Pekerjaan
Lokasi
Tahun Anggaran
WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan : 120 hari kalender
LINGKUP PEKERJAAN :
- Rehabilitasi Ruang Administrasi
- Rehabilitasi Ruang KB & Gudang Obat
Persiapan Kantor dan Lapangan
Pada awal pelaksanaan perlu dipersiapkan sarana dan prasarana kantor lapangan dan fasilitasnya
maupun kebutuhan yang lain diantaranya sebagai berikut :
- Pemberitahuan Mulai Kerja ke Instansi terkait dan Wilayah setempat setelah SPK Turun.
Buku Harian, buku perintah Direksi
Buku revisi ( Perubahan Pekerjaan )
Time Schedulle pelaksanaan pekerjaan
Papan Tulis ( Hard board ) tempat pemasangan gambar pelaksanaan pekerjaan
Peralatan Teknik, alat tulis, meteran dan lain-lain
PPPK kotak berisi obat-obat yang diperlukan
Gambar Lay Out pekerjaan yang digunakan untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan
Laporan Fisik mingguan
Gambar detail pekerjaan yang disyahkan oleh Direksi
As built drawing setelah pekerjaan selesai ( data pelaksanaan pekerjaan )
Dokumentasi proyek diambil mulai dari fisik 0%, 30%, 60%, 80%, dan 100%.
Peralatan Kerja.
Untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan pembangunan konstruksi tersebut peralatan
yang dibutuhkan dengan kebutuhan sebagai berikut :
-
Molen
Pick Up
Pompa Air
Scafolding
Gerobak
Mesin Pemotong Besi
1
1
1
28
2
1
Bh
Bh
Bh
Set
Bh
Bh
Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan Pengukuran akan dilakukan oleh 1 Team yang terdiri dari :
1.
Juru Ukur
: 1 Orang
2.
Pelaksana
: 1 Orang
3.
Asisten Pelaksana
: 1 Orang
4.
Pekerja
: 2 Orang
Output yang dihasilkan dari pengukuran antara lain :
1. Gambar sesuai existing elevasi dan koordinatnya.
2. Perhitungan volume sebagai dasar awal pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan
Mutual Check 0 % Data dan hasil output diserahkan Kepada Direksi untuk diadakan
Review dan Persetujuan.
Shop Drawing, Asbuilt Drawing
1. Shop Drawing (gambar kerja) dibuat secara bertahap, sesuai dengan rencana
konstruksi yang akan dilaksanakan dan diharapkan sudah disetujui Direksi minimal 2
minggu sebelum rencana pelaksanaan konstruksi.
2. Asbuilt Drawing (gambar terbangun) dibuat pula secara bertahap setiap section / jenis
konstruksi setelah selesai dilaksanakan dan diharapkan seluruh asbuilt drawing bisa
diselesaikan dan telah disetujui oleh Direksi sebelum PHO ( Penyerahan Pertama )
dilaksanakan.
PEKERJAAN KONSTRUKSI
I.
dan dipindahkan dan tidak boleh ada benda pecah. Pekerjaan pembongkaran yang
dikerjakan segala sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor. Pekerjaan
pembongkaran dapat dimulai apabila sekitar pekerjaan harus dipersiapkan dan dibersihkan/
dibereskan dari segala hal yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan dan atau
mempengaruhi kualitas pekerjaan, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi .
Tahapan dalam pembongkaran atap dan kontruksi kuda-kuda diantaranya :
o Pembongkaran penutup atap dan nok bubung dilaksanakan terlebih dahulu
o Pembongkaran kayu reng, kaso dan listplang.
o Pembongkaran balok Gordeng dan balok kuda-kuda
Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali harus ada
persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung
jawab penuh pihak pelaksana.
Pekerjaan Bongkaran Plafond
Sebelum pelaksanaan pembongkaran plafond dimulai , dahulkan pembongkaran instalasi
kabel yang menempel pada rangka plafond. Pekerjaan pembongkaran yang dikerjakan segala
sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor.
Sebelum pembongkaran plfond dilaksanakan semua jaringan instalsi listrik harus sudah
terputus aliran listriknya, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab
penuh pihak pelaksana
D. Membongkar Dinding
Pekerjaan pembongkaran dinding dilaksanakan sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi dan
menyesesuai gambar perubahan pada gambar rencana.
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab
penuh pihak pelaksana.
Pekerjaan Bongkaran Plafond
Sebelum pelaksanaan pembongkaran plafond dimulai , dahulkan pembongkaran instalasi
kabel yang menempel pada rangka plafond. Pekerjaan pembongkaran yang dikerjakan segala
sesuatu merupakan tanggungjawab pihak kontraktor.
Sebelum pembongkaran plfond dilaksanakan semua jaringan instalsi listrik harus sudah
terputus aliran listriknya, sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari direksi atap pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab
penuh pihak pelaksana
E. Membongkar Dinding dan Beton
Pekerjaan pembongkaran dinding dan Beton dengan menggunakan alat manual maupun
mekanis dilaksanakan sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi dan menyesesuai gambar
perubahan pada gambar rencana.
Segala sesuatu Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari direksi atau pengawas di lapangan. Segala yang mengakibatkan
kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab
penuh pihak pelaksana.
II.
Celahcelah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok adatnya.
Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat iantaranya
hinga rapat.
Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker
30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.
Mengukurukur dan menandai jarak setiap ketinggian pasangan bata / batako dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
Memberi adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu bata dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh membentuk garis
lurus/vertikal.
Mengusahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai
atau tidak dipasang.
Tinggi pemasangan dinding batu bata dalam satu hari supaya tidak lebih dari 1 meter, untuk
menjaga keruntuhan.
V.
PEKERJAAN PLESTERAN
Plesteran dengan adukan 1Pc : 3Psr digunakan pada plesteran untuk menutup dinding kedap
air, sisi-sisi bangunan yang tidak terlindung oversteak, menutup dinding beton, dan membuat
pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran.
Plesteran dengan adukan 1Pc : 6 Psr digunakan untuk plesteran
biasa, selain yang disebut
diatas.
Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran.
Sebelumnya semua siar dipermukaan dinding dikerok sedalam 1 Cm agar bahan
plester dapat merekat. Permukaan bidang yang akan di plester harus dibersihkan dan
disiram air sebelum pekerjaan plesteran di mulai. Semua bidang plesteran harus dijaga
kelembabannya selama seminggu sejak penempelen plesterannya. Untuk pekerjaan
plesteran dinding beton, bidang beton harus dikasarkan terlebih dulu.
Adukan plesteran diharuskan sesuai dengan persyaratan yang ada. Apabila perlu dan
sesuai rencana, kontaktor diperkenankan menggunakan bahan-bahan kimia sebagai
campuran.
dapat
mencapai
tebal
plesteran
yang
rata,
sebagian
diadakan
Untuk
pemeriksaan secara silang oleh pelaksana dengan menggunakan garisan panjang
yang digerakan secara vertikal dan horizontal.
Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari setiap
macam pekerjaan yang diminta. Bila sudah mendapat persetujuan pengawas maka semua
pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh.
Pelaksanaan Pekerjaan Acian
Setelah Plesteran selesai dilaksanakan , dan bidang plesteran
sudah kering maka
bidang plesteran dibasahi /disiram air kemudian dilapisi finishing dengan acian semen PC
dengan komposisi semen deng air sesukupnya hingga adukan pc campurannya merata dan
kental agar memudahkan melapis dinding dengan finish acian,
Setelah permukaan dinding diratakan dengan acian PC maka permukaan agar pada dan
merata di gosok dan diratakan secara padat.
Semua sudut vertical dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan secara sempurna,
sesuai rencana sudut.
Naad-naad harus dibuat sesuai dengan gambar rencana. Pembuatan naad harus
lurus dan rata baik horizontal maupun vertical, dan kedalamnya harus sama. Pembuatanya
dapat dengan menggunakan list kayu sesuai ukuran naad dan tali untuk mengukur
kelurusan.
Bila terdapat bidang plesteran yang bergelombang tidak rata, harus diperbaiki secara
sempurna. Bagian yang akan di perbaiki hendaknya di bobok secara teratur terbentuk segi
empat dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
2. Pemasangan Tulangan
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
3. Bekisting Pondasi
Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
Papan cetakan tidak boleh bocor
Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
4.
Pengecoran pondasi
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat
juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air
secukupnya.
Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya
Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung
mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan.
Pekerjaan Sloof
Besi sloof yang telah dipotong dan dirakit selanjutnya dipasang di atas pondasi.
Buat stek besi untuk sambungan besi kolom di sloof.
Bekisting sloof dipasang dengan skor kayu bekisting tiap 30 cm.
Sebelum pengecoran sloof, semua jarak dan ukuran dicek kembali oleh pengawas. Baik itu
jumlah dan jarak tulangan maupun ukuran sloof lantai.
Sloof lantai dicor dengan campuran semen pasir dan kerikil. Pencampuran dilakukan
dengan menggunakan alat concrete mixer. Terlebih dahulu pasir dengan kualitas baik yang
rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil. Setelah itu ditambahkan semen dan
dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air.
Bila campuran telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember
campuran untuk diangkut dan dituang ke bekisting sloof lantai.
Rencana pengecoran sloof lantai hinga bekistingnya dilepas adalah selama 2 minggu.
Pekerjaan Kolom Beton
Diawali dengan pekerjaan pembesian kolom. Besi dipotong dan dirakit.
Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk (jangkar, radius tekuk), bentuk dan
panjang jadi sesuai BBS (Bar Bending Schedule). Penekukan/pembengkokan (radius tekuk)
besi harus menggunakan piringan tekuk/ roller sesuai kelompok/ jenis diameter besi. Periksa
pemasangan kawat bendrat. (jika menggunakan metode sangkar). Besi yang belum & sudah
dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan hujan.
Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan gambar kerja.
Setelah itu besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek
yang terdapat pada sloof. Buat garis sipatan batas beton kolom
pada lantai beton tempat bekisting kolom akan didirikan. Pastikan semua
pembesian berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi
struktur, serta sudah terpasang beton decking yang memadai. Semua bidang dalam
plywood bekisting dinding (kolom harus diolesi minyak bekisting/mould oil sebelum didirikan.
Jangan lupa dilakukan pengecekan kembali terhadap instalasi yang masuk dalam struktur
kolom. Baik itu instalasi
pembuangan ataupun instalasi elektrikal. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana
perkuatan bekisting seperti Tie rod, Form Tie, Steel wale dan Adjustad support dipasang.
Kelurusan bidang bekisting dinding/kolom dicek dengan bantuan unting-unting, waterpas
dan alat ukur. Setelah bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk
batas/level pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom.
Setelah bekisting kolom dan tulangannya telah siap, dilanjutkan dengan pencampuran beton
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Pencampuran beton dengan menggunakan concrete mixer. Terlebih dahulu pasir dengan
kualitas baik yang rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil.
