan sambungan-sambungan yang berongga.
Konstruksi baja yang telah dikerjakan harus segera dilindungi terhadap pengaruhpengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara yang memenuhi syarat.
Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan disemua bagian yang perlu sudah
diberi lubang dan sudah dibersihkan dari serbuk besi, maka bagianbagian
itu harus diperiksa dalam keadaan dicat.
b. Penyambungan dan Pemasangan
Pengelasan harus dilaksanakan dengan hati-hati logam yang dipakai mengelas harus
bebas dari retak dll cacat yang mengurangi kekuatan sambungan dan permukaan
harus halus. Permukaan-permukaan yang dilas harus sama dan rata serta kelihatan

teratur, las-las yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya
kontraktor.
Pekerjaan las sebanyak mungkin dilakukan didalam bengkel, untuk pekerjaan las
yang dilakukan dilapangan harus sama standartnya dengan pekerjaan las yang
dilakukan didakam bengkel, dan tidak diperkenankan melakukan pekerjaan las dalam
keadaan basah atau hujan.
Untuk penyambungan las lumer permukaan yang akan dilas harus bebas dari kotoran
minyak, cat dll.
Cara pengelasan harus dilakukan menurut persyaratan yang berlaku atau disetujui oleh
Konsultan Pengawas, las yang dipakai yaitu las sudut dan las tumpul, mutu
las minimum harus sama dengan mutu dari profil yang bersangkutan. Pekerjaan
pengelasan yang akan tampak harus dihaluskan sehingga sama dengan
permukaan sekitarnya.
Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik).
a. Tebal las minimum : 3,50 mm
b. Panjang las minimum : 40,00 mm
c. Panjang las maksimum : 40 x tebalnya
Kekuatan dari bahan las yang dipakai paling kecil sama dengan kekuatan baja yang
dipakai. Kelas E 60 atau grade SAW-1 sesuai ASTM-A233. Konsultan Pengawas berhak
mengadakan test terhadap hasil pengelasan dibalai penelitian bahan-bahan menurut
standart yang berlaku di Indonesia.
Pemasangan ditempat Pembangunan.
a. Kontraktor berkewajiban untuk menjaga agar lapangan yang dipakai untuk
menumpuk barang-barang yang telah diserahkan kepadanya tetap baik
keadaannya dan jika perlu untuk menyokong bagian-bagian konstruksi yang harus
diangkut diberi kayu penutup, sandar-sandar dsb. Bila oleh Konsultan Pengawas
dianggap terlalu lama jangka waktu antara saat mengangkut bagian-bagian yang
tertumpuk maka akan diberikan peringatan.
b. Baut-baut
Sambungan baut harus menggunakan baut hitam dengan kekuatan minimum sama
dengan kekuatan profil yang digunakan (ST.37). Lubang untuk sambungan baut
harus dibor (tidak boleh pons) dengan toleransi tidak boleh lebih dari 1 mm
terhadap diameter baut.
c. Bagian-bagian profil baja harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
puntiran-puntiran. Bila perlu digunakan ikatan-ikatan sementara untuk
mencegah timbulnya tegangan yang melewati, tegangan yang diijinkan dan
ikatan sementara tsb dibiarkan terpasang sampai pemasangan seluruh konstruksi
selesai.
d. Pengelasan diatas harus dilaksanakan pada saat konstruksi telah dalam
keadaan diam.
e. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan serta
merapikanpotongan-potongan lainnya.
Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.
Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi tidak perlu membuang bekasbekas potongan.
c. Meluruskan, Memadatkan dan melengkungkan
Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagianbagian non
struktural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan-gilingan lengkung.
Melengkungkan pelat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari tidak boleh 3 kali
tebal pelat, demikian juga untuk batang-batang dibidang pelat badannya.

d.

