IMUNOLOGI
Kelompok 2
NUR AZIZAH
(1001067)
NUR FEEFTEIN (1001068)
NURMALA SARI (1001070)
NURMAWITA
(1001071)
NURUL ELISA (1001072)
Dosen Pembimbing:
Nofri Hendri Sandi, M.Farm., Apt
menghambat fagositosis.
endotoksin
&
eksotoksin.
5
Proses radang
Meliputi masuknya:
Sel leukosit
Komplemen
ke tempat trjd-nya infeksi
u/ mempertahankan diri
Antibodi
Plasma protein
Proses inflamasi
1. Pe aliran darah
2. Pe permeabilitas pemb. darah akibat
kontraksi endotel sel fagosit dan Ab
keluar ke benda asing atau jar yg rusak
3. Kemotaksis PMN dan makrofag akibat
aktivasi C3a dan C5a.
10
11
Bakteri Intraselular
Imunitas Alamiah : fagositosis.
Akan ttpi bakteri patogen intraselular
relatif resisten trhdp degradasi dlm
sel fagosit mononuklear. O/ krn itu
mekanisme kekebalan alamiah ini
tdk efektif dlm mcegah penyebaran
infeksi shg sering mjd kronik dan
eksaserbasi yg sulit diberantas.
12
14
15
17
Molekul
mel :
antibodi
dpt
menetralisasi
virus
infeksi
20
Imunitas Nonspesifik
Sawar fisik kulit dan membrane mukosa,
factor kimiawi dlm serum dan sekresi kulit
berperan dlm imunitas nonspesifik.
Efektor brp neutrofil dan makrofag. Penderita
dg neutropenia sangat rentan thdp jamur
oportunistik. Neutrofil diduga melepas bahan
fungisidal seperti ROI dan enzim lisosom
serta memakan jamur u/ dibunuh intraselular.
Galur virulen seperti Kriptokok neoformans
mhambat produksi sitokin TNF dan IL-12 o/
makrofag dan merangsang produksi IL-10 yg
menghambat aktivasi makrofag.
21
Imunitas Spesifik
CMI (efektor) .
Histoplasma
kapsulatum,
parasit
intraseluler fakultatif hidup dlm makrofag
dan dieliminasi o/ efektor selular sama yg
efektif thdp bakteri intraselular.
CD4+ dan CD8+ bekerja sama u/
menyingkirkan bentuk K. Neoformans yg
cendrung mengkolonisasi paru dan otak
pd pejamu imunokompromais.
22
Secara umum
CMI tipe Th1 diperlukan u/ pbersihan infeksi
jamur,
Imunitas Th2 mhasilkan kerentanan trhdp
infeksi.
Makrofag yg diaktifkan limfokin dan sel T
diduga
dpt
mhancurkan
jamur
mel.
mekanisme sprt yg terjadi pd reaksi tipe IV
(Blanco, JL dan Garcia ME, 2008).
23
AKTIVASI SEL Th
24
AKTIVASI SEL B
25
membunuh
parasit intraseluler
*Mekanisme perlindungan:
-opsonisasi, fagositosis
komplemen.
dan
aktivasi
26
Respons
imun
nonspesifik
utama
:
fagositosis, ttpi banyak parasit tsbt yg resisten
terhadap efek bakterisidal makrofag, bahkan
bbrp di antaranya dpt hidup dlm makrofag.
Fagosit jg myerang cacing dan melepas bahan
mikrobisidal u/ membunuh mikroba yg terlalu
besar u/ dimakan.
Banyak cacing memiliki lapisan permukaan
tebal shg resisten trhdp mekanisme sitosidal
neutrofil dan makrofag. Bbrp cacing jg
mengaktifkan komplemen mel. jalur alternatif.
Banyak parasit ternyata mengembangkan
resistensi trhdp efeklisis komplemen.
27
29
Filariasis
Dg munculnya mikrofilaria dlm darah, sitokin Th2 mjd
dominan, disertai dg cepat mhilangnya respons sel T
dan pe mencolok dlm sintesis IgG spesifik parasit.
Induksi toleransi sel T thdp parasit diduga tjd dlm
subset Th1. Pd individu yg sakit, toleransi dipatahkan
dan respons terhadap Th1 dan Th2 me secara
dramatis. Baik respons Th1 dan Th2 thdp antigen
filaria ditemukan pd individu yg imun thdp infeksi
ulang. O/ krn itu kedua respons Th dianggap penting
pd proteksi pejamu dan patogenesis filariasis.
30
Granuloma
Respons Th1 dan Th2 pd infeksi parasit
Respons thdp infeksi seperti pd lepra dan
lesmania berhubungan dg respons Thl atau
Th2.
Pd infeksi parasit intraselular, gambaran
kedua respons tsbt berhub dg prognosis
baik dan buruk Sebetulnya dlm menentukan
perjalanan penyakit, peran Th I dan Th2 pd
banyak penyakit parasit lebih kompleks.
31
32