Rangkaian Listrik
1
Analisa soal dan jawaban
Teori Superposisi
Disusun oleh :
DIMAS ADITYA MUKTITAMA
115514058
KATA PENGANTAR
JURUSAN TEKNIK ELEKTO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI
SURABAYA
1
Puji
syukur
kehadirat
Allah
SWT
yang
telah
melimpahkan
kasih
kepada
dosen
pengampu
mata
kuliah
yang
telah
Penuli
s
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1: pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan
Bab 2: pembahasan
Bab 3: penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
11
11
12
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangkaian listrik terdapat berbagai macam metode yang
digunakan guna menyelesaikan soal yang berupa sebuah rangkaian. Mulai dari
analisa arush mesh yang menggunakan persamaan dan eliminasi, lalu ada
analisis tegangan titik simpul, ada juga teori Thevenin Norton, transformasi -Y
dan yang akan di analisa yaitu dengan Teori Superposisi.
Dalam makalah ini, akan dianalisis rangkaian linier yang sederhana
terdiri dari sumber tegangan, dan resistor. Rangkaian demikian tidak bisa
disebut dengan rangkaian seri parallel biasa. Oleh karena itu soal-soal yang
berkaitan dengan teori superposisi tidak bisa diselesaikan dengan cara yang
biasa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat di tarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi penjelasan dari teori Superposisi?
2. Bagaimana contoh analisa soal yang berhubungan
Superposisi?
dengan
teori
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Pengertian Teori Superposisi
Teori superposisi ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier.
Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul
akan memenuhi jika y = kx, dimanak = konstanta dan x = variabel. Pada
setiap
rangkaian
linier
dengan
beberapa
buah
sumber_tegangan/_sumber_arus_dapat_dihitung_dengan_cara:
Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber yang
bekerja sendiri-sendiri.
Karena terdapat dua sumber pada rangkaian ini, kita akan menghitung dua set
nilai tegangan dan arus, masing-masing saat sumber 28 Volt bekerja sendirian
(sumber tegangan 7 V mati)
Dan dihitung pada saat sumber 7 volt bekerja sendirian (sumber 28 V mati).
Saat kita menggambar ulang rangkaian seri/paralel dengan hanya satu sumber
seperti pada rangkaian di atas, semua tegangan yang lainnya dimatikan,
apabila sumber itu adalah sumber tegangan maka cara mematiikannya adalah
dengan cara menggantinya dengan short circuit (hubung pendek).
Pertama-tama analisa rangkaian yang hanya mengandung sumber baterai 28 V,
kita akan mendapatkan nilai tegangan dan arus :
(hukum Ohm)
Analisa seri-paralel,
RT = [R1||R2] - R3 = [(4 2)/(4 + 2)] + 1 = 2.333
Itotal = E/RT = 7 V / 2.333 = 3 A = IR3
IR1 = Itotal [R2 / (R1 + R2)] = 3 [(2 / (4 + 2)] = 1 A
(pembagi arus)
(pembagi arus)
VR1 = IR1 R1 = (1 A) (4 ) = 4 V
VR2 = IR2 R2 = (2 A) (2 ) = 4 V
VR3 = IR3 R3 = (3 A) (1 ) = 43V
Setelah mendapatkan nilai-nilai saat sumber bekerja sendiri-sendiri. Kita tinggal
menjumlahkannya untuk memperoleh nilai yang sebenarnya. Namun,
perhatikan polaritas tegangannya dan arah arusnya sebelum nilai-nilai ini
dijumlahkan secara aljabar.
Bab III
Penutup
3. Kesimpulan:
Teorema
ini
bisa
digunakan
untuk
menganalisa
rangkaian
yang
4. Saran:
Kami harapkan kepada segenap pembaca, agar mencari referensi lain
yang ada hubungannya dengan makalah ini, agar dapat menambah
wawasan lebih luas. Kami sebagai penulis dengan tangan terbuka
menerima keritikan dan saran demi kelancaran tugas-tugas berikutnya
5. Daftar Pustaka
Saleh,Muh.2010. Dasar-dasar Elektronika. Universitas Muhammdiyah
Makassar: Makassar
Young,dkk.2001. Fisika Universitas edisi ke sepuluh jilid 2. Erlangga:
Jakarta
http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/teori-superposisi.html
http://alfiyan-pendtium-12.blogspot.com/search/label/
TeoremaSuperposisi,Thevenin,danNorton.htm