Anda di halaman 1dari 7

PENGOBATAN DISPEPSIA FUNGSIONAL DENGAN SERTRALINE

SEBUAH PENELITIAN DOUBLE BLIND RANDOMIZED KONTROL PLASEBO


Abstrak
TUJUAN: Untuk mengevaluasi sertraline, serotonin reuptake selektif
inhibitor dalam pengobatan pasien dengan dispepsia fungsional.
METODE;
Pasien yang direkrut adalah pasien yang dirawat di RS tersier dengan diagnosis klinis
dispepsia fungsional berdasarkan kriteria rome II dengan index dyspepsia hongkong
(HKDI) lebih besar dari 16. Pasien mulai mendaftar sebelum kriteria rome III dyspepsia
fungsional diterbitkan. Semua pasien yang ikut penelitian adalah etnis cina, memiliki
hasil endoscopy saluran cerna atas yang normal dan helycobactery pylori negatif. Pasien
diacak untuk mendapatkan sertraline 50 mg atau plasebo harian selama 8 minggu. Score
gejala HKDI, kualitas hidup, anxietas rumah sakit dan skala depresi (HAD) dan
munculnya gejala global dievaluasi sebelum, selama dan setelah pengobatan. Efek yang
merugikan di pantau selama dan setelah pengobatan.
HASIL
Total dari 193 pasien diacak untuk maksud pengobatan (ITT) dan 150 pasien termasuk
dalam analisis per protocol (PP). Pada kedua ITT dan PP tidak ada perbedaan dalam hasil
primer gejala-gejala dispepsia global antara kelompok yang diberi sertraline dan
kelompok plasebo pada minggu ke 8. Pada analisis ITT, 98 dan 95 pasien masing-masing
diacak menjadi kelompok sertraline dan kelompok plasebo. 43 dari total pasien keluar
dari penelitian pada minggu ke 8, dengan 23 dari 24 keluar dari group sertraline sebelum
minggu ke 4 (95,8%). Sebaliknya, pada kelompok plasebo, 11 dari 19 pasien keluar pada
minggu ke 4 (57,9%).

KESIMPULAN
Penelitian ini, awalnya untuk menilai sertraline, selektif serotonin reuptake inhibitor,
untuk pengobatan dispepsia fungsional,, tidak menemukan bahwa sertraline lebih bagus
dibandingkan dengan plasebo.
PENDAHULUAN
Dispepsia fungsional didefinisikan sebagai nyeri yang menetap atau hilang timbul dan
atau rasa tidak nyaman di tengah perut bagian atas selama paling sedikit 12 minggu
dalam 12 bulan sebelumnya berdasarkan kriteria Rome II jika tidak ada penyakit
struktural. Kriteria Rome III, diterbitkan pada tahun 2006 selanjutnya menjelaskan
dispepsia fungsional sebagai sindrom nyeri epigastrium dan atau sindrom distress
postprandial dengan terpenuhinya kriteria dalam 3 bulan terakhir dengan onset gejala
paling kurang 6 bulan sebelum diagnosis, dengan tidak adanya penyakit struktural lagi.
Prevalensi dispepsia di wilayah asia pasific bervariasi dari 10 % sampai 20% dengan
prevalensi dispepsia fungsional 7,9%-12% lebih rendah dibandingkan di negara barat.
Dispepsia fungsional atau dispepsia non ulkus secara signifikan menyebabkan morbiditas
dan produktifitas kerja. Patogenesis dari dispepsia fungsional tidak diketahui. Sejumlah
penelitian menunjukan peran penting. Kami telah mendemonstrasikan sebelumnya bahwa
kecemasan dan depresi adalah co-factor penting dalam patogenesisnya. Tidak ada terapi
definitif untuk kondisi ini. Hypersensitifitas viseral berperan penting dalam patogenesis
dispepsia fungsional, dibuktikan oleh sebuah penelitian yang menggunakan capsaicin
untuk merangsang desensitasi dari serat nociceptif C lambung. Demikian pula halnya,
antidepresan di teliti dalam dispepsia fungsional dalam hal kemampuanya untuk
memodulasi hipersensitiftas viseral. pengobatan jangka panjang dengan SSRIs telah
dilaporkan menurunkan regulasi transmiter serotonin yang bertanggung jawab untuk
reuptake serotonin dan juga reseptor serotonergic, yang mungkin bisa menurunkan
hypersensitifitas viseral.

MATERIAL DAN METODA


Pendaftaran Pasien
Pasien yang dirujuk ke Departemen Kedokteran , Rumah Sakit Queen Mary , Hong Kong
antara Juni 2002 dan Juni 2008 diskrining untuk pendaftaran .FD didefinisikan sebagai
persisten atau dispepsia berulang ( nyeri atau ketidaknyamanan yang berpusat di perut
bagian atas ) tanpa bukti gejala-gejala penyakit organik , konstipasi kronis yang berat
,atau irritable bowel syndrome ,selama minimal 12 minggu,tidak perlu berturut-turut,
dalam 12 bulan sebelumnya , sesuai dengan kriteria Roma [ 26 ] . Kriteria Roma
untuk FD belum terbit ketika penelitian dimulai [ 3 ] . Pasien berusia 18-80 tahun dengan
gejala dispepsia dalam waktu dua minggu sebelum kunjungan endoskopi yang memenuhi
syarat untuk penelitian . Informed consent tertulis diperoleh dari semua pasien . Pasien
juga

memiliki skor dispepsia lebih besar dari 16 dengan kuesioner yang kami

validasi[ 27 ] dan belum pernah dilakukan investigasi sebelumnya untuk episode


dispepsia ini dalam 6 bulan sebelum penelitian .
Protokol Penelitian
Pasien diacak untuk menerima sertraline 50 mg atau placebo sekali sehari selama 8
minggu.. Kedua peneliti dan pasien tidak tahu untuk selama penelitian. sertraline dan
plasebo memiliki penampilan yang sama. Pasien diberi diary di mana mereka mencatat
efek samping dan gejala selama terapi.
Gejala dispepsia dinilai dengan kuisioner dispepsia yang divalidasi secara lokal,Hong
Kong dispepsia Indeks ( HKDI ) yang terdiri dari 12 pertanyaan ( nyeri epigastrium,
perut kembung bagian atas , nyeri perut bagian atas, nyeri epigastrium sebelum makan
,nyeri epigastrium ketika cemas , muntah , mual , bersendawa , regurgitasi asam ,mulas ,
rasa keasaman di perut , kehilangan nafsu makan )dinilai dengan lima poin skala Likert
sebagai berikut : 1 ( tidak ada ) tidak ada gejala ; 2 (ringan ) gejala dapat dengan mudah
diabaikan ;3 (moderat)gejala disadari tetapi mudah ditoleransi ;4(parah),gejala yang
cukup untuk menyebabkan gangguan aktivitas normal;dan 5 (melumpuhkan),
melumpuhkan gejala dengan ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari
dan /atau memerlukan hari libur kerja. Pasien kemudian disubklasifikasikan ke dalam
empat subkelompok dispepsia sesuai dengan gejala dominan mereka : ( 1 ) dyspepsia like

ulcer - dominan nyeri epigastrium ; ( 2 ) dispepsia like dismotility- dominan ketidak


nyamanan yang mungkin ditandai dengan kepenuhan perut bagian atas , cepat kenyang
,kembung , atau mual ; ( 3 ) dispepsia like refluks - dominan gejala refluks ( heartburn
atau regurgitasi asam) ; dan (4)gejala tidak dapat ditentukan - gejala tidak memenuhi
kriteria untuk ulcerlike ,like dismotilitas, atau dispepsia like refluks .
Kualitas hidup dinilai oleh kuisioner lokal yang divalidasi [bentuk terjemahan Cina
dari 36-item shortform (SF-36)] [31]. SF-36 terdiri dari 36 item untuk mengukur delapan
aspek psikologis kesejahteraan umum (fungsi fisik, peran fisik, nyeri tubuh, general
kesehatan, vitalitas, fungsi sosial, peran emosional, dan kesehatan mental). Sebuah
instrumen generik kualitas kehidupan digunakan untuk menilai kesejahteraan umum pada
dimulainya penelitian ini, tidak ada kuisioner kualitas hidup spesifik dispepsia yag
divalidasi dalam bahasa Cina .Gejala-gejala yang berkaitan dengan kecemasan dan
depresi dinilai dengan hospital anxiety and depression scale(HAD) kuesioner skala yang
terdiri dari 14 pertanyaan. Akhirnya,gejala subyektif global yang muncul dinilai oleh
pasien, dari skala 1 sampai 5, yang mewakili masing-masing spektrum dari gejala
resolusi lengkap,sampai gejala yang memburuk.
Intervensi Penelitian : Sertraline
SSRI digunakan dalam penelitian ini adalah sertraline (Zoloft, Pfizer Corporation)
dengan dosis 50 mg secara oral setiap hari.peserta penelitian diberi kotak yang disegel
mengandung baik sertraline atau plasebo dan diminta untuk mengambil kapsul per hari
selama total 8 minggu.
HASIL
Dasar demografi
Kami merekrut 193 pasien yang memenuhi syarat (pasien untuk ITT analisis).
Sebanyak 98 pasien secara acak menerima sertraline 50 mg dan 95 pasien diacak untuk
menerima plasebo (Gambar 1).

Efek samping
Pada minggu ke 8, total 43 pasien (24 pada sertraline dan 19 pada plasebo)
menghentikan pengobatan. Alasan utama untuk penghentian obat adalah efek samping
obat (41,2%), tidak ada alasan (41,9%) atau Alasan lainnya termasuk perkembangan
kondisi dimana sertraline dapat mengganggu pengobatan yang diresepkan (7%) (Tabel 3).
Pasien mengalami efek samping obat yang tercatat memiliki beberapa gejala termasuk
insomnia, sembelit dan agitasi, namun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat
efek samping yang dialami oleh dua kelompok. Sembilan persen dari semua pasien keluar
dari penelitian tanpa penjelasan .
DISKUSI
Kami telah melaporkan penelitian double-blind randomized placebo controlled
sertraline 50 mg vs plasebo untuk pengobatan FD. Kami menemukan bahwa ada
perbaikan yang signifikan secara statistik dalam rata-rata skor HKDI di minggu 8 pada
kelompok sertraline dibandingkan dengan kelompok plasebo dalam PP tetapi tidak
analisis ITT. Juga tidak ada perbedaan dalam ukuran kualitas hidup, depresi dan
kecemasan dan subyektif resolusi gejala global.
Penelitian ini menilai efek sertraline pada pasien dengan FD . Ada banyak faktor
yang dapat menjelaskan tingkat drop out dalam penelitian kami . efek Samping sertraline
ini meliputi gangguan tidur , sakit kepala , tremor , agitasi dan gangguan pencernaan
[ 24 ] . Dalam penelitian kami ,efek samping obat adalah penyebab drop out pada 41,2 %
kasus . Menariknya , dari pasien yang keluar , 41,9 % keluar dari penelitian tanpa
memberikan alasan. Selain itu ,sebagian besar drop out pada kelompok sertraline terjadi
pada minggu ke empat .Sebagai kesimpulan , data kami menunjukkan bahwa SSRI ,
sertraline tidak unggul dari plasebo untuk pengelolaan FD pada pasien Cina.

CRITICAL APPRAISAL
EVIDENCE BASED MEDICINE THERAPEUTIC ASPECT
I. Is the evidence of this therapeutic aspect valid?
Is the patient allocation of the treatment randomized? yes
Is the observation of the patient done for enough time and completely? No
Are all of the patient be analyzed? No
Are the doctor and patient blind in the study? Yes
Do all of the groups get the same action? No
Are the control and treatment group similar in the initial of the study? Yes
II. Is the evidence of this valid therapeutic aspect important?
1. How about NTT?

ITT
PP
TOTAL

Sertraline
98 (a)
74 (c)
172 (a+c)

Plasebo
95 (b)
76 (d)
171 (b+d)

Total
193 (a+b)
150 (c+d)
343

ARR = (a/a+b) (c/c+d) = 98/193 74/150 = 0,01


NTT = 1/ARR = 1/0,01 = 100
2. Confidence interval (CI) 95%
= NTT 1.96 ((a/a+b) x (1-(a/a+b)) + ((c/c+d) x (1-(c/c+d))
a+b
c+d
= 16.67 1.96 ((98/193) x (1-98/193)) + ((74/150) x (1-74/150))
193
150
= 16.67 0.003
= 16.667 - 16.673

III. Can we applied the evidence of these valid and important therapeutic aspect to our
patient?
Are our patients different from patients in the study? No
Can therapy applicated to our patients? Yes

Do our patients have beneficial potential effect for the patients if this

therapy applicated? Yes


What is the value and expectation for the patients if the result offered?
Sertraline for the management of FD, did not find that it was superior to
placebo

Anda mungkin juga menyukai