Melengkungkan batang-batang menurut jari-jari yang kecil dilakukan dalam keadaan


panas.
Melengkungkan dalam keadaan panas harus dilakukan setelah bahannya menjadi
merah tua.
Melengkungkan dan memukul dengan martil tidak boleh dilakukan jika bahan yang
dipanaskan tidak menyinarkan cahaya.
Menembus, mengebor dan Melengkungkan.
Pada keadaan akhir diameter lebar baut yang dibubut dengan tepat dan sebuah baut
hitam yang tepat atau dengan selisih maksimum sebanyak 0,1 mm dari pada diameter
batang baut-baut itu.
Semua lubang-lubang harus dibor.
Untuk lubang-lubang bagian konstruksi yang disambung dan harus dijadikan satu
dengan alat penyambung dibor sekaligus sampai diameter sepenuhnya dan jika
ternyata tidak sesuai, maka perubahan-perubahan lubang tsb dibor atau diluaskan

dan penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm


Semua lubang-lubang sebelum pemasangan harus diberam, memberam tidak
boleh dilakukan dengan menggunakan besi-besi penggarut.
Pasang Usuk
Usuk uk. 5/7 cm dipasang setiap jarak 50 cm dan 4/6 cm jarak 40 cm dari bahan kayu tua,
lurus, kering dan tidak cacat kwalitas baik harus waterpass, menurut kemiringan atap.
Pasang Reng
Reng Uk. 2/3 cm dipasang setiap jarak sesuai ukuran panjang dari bahan kayu tua kering lurus
tidak cacat .
Pemasangan lisplank kayu Kanfer
Papan lisplank dipaku pada rangka listplank

Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.

Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan pengecatan
VIII. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
e. Rangka plafond Baja Ringan
Sebelum melakukan pemasangan papan plafon, terlebih dahulu buatlah rangka plafon sebagai
penyangganya.
Pada proses pemasangan rangka plafon menggunakan sistem suspended ceiling. Sistem ini
menghasilkan kisi-kisi dari bahan rangka yang berupa hollow, posisi di bawah atap atau dak
beton dengan menggunakan rangkaian kawat sebagai penggantung. Biasanya rangka ini terdiri
atas wall angle (siku leter L), main tee (hollow 2x4, dan cross tee (hollow 4x4). Wall angle
dipasang pada sekeliling ruangan. Sedangkan main tee dan cross tee adalah rangka pada
bagian tengah sebagai rangka utama.
Metoda Pelaksanaan
Proses pemasangan dimulai dengan menentukan ketinggian plafon yang diinginkan.
Selanjutnya memasang wall angle di sekeliling dinding ruangan.
Buat pola terlebih dahulu menggunakan benang. Caranya ambil jarak dari sudut ruangan,
agar jarak buangan atau samping sama panjang atau sama lebar. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan pekerjaan.Pola harus presisi (tepat) dengan jarak sisi kiri dan kanan sama.
Selanjutnya menggantung hanger dari langit-langit atau dak betaon. Hanger ini berfungsi
sebagai penggantung rangka utama, yang berupa main tee atau main runner.
Main tee dipasang setiap jarak 110 cm.
Pemasangan ini dimulai dari sudut ruangan,atau membagi ruangan. Sedangkan cross tee
dipasang ke batang man tee yang sudah siap, secara menyilang setiap 60 cm.Jarak
pemasangan main tee (hollow 2x4) harus berjarak 60 cm/ As, antara satu dengan yang lain

Pasang Plafon Calisboard tb. 4 mm


Pemakuan Plafon
Untuk rangka besi gunakanlah sekrup khusus Versaboard yaitu sekrup self taping dan self
mbedded head yang dianti karat.
Ketentuan jarak paku/sekrup sebagai berikut:
Antar paku/sekrup tepi maksimum 100 mm
Antar paku/sekrup tengah maksimum 300 mm
Terhadap tepi lembaran minimum 12 mm
Terhadap sudut lembaran minimum 50 mm
harap diperhatikan untuk tidak memaku atau menyekrup pada sudut lembaran karena akan
berisiko pecahnya sudut lembaran Versaboard.
Penutup Sambungan
Untuk sistem sambungan SE (square edge), gunakan kompon Versaboard pada setiap nat atau
pertemuan panel. Tidak seperti kompon GRC yang agak rumit karena memerlukan beberapa
tahapan, kompon versaboard yang dijual sudah siap dipakai dan diaplikasikan langsung pada
lembaran Versaboard. Untuk hasil yang lebih sempurna, gunakan lembaran RE (recessed
edge). Tahapan penggunaan kompon Versaboard seperti pada gambar berikut:
1. Tempelkan self-adhesive joint tape

2. Kompon pada tahap pertama, pastikan menutup seluruh sambungan, joint tape dan mengisi
celah jika ada, lalu biarkan kering kurang lebih 1 jam.
3. Pengaplikasian kompon pada tahap kedua selebar kurang lebih 30 cm setipis mungkin.
Kemudian setelah kering diamplas dengan metode amplas basah.
Pasang List Plafond
Ukur panjang area yang ingin dipasang list, Setelah itu, potong list dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi. Selanjutnya buatlah "perekat" dari compound untuk menempelkan
list pada dinding yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape.
Bubuk compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau
potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras (kurang
lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur sedikit demi
Perekat" yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi. Oleskan
"perekat" tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada dinding
dan plafond secara merata.

Pemasangan Kaca Bening 5 mm


Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas.
Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu.
Atau letakkan pada lantai yang datar.
Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk
memegang kaca.
Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis
kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil
Pengunci

Pasang selot,engsel pintu-jendela,hak angin, grendel pintu dan Jendela)


Siapkan rumah kunci dan alat bor
Lakukan pemasangan rumah kunci dan grendel
Setelah terpasang lakukan pengetesan buka tutup pintu dan kunci dan cek apakah ada
yang kandas atau tidak
Jika ada yang kandas, lakukan perbaikan
Sesuaikan jenis kunci dengan pintu berdasarkan detail gambar kerja
Semua kunci menggunakan kunci kualitas naik, dua putaran menurut petunjuk direksi.
Untuk pintu harus di pasang grendl pasang 3 pada bagian tapi sedang daun jendela dipasang 1 buah
grendel kecil.
Semua pintu dan jendela dipasang engsel kualitas baik
Hak angin panjang 30 cm dipasang 2 buah tiap daun jendela.

PASANG BATACO
Pemasangan Batako yaitu dgn menarik benang lurus yang ditarik dari titik nol pondasi padai selang
ukur dan kayu kaso 5/7. Peralatan yang digunakan paku palu, benang, selang, cangkul, kereta
dorong, cetok, dll, pelaksanaan Luas batako yang akan dipasang di hitung berapa tinggi dan panjang
dinding yang akan dipasang.

TANDON AIR POLYTHENE

Tahan Terhadap Radiasi Ultra Violet.

Tangki / Tandon Air Polyethylene tahan terhadap radiasi ultra violet yang dapat menyebabkan perubahan
warna, keretakan, dan akhirnya dapat membuat tangki air pecah. Tangki air kami di buat dari bahan
hasil teknologi terbaru yang tahan terhadap radiasi UV sampai dengan 1000 kly, rata-rata radiasi UV di
daerah Jawa, Kalimantan dan Sumatra adalah 140 kly per tahun. Dengan menggunakan tangki air
Polyethylene produk kami maka akan bertahan lama terutama dari Sinar UV.
Tahan Terhadap Segala Cuaca.
Tangki Air Polyethylene di buat sedemikian rupa agar tahan terhadap segala perubahan cuaca atau iklim
yang terjadi (Tahan terhadap temperatur mulai -30 Derajat Celcius sampai dengan 60 Derajat Celcius)
sehingga tangki air tidak akan mudah pecah, retak ataupun mengelupas.
Instalasi Yang Mudah.
Untuk Pemasangan / Instalasi sangat mudah dan cepat karena cukup di letakkan di atas permukaan /
fondasi yang datar dan dapat di letakkan di atas menara(tower) karena bahan Polyethylene cukup
ringan.
Aksesoris Lengkap.
Aksesoris untuk Tangki Air Polyethylene berupa : Fitting untuk Lubang Output dan Input Air sudah
termasuk beserta Tutup Standart yang dapat menjaga agar air minum tidak menjadi kotor karena di
masuki oleh kotoran yang tidak di inginkan. Lubang untuk Input atau Output Air adalah standart dan
dapat juga sesuai dengan permintaan.

RANGKA ATAP BAJA RINGAN


Pemasangan rangka atap baja ringan harus dilakukan oleh tukang bangunan yang benar-benar ahli untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapatkan kulaitas pekerjaan yang baik dan kuat, pengecekan sambungan harus
selalu dilakukan untuk memastika seluruh bagian atap dapat berdiri dengan kokoh. pemasangan penutup atap dapat
dilakukan setelah seluruh bagian rangka atap baja ringan sudah terpasang dengan benar dan sudah dilakukan kontrol
pemasangan sehingga struktur bekerja dengan benar sesuai dengan perencanaan sebelumnya, berikut ini urutan
pemasangan baja ringan.
1.

2.
3.
4.

5.

6.
7.
8.
9.

Pencarian dan pembuatan data-data yang akan digunakan sebagai bahan perencanaan struktur baja ringan
seperti tabel profil baja ringan yang berisi bentuk dan berat baja ringan per m, pembuatan data geometri
struktur seperti rencana bentuk bangunan dan ukuranya.
Perencanaan struktur rangka atap yang menghasilkan bentuk dan ukuran baja yang kuat untuk digunakan
sebagai dudukan finishing penutup atap.
Pembuatan gambar rangka atap baja ringan disertai dengan posisi sambungan dan keterangan penggunaan
bahan pada setiap bagian rangka atap.
Langkah berikutnya yaitu paabrikasi dengan cara membuat potongan masing-masing bagian rangka atap sesuai
dengan gambar yang sudah dibuat sebelumnya, pabrikasi dapat dilakukan di pabrik produsen penjual baja
ringan atau bisa juga dibuat dilokasi proyek pembangunan.
Setelah struktur rangka atap baja ringan dibuat dengan bentuk sesuai dengan perencanaan maka langkah
selanjutnya adalah pekerjaan pengukuran untuk menentukan titik-titik lokasi pemasangan sesuai dengan
gambar rangka atap baja ringan.
Sampai disini pemasangan sudah dapat dilakukan dimulai dari bagian struktur utama seperti kuda-kuda
kemudian dilanjutkan dengan struktur penguat.
Pemasangan sambungan harus benar dan selalu dikontrol apakah sudah baik untuk menghindari keruntuhan
atap.
Pemasangan penutup atap dapat dilakukan setelah seluruh bagian atap struktur rangka atap baja ringan
terpasang penuh dan sudah dikontrol kebenaran pemasanganya.
Cara pemasangan rangka atap baja ringan sedah selesai dan ditutup dengan pemasangan atap.

Penutup Atap Galvalum


Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur
pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja
ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya
adalah:
Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua
tumpuannya. b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.

Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.

Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).


Tidak ada kerusakan lapisan pelindung. f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat
kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Langkah 1: Persiapan kerja 1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kudakuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan. 2. Menyiapkan semua peralatan
perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan
melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja). 3. Menyiapkan semua
perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air
(waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
Langkah 2: Leveling dan marking 1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan
rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu
2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya. 3. Memberi
tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. 4.
Mengukur jarak antar kuda-kuda
3. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda 1. Mengangkat kuda-kuda secara
hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah
selesai dirakit
1. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan
gambar kerja
2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda
dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat
oleh pekerja.
3.Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah
sisi kana
4.Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan
lot (unting-unting)
5. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 14 x
20 HEX.
6.Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang
sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
7. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya
dalam gambar kerja.
8. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
9. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok
memiliki ketinggian yang sama (datar)
10. Memasang balok nok.
11. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas
top-chord dan di bawah reng.
12. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter
13. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan.
Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua)
buah
14. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada
atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari
kudakuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua
buah kuda-kuda yang terdekat.
15.Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens adalah 120 cm.
Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk
pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah

dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan,
sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus
overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya
dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya
Pemasangan penutup atap
1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi
atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .
2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai
dan rafter,
3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 16 x 16 HEX.
4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap
harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok belok

PASANG PINTU PVC

Pasang kedua engsel pada daun pintu terlebih dahulu.


Daun pintu yang telah terpasang engsel 2 tadi diletakkan pada posisi Sponing Pintu Keramik kamar mandi
dipaskan ke empat sisinya ( atas, bawah, kiri kanan, ) lalu dengan menggunakan Pensil/Spidol kita tandai posisi
engsel di sponing keramik tersebut berikut dengan posisi lubang sekrup engselnya.
Untuk Penyekrupan Engsel pada sinding keramik terlebih dahulu dibor dengan menggunakan mesin bor
( memakai mesin mata bor 6mm ) pada titik lubang engsel yang telah ditandai sebelumnya, masukkan fishen 6
mm ke dalam lubang tsb.
Gantungkan pasang daun pintu PVC pada posisi kembali dan lakukan penyekrupan pada semua lubang engsel.
Pasang Grendel pada bagian pintu kamar mandi dengan menggunakan sekrup fisher.

