Seni Rupa Terbaru Kelas 7
Seni Rupa Terbaru Kelas 7
Pelajaran 1
2
C. Pengelompokan Seni Rupa.
Seni rupa dapat dikelompokan berdasarkan ukuran sebuah karya, baik teknik,
bahan, maupun kegunaannya. Secara garis besar, seni rupa dikelompokan menjadi seni
murni dan seni terapan :
1. Seni Murni (Fine Art/Pure Art) : Karya seni rupa yang diciptakan dengan lebih
mengutamakan unsur ekspresi jiwa pembuatnya (seniman) tanpa mencampu
adukannya dengan fungsi atau kegunakan tertentu. Seni murni diciptakan khusus
untuk dinikmati segi estetik dan artistiknya. Kelompok seni ini terdiri atas :
a. Seni Lukis : Karya seni rupa yang berwujud dua dimensi.
b. Seni Patung : Karya seni yang berwujud tiga dimensi
2. Seni Pakai (Applied Art) : Karya seni rupa lebih mengutamakan fungsi tertentu,
tanpa melepas aspek estestis. Contohnya, seni dekorasi, reklame, ilustrasi,
kerajinan/kriya, arsitektur, keramik, batik, dan grafika (cetak mencetak)
a. Seni Grafis : Karya seni rupa terapan berwujud dua dimensi yang berkaitan
dengan cetak-mencetak.
b. Seni Keramik : Karya seni rupa terapan berwujud tiga dimensi. Keramik adalah
benda yang terbuat dari tanah liat dan mengalami proses pembakaran pada tingkat
suhu tertentu. Searah perkembangan lebih maju bahan keramik sudah beragam
antara lain, stoneware, earthenware, kaolin, dan silika.
c. Desain Produk : Karya seni rupa terapan berwujud tiga dimensi. Hasil karya ini
untuk peralatan dan benda kehidupan sehari-hari seperti perabotan/peralatan
rumah tangga, pakaian, alat tulis, sepatu, dan perhiasan
d. Desain Arsitektur : Karya seni rupa terapan berwujud tiga dimensi. Hasil karya
seni ini dapat dilihat dati beragamnya bentuk bangunan disekitarmu. Misalnya,
rumah, sekolah, masjid, dan gedung perkantoran, dan gedung lainya.
Menurut dimensi (matra), seni rupa terbagi ats karya seni dua dimensi dan seni
tiga dimensi :
a. Seni Rupa Dua Dimensi (Dwimatra) : Karya seni rupa yang terbentuk dari unsur
panjang dan lebar. Contohnya : karya seni lukis, seni grafis, spanduk, poster,
stiker, batik, mozaik, relief, lukisan kaca, dan sablon
b. Seni Rupa Tiga Dimensi (Trimatra) : Karya seni rupa mempunyai tiga unsur, yaitu
panjang, lebar, tinggi serta memiliki kesan ruang, bentuk, dan volume. Contohnya,
seni patung, seni arsitektur, seni kriya/kerajinan, seni keramik, diorama, bonsai,
dan seni mengatur taman.
D. Fungsi dan Tujuan Seni
Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan, seni terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
1. Fungsi Individual : Karya seni merupakan ungkapan jiwa atau emosi pembuatnya
yang mencerminkan sesuatu baik, suka, duka, sedih, marah, bahagia, cita-cita,
pikiran, perasaan, pandangan hidup, watak, bentuk, corak, warna, bahan, dan teknik
yang dikuasai. Fungsi seni secara pribadi disini lebih mengedepankan seni sebagai
alat ekspresi untuk mencurahkan ide dan gagasan sesorang lewat sebuah karya.
Karya ini bersifat pribadi.
Fungsi seni bagi manusia yang bersifat individual dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. Fisik : berhubungan dengan pemenuhan dengan pemenuhan kebutuhan fisik
manusia, baik yang dipakai langsung maupun sebagai pelengkap aktivitasnya.
Misalnya, pakaian, perabot (meja, kursi, lemari), rumah sebagai tempat tinggal,
kerajinan, perhiasan, alat komunikasi, sepatu, dan tas.
b. Emosional : berhubungan dengan ekspresi seniman (pengubah) dan apresaitor
(penikmat konsumen). Contohnya, lukisan, novel, musik, film, pementasan
teater/drama, dan patung.
2. Fungsi Sosial : Seni diciptakan untuk dinikmati oleh orang lain, publik atau
masyarakat pada umumnya. Seorang seniman dapat mengatakan bahwa ia berkarya
untuk dirinya sendiri. Namun, sebenarnya tanpa disadari mereka membutuhkan
apresiator, yaitu masyarakat untuk menilai menikmati dan mengagumi hasil karya
seni yang telah dibuat.
3
Adapun karya seni dapat berfungsi sosial terdapat dalam bidang-bidang sebagai
berikut :
a. Pendidikan : Seni sering dimanfaatkan untuk dunia pendidikan untuk membantu
mempermudah penyampaian pesan, baik berupa gambar (visual) maupun suara
(audio) atau keduanya. Contohnya, film ilmiah, gambar ilustrasi buku pelajaran,
poster ilmiah, dan foto
b. Rekreasi : Seni dalam hal rekreasi mempunyai bentuk yang mampu menciptakan
suatu kondisi tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaharuan dari kondisi
yang telah ada. Misalnya, saat kamu menyaksikan pertunjukan drama/teater,
konser musik, film, menikmati taman rekreasi, atau berlibur ke pantai.
c. Komunikasi : Seni dapat digunakan sebagai media untuk menghubungkan atau
berhubungan antara seseorang dengan orang lain atau masyrakat. Bentuknya bisa
berupa anjuran, pesan, gagasan, produk, perintah, atau larangan. Jenis tampilanya
bisa berupa handphone (HP), TV, poster, reklame, internet, baligo, dan radio.
d. Keagamaan/Religi : Seni dalam bidang keagamaan bisa menandakan atau
mengidentifikasikan kekhasan serta ciri khas dari agama. Contohnya arsitektur
masjid, gereja, makam, candi, kaligrafi, bentuk dekorasi rumah ibadah, dan
pakaian ibadah.
E. Keunikan Gagasan dan teknik Karya Seni Rupa Daerah Setempat.
Karya seni rupa terapan suatu daerah dapat kamu lihat dalam beragam bentuk,
seperti seni bangunan, pakaian adat, wayang, batik, dan alat-alat rumah tangga. Karya
seni yang dihasilkan tersebut juga memiliki keunikan tema, benruk, dan juga makna.
1. Keunikan Tema : Tema atau topik yang digunakan untuk membuat karya seni banyak
dipengaruhi oleh letak geografis, adat istiadat, dan kekayaan alam daerah dimana
benda tersebut dibuat.
2. Keunikan Bentuk : Bentuk merupakan unsur seni rupa yang dapat dilihat secara
visual karena tersusun atas unsur fisik. Secara garis besar, bentuk karya seni rupa
digolongkan kedalam tiga jenis, yaitu, bentuk figurative, abstraktif, dan abstrak.
a. Bentuk Figuratif : bentuk yang berasal dari alam (nature) Lahirnya bentuk figuratif
tergantung pada pemikiran seseorang tentang bentuk tersebut. Contohnya bentuk
pada gambar manusia, hewan, tumbuhan, dan benda
b. Bentuk Abstraktif : bentuk yang diubah sedemikian rupa sehingga beberapa bagian
dari bentuk asalnya menghilang dan bentuknya berubah menjadi yang sudah
digayakan. Contohnya, pada batik, topeng, wayang kulit/golek, dan dekorasi.
c. Bentuk Abstrak : bentuk yang menyimpang dari wujud benda-benda atau mahkluk
yang ada di alam (non figuratif). Karya abstrak adalah karya yang telah mengalami
proses eksplorasi bentuk lebih lanjut dari bentuk yang biasa kita lihat sehingga
idenya lebih tinggi.
3. Keunikan Makna : Makna yang terkandung dalam sebuah karya seni merupakan
representasi seorang seniman dalam melihat hal yang akan ditawarkan kepada dunia
luar, yaitu penikmat, public, atau masyrakat umum. Seorang kolektor atau penikmat
dalam sebuah pameran tentunya akan bertanya tentang makna yang terkandung dalam
karya-karya yang dipamerkan. Hal itu merupakan bagian dari komunikasi antara
penikmat dan karya seni sehingga akan muncul pemahaman dalam diri penikmat seni
tersebut.
Pelajaran 2
5
k. Palet : alat yang digunakan untuk mencampur cat. Bentuknya bervariasi dan
biasanya terbuatdari plastic atau kayu (triplek).
l. Kuas : untuk menggoreskan warna yang berbentuk kuas lancip dan datar.
Penggunaan kuas disesuaikan dengan media cat yang digunakan. Kuas yang bentuk
lancip dan bulunya halus dan bernomor 1 s.d 12 dipakai untuk bahan cat air.
Adapun kuas berbulu rata dan kasar dipergunakan untuk melukis di atas kanvas.
4.
TH
TH
GH
TH 1
GH
TH 2
b. Teknik Sketsa : Gambar dasar, pola, atau rencana dari pembuatan sebuah gambar.
Contoh gambar :
Pelajaran 3
10
Pelajaran 4
11
2. Teknik Lempengan : cara membuat kriya keramik teknik lempeng adalah sebagai
berikut :
Siapkan tanah liat. Kemudian remas hingga rata.
Siapkan dua bilah kayu dengan ukuran dan ketebalan sama
Buatlah lempengan tanah liat mengunakan rol kayu penggilas di antara dua
penampang kayu tadi.
Setelah jadi lempengan dengan ketebalan sama, potonglah sesuai dengan ukuran
yang dikehendaki.
Selanjutnhya buatlah menjadi kotak persegi atau segitiga dengan menempelkan
bagian lempengan
Setelah menempel, berilah hiasan dengan butsir dengan cara di toreh pada saat
setengah kering
Jadilah karya seni kriya keramik teknik lempeng.
C. Pameran Karya Seni rupa
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang
bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil karyanya kepada masyarakat. Pameran bisa
dilaksanakan di dalam ruangan atau luar ruangan seperti di sekolah, gedung pertemuan,
dan galeri.
Manfaat pameran yang dilakukan di sekolah, antara lain :
Siswa dapat mengenal, membandingkan, dan menilai karya seni teman sekelas
Siswa dapat termotivasi untuk berkarya
Siswa dapat meningkatkan serta menumbuhkansikap apresiatif
Siswa mendapatkan pengalaman berpameran
Siswa belajar untuk bekerja bersama-sama
Siswa belajar untuk bertanggung jawab atas usahanya sendiri.
Langkah awal persiapan pameran adalah membentuk panitia pameran. Susunan
panitia pameran adalah sebagai berikut :
Pembimbing
: bertugas membimbing dan mengarahkan pameran
Ketua Panitia
: bertanggung jawab atas penyelenggaraan pameran
Wakil Ketua
: membantu ketua untuk memperlancar acara
Sekretaris
: bertugas menangani administrasi
Bendahara
: menagani bidang keunagan
Seksi karya
: menyeleksi karya yang dipamerkan
Seksi display
: memajang atau mengatur karya yang dipamerkan
Seksi penjaga
: bertugas menjaga sekaligus guisde berlangsungnya pameran.
Setelah kepanitiaan terbentuk, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan karya : mengumpulkan seluruh karya yang akan dipamerkan baik
dua dan tiga dimensi. Lalu buatlah keterangan karya berupa pembuat karya, judul,
bahan dan media, ukuran serta tahun pembuatan.
2. Menentukan dan mempersiapkan tempat pameran : ruang pameran harus aman,
nyaman, strategis dan ditata sedemikian rupa. Penataan karya dan panel/sketsel harus
diatur dengan baik untuk kelancaran masuk dan keluar pengunjung
3. Menyiapkan publikasi dan dokumentasi : menyiapkan pemberitahuan kepada orang
lain akan adannya pameran dengan cara membuat poster atau pamphlet sehingga
teman-teman sekolahmu tahu akan berlangsungnya acara pameran. Kemudian
dokumentasikan acara sangat penting, bias berupa catatan pengunjung, tulisan
tanggapan, kritik atau saran pengunjung dan foto selama acara berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmat Suhernawan, Rizal Ardhya Nugraha. Seni Rupa untuk SMP/MTs kelas VII, VII dan IX,
Jakarta 2010. Kementerian Pendidikan Nasional : CV. Adi Perkasa
12
Tim Abdi Guru, 2005. Kesenian Untuk SMP Kelas VIII. Buku Guru Sekolah menenengah
Pertama. Jakarta:Erlangga