Dalam ilmu gizi, serat sayuran dan buah yang kita makan disebut serat kasar
(crude fiber). Selain serat kasar terdapat juga serat makanan yang tidak hanya
terdapat pada sayur dan buah, tetapi juga ada dalam makanan lain misalnya
beras, kentang, kacang kacangan dan umbi-umbian. Serat dalam makanan
disebut sebagai dietary fiber sangat baik untuk kesehatan manusia. Serat
makanan ini semakin mendapat perhatian sejak tahun 1970-an yaitu sejak
kelompok peneliti burkitt et al. (1972) dan Trowel (1972) mempelopori penelitian
serat dengan pendekatan epidemiologi. Hasil penemuannya menunjukkan bahwa
pada masyarakat dengan western diet yang umumnya rendah serat, banyak
ditemukan orang yang mengidap berbagai penyakit seperti diverticulitis, kanker
kolon, artherosklerosis, coronary heart disease, diabetes melitus dan
appendicitis. (Daldiyono et al, 1990)
Serat adalah bagian dari tanaman yang tidak dapat diserap oleh tubuh. Namun
akhir akhir ini istilah serat mengalami perkembagan dengan pengertian yang
lebih tepat sehubungan dengan perannya didalam tubuh. Dalam ilmu gizi,
pengertiannya dijelaskan sebagai all structural materials of the plant cell taken
in our diet which are resistant to digestive tract (Speller,1975)
Dalam ilmu gizi, serat kasar (crude fiber) adalah buah dan serat sayuran yang
dimakan. Serat juga terdapat pada makanan lain bukan hanya pada sayur dan
buah misalnya, kentang, kacang-kacangan, beras, dan umbi-umbian. Serat juga
disebut dietary fiber yang fungsinya sangat baik untuk kesehatan manusia. Sejak
tahun 1970-an serat makanan semakin mendapat perhatian yaitu sejak diteliti
kelompok Trowel (1972) dan Burkitt et al. (1972) mempelopori penelitian serat
dengan cara pendekatan epidemiologi. Hasil penemuannya menunjukkan bahwa
masyarakat dengan western diet umumnya rendah serat, ditemukan banyak
yang mengidap berbagai macam penyakit seperti diverticulitis, arterosklerosis,
kanker colon, coronary heart disease, appendicitis dan diabetes melitus.
(Daldiyono et al,1990).
Serat ialah bagian dari tanaman yang tidak dapat diabsorbsi oleh tubuh. Akhirakhir ini arti serat mengalami kemajuan perkembangan dengan pengertian yang
lebih akurat yang berhubungan dengan peran serat didalam tubuh.
Pengertiannya dijelaskan dalam buku all structural materials of the plant cell
taken in our diet which are resistant to digestive tract (Speller,1975).
Botham K. M, Moyes P. A, Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: Buku kedokteran EGC; 2009 : 217
Guyton A. C, Hall J. E. Fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Buku kedokteran EGC; 2008 :
893,882
Lingga L. Sehat dan sembuh dengan lemak. Jakarta: PT elex media komputindo; 2012 : 11
Daftar Pustaka
Burkitt DP, Walker ARP & Painter NS. 1972. Effect of dietary fiber on stools and
transmit times & its role in the causation of disease. Lancet.1408-1411
Burkitt DP, Walker ARP & Painter NS. 1973. Epidemiology of Large Bowel Disease.
The Role of Fiber. Proc.Nutr.Soc.32.145
Burkitt DP, Walker ARP & Painter NS. 1974. Dietary fiber & diseases. Am J Med
Assoc, 229,1068-1074.
Daldiyono, Ismail A, Rani AA, Manan C & Sumadibrata R. 1990. Kanker kolon dan
peran dilit tinggi serat: Kejadian di negara barat. Gizi Indonesia, 15910,73-75.
Trowel H. 1972. Ischemic heart disease and dietary fiber. Am J Clin Nutr,25,926933.
Speller & Amen RJ. 1975. Plant Fibers in Nutrition used for Better Nomenclature.
Am J Clin Nutr,28,675.