Anda di halaman 1dari 7

Angiotensi Reseptor

Blocker

Beta Blockers

Mekanisme kerja : me cardiac output and menghambat


sympathetically mediated renin release di ginjal

KI :
Asthma/COPD
Decompensated CHF
Raynauds phenomenon
Peripheral vascular disease
Depression

ES :
Tiredness
Cold hands and feet
Impotence and sexual dysfunction
May mask the effect of hypoglycemia in DM

Beta blockers
Contoh-contoh dari beta-blockers termasuk:
atenolol (Tenormin),
propranolol (Inderal),
metoprolol (Toprol),
nadolol (Corgard),
betaxolol (Kerlone),
acebutolol (Sectral),
pindolol (Visken), dan
bisoprolol (Zebeta).

Arb
Mekanisme kerja : inhibitor
kompetitif dari resptor Angiotensin II
(tipe 1). Pengaruhnya lebih spesifik
pada Angiotensin II dan mengurangi
atau sama sekali tidak ada produksi
ataupun metabolisme bradikinin

.Valsartan (nama generik)


Nama dagang di Indonesia
Diovan dari Novartis
Indikasi
Pengobatan hipertensi, gagal jantung, dan pasca infark miokard
Kontraindikasi
Hamil dan laktasi, kerusakan hati yang berat, hipersensitif terhadap valsartan atau komponen
penyusunnya
Bentuk sediaan, dosis dan aturan pakai
Bentuk sediaan Diovan berupa tablet40 mg, 80 mg, 160 mg, dan 320 mg.
Dosis untuk orang hipertensi adalah 80 mg satu kali sehari dan dapat ditingkatkan sampai 160
mg/hari atau dapat ditambah diuretik jika tekanan darah belum dapat terkontrol.
Dosis awal untuk orang gagal jantung adalah 40 mg 2x sehari, dan dosis maksimal 320 mg/hari.
Dosis untuk pasca infark miokard, dosis awal 20 mg 2x sehari.
Efek samping
Obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan dan merugikan meskipun tidak semua efek
samping ini terjadi. Jika ada efek samping yang terjadi maka harus langsung memeriksakan diri ke
dokter. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Valsartan
sebagai antihipertensi :
pusing (7%), lelah(19%), fatigue (3%), sakit kepala, vertigo (1%), diare (5%), nyeri perut (2%), mual
(1%), neutropenia (2%), hyperkalemia (2%), batuk dan infeksi saluran pernafasan bagian atas (1%)

Irbesartan (nama generik)


Nama dagang di Indonesia
Aprovel dari Sanofi Aventis, Iretensa dari Fahrenheit
Indikasi
Hipertensi esensial (hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya)

Kontraindikasi
Hamil dan laktasi, hipersensitif terhadap irbesartan atau komponen penyusunnya
Bentuk sediaan, dosis dan aturan pakai
Bentuk sediaan dari Aprovel adalah tablet 150 mg dan 300 mg sedangkan pada Iretensa tablet
150 mg
Dosis awal dan pemeliharaan untuk hipertensi 150 mg satu kali sehari, dapat ditingkatkan hingga
300 mg atau ditambah obat antihipertensi golongan lain.
Dosis awal untuk gangguan ginjal dengan hemodialisa 75 mg
Efek samping
Obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan dan merugikan meskipun tidak semua efek
samping ini terjadi. Jika ada efek samping yang terjadi maka harus langsung memeriksakan diri ke
dokter. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Irbesartan
sebagai antihipertensi :
Hiperkalemia (19%), hipotensi (5%), fatigue (4%), lelah (10%), diare (3%), infeksi saluran nafas
bagian atas (9%), batuk (2,8%)

Anda mungkin juga menyukai