Setelah itu ditambahkan semen dan dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air. Bila
campuran telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember campuran untuk
diangkut dan dituang ke dalam bekisting kolom.
Dibutuhkan waktu paling kurang 2 minggu sebelum beton mengering dan bekisting kolom
bisa dilepas.
Pekerjaan Ring Balok
Diawali dengan pemasangan bekisting dasar ring balok berupa papan yang ditopang dengan
perancah pekerjaan pembesian kolom.
Besi dipotong dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk (jangkar,
radius tekuk), bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar Bending Schedule). Penekukan/
pembengkokan (radius tekuk) besi harus menggunakan piringan tekuk/ roller sesuai
kelompok/ jenis diameter besi. Periksa pemasangan kawat bendrat. (jika menggunakan
metode sangkar).
Besi yang belum & sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan hujan.
Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan gambar kerja.
Besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek yang
terdapat pada ring balok. Pastikan semua pembesian berada di dalam
garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah
terpasang beton decking yang memadai.
Semua bidang dalam plywood bekisting dinding (kolom harus diolesi minyak bekisting/mould
oil sebelum didirikan.
Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan bekisting seperti Tie rod, Form Tie,
Steel wale dan Adjustad support dipasang.
Kelurusan bidang bekisting ring balok dicek dengan bantuan unting-unting, waterpas dan
alat ukur.
Setelah bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk batas/level
pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom.
Pekerjaan Plat Beton
Menyiapkan shop drawing sebelum memulai pekerjaan
Material panel-panel bekisting yang telah difabrikasi diperiksa dan dipasang sesuai dengan
kode-kode yang ada di dalam shop drawing.
Material dari bekisting balok/pelat harus dilapisi oli bekas (non-expose) atau mold-oil & formoil (expose). Untuk bekisting bekas harus telah di treatment (dirawat) secara memadai
hingga layak dipakai kembali.
Jarak scaffolding, jarak horibeam, stood-stood harus sesuai dengan shop drawing.
Mengecek jarak formties dan bracing pada balok yang cukup tinggi (tergantung dimensi).
Periksa posisi sparing kebutuhan M&E sesuai dengan shop drawing.
Memastikan ukuran dimensi bekisting balok dengan meteran.
Mengecek elevasi pelat lantai dan balok dengan alat ukur, apakah telah sesuai dengan
gambar kerja dan apakah ada perbedaan elevasi antara pelat satu dengan lainnya.
Mengecek ketegakan sisinya dengan siku logam/unting-unting.
Mengecek kelurusan bekisting dengan tarikan benang pada balok, terutama pada balok tepi,
sisi bekisting harus sejajar tarikan benang.
Pada balok dan pelat, periksa kerapatan sambungan/pertemuan ditutup dengan
sealtape/busa atau sejenisnya.
VII. PEKERJAAN KAYU DAN RANGKA ATAP
Pekerjaan kuda-kuda
a.
Pasang Kuda-Kuda Kayu Balau 8/12
Pengangkutan kuda-kuda, bahan dan alat ke lokasi proyek
Pekerjaan pengecatan rangka kuda
Pekerjaan perangkaian kuda-kuda
Pekerjaan menaikan kuda-kuda keatas atap
Rangka kuda-kuda ditempatkan pada angkur yang terdedia, besi angkur merupakan tulangan
dari kolom yang dilebihkan sebagai pengikat antara kuda- kuda dan dinding.Angkur kemudian
ditempatkan pada plat dudukan kuda-kuda yang sudah dilobangi, kemudian angkur dan plat
dudukan kuda-kuda tersebut disambung dengan baut angkur 12 mm.
Pemasangan rangka atap
Perangkaian ikatan angin vertikal
Pekerjaan menaikkan ikatan angin vertikal
Setelah ikatan angin vertikal dinaikkan, pekerjaan selanjutnya adalah perangkaian antara
ikatan angin vertikal dengan kuda-kuda
Setelah ikatan angin terpasang, kemudian balok nok dipasang pada rangka atap.
b.
c.
Pasang Usuk
Usuk uk. 5/7 cm dipasang setiap jarak 50 cm dan 4/6 cm jarak 40 cm dari bahan kayu tua,
lurus, kering dan tidak cacat kwalitas baik harus waterpass, menurut kemiringan atap.
Pasang Reng
Reng Uk. 2/3 cm dipasang setiap jarak sesuai ukuran panjang dari bahan kayu tua kering lurus
tidak cacat .
d.
Bahan Kusen yang digunakan adalah jenis Aluminium dengan ukuran 3,jenis
ketebalan miniman 0,4mm.warna kusen adalah warna naturan atau CA.
Bingkat pintu aluminium yang dipakai adalah ukuran 1,5X 4, sedangkan untuk daun
jendela 1,5X3, aluminiumyang dipakai adalah aluminium natural atau CA ukuran 4,
ketebalan minimal 0,4mm
Sebelum memulai pelaksanaan Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).
Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
Semua frame/ kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.
alumunium
hendaknya
dijauhkan
dari
material
besi
untuk
Pemotongan
menghindarkan penempelan debu besi
pada permukaannya. Didasarkan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan
pada permukaannya.
Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet,
stap dan harus cocok.
Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.
Angkur-angkur untuk rangka/ kusen alumunium terbuat dari steel plate setebal 2-3mm dan
ditempatkan pada interval 600 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/ stainless
steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan
memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000 kg/m2.
Pasang Suncren Hollow
Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant.
Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut:
Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara
penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas. Untuk fitting hard
ware dan reinforcing materials yang mana kusen alumunium akan kontak dengan besi,
tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chormium untuk menghindari kontak korosi.
Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10-25mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/ grout.
Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan
double door.
Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya
kedap air dan kedap udara.
Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.
.Jurai dan nok juga bagian dari rangka atap yang letak dan posisi posisinya pada ujung tekukan
atap ( sudut atap ).
Jurai ada 2 macam :
1. Jurai luar ====> nok
2. Jurai dalam ====> talang
Fungsi jurai dan nok adalah sebagai pemberhentian tumpuan . Usuk pada sudut bentuk atap,
sebagai tumpuan talang ( jurai dalam ), sebagai perletakan papan nok / reuter ( jurai luar ).
IX. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Perjaan Penutup Genting :
Genting yang dipakai genting Kodok Kodel Karangpilang dengan kwalitas baik dan ukuran harus
sama disetiap bagian atap. Pasangan genring bagian bawah yang terakhir harus moncol keluar
dari lisplank 5 cm dan dipasang akhir kiri/kanan gevel harus lurus setiap papan lisplank gavel
harus diberi papan penutup denga ukuran lebar 10 cm yang menonjol keluar 3 cm dan bagian
dalam sisa dari lebar papan penutup tadi. Untuk penutup atap genting bubung dipakai genting
bubung yang sejenis dengan genting penutup atap. Pemasnagannya dengan campuran specie
1pc : 6psr ditambah potongan potongan batu merah atau potongan potongan genting. Setiap
sambungan genting bubung harus diplester dengan luluh campuran 1pc : 6 psr ditambah pc
secukupnya.
X.
XI.
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
a. Pasang Plafond Kayu Meranti
Pasang kerangka plfon menggunakan kayun lurus, tidak cacat kualitas baik, untuk balok
ukuran 6/10 cm setiap jarak 3 m dan balok anak ukuran 5/7 cm. Cara pemasangannya
terlebih dahulu diserut dipasang rata waterpas secara keseluruhan selanjutnya menurut
petunjuk direksi.
b.
c.
Setelah terpasang lakukan pengetesan buka tutup pintu dan kunci dan cek
apakah ada yang kandas atau tidak
Pekerjaan kaca untuk daun jendela dan lainnya menggunakan bahan-bahan kualitas baik
rata tidak bergelombang dengan tebal 5 mm cara penasangannya di list, didempul dan di
finish rapi selanjutnya menurut petunjuk direksi.
XII.
sebagai
keramik
dengan
besi
siku
Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lain nya dengan adukan / spesi.
Setelah itu pasang keramik berikutnya
supaya tidak ada las lasan
Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu
karetuntuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat.
Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
Bersihkan permukaan
basah sampai bersih.
pasangan
keramik
Kemudian siapkan isian / bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah hingga
rata
Setelah adukan rata,isi selasela nad denganbahan cor nad dengan menggunakan
sendok spesi ( sekop ).Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah
kuat atau spesi telah kering
Kemudian rapikan nad tersebut dengan cape.
Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar -benar kering.
Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang nad
dari sisa sisa bahan cor nad dengan menggunakan kain / lap basah sampai bersih
Pemasangan Keramik Dinding
Siapkan peralatan dan bahan bahan yang akan digunakan.
Pola pemasangan keramik mengacu pada gambar kerja.
Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman ukuran, presisi dan warna.
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1jam
Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan /
tatakan keramik, setelah proses perendaman.
Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk
menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis pertengahan
dinding untuk pembagian keramik.
Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut.
Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum terpasang
sehingga nantinnya mendapat nut yang segaris antara dinding dan
lantai.
Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi
kosong
Membuat kepalaan keramik baik secara horisontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan
dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan air.
XIII.
PEKERJAAN PENGECATAN
Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran dengan
kain lap.
Lindungi bahan bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen / koran dan lakban.
Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian bagian dinding yang retak & kurang rata
dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua /
terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ).
Cek kerataan pengecatan yang terakhir.
XIV.
Apabila sudah rata, bersihkan cat yang mengotori bahan/pekerjaan lain yang seharusnya
tidak terkena cat dengan kain lap.
PEKERJAAN LISTRIK
Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam).
Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.
Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai
untuk perbaikan (perawatan).
Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata
(untuk memudahkan penarikan kabel).
Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir.
Tidak boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan ditanam
sampai minimal mencapai air tanah
Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem
atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan
stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
PEKERJAAN SANITASI
Sistem pemsangan sanitary yang akan dipasang diantaranya:
Kloset Duduk dipasang pada lantai dengan penggunakan adukan semen dan pasir
Wasstafel yang duduk pada meja beton dipasang menempel denga adaukan PC setelah
meja beton difinish dengan keramik untuk Meja
dilaksanakan, sedangkan untuk kloset jongkok pemasangan dapat dilaksanakan selama
pemasangakn keramik lantai.
Kran Air
Peralatan Sanitaries.
Pemasangan instalasi air bersih
Sebelum pemasangan dilaksanakan kontraktor pelaksana agar membuat shop
drawing agar memudahkan pemasangan kepada pekerja, gambar shop drawing
tersebut sebelum dilaksanakan agar diperiksan kepada konsultan pengawas.
Pemasangan instalasi pipa air bersih dipasang pada dinding dengan tertanam
dan tertutup di dalam dinding/lantai keramik
Pipa yang disambungkan untuk outlet pada sanitary menggunakan PVC AW
dengan ukuran inci sedangkan untuk jalur distribusi menggunakan ukuran inci.