Pekerjaan Penutup Atap


Penutup Atap Genteng Metal
Penutup atap menggunakan penutup atap genteng metal sheet dengan batuan
dengan ketebalan 0,3 0,4 mm atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan dimulai, terlebih dahulu mengecek jarak antara reng ke
reng sebelum genteng terpasang. Agar menghindari adanya ketidak sesuaian
antara dimensi lebar genteng dengan jarang antar reng. Pemberian pengikat pada
genteng metal harus benar-benar rapat dan tidak boleh adanya rongga pada tiap
sambungan genteng tersebut. Pemberian mur sebagai pengikat genteng harus
persetujuan Konsultan Pengawas.
Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu
1 minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 4 ps digunakan pada daerah-daerah
seluruh dinding bata merah seperti ditunjukkan dalam gambar.

Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 2 ps digunakan pada daerah-daerah


basah untuk kedap air, seperti daerah toilet setinggi 160 cm dari lantai dan
daerah lainnya setinggi 20 cm dari lantai sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar.
Plester/adukan harus dicampur dengan bahan additive untuk mencegah
keretakan yang tak diinginkan dan terlebih dahulu mendapat persetujuan ahli.

Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan di cat.
Pelaksanaan
a. Umum
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai.
Bersihkan semua permukaan yang akan dipletser dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Konsultan Pengawas, dengan
tebal plesteran kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleransi
minimal 15 mm dan maksimal 25 mm.
b. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Konsultan Pengawas.
c. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
Pesteran ke dinding bata biasa
Bersihkan permukaan dinding bata dari noda-noda debu, minyak, cat dan
bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plester. Basahkan sebelum
pekerjaan dimulai.
Pasang lapisan plester setebal yang diisyaratkan (20 mm), ratakan dengan
roskam kayu/almunium dengan panjang minimal 1,2 m. basahkan terus selama
kurang lebih 3 hari.
Untuk Pelaksanaan Acian harus rapih dan halus, sebelum diaci permukaan
plesteran atau permukaaan dinding yang akan diaci harus disiram oleh air
terlebih dahulu dan permukaan dinding plesteran harus rata atau rapih, dan
pada saat pekerjaan acian harus digosok terus dengan amplas sampai berair
dan halus, sehingga pekerjaan acian rapih dan halus
Pekerjaan Struktur Baja
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Rangka Atap Baja (gording) seperti tercantum
dalam gambar, termasuk penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
bajadan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
Bahan-bahan

Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru
danmerupakan "Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37
(PPBBI-83 ) atau ASTM A 36 atau SS 41 ( JIS. U 3101-1970 ).
Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas alas papan.
Seluruh pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat
dengan mechanical Wire Brush, kecuali untuk bagian-bagian/tempat-tempat yang
sulit dapat digunakan sikat baja kemudian dicat dengan cat primer 1 (satu)
kalidengan cat ICI Green Primer R 540 - 157 dengan ketebalan minimum 35
micron.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Gambar Kerja
Sebelum fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja
yang diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui
Pemberi Tugas. Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar akan dikembalikan
kepada Kontraktor untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya. Walaupun
semua gambar kerja telah disetujui oleh Pemberi Tugas, tidaklah berarti
mengurangi tanggung jawab Kontraktor bilamana terdapat kesalahan atau
kekeliruan dalam gambar kerja tersebut. Dan tanggung jawab atas ketepatan
ukuran-ukuran selama erection tetap ada pada Kontraktor. Pengukuran dengan
skala dalam gambar tidak diperkenankan
b. Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru dapat
dilaksanakan dengan seijin Pemberi Tugas, dan menggunakan mesin las listrik.
Las yang dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang setaraf.
Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik dalam melaksanakan konstruksi baja-baja ber tingkat.
Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat
dan bekas-bekas potongan api yang kasar.
Bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan
harus dibersihkan dan disikat.
Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul
distorsi pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pada pekerjaan las dimana
terjadi banyak lapisan las ( pengelasan lebihdari satu kali ), maka sebelum
dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu
dari kerak- kerak las / slag danpercikan-percikan logam yang ada.
Tebal las pada sekali pengelasan maximum 7 mm. Lapisan las yang berpori-pori
atau retak atau rusak harus dibuang samasekali. Bila ditemukan hal-hal yang
meragukan, maka bagian tersebut harus diuji sesuai dengan standard AWS
D1.0. Dan bila ada kerusakan maka segala macam biaya yang menyangkut
perbaikan harus dtanggung oleh Kontraktor. Pemeriksaan dengan ultrasonik
untuk las dan teknik serta standard yang dipakai harus sesuai dengan AWS D
1.0. atau harus sesuai dengan persyaratan ASTM E114 - 75 ; Ultrasonic Contact
Examination or Weldmends : E273-68: Ultrasonic Inspection of Longitudinal and
Spiral Weldsof Welded Pipe and Tubing 1974.

