1. TUJUAN
Untuk mempelajari pengaruh frekuensi dan melihat bentuk gelombang keluaran
akibat pengaruh frekuensi terhadap induktor yang dialiri arus AC.
3. DASAR TEORI
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang
dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat dengan
kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.
Sebelum lebih jauh membahas tentang pengaruh frekuensi terhadap induktor
mari kita mengingat terlebih dahulu rumus dari suatu impedansi. Nilai impedansi
dapat dihitung dengan rumus :
Vrms
I rms
Impedansi seperti yang kita ketahui terdiri dari nilai resistor, inductor dan
kapasitor, sering kali kita kenal dengan R, X L dan X C . Dalam praktikum ini lebih
kita tekankan pada nilai X L atau nilai induktansi dari sebuah inductor. Induktansi
dapat digolongkan seperti padapenjelasan berikut :
a. Induktansi diri
Induktansi diri merupakan suatu besaran yang menyatakan kemampuan
membangkitkan ggl akibat arus yang berubah terhadap waktu. Sedangkan
insduktansi diri merupakan induktansi yang dihasilkan oleh arus kumparan
menginduksi kumparan itu sendiri. Dasar teori medan elektromagnetik dari
induktansi merupakan akibat dari persamaan Maxwell mengenai hukum ggl induksi
Faraday. Persamaan maxwell tersebut adalah sebagai berikut.
Kerapatan fluks magnet B yang berubah terhadap waktu dihasilkan oleh arus
listrik. Arus listrik yang berubah terhadap waktu ini menghasilkan ggl. Induktansi
memiliki satuan H. Hubungan ggl yang muncul akibat perubahan arus dinyatakan
dalam persamaan berikut.
saja induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet sedangkan kapasitor
menyimpan dalam bentuk medan listrik.
b. Induktansi murni yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal
Sebuah induktor apabila dicatu dengan tegangan bolak-balik sinusoidal maka
akan mengalir arus yang tertinggal sebesar 90 0 terhadap tegangan. Arus yang terjadi
merupakan arus bolak-balik. Rangkaian ini disebut rangkaian induktif murni.
Penyimpanan energi dan pelepasan energi dalam medan magnet pada induktor terjadi
secara periodik.
Tegangan sinusoidal dapat dituliskan sebagai berikut
Bila tegangan ini mencatu induktor maka dapat dituliskan sebagai berikut
Sedangkan tegangan jatuh pada induktor dapat diturunkan dari persamaan arus
dengan hubungannya dengan ggl seperti pada persamaan sebelumnya
Dimana
f adalah frekuensi tegangan masukan
Dari persamaan tersebut dapat dilihat pengaruh frekuensi terhadap tegangan
pada induktor. Semakin besar frekuensi akan menyebabkan semakin besarnya
tegangan induktor.
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang
waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan
jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini
dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz
(Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi
satu kali per detik. Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah
kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan
frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan dari periode (T ), seperti nampak dari rumus di
bawah ini :
4.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Periksalah kelayakan dan kelengkapan alat sebelum menggunakan alat-alat
tesebut untuk praktikum.
2. Mulailah dengan merangkai Electromagnetism Trainer 12-100 terlebih
dahulu. Rangkilah dengan menggunakan jumper (kabel penghubung) yang
tersedia sehingga rangkaian pada papan ET 12-100 sesuai dengan petunjuk
gambar yang tertera pada praktiku ini.
3. Setelah jumper telah selesai dirangkai diatas ET 12-100, maka pastikan
kembali apakah rangkain yang dipasang dalam keadaan benar.
Arus listrik yang melewati kabel, jalur-jalur pcb dalam suatu rangkain
berpotensi untuk menghasilkan medan induksi. Ini yang sering menjadi pertimbangan
dalam mendesain pcb supaya bebas dari efek induktansi terutama jika multilayer.
Tegangan emf akan menjadi penting saat perubahan arusnya fluktuatif. Efek emf
menjadi signifikan pada sebuah induktor, karena perubahan arus yang melewati tiap
lilitan akan saling menginduksi. Ini yang dimaksud dengan self-induced. Secara
matematis induktansi pada suatu induktor dengan jumlah lilitan sebanyak N adalah
akumulasi flux magnet untuk tiap arus yang melewatinya : Fungsi utama dari
induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang
melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian dc salah satunya adalah untuk
menghasilkan tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi beban arus. Pada aplikasi
rangkaian ac, salah satu gunanya adalah bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus
yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi fungsi dari induktor yang bisa
diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya. Bentuk Umum Induktor
(Selenoida) Dari pemahaman fisika, elektron yang bergerak akan menimbulkan
medan elektrik di sekitarnya. Berbagai bentuk kumparan, persegi empat, setegah
lingkaran ataupun lingkaran penuh, jika dialiri listrik akan menghasilkan medan
listrik yang berbeda. Penampang induktor biasanya berbentuk lingkaran, sehingga
diketahui besar medan listrik di titik tengah lingkaran adalah : Jika dikembangkan, n
adalah jumlah lilitan N relatif terhadap panjang induktor l. Secara matematis ditulis :
Lalu i adalah besar arus melewati induktor tersebut. Ada simbol yang dinamakan
permeability dan o yang disebut permeability udara vakum. Besar permeability
tergantung dari bahan inti (core) dari induktor. Untuk induktor tanpa inti (air winding)
= 1. Jika rumus-rumus di atas di subsitusikan maka rumus induktansi (rumus 3)
dapat ditulis menjadi : Dimana : L : induktansi dalam H (Henry) : permeability inti
(core) o : permeability udara vakum N : jumlah lilitan induktor A : luas penampang
induktor (m2) l : panjang induktor (m) Inilah rumus untuk menghitung nilai
induktansi dari sebuah induktor. Tentu saja rumus ini bisa dibolak-balik untuk
menghitung jumlah lilitan induktor jika nilai induktansinya sudah ditentukan.
luasnya
maka
semakin
kecil
induktansinya).
ukuran
kumparan,
semakin
besar
induktansinya.
bahan
intinya,
semakin
kecil
induktansinya.
DENGAN
DIBENTUK
KAWAT
MENJADI
PENGHANTAR
LILITAN
ATAU
TEMBAGA
KUMPARAN.
YANG
SATUAN
HENRY,
NH=NANO
HENRY)
DENGAN
NOTASI
1.
2.
3.
4.
5.
Kumparan/coil ada yang memiliki inti udara, inti besi, atau inti ferit.
Nilai/harga dari inductor disebut sebagai induktansi dengan satuan dasar henry.
Simbol Induktor :
Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa
resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi.
Induktor akan
2.
3.
4.
5.
Simbol Induktor
Jenis induktor :
1. Fixed coil, yaitu inductor yang memiliki harga yang sudah pasti. Biasanya
dinyatakan dalam kode warna seperti yang diterapkan pada resistor. Harganya
dinyatakan dalam satuan mikrohenry (H).
2. Variable coil, yaitu inductor yang harganya dapat diubah-ubah atau disetel.
Contohnya adalah coil yang digunakan dalam radio.
3. Choke coil (kumparan redam), yaitu coil yang digunakan dalam teknik sinyal
frekuensi tinggi.
Dikutip dari : http://cahyoni.blogspot.com/2012_09_01_archive.html
Pengisian Induktor
Bila kita mengalirkan arus listrik I, maka terjadilah garis-garis gaya magnet . Bila kita
mengalirkan arus melalui spul atau coil ( kumparan ) yang dibuat dari kabel yang
digulung,a akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama membangkitkan medan
magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah garis-garis gaya magnet dan
berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah gulungan dalam kumparan dan arus
listrik yang melalui kumparan tersebut
Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik
(ggl) induksi Hal ini berarti antara arus dan tegangan berbeda fase sebesar /2 = 90 0
dan arus tertinggal (lag) dari tegangan sebesar 900. 2f merupakan perlawanan
terhadap aliran arus.
Pengosongan Induktor
Bila arus listrik l sudah memenuhi lilitan , maka terjadilah arus akan bergerak
berlawanan arah dengan proses pengisian sehingga pembangkitan medan magnet
dengan garis gaya magnet yang sama akan menjalankan fungsi dari lilitan tersebut
makin tinggi nilai L ( induktansi) yang dihasilkan maka makin lama proses
pengosongannya.
Dikutip dari: http://m-edukasi.net/online/2008/induktor/prinsipind.html