Anda di halaman 1dari 13

201

Rangkaian Listrik
1
Analisa soal dan jawaban
Teori Superposisi

Disusun oleh :
DIMAS ADITYA MUKTITAMA

115514058

KATA PENGANTAR
JURUSAN TEKNIK ELEKTO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI
SURABAYA
1

Puji

syukur

kehadirat

Allah

SWT

yang

telah

melimpahkan

rahmatnya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan


makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis meyampaikan banyak
terima

kasih

kepada

dosen

pengampu

mata

kuliah

yang

telah

membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.


Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu diharapkan saran dan keritik dari para pembaca
yang sifatnya membangun untuk kesampurnaan makalah berikutnya.
Wassalam
Surabaya,
6 Desember 2013

Penuli
s

DAFTAR ISI
Kata pengantar

Daftar isi

Bab 1: pendahuluan

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan

Bab 2: pembahasan

Definisi pengertian superposisi

Soal dan pembahasan

Bab 3: penutup

Kesimpulan

Saran

Daftar pustaka

11
11
12
12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangkaian listrik terdapat berbagai macam metode yang
digunakan guna menyelesaikan soal yang berupa sebuah rangkaian. Mulai dari
analisa arush mesh yang menggunakan persamaan dan eliminasi, lalu ada
analisis tegangan titik simpul, ada juga teori Thevenin Norton, transformasi -Y
dan yang akan di analisa yaitu dengan Teori Superposisi.
Dalam makalah ini, akan dianalisis rangkaian linier yang sederhana
terdiri dari sumber tegangan, dan resistor. Rangkaian demikian tidak bisa
disebut dengan rangkaian seri parallel biasa. Oleh karena itu soal-soal yang
berkaitan dengan teori superposisi tidak bisa diselesaikan dengan cara yang
biasa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat di tarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi penjelasan dari teori Superposisi?
2. Bagaimana contoh analisa soal yang berhubungan
Superposisi?

dengan

teori

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas kita dapat menentukan tujuan yaitu


sebagai berikut
1. Dapat secara jelas dan mengerti apa yang dimaksud dengan teori
superposisi.
2. Dapat secara jelas dan mengerti bagaimana contoh analisa dari soal yang
berkaitan dengan superposisi.
3. Dapat menarik kesimpulan dari soal yang berkaitan dengan superposisi.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Pengertian Teori Superposisi
Teori superposisi ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier.
Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul
akan memenuhi jika y = kx, dimanak = konstanta dan x = variabel. Pada
setiap
rangkaian
linier
dengan
beberapa
buah

sumber_tegangan/_sumber_arus_dapat_dihitung_dengan_cara:
Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber yang
bekerja sendiri-sendiri.

Pengertian dari teori diatas bahwa jika terdapat n buah sumber


maka dengan teori superposisi sama dengan n buah keadaan rangkaian
yang dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan
dijumlahkan. Ini berarti bahwa bila terpasang dua atau lebih sumber
tegangan/sumber arus, maka setiap kali hanya satu sumber yang
terpasang secara bergantian. Sumber tegangan dihilangkan dengan cara
menghubung singkatkan ujung-ujungnya (short circuit), sedangkan
sumber arus dihilangkan dengan cara membuka hubungannya (open
circuit).
Dapat digunakan untuk memperoleh penyelesaian jaringan yang memiliki
dua buah sumber atau lebih. Masing-masing sumber akan diperlakukan sendirisendiri dan jumlah aljabarnya diperoleh untuk menentukan besaran tertentu
pada jaringan yang tidak diketahui. Arus total yang melalui sembarang bagian
jaringan sama dengan jumlah aljabar arus yang dihasilkan secara terpisah yang
tidak saling tergantung oleh masing-masing sumber.
Sebuah jaringan dengan dua sumber : jika arus yang dihasilkan oleh salah
satu sumber memiliki arah tertentu, sedangkan yang dihasilkan oleh sumber
yang lain berlawanan arah yang melalui tahanan yang sama, maka arus yang
dihasilkan adalah perbedaan arus di antara keduanya dan memiliki arah
mengikuti yang lebih besar. Jika arus yang dihasilkan memiliki arah yang sama,
maka arus yang dihasilkan adalah jumlah keduanya.)
Prinsip Superposisi tidak dapat digunakan untuk perhitungan daya karena
daya yang hilang dalam sebuah sumber tahanan berubah-ubah sebanding
dengan kuadrat arus atau tegangan (tidak linear).
Teorema superposisi adalah salah satu cara pintar yang membuat suatu
rangkaian yang terlihat kompleks dijadikan lebih sederhana. Strategi yang
digunakan pada teorema Superposisi adalah mengeliminasi semua sumber
tetapi hanya disisakan satu sumber yang hanya bekerja pada waktu itu juga dan
menganalisa rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri-paralel masing-masing
saat sumber bekerja sendiri-sendiri. Lalu setelah masing-masing tegangan
dan/atau arus yang tidak diketahui telah dihitung saat sumber bekerja sendirisendiri, masing-masing nilai yang telah diperoleh tadi dijumlahkan sehingga
diperoleh nilai tegangan/arus yang sebenarnya.

Untuk memperhatikan pengaruh masing-masing sumber secara terpisah yang


tidak bergantung sama lain, maka sumber tersebut perlu diambil dan
ditempatkan kembali tanpa mempengaruhi hasil akhir.
Untuk mengambil sumber tegangan, maka perbedaan potensial antara
terminal sumber tegangan harus ditetapkan berharga nol (dihubung singkat).
Untuk mengambil sumber arus, maka diperlukan bahwa terminalnya terbuka
(untai terbuka). Sembarang hambatan dalam yang berhubungan dengan
sumber yang dicabut, tidak dihilangkan tetapi masih harus diperhatikan.

Pengaruh pengambilan sumber praktis :


ideal :

Pengaruh pengambilan sumber

2. Soal dan pembahasan


Perhatikan rangkaian berikut ini, kita akan menganalisanya menggunakan
teorema
superposisi:

Karena terdapat dua sumber pada rangkaian ini, kita akan menghitung dua set
nilai tegangan dan arus, masing-masing saat sumber 28 Volt bekerja sendirian
(sumber tegangan 7 V mati)

Dan dihitung pada saat sumber 7 volt bekerja sendirian (sumber 28 V mati).

Saat kita menggambar ulang rangkaian seri/paralel dengan hanya satu sumber
seperti pada rangkaian di atas, semua tegangan yang lainnya dimatikan,
apabila sumber itu adalah sumber tegangan maka cara mematiikannya adalah
dengan cara menggantinya dengan short circuit (hubung pendek).
Pertama-tama analisa rangkaian yang hanya mengandung sumber baterai 28 V,
kita akan mendapatkan nilai tegangan dan arus :

Maka dengan analisa seri-paralel


Rtotal = [R2 ||R3]- R1 = [(2 1) / (2 + 1)] + 4 = 4.667
Itotal = E / Rtotal = 28 V / 4.667 = 6 A
IR2 = Itotal (R3 / R2 + R3) = 6 A (1 / 1+2) = 2 A (pembagi arus)
IR3 = Itotal (R2 / R2 + R3) = 6 A (2 / 1+2) = 4 A (pembagi arus)
Jadi, drop tegangan pada masing-masing resistor dapat dihitung
VR1 = Itotal R1= (6 A) (4 ) = 24 V

(hukum Ohm)

VR2 = IR2 R2 = (2 A) (2 ) = 4 V (hukum Ohm)


VR3 = IR3 R3 = (4 A) (1 ) = 4 V (hukum Ohm)
Setelah ditentukan semua nilai arus dan tegangan saat sumber 28 Volt bekerja,
berikutnya adalah menganalisa saat sumber 7 V saja yang bekerja (sumber 28 V
dimatikan dengan cara di ganti short circuit)

Analisa seri-paralel,
RT = [R1||R2] - R3 = [(4 2)/(4 + 2)] + 1 = 2.333
Itotal = E/RT = 7 V / 2.333 = 3 A = IR3
IR1 = Itotal [R2 / (R1 + R2)] = 3 [(2 / (4 + 2)] = 1 A

(pembagi arus)

IR2 = Itotal [R1 / (R1 + R2)] = 3 [(4 / (4 + 2)] = 2 A

(pembagi arus)

VR1 = IR1 R1 = (1 A) (4 ) = 4 V
VR2 = IR2 R2 = (2 A) (2 ) = 4 V
VR3 = IR3 R3 = (3 A) (1 ) = 43V
Setelah mendapatkan nilai-nilai saat sumber bekerja sendiri-sendiri. Kita tinggal
menjumlahkannya untuk memperoleh nilai yang sebenarnya. Namun,
perhatikan polaritas tegangannya dan arah arusnya sebelum nilai-nilai ini
dijumlahkan secara aljabar.

Setelah kita menjumlahkan nilai-nilai tegangan secara aljabar, kita dapatkan


rangkaian seperti pada gambar ini:

VR1 = VR1(saat sumber 28 V menyala) + VR1 (saat sumber 7 V menyala) = 24 V


+ (-4 V) = 20 V
VR2 = VR2(saat sumber 28 V menyala) + VR2 (saat sumber 7 V menyala) = 4 V
+ 4 V = 20 V

VR3 = VR3(saat sumber 28 V menyala) + VR3 (saat sumber 7 V menyala) = 4 V +


(-3 V) = 1 V
Begitu juga dengan nilai-nilai arusnya, ditambahkan secara aljabar, namun
perhatikan arah arusnya juga.

IR1 = IR1(saat sumber 28 V menyala) + IR1 (saat sumber 7 V menyala) = 6A + (-1


A) = 5 A
IR2 = IR1(saat sumber 28 V menyala) + IR1 (saat sumber 7 V menyala) = 2A + (2
A) = 4 A
IR3 = IR3(saat sumber 28 V menyala) + IR3 (saat sumber 7 V menyala) = 4A + (-3
A) = 1 A
Setelah arus-arusnya dijumlahkan secara aljabar, diperoleh rangkaian seperti
gambar berikut ini:

Teorema Superposisi hanya dapat digunakan untuk rangkaian yang bisa


direduksi menjadi seri-paralel saja saat salah satu sumber yang bekerja. Jadi,
teorema ini tidak bisa digunakan untuk menganalisa rangkaian jembatan
Wheatstone yang tidak seimbang. Karena rangkaian tersebut tidak bisa
direduksi menjadi kombinasi seri-paralel. Selain itu, teorema ini hanya bisa
menghitung persamaan-persamaan yang linier. Jadi, teorema ini tidak bisa
digunakan untuk menghitung dissipasi daya, misal pada resistor. Ingat, rumus
menghitung daya adalah mengandung elemen kuadrat (P = I 2R = V2 / R).
Teorema ini juga tidak berlaku apabila dalam rangkaian itu mengandung
komponen yang nilai tegangan dan arusnya berubah-ubah.

Bab III
Penutup
3. Kesimpulan:

Teorema

ini

bisa

digunakan

untuk

menganalisa

rangkaian

yang

didalamnya mengandung sumber dc dan ac. Kita matikan sumber ac nya,


lalu hanya sumber dc yang bekerja. Setelah itu sumber dc yang
dimatikan, sumber ac nya yang bekerja. Masing-masing hasil perhitungan
bisa dijumlahkan untuk memperoleh nilai yang sebenarnya.

Teorema superposisi menyatakan bahwa suatu rangkaian dapat dianalisa


dengan hanya satu sumber bekerja pada suatu waktu, masing-masing
tegangan dan arus komponen dijumlahkan secara aljabar untuk
mendapatkan nilai sebenarnya pada saat semua sumber bekerja. Untuk
mematikan sumber, sumber tegangan diganti short circuit (hubung
singkat), sumber arus diganti open circuit (rangkaian terbuka).

4. Saran:
Kami harapkan kepada segenap pembaca, agar mencari referensi lain
yang ada hubungannya dengan makalah ini, agar dapat menambah
wawasan lebih luas. Kami sebagai penulis dengan tangan terbuka
menerima keritikan dan saran demi kelancaran tugas-tugas berikutnya

5. Daftar Pustaka
Saleh,Muh.2010. Dasar-dasar Elektronika. Universitas Muhammdiyah
Makassar: Makassar
Young,dkk.2001. Fisika Universitas edisi ke sepuluh jilid 2. Erlangga:
Jakarta
http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/teori-superposisi.html
http://alfiyan-pendtium-12.blogspot.com/search/label/
TeoremaSuperposisi,Thevenin,danNorton.htm

Anda mungkin juga menyukai