Cara pemeriksaan dengan "Particle Magnetic" harus sesuai dengan ASTME109.


Cara pemeriksaan dengan "liquid Penetrant" harus sesuai dengan ASTME109.
Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Pemberi Tugas.
Seluruh biaya yangberhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya,
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Baud Pengikat
Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya.
Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa
seijin Pemberi Tugas. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk
konstruksi yang tipis, maksimum 10 mm, boleh memakai
mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak
diperkenankan.
Baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru. Diameter baut, panjang ulir
harus sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut yang digunakan adalah Baut
Hitam HTB, kecuali ditentukan lain dalam gambar. Lubang baut dibuat
maksimum

mm.

pengencangan

baut

lebih
harus

besar

dari

dikerjakan

diameter

baut.

sedemikian

Pemasangan

rupa

sehingga

dan
tidak

menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi
kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang baut
yang khusus dengan momen torsi yang sesuai dengan buku petunjuk untuk
pengencangan masing-masing baut. Panjang baut harus sedemikian rupa,
sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol
pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Baut
harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya
baut yang tidak dapat dikencangkan.
d. Pemotongan Besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannya hanya
boleh dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan
mesin las sekali-kali tidak diperkenankan.
e. Penyimpanan Material
Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan atau balokbalok kayu untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah,
sehingga tidak merusak material. Dalam penumpukan material harus dijaga
agar tidak rusak, bengkok.
Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman
dari pabrik ke lapangan, guna pengecekan Pemberi Tugas. Penempatan elemen
konstruksi baja dilapangan harus ditempat yangkering / cukup terlindung,
sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut. Pemberi Tugas berhak untuk
menolak elemen-elemen konstruksi baja yang rusak karena salah penempatan
atau rusak.
f.

Eriction

Sebelum erection dimulai, Kontraktor harus memeriksa kembali kedudukan


angker-angker baja dan memberitahukan kepada Pemberi Tugas metode dan
urutan pelaksanaan erection. Perhatian khusus dalam pemasangan angkerangker untuk kolom dimana jarak-jarak / kedudukan angker-angker harus tetap
dan akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam erection, untuk ini harus
dijaga agar selama pengecoran angker-angker tersebut tidak bergeser,
misalnya dengan mengelas pada tulangan pile cap.
Kontraktor

bertanggung

jawab

atas

keselamatan

pekerja-pekerjanya

dilapangan. Untuk ini Kontraktor harus menyediakan ikat pinggang pengaman,


safety helmet, sarung tangan dan pemadam kebakaran. Pelaksanaan erection
ini harus dikepalai oleh seorang yang benar-benar ahli dan berpengalaman
dalam erection konstruksi baja bertingkat guna mencegah hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi struktur.
Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya,
oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian khusus pada
masalah erection ini. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah
fabrikasi, tidak akan diperbolehkan dipakai untuk erection. Untuk pekerjaan
erection dilapangan, Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang
konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas
pekerjaan erection. Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan erection tersebut
harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas. Penempatan konstruksi baja
dilapangan harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan pekerjaan
erection. Kontraktor harus memberitahukan Pemberi Tugas sebelum pengiriman
konstruksi baja dan menjamin bahwa setelah dilapangan, konstruksi baja
tersebut tetap tidak rusak dan kotor. Bilamana ternyata yang dikirim rusak dan
bengkok, Kontraktor harus mengganti yang baru.
Setelah Erection selesai maka konstruksi baja dicat primer lagi dengan typecat
ICI Green Primer R 540 - 157 setebal 35 micron.
g. Pengecatan
Pengecatan akhir dilakukan 2 (dua) kali dengan cat kualitas baik masingmasing setebal 30 micron. Pengecatan akhir ini dilakukan setelah cat primer
kedua betul-betul kering
h. Pasangan Rangka Atap Baja Ringan
Untuk pasangan rangka kaso baja ringan dipasang dengan jarak per

50

cm, sedangkan untuk pasangan reng baja ringan dipasang dengan jarak sesuai
model penutup atap yang akan dipakai..

I. SERAH TERIMA PERTAMA DAN MASA PEMELIHARAAN

Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan diajukan permohonan


untuk diadakan pemeriksaan terhadap pekerjaan, setelah dinyatakan pekerjaan
yang dilakukan bagus dan cukup akan dilakukan permohonan serah terima pertama
(I). Setelah diadakan serah terima pertama barulah masa pemeliharaan dapat
dilaksanakan.

Selama masa pemeliharaan 100 hari kalender pekerjaan jika terdapat


kerusakan pada bangunan maka akan dipertanggung jawabkan
a. Beton Ready Mix dan Site Mix
Beton Ready Mix
Beton Ready Mix yang dipergunakan adalah K-175 untuk pelaksanaan lantai
wiremash.
Untuk Beton Site Mix dengan mutu beton kualitas K-225. Untuk beton Site Mix,
bahan Semen yang digunakan harus dari bahan yang bermutu baik dan
disetujui oleh Direksi dan Konsultan Pengawas. Persyaratan Bahan :
1. Portland Cement yang digunakan adalah Portland Cement setara Tiga
Roda,
2. Pasir beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan
bebas dari bahan organis, lumpur dan sebagainya, sesuai dengan
persyaratan yang tercantum didalam PBI 1971.
3. Split atau kerikil beton yang digunakan harus bersih dari segala
macam kotoran serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai
dengan persyaratan yang tercantum didalam PBI 1971 ( ukuran 2/3
dan ).
4. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahanbahan organis, minyak garam alkalis, asam yang dapat merusak
beton.
b. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus dari baja mutu U-24 ( 12) dan U-39
menurut PBI 1971 yaitu baja lunak dengan tegangan leleh 1400 kg/cm2 dan
tegangan patah minimum 2400-5-6. Untuk mutu baja yang menggunakan U24 terdapat pada jenis tulangan ( polos ) dengan 12, sedangkan Untuk
mutu baja yang menggunakan U-39 terdapat pada jenis tulangan

( ulir )

dengan > 12 Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotorankotoran (Lumpur, lemak dan karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat
dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan
terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. Kualitas tulangan yang akan
digunakan sekualitas keluaran Pabrik Baja Krakatau Steel.
c. Bekisting
c.1. Semua pekerjaan bekisting menggunakan bahan terbuat dari Multiplex
dengan ketebalan 9 mm. Balok-balok penyangga berukuran 5/7 cm atau
yang lebih dikenal dengan nama balok kaso, sedangkan kayu yang
digunakan adalah jenis kayu yang keras.
c.2. Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk. Kerapihan

dan ketelitian pemasangan bekisting harus diperhatikan agar setelah


bekisting dibongkar menghasilkan bidang beton yang rata.
c.3. Celah-celah antara cetakan harus rapat agar pada waktu mengecor air
tidak menembus keluar. Sebelum pengecoran bagian dalam bekisting
harus bersih dari kotoran.
Pelaksanaan
a. Pekerjaan Persiapan

Membuat shop drawing dan mengkoordinasikan / melaporkan kepada


Konsultan Pengawas, untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Perencana dan diketahui Pimpinan Proyek ;

Memeriksa kembali gambar serta perhitungan konstruksi yang dibuat


oleh Konsultan Perencana, jika terdapat hal yang dianggap meragukan
serta membahayakan, Kontraktor Pelaksana harus melaporkan kepada
Konsultan

Pengawas

Konsultan

Perencana.

yang

selanjutnya

Sebelum

ada

akan

dilanjutkan

kepastian

dari

kepada

kebenaran

perhitungan tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak diijinkan meneruskan


bagian pekerjaan tersebut.
b. Pekerjaan Penulangan

Pembengkokan, pemotongan dan penempatan tulangan harus sesuai


dengan gambar kerja dan mengikuti persyaratan yang tercantum di
dalam PBI 1971 (Bab 5 pasal 3-4-5) ;

Pengikat antara tulangan pokok dan tulangan sengkang harus dilakukan


dengan kuat menggunakan kawat baja, sehinggamenjamin tulangantulangan tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan
penggetaran berlangsung ;

Rangka tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga terdapat


jarak bebas dari bekisting atau lantai kerja setebal/sejauh selimut beton
yang diperlukan ( antara 2 cm 2,5 cm ).

c. Persiapan Pengecoran

Sebelum Pengecoran beton dilakukan, kontraktor wajib melaporkan


kepada konsultan pengawas untuk pemeriksaan ( berupa penggunann
bahan tulangan dan diminta persetujuannya untuk memulai pengecoran,
hal ini berlaku untuk semua pekerjaan beton bertulang.

Sekurang-kurangnya 10 ( sepuluh ) hari sebelum pengecoran yang


pertama Kontraktor sudah membuka kubus beton minimal 20 buah dan
ditest pada laboratorium tes yang sudah disetujui oleh Konsultan
Pengawas lapangan untuk usia 7 ( tujuh ) hari.

Kekentalan campuran beton harus diperiksa dengan pengujian slump


dengan kerucut terpancung, ukuran bawah m = 20 cm, atas m = 10 cm
dan tinggi m = 30 cm. Kerucut diisi dengan adukan beton dalam 3 lapis
yang sama tebalnya dengan masing-masing tusuk dengan besi m =50 cm
sebanyak 10 kali untuk tiap lapisnya dan dipukul-pukulkan dengan palu
karet. Setelah muka bidang atasnya merata maka 30 detik kemudian

kerucut ditarik keatas dan penurunan kerucut diukur terhadap tinggi


semula.
d. Pengecoran

Pengecoran beton dapat dilakukan setelah :


a.

Direksi / Pengawas lapangan selesai memeriksa dan menyetujui


acuan / bekisting yang dibuat

b.

Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui


pembesian yang akan di cor, dan harus bersih dari kotoran

c.

Direksi / Pengawas lapangan telah menerima Campuran Beton untuk


pengecoran.

Pemadatan struktur dilakukan dengan menggunakan alat penggetar


( Vibrator ) dengan kondisi baik.
Untuk melindungi beton yang dicor dari cahaya Matahari, hujan maupun
angin sampai beton tersebut mengeras dengan baik dan untu pengeringan
yang terlalu cepat, maka harus dilakukan perawatan sebagai berikut :
1.Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton dibasahi sampai
cetakan tersebut di bongkar.
2.Membasahi permukaan atas adukan beton selama 14 hari terus
menerus setelah adukan beton cukup keras.
e. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti
petunjuk Konsultan Pengawas. Beton yang masih muda tidak diijinkan
untuk dibebani segera. Setelah cetakan dibongkar permukaan beton
diperiksa, jika terdapat permukaan yang cacat akibat pembungkaran
bekisting maupun oleh proses pengecoran maka kontraktor harus segera
memperbaikinya.
Umumnya diperlukan waktu sekurang-kurangnya 4 ( empat ) hari sebelum
cetakan dibuka untuk bagian dinding-dinding yang tidak bermuatan dan
cetakan-cetakan lainnya sampai 7 ( tujuh ) hari untuk dinding-dinding
pemikul serta 21 (dua puluh satu) hari untuk pemikul beban dan plat lantai.
Bahan-bahan bekas cetakan yang sudah tidak digunakan lagi harus segera
dikumpulkan serta segera dkeluarkan dari lokasi agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Seluruh pekerjaan dan pembuatan dan pembongkaran bekisting harus
sesuai dengan PBI 1971.
e. Ceklist Pekerjaan
Sebelum

pelaksanaan

pengecoran

dilakukan,

terlebih

dahulu

elaksana

membuat form cheklist pekerjaan untuk diajukan ke Konsultan Pengawas dan


Konsultan Perencana untuk persetujuan mengenai pekerjaan penulangan.
Apabila pada pengecekan penulangan tidak sesuai dengan gambar kerja,
maka terlebih dahulu Kontraktor Pelaksana memperbaiki atau membongkar
pekerjaan tersebut sampai dengan adanya persetujuan dari Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas serta diketahui oleh Pimpinan Proyek.
f. Pengetesan Mutu Beton

Pengetesan mutu beton di Laboratorium Tes Beton yang disediakan oleh


Dinas

Pemerintah

diserahkan

kepada

Daerah

setempat

atau

provinsi

pihak

Konsultan

Pengawas

dan

yang

hasilnya
telah

di

Rekomendasikan oleh Team Laboratorium Pengujian Beton, selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sebelum melaksanakan pengecoran Beton Struktur.
Mutu beton yang dibawah standart ketentuan Wajib Dibongkar Kembali

Anda mungkin juga menyukai