Sistem penaymbungan pipa menggunakan lem PVC.
Sistem pemasangan pipa untuk air padat jangan terlalu banyak belokan, pipa
sambungan belokan untuk air padat agar menggunakan belokan/knee elbow sehingga
arah belokan tidak terlalu patah.
Untuk sambungan cabang atara pembuangan air padat agar menggunakan sambungan
Tee Y, sehingga arah air padat tidak terjadi penyumbatan .
Septictank
Septictank ukuran 1 x 2 m, dalam 1,50 m dari pasangan batu merah tebal 1 batu dengan
spesi 1pc : 2 ps, diding bagian dalam diplester dengan spesi 1pc : 2ps, tutup septictank
dari plat beton bertulang 8 cm dengan spesi 1pc : 2ps : 3Kr dilengkapi pipa udara dari besi
dia 1 .
Peresapan
Peresapan daro pasangan batu merah kosongan tebal 1 batu diameter 1 m, dalam 2.00 m
dari muka tanah, pada akhir pasangan dipasang rollag spesi 1pc : 2 ps ditutp plat beton
bertulang tebal 8 cm dengan spesi 1pc : 2ps : 3 Kr.
11.
Jika lebar swingan leboh dari 50 cm, perlu dilakukan tambahan pengamanan untuk
tidak memungkinkan kembali penyetelan karena lenturnya besi memungkinkan penyetelan
mengalami perubahan
12.
Jika hal pada poin 10 diatas terjadi. tambahkan secara vertikal UNP 50, dilaskan ke
lengan swingan atas dan swingan bawah kira-kira tidak mengganggu keluar masuk pintu
swingan
Perhatian :
1. Jika pintu terasa berat, jangan memaksa buka dan tutup, karena mengakibatkan plat
galaran dan krepyak bengkok
2. Jika pintu terasa berat dibuka dan ditutup, cari terlebih dahulu barang-barang yang
mengganjal di rell bawah atau bagian atas
3. Jika stelan tidak sempurna, galaran bisa keluar dari rell atas dan rell bawah secara mudah
4. Jika terjadi demikian penyetelan ulang perlu dilakukan.
VII. PEKEJAAN RANGKA ATAP & PENUTUP ATAP
. PEKERJAAN BAJA
1. Bahan
Bahan logam untuk pekerjaan gording adalah baja.
Semua bagian bahan baja yang digunakan harus baru dari jenis yang sama
kualitasnya, dalam hal ini dipakai baja jenis ST.37 dengan tegangan tarik putus baja
minimum 3.700 kg/cm2. Toleransi dimensi baja sesuai standart SII.
Batang profil harus bebas dari karat, lubang-lubang bengkokan, puntiran atau cacat
perubahan bentu lainnya. Batang profil tekan tidak diijinkan bengkok lebih dari 1/4000
kalipanjang batang.
Batang baja harus disediakan sesuai penampang, bentuk tebal, ukuran, berat dan
detail-detail lainnya sesuai dengan gambar.
Baut-baut atau mur yang digunakan harus baut hitam dengan tegangan baut dan
tegangan las minimum 1.400 kg/cm2 atau minimum sama dengan mutu baja yang
digunakan. Ukuran-ukuran baut yang dipakai harus seperti yang tercantum dalam gamar,
menggunakan baut full drat.
Pekerjaan las hanya digunakan pada sambungan plat landas dengan harus diambil
dari GRADE (best heavy coated type). Batang-batang elektroda yang
dipakai
diameternya lebih besar atau sama dengan 6 mm (1/2) dan harus dijaga agar selalu
dalam keadaan kering.Toleransi ketebalan baja sesuai standart SII.
Cara melaksanakan baja untuk Struktur
a. Syarat Pelaksanaan Umum
Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka. Semua bagian harus mempunyai
ukuran yang tepat sehingga dalam memasang tidak akan
memerlukan pengisian kecuali bila gambar detail menunjukkan hal tsb. Sebelum
pekerjaan dilaksanakan kontraktor diwajibkan menunjukkan contoh profil-profil baja
yang akan digunakan dan disetjui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati- hati
untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali. Semua perlengkapan atau
barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan pemasangan
walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau persyaratan
disini, harus diadakan/disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau dipersyaratkan lain.
Kontraktor diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan dan
tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pada tempatnya, terutama
pada bagian yang terhalang oleh benda lain.
Setiap bagian pekerjaan yang buruk dan tidak memenuhi ketentuan diatas, akan ditolak
dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari
puntiranpuntiran, bengkokan dan sambungan-sambungan yang berongga.
Konstruksi baja yang telah dikerjakan harus segera dilindungi terhadap pengaruhpengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara yang memenuhi syarat.
Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan disemua bagian yang perlu sudah
diberi lubang dan sudah dibersihkan dari serbuk besi, maka bagianbagian
itu harus diperiksa dalam keadaan dicat.
b. Penyambungan dan Pemasangan
Pengelasan harus dilaksanakan dengan hati-hati logam yang dipakai mengelas harus
bebas dari retak dll cacat yang mengurangi kekuatan sambungan dan permukaan
harus halus. Permukaan-permukaan yang dilas harus sama dan rata serta kelihatan
teratur, las-las yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya
kontraktor.
Pekerjaan las sebanyak mungkin dilakukan didalam bengkel, untuk pekerjaan las
yang dilakukan dilapangan harus sama standartnya dengan pekerjaan las yang
dilakukan didakam bengkel, dan tidak diperkenankan melakukan pekerjaan las dalam
keadaan basah atau hujan.
Untuk penyambungan las lumer permukaan yang akan dilas harus bebas dari kotoran
minyak, cat dll.
Cara pengelasan harus dilakukan menurut persyaratan yang berlaku atau disetujui oleh
Konsultan Pengawas, las yang dipakai yaitu las sudut dan las tumpul, mutu
las minimum harus sama dengan mutu dari profil yang bersangkutan. Pekerjaan
pengelasan yang akan tampak harus dihaluskan sehingga sama dengan
permukaan sekitarnya.
Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik).
a. Tebal las minimum : 3,50 mm
b. Panjang las minimum : 40,00 mm
c. Panjang las maksimum : 40 x tebalnya
Kekuatan dari bahan las yang dipakai paling kecil sama dengan kekuatan baja yang
dipakai. Kelas E 60 atau grade SAW-1 sesuai ASTM-A233. Konsultan Pengawas berhak
mengadakan test terhadap hasil pengelasan dibalai penelitian bahan-bahan menurut
standart yang berlaku di Indonesia.
Pemasangan ditempat Pembangunan.
a. Kontraktor berkewajiban untuk menjaga agar lapangan yang dipakai untuk
menumpuk barang-barang yang telah diserahkan kepadanya tetap baik
keadaannya dan jika perlu untuk menyokong bagian-bagian konstruksi yang harus
diangkut diberi kayu penutup, sandar-sandar dsb. Bila oleh Konsultan Pengawas
dianggap terlalu lama jangka waktu antara saat mengangkut bagian-bagian yang
tertumpuk maka akan diberikan peringatan.
b. Baut-baut
Sambungan baut harus menggunakan baut hitam dengan kekuatan minimum sama
dengan kekuatan profil yang digunakan (ST.37). Lubang untuk sambungan baut
harus dibor (tidak boleh pons) dengan toleransi tidak boleh lebih dari 1 mm
terhadap diameter baut.
c. Bagian-bagian profil baja harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
puntiran-puntiran. Bila perlu digunakan ikatan-ikatan sementara untuk
mencegah timbulnya tegangan yang melewati, tegangan yang diijinkan dan
ikatan sementara tsb dibiarkan terpasang sampai pemasangan seluruh konstruksi
selesai.
d. Pengelasan diatas harus dilaksanakan pada saat konstruksi telah dalam
keadaan diam.
e. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan serta
merapikanpotongan-potongan lainnya.
Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.
Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi tidak perlu membuang bekasbekas potongan.
c. Meluruskan, Memadatkan dan melengkungkan
Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagianbagian non
struktural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan-gilingan lengkung.
Melengkungkan pelat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari tidak boleh 3 kali
tebal pelat, demikian juga untuk batang-batang dibidang pelat badannya.
d.
Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan pengecatan
VIII. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
e. Rangka plafond Baja Ringan
Sebelum melakukan pemasangan papan plafon, terlebih dahulu buatlah rangka plafon sebagai
penyangganya.
Pada proses pemasangan rangka plafon menggunakan sistem suspended ceiling. Sistem ini
menghasilkan kisi-kisi dari bahan rangka yang berupa hollow, posisi di bawah atap atau dak
beton dengan menggunakan rangkaian kawat sebagai penggantung. Biasanya rangka ini terdiri
atas wall angle (siku leter L), main tee (hollow 2x4, dan cross tee (hollow 4x4). Wall angle
dipasang pada sekeliling ruangan. Sedangkan main tee dan cross tee adalah rangka pada
bagian tengah sebagai rangka utama.
Metoda Pelaksanaan
Proses pemasangan dimulai dengan menentukan ketinggian plafon yang diinginkan.
Selanjutnya memasang wall angle di sekeliling dinding ruangan.
Buat pola terlebih dahulu menggunakan benang. Caranya ambil jarak dari sudut ruangan,
agar jarak buangan atau samping sama panjang atau sama lebar. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan pekerjaan.Pola harus presisi (tepat) dengan jarak sisi kiri dan kanan sama.
Selanjutnya menggantung hanger dari langit-langit atau dak betaon. Hanger ini berfungsi
sebagai penggantung rangka utama, yang berupa main tee atau main runner.
Main tee dipasang setiap jarak 110 cm.
Pemasangan ini dimulai dari sudut ruangan,atau membagi ruangan. Sedangkan cross tee
dipasang ke batang man tee yang sudah siap, secara menyilang setiap 60 cm.Jarak
pemasangan main tee (hollow 2x4) harus berjarak 60 cm/ As, antara satu dengan yang lain
2. Kompon pada tahap pertama, pastikan menutup seluruh sambungan, joint tape dan mengisi
celah jika ada, lalu biarkan kering kurang lebih 1 jam.
3. Pengaplikasian kompon pada tahap kedua selebar kurang lebih 30 cm setipis mungkin.
Kemudian setelah kering diamplas dengan metode amplas basah.
Pasang List Plafond
Ukur panjang area yang ingin dipasang list, Setelah itu, potong list dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi. Selanjutnya buatlah "perekat" dari compound untuk menempelkan
list pada dinding yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape.
Bubuk compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau
potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras (kurang
lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur sedikit demi
Perekat" yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi. Oleskan
"perekat" tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada dinding
dan plafond secara merata.
PASANG BATACO
Pemasangan Batako yaitu dgn menarik benang lurus yang ditarik dari titik nol pondasi padai selang
ukur dan kayu kaso 5/7. Peralatan yang digunakan paku palu, benang, selang, cangkul, kereta
dorong, cetok, dll, pelaksanaan Luas batako yang akan dipasang di hitung berapa tinggi dan panjang
dinding yang akan dipasang.
Tangki / Tandon Air Polyethylene tahan terhadap radiasi ultra violet yang dapat menyebabkan perubahan
warna, keretakan, dan akhirnya dapat membuat tangki air pecah. Tangki air kami di buat dari bahan
hasil teknologi terbaru yang tahan terhadap radiasi UV sampai dengan 1000 kly, rata-rata radiasi UV di
daerah Jawa, Kalimantan dan Sumatra adalah 140 kly per tahun. Dengan menggunakan tangki air
Polyethylene produk kami maka akan bertahan lama terutama dari Sinar UV.
Tahan Terhadap Segala Cuaca.
Tangki Air Polyethylene di buat sedemikian rupa agar tahan terhadap segala perubahan cuaca atau iklim
yang terjadi (Tahan terhadap temperatur mulai -30 Derajat Celcius sampai dengan 60 Derajat Celcius)
sehingga tangki air tidak akan mudah pecah, retak ataupun mengelupas.
Instalasi Yang Mudah.
Untuk Pemasangan / Instalasi sangat mudah dan cepat karena cukup di letakkan di atas permukaan /
fondasi yang datar dan dapat di letakkan di atas menara(tower) karena bahan Polyethylene cukup
ringan.
Aksesoris Lengkap.
Aksesoris untuk Tangki Air Polyethylene berupa : Fitting untuk Lubang Output dan Input Air sudah
termasuk beserta Tutup Standart yang dapat menjaga agar air minum tidak menjadi kotor karena di
masuki oleh kotoran yang tidak di inginkan. Lubang untuk Input atau Output Air adalah standart dan
dapat juga sesuai dengan permintaan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pencarian dan pembuatan data-data yang akan digunakan sebagai bahan perencanaan struktur baja ringan
seperti tabel profil baja ringan yang berisi bentuk dan berat baja ringan per m, pembuatan data geometri
struktur seperti rencana bentuk bangunan dan ukuranya.
Perencanaan struktur rangka atap yang menghasilkan bentuk dan ukuran baja yang kuat untuk digunakan
sebagai dudukan finishing penutup atap.
Pembuatan gambar rangka atap baja ringan disertai dengan posisi sambungan dan keterangan penggunaan
bahan pada setiap bagian rangka atap.
Langkah berikutnya yaitu paabrikasi dengan cara membuat potongan masing-masing bagian rangka atap sesuai
dengan gambar yang sudah dibuat sebelumnya, pabrikasi dapat dilakukan di pabrik produsen penjual baja
ringan atau bisa juga dibuat dilokasi proyek pembangunan.
Setelah struktur rangka atap baja ringan dibuat dengan bentuk sesuai dengan perencanaan maka langkah
selanjutnya adalah pekerjaan pengukuran untuk menentukan titik-titik lokasi pemasangan sesuai dengan
gambar rangka atap baja ringan.
Sampai disini pemasangan sudah dapat dilakukan dimulai dari bagian struktur utama seperti kuda-kuda
kemudian dilanjutkan dengan struktur penguat.
Pemasangan sambungan harus benar dan selalu dikontrol apakah sudah baik untuk menghindari keruntuhan
atap.
Pemasangan penutup atap dapat dilakukan setelah seluruh bagian atap struktur rangka atap baja ringan
terpasang penuh dan sudah dikontrol kebenaran pemasanganya.
Cara pemasangan rangka atap baja ringan sedah selesai dan ditutup dengan pemasangan atap.
Langkah 1: Persiapan kerja 1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kudakuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan. 2. Menyiapkan semua peralatan
perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan
melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja). 3. Menyiapkan semua
perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air
(waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
Langkah 2: Leveling dan marking 1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan
rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu
2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya. 3. Memberi
tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. 4.
Mengukur jarak antar kuda-kuda
3. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda 1. Mengangkat kuda-kuda secara
hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah
selesai dirakit
1. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan
gambar kerja
2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda
dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat
oleh pekerja.
3.Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah
sisi kana
4.Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan
lot (unting-unting)
5. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 14 x
20 HEX.
6.Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang
sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
7. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya
dalam gambar kerja.
8. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
9. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok
memiliki ketinggian yang sama (datar)
10. Memasang balok nok.
11. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas
top-chord dan di bawah reng.
12. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter
13. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan.
Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua)
buah
14. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada
atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari
kudakuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua
buah kuda-kuda yang terdekat.
15.Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens adalah 120 cm.
Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk
pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah
dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan,
sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus
overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya
dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya
Pemasangan penutup atap
1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi
atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar .
2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai
dan rafter,
3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 16 x 16 HEX.
4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap
harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok belok
Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan di cat.
Pelaksanaan
a. Umum
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai.
Bersihkan semua permukaan yang akan dipletser dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Konsultan Pengawas, dengan
tebal plesteran kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleransi
minimal 15 mm dan maksimal 25 mm.
b. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Konsultan Pengawas.
c. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
Pesteran ke dinding bata biasa
Bersihkan permukaan dinding bata dari noda-noda debu, minyak, cat dan
bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plester. Basahkan sebelum
pekerjaan dimulai.
Pasang lapisan plester setebal yang diisyaratkan (20 mm), ratakan dengan
roskam kayu/almunium dengan panjang minimal 1,2 m. basahkan terus selama
kurang lebih 3 hari.
Untuk Pelaksanaan Acian harus rapih dan halus, sebelum diaci permukaan
plesteran atau permukaaan dinding yang akan diaci harus disiram oleh air
terlebih dahulu dan permukaan dinding plesteran harus rata atau rapih, dan
pada saat pekerjaan acian harus digosok terus dengan amplas sampai berair
dan halus, sehingga pekerjaan acian rapih dan halus
Pekerjaan Struktur Baja
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Rangka Atap Baja (gording) seperti tercantum
dalam gambar, termasuk penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
bajadan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
Bahan-bahan
Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru
danmerupakan "Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37
(PPBBI-83 ) atau ASTM A 36 atau SS 41 ( JIS. U 3101-1970 ).
Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas alas papan.
Seluruh pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat
dengan mechanical Wire Brush, kecuali untuk bagian-bagian/tempat-tempat yang
sulit dapat digunakan sikat baja kemudian dicat dengan cat primer 1 (satu)
kalidengan cat ICI Green Primer R 540 - 157 dengan ketebalan minimum 35
micron.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Gambar Kerja
Sebelum fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja
yang diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui
Pemberi Tugas. Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar akan dikembalikan
kepada Kontraktor untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya. Walaupun
semua gambar kerja telah disetujui oleh Pemberi Tugas, tidaklah berarti
mengurangi tanggung jawab Kontraktor bilamana terdapat kesalahan atau
kekeliruan dalam gambar kerja tersebut. Dan tanggung jawab atas ketepatan
ukuran-ukuran selama erection tetap ada pada Kontraktor. Pengukuran dengan
skala dalam gambar tidak diperkenankan
b. Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru dapat
dilaksanakan dengan seijin Pemberi Tugas, dan menggunakan mesin las listrik.
Las yang dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang setaraf.
Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik dalam melaksanakan konstruksi baja-baja ber tingkat.
Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat
dan bekas-bekas potongan api yang kasar.
Bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan
harus dibersihkan dan disikat.
Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul
distorsi pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pada pekerjaan las dimana
terjadi banyak lapisan las ( pengelasan lebihdari satu kali ), maka sebelum
dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu
dari kerak- kerak las / slag danpercikan-percikan logam yang ada.
Tebal las pada sekali pengelasan maximum 7 mm. Lapisan las yang berpori-pori
atau retak atau rusak harus dibuang samasekali. Bila ditemukan hal-hal yang
meragukan, maka bagian tersebut harus diuji sesuai dengan standard AWS
D1.0. Dan bila ada kerusakan maka segala macam biaya yang menyangkut
perbaikan harus dtanggung oleh Kontraktor. Pemeriksaan dengan ultrasonik
untuk las dan teknik serta standard yang dipakai harus sesuai dengan AWS D
1.0. atau harus sesuai dengan persyaratan ASTM E114 - 75 ; Ultrasonic Contact
Examination or Weldmends : E273-68: Ultrasonic Inspection of Longitudinal and
Spiral Weldsof Welded Pipe and Tubing 1974.
mm.
pengencangan
baut
lebih
harus
besar
dari
dikerjakan
diameter
baut.
sedemikian
Pemasangan
rupa
sehingga
dan
tidak
menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi
kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang baut
yang khusus dengan momen torsi yang sesuai dengan buku petunjuk untuk
pengencangan masing-masing baut. Panjang baut harus sedemikian rupa,
sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol
pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Baut
harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya
baut yang tidak dapat dikencangkan.
d. Pemotongan Besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannya hanya
boleh dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan
mesin las sekali-kali tidak diperkenankan.
e. Penyimpanan Material
Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan atau balokbalok kayu untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah,
sehingga tidak merusak material. Dalam penumpukan material harus dijaga
agar tidak rusak, bengkok.
Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman
dari pabrik ke lapangan, guna pengecekan Pemberi Tugas. Penempatan elemen
konstruksi baja dilapangan harus ditempat yangkering / cukup terlindung,
sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut. Pemberi Tugas berhak untuk
menolak elemen-elemen konstruksi baja yang rusak karena salah penempatan
atau rusak.
f.
Eriction
bertanggung
jawab
atas
keselamatan
pekerja-pekerjanya
50
cm, sedangkan untuk pasangan reng baja ringan dipasang dengan jarak sesuai
model penutup atap yang akan dipakai..
( ulir )
dengan > 12 Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotorankotoran (Lumpur, lemak dan karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat
dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan
terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. Kualitas tulangan yang akan
digunakan sekualitas keluaran Pabrik Baja Krakatau Steel.
c. Bekisting
c.1. Semua pekerjaan bekisting menggunakan bahan terbuat dari Multiplex
dengan ketebalan 9 mm. Balok-balok penyangga berukuran 5/7 cm atau
yang lebih dikenal dengan nama balok kaso, sedangkan kayu yang
digunakan adalah jenis kayu yang keras.
c.2. Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk. Kerapihan
Pengawas
Konsultan
Perencana.
yang
selanjutnya
Sebelum
ada
akan
dilanjutkan
kepastian
dari
kepada
kebenaran
c. Persiapan Pengecoran
b.
c.
pelaksanaan
pengecoran
dilakukan,
terlebih
dahulu
elaksana
Pemerintah
diserahkan
kepada
Daerah
setempat
atau
provinsi
pihak
Konsultan
Pengawas
dan
yang
hasilnya
telah
di
Rekomendasikan oleh Team Laboratorium Pengujian Beton, selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sebelum melaksanakan pengecoran Beton Struktur.
Mutu beton yang dibawah standart ketentuan Wajib Dibongkar Kembali