Blocker
Beta Blockers
KI :
Asthma/COPD
Decompensated CHF
Raynauds phenomenon
Peripheral vascular disease
Depression
ES :
Tiredness
Cold hands and feet
Impotence and sexual dysfunction
May mask the effect of hypoglycemia in DM
Beta blockers
Contoh-contoh dari beta-blockers termasuk:
atenolol (Tenormin),
propranolol (Inderal),
metoprolol (Toprol),
nadolol (Corgard),
betaxolol (Kerlone),
acebutolol (Sectral),
pindolol (Visken), dan
bisoprolol (Zebeta).
Arb
Mekanisme kerja : inhibitor
kompetitif dari resptor Angiotensin II
(tipe 1). Pengaruhnya lebih spesifik
pada Angiotensin II dan mengurangi
atau sama sekali tidak ada produksi
ataupun metabolisme bradikinin
Kontraindikasi
Hamil dan laktasi, hipersensitif terhadap irbesartan atau komponen penyusunnya
Bentuk sediaan, dosis dan aturan pakai
Bentuk sediaan dari Aprovel adalah tablet 150 mg dan 300 mg sedangkan pada Iretensa tablet
150 mg
Dosis awal dan pemeliharaan untuk hipertensi 150 mg satu kali sehari, dapat ditingkatkan hingga
300 mg atau ditambah obat antihipertensi golongan lain.
Dosis awal untuk gangguan ginjal dengan hemodialisa 75 mg
Efek samping
Obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan dan merugikan meskipun tidak semua efek
samping ini terjadi. Jika ada efek samping yang terjadi maka harus langsung memeriksakan diri ke
dokter. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Irbesartan
sebagai antihipertensi :
Hiperkalemia (19%), hipotensi (5%), fatigue (4%), lelah (10%), diare (3%), infeksi saluran nafas
bagian atas (9%), batuk (2,8%)