Anda di halaman 1dari 55

Limbah

Rumah Sakit
Fatimah Shohina Putri
(061340411645)
Fitryani
(061340411646)
Ica Khoirun Nisa
(061340411647)
Imam
Nuradha
P
KELOMPOK
(061340411648)
3

Outline
Pengertian

Pengertian
limbah rumah sakit

Limbah adalah bagian dari hasil produksi yang


pada umumnya dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan yang kurang baik, namun
jika limbah tersebut dapat dimanfaatkan atau
didaur ulang kembali menjadi produk yang
sejenis atau jenis produk lainnya maka akan
mempunyai nilai tambah (added value) yang
sangat menguntungkan.
Rumah sakit merupakan salah satu sarana
kesehatan sebagai upaya untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan masyarakat
tersebut.
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang
dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam

Menurut

Klasifikasi dan
Karakteristik Limbah
Rumah Sakit

Klasifikasi limbah rumah sakit


berdasarkan bentuknya
Limbah Padat

Klasifikasi
dihasilkan langsung
dari kegiatan
medis sertasakit
tergolong limbah ba
limbah
rumah
secara umum

Limbah Medis Berdasarkan


potensi bahaya yang dapat
ditimbulkan

Klasifikasi limbah non medis


rumah sakit
Limbah Kering

Parameter Limbah
Rumah Sakit

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup


Nomor Kep-58/MenLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit

PARAMETER LIMBAH CAIR RUMAH


SAKIT
SUHU
BAU
WARNA

FISIKA
SUHU

KIMIA
Pengukuran
Ph
30
meter
mg/L atau
dengan
PH Universal
filtrasi dan penimbangan fase solid
6-9mg/L kadar O2 sebelum dan sesudah inkubasi /penyimpanan hari
Dihitung
30

MIKROBIOLOGI
Jumlah E.coli

RADIOAKTIFITAS

Dampak limbah
rumah sakit

Pengaruh Limbah Rumah Sakit


Terhadap Lingkungan dan Kesehatan
a.Gangguan kenyamanan dan
estetika
Ini berupa warna yang berasal dari
sedimen, larutan, bau phenol,
eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia
organik.
b. Kerusakan harta benda
Dapat disebabkan oleh garam-garam
yang terlarut (korosif, karat), air yang
berlumpur dan sebagainya yang
dapat menurunkan kualitas bangunan
di sekitar rumah sakit.
c. Gangguan/kerusakan tanaman
dan binatang
Ini dapat disebabkan oleh virus,
senyawa nitrat, bahan kimia,
pestisida, logam nutrien tertentu dan
fosfor.

d. Gangguan terhadap kesehatan


manusia
Ini dapat disebabkan oleh berbagai
jenis bakteri, virus, senyawasenyawa kimia, pestisida, serta
logam seperti Hg, Pb, dan Cd yang
berasal dari bagian kedokteran gigi.
e. Gangguan genetik dan
reproduksi
Meskipun mekanisme gangguan
belum sepenuhnya diketahui secara
pasti, namun beberapa senyawa
dapat menyebabkan gangguan atau
kerusakan genetik dan sistem
reproduksi manusia misalnya
pestisida, bahan radioaktif

Pengolahan
Limbah Rumah
sakit

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT

Kategori
Limbah Medis/Klinis

Golongan A : a. Dressing bedah, swab dan semua limbah


terkontaminasi;
b. Bahan linen kasus penyakit infeksi
c. Seluruh jar tubuh manusia, hewan dari lab, dan hal
lain yang berkaitan dengan swab dan dressing

Golongan B : Syringe bekas, jarum, cartridge, pecahan gelas dan


benda tajam lainnya

Golongan C : Limbah lab dan post partum, kecuali yg masuk gol. A

Golongan D : Limbah bh kimia dan farmasi tertentu

Golongan E : Pelapis bed-pan disposable, urinoir, incontinence,


pad
dan stamagbags

Pemisahan

Untuk memudahkan berbagai macam sampah/limbah medis


yang dbuang, maka harus dilakukan pemisahan dengan
memakai kantong plastik berwarna (kode warna)

Warna Kantong

Jenis Sampah/Limbah

Hitam

Limbah rumah tangga biasa, tidak digunakan untuk


menyimpan atau mengangkut limbah medis

Kuning

Semua jenis limbah yang akan dibakar di incinerator

Kuning dgn strip


hitam

Jenis sampah medis yang sebaiknya dibakar tapi bisa juga


dibuang di sanitary landfill bila dilakukan cara
pengumpulan terpisahdan pengaturan pembuangan

Biru muda atau


transparan dgn strip
biru tua

Limbah untuk di autoclav (atau sejenis) sebelum


pembuangan akhir

Pemisahan Sampah Medis


Golongan A

Dressing bedah dan limbah medis lainnya ditampung dlm


bak penampungan limbah medis, dilengkapi dengan
kantong plastik diikat kuat kalau isi sudah penuh,
maksimal 1 hari sekali diangkut, dimusnahkan dgn
incinerator

Prosedur yg digunakan disetujui Pimpinan jbj, Kepala


Bagian Sanitasi dan Dinas Kesehatan

Semua jar tubuh, placenta dll ditampung bak medis dalam


kantong yang tepat untuk dimusnahkan dgn incinerator

Alat lab yabg terinfeksi dimusnahkan dengan incinerator


dan incinerator dioperasikan dibawah pengawasan bagian
sanitasi Rumah Sakit

Pengelolaan Sampah Medis


Golongan B

Syringe, jarum, dan


cartridge hendaknya
dibuang dalam keadaan
tertutup

Sampah ini hendaknya


ditampung dalam bak
tahan benda tajam yang
bilamana penuh ( atau
dengan interval maksimal
tidak lebih dari 1 minggu)
hendaknya diikat dan
ditampung dalam bak
sampah medis sebelum
diangkut dan dimusnahkan

Pengelolaan Sampah Medis


Golongan C

Pembuangan sampah
medis yang berasal dari
unit patologi kimia,
haematologi, transfusi
darah, mikrobiologi,
histologi dan post
partum serta unit
sejenisnya (binatang
percobaan) dibuat
dalam kode pencegahan
infeksi dalam lab klinis
dan ruang post mortum
dan publikasi lainnya

Pengelolaan Sampah Medis


Golongan D

Barang-barang yang
lebih atau produk
medis baru sebagian
digunakan hendaknya
dikembalikan kepada
petugas yang
bertanggung jawab di
bagian Farmasi Rumah
Sakit

Pengelolaan Sampah Medis


Golongan E

Kecuali yang berasal dari


ruangan dengan risiko
tinggi, isi sampah medis
golongan E ini bisa
dibuang melalui saluran
air sluicer, WC atau
unit pembuangan untuk
itu

Sampah yang tidak dapat


dibuang melalui saluran
air hendaknya disimpan
dalam bak penampungan
sampah medis dan
dimusnahkan dengan

PENAMPUNGAN
Sampah medis hendaknya diangkut sesering mungkin,
dikatakan penuh itu kalau 2/3 atau kantong penuh
Sementara menunggu pengangkutan, hendaknya :
- Simpan dalam kontainer memenuhi syarat
- Lokasi strategis, dalam kantong warna dan kode
terpisah
- Taruh di tempat yg kering dan ada sarana pencuci
- Aman dari orang yang tak bertanggung jawab
- Terjangkau kendaraan pengangkut sampah
Sampah medis yang tidak berbahaya dapat ditampung
bersama sampah lain sambil menunggu pemusnahan

PENGANGKUTAN
Transportasi
Sampah Medis
Kereta atau
Trolli

Permukaan harus licin,


rata dan tidak tembus
Tidak akan menjadi
sarang serangga
Mudah dibersihkan dan
dikeringkan
Sampah tidak
menempel di alat
angkut
Sampah mudah
diisikan, diikat dan
dituang kembali

Kalau Tidak Tersedia


Sarana Transportasi Limbah Medis

Harus disediakan bak


terpisah dari sampah biasa
dalam bak truck
pengangkut sampah, dan
dilakukan upaya mencegah
kontaminasi sampah lain
yang dibawa

Harus dapat dijamin bahwa


sampah dalam keadaan
aman dan tidak terdapat
kebocoran atau tumpahan

PENGOLAHAN DAN PEMBUANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Teknik pengolahan sampah medis (medical waste) yang


mungkin diterapkan adalah :
Incinerasi
Sterilisasi dengan uap panas/ autoclaving (pada kondisi
uap jenuh bersuhu 121 C)
Sterilisasi dengan gas (gas yang digunakan berupa
ethylene oxide atau formaldehyde)
Desinfeksi zat kimia dengan proses grinding
(menggunakan cairan kimia sebagai desinfektan)
Inaktivasi suhu tinggi
Radiasi (dengan ultraviolet atau ionisasi radiasi seperti
Co60
Microwave treatment
Grinding dan shredding (proses homogenisasi bentuk atau
ukuran sampah)
Pemampatan/ pemadatan, dengan tujuan untuk
mengurangi volume yang terbentuk.

Incinerator
Cara kerja: pembakaran limbah dengan menggunakan
bahan bakar solar.
Sebelumnya limbah padat disortir menjadi dua yaitu
infeksius dan non infeksius. Pemisahan dan pengurangan
limbah yang sejenis dan reduksi volume limbah
merupakan persyaratan keamanan yang penting bagi
petugas pembuang sampah. Sarana penampungan
limbah infeksius harus memadai baik letak, maupun
hygienisnya.
Untuk memudahkan dalam penanganan limbah
dirumah sakit perlu dibedakan dengan adanya standart
secara nasional kode warna dan identifikasi kantong dan
kontainer limbah

Pengolahan limbah
cair

Proses pengolahan limbah cair tentu


mengandung polutan senyawa organik
sebagian besar menggunakan aktivitas
mikroorganisme untuk menguraikan
senyawa polutan tersebut

Jadi..
Pengolahan limbah
cair = proses
biologis

Proses biologis dengan


biakan
tersuspensi
sistem
pengolahan
dengan
menggunakan
aktivitas
mikroorganisme
untuk
menguraikan
senyawa polutan yang ada didalam air dan
mikroorganisme yang digunakan dalam suatu
reaktor.
Contoh: activated sludge, extended aeration,dll

Proses biologis dengan biakan


melekat
proses pengolahan limbah dimana mikroorganisme
yang digunakan dibiakkan pada suatu media
sehingga mikroorganisme tersebut melekat pada
permukaan media (disebut juga proses film
mikrobiologis atau proses biofilm).
Contoh: trickling filter, biofilter tercelup, reactor
kontak biologis putar (RBC / rotating biological
contactor), aerasi kontak, dll.

Proses biologis dengan lagoon atau kolam

proses
pengolahan
air
limbah
dengan
menampung air limbah pada suatu kolam yang luas
dengan waktu tinggal yang cukup lama sehingga
dengan aktifitas mikro-organisme tumbuh secara
alami, senyawa polutan yang ada dalam air akan
terurai.
Guna mempercepat proses penguraian senyawa
polutan atau memperpendek waktu tinggal dapat
dilakukan proses aerasi. Contoh : kolam aerasi /
kolam stabilisasi

UNTUK LEBIH
DETAIL

F
I
T
K
A
R
U
LUMP
)
E
G
D
U
L
S
D
E
T
A
V
I
T
C
A
(
Lumpur aktif adalah lumpur yang kaya dengan bakteri aerob, yaitu bakteri
yang dapat menguraikan limbah organik dengan cara mengalami
biodegradasi(oxygen-demanding materials).
Bakteri aerob mengubah sampah organik dalam air menjadi biomasa dari gas
CO2, sementara nitrogen organik diubah menjadi ammonