Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Rumput laut merupakan sumber gizi,protein,karbohidrat, garam natrium, sedikit lemak


juga mengandung vitamin ,seperti A,B1,B2,B6,B12 ,dan C,betakaroten,serta mineral seperti
kalium,kalsium,fosfor,natrium,zat besi,dan yodium. Dengan tata cara kehidupannya yang
melekat( Benthic). Secara biologis rumput laut mampu melakukan proses metabolit primer dan
sekunder. Metabolit primer yang dihasilkan berupa senyawa poliskaraida bersifat hidrofilik yang
disebut dengan hidrokoloid. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh rumput luat merupakan
senyawa bioactive substances. Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber
potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan (1) industri farmasi
seperti sebagai anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan (2) industri
agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisida dan herbisida.
Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang
bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup
alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan
diri dari ancaman predator. Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa
bioaktif yang sangat unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun
pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses
biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut
oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit sekunder diproduksi.

KLASIFIKASI ALGA COKLAT


Domain

: Eukaryota Memiliki membran sel

Kingdom

: Protista organisme sederhana, biasanya mikroskopis, rumput laut merupakan


pengecualian.

Divisi

: Heterokontophyta Alga dengan klorofil a dan c.

Kelas

: Phaeophyceae

Ordo

: Fucales, Laminarales, Dictyotales, Ectocarpales

Famili

: Fucaceae

Genus

: Fucus

Spesies

: distichus, serratus, spiralis, vesiculosus

Alga coklat (phaeophyta) ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber alginat. Alginat
adalah konstituen dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga coklat. Senyawa
ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai monomer mannuronic
acid dan gulunoric acid. Kandungan alginat dalam alga tergantung pada jenis alganya.
Kandungan terbesar alginat (30-40 % berat kering) dapat diperoleh dari jenis
Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya mengandung 16-18 % berat kering.

EVALUASI SENYAWA YANG DI HASILKAN ALGA COKLAT


Sekitar 1140 BA yang ditemukan pada Phaeophyceae, yang meliputi diterpen,
phlorotanin, acetogenin C11, dan acetoginin terhalogenasi. Sepertiga dari penemuan BA dari
alga coklat berasal dari genus Dictyota, yang umumnya kaya akan terpene (>250) .
Beberapa metabolit sekunder yang di hasilkan oleh alga coklat diantaranya, sebagai
berikut :

Senyawa-senyawa yang dihasilkan ini dapat berfungsi sebagai antioksidan, antikanker,


antibakteri, antifungi, antimikroba, antivirus, sitotoksik dan antihelmitik.

ISOLASI SENYAWA FLAVONIOD DARI SARGASSUM CRISTAFOLIUM


1. KLT Kualitatif
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan plat silika gel F254 dengan ukuran 2 X
10 cm. Ekstrak pekat Sargassum cristaefolium ditotolkan pada plat silika dengan jarak 1 cm
dari bagian bawah dengan pipa kapiler. Selanjutnya, dikeringkan dan dielusi dalam larutan
eluen yang dipersiapkan sesuai dengan tujuan senyawa apa yang akan diisolasi. Larutan
eluen ditempatkan pada bejana kaca dengan bagian tutup yang lebar. Selama perendaman
bejana ditutup agar media jenuh dengan larutan eluen.

Ekstrak akan ditarik ke atas oleh eluen sampai jarak 1 cm dari bagian atas plat. Plat
selanjutnya dikeringkan. Pengamatan warna yang muncul dibawah penyinaran sinar ultra
violet dengan panjang gelombang 256-366 nm. Plat disemprot dengan dengan pelarut dari
campuran vanili 0,25 ml dan etanol 25 ml kemudian disemprotkan dengan H2SO4 bertujuan
untuk memperkuat penampakan warna yang muncul pada plat. Untuk mengetahui nilai RF
dengan mengukur jarak antara titik awal dengan pusat bercak yang dihasilkan senyawa dan
jarak ini kemudian dibagi dengan jarak antara titik awal dan garis depan (jarak yang
ditempuh oleh cairan pengembang). Eluen yang memberikan hasil terbaik akan digunakan
dalam pemisahan dengan KLT preparatif.
2. KLT Preparatif
Pemisahan dengan KLT preparatif menggunakan plat silika gel F254 dengan ukuran 10 X
20 cm. Ekstrak pekat hasil ekstraksi ditotolkan sepanjang plat pada jarak 1 cm dari garis
bawah dan 1 cm dari garis tepi. Selanjutnya dielusi dengan menggunakan eluen yang
memberikan hasil pemisahan terbaik pada KLT kualitatif. Noda yang diperoleh dikerok dan
dilarutkan dengan metanol. Kemudian disentrifuge untuk mengendapkan silikanya.
Supernatan yang diperoleh dipekatkan sehingga diperoleh isolat berdasarkan harga RF-nya.
3. Analisa HPLC
Uji HPLC kualitatif dilakukan untuk mengetahui komposisi kandungan senyawa yang
terkandung dalam ekstrak Sargassum cristaefolium. Untuk memastikan kemurnian dari isolat
maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode HPLC analitik dengan komposisi
gradien (eluen) metanol-air ada kolom fase terbalik (reversed phase) C-18 (RP-18) dan
detektor Photo Dioda Array untuk merunut keberadaan senyawa utama. Kemudian dilakukan
isolasi senyawa utama dengan HPLC preparatif, Pada penggunaan HPLC preparatif, dibuat
gradien seoptimal dan sesingkat mungkin dengan cara mengubah atau mengganti konsentrasi
eluen. Selanjutnya, setelah didapatkan senyawa utama, dilakukan penentuan struktur dengan
metode spektroskopis.
IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF FLAVONOID

1. Spektrofotometri UV-vis
Isolat hasil KLT dimasukkan ke dalam kuvet dan diamati spektrumnya pada panjang
gelombang 200-600 nm. Identifikasi dilanjutkan dengan penambahan pereaksi geser NaOH 2
M. AICl3 5 %, NaOAc, H3BO3, kemudian diamati pergeseran puncak serapannya.
Tahapan prosedur penggunaan pereaksi geser sebagai berikut :
1. Isolat yang diduga sebagai senyawa utama diamati pada panjang gelombang 200-600 nm,
direkam dan dicatat hasilnya.
2. Isolat dari tahap 1 ditambahkan 3 tetes NaOH 2 M kemudian dikocok sehingga homogen
dan diamati hasilnya.
3. Isolat tahap 1 ditambahkan 6 tetes pereaksi AICl3 5 % dalam metanol kemudian dicampur
hingga homogen dan diamati hasilnya.
4. Isolat tahap 1 ditambahkan serbuk NaOAc kira-kira 250 mg, campuran dikocok sampai
homogen dan diamati spektrumnya, selanjutnya ditambahkan serbuk H3BO3 kira-kira 150
mg dikocok sampai homogen dan diamati spektrumnya.

2. Spektrometri Infrared
Isolat hasil KLT preparatif yang menunjukkan adanya senyawa utama berdasarkan
identifikasi dengan spetrofotometri UV-vis diuapkan pelarutnya. Isolat pekat diteteskan pada
pelet KBr, dikeringkan kemudian dibuat spektrumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepoma, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Fakultas biologi Universitas
Gajah Mada: Yogyakarta.
Rasyid, A, 2003. Alga Coklat (Phaeophyta) Sebagai Sumber Alginat. Oseana, Volume
XXVIII, Nomor 1; 33 38, ISSN 0216-1877 . LIPI-Jakarta
Rasyid A., 2007. Ekstraksi Natrium Alginat Dari Padina australis. Oseanologi dan
Limnologi di Indonesia (2007) 33: 271 279 ISSN 01259830. Pusat Penelitian Oseanografi
LIPI, Jakarta

TUGAS KULIAH FARMAKPGNOSI BAHASRI

SENYAWA METABOLIT SEKUNDER


ALGA COKLAT

Oleh :

NAMA

: ADE ANIDINI

NIM

: N111 13 059

KELAS

: FARMAKOGNOSI BAHARI A

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN


MAKASSAR
2015

Anda mungkin juga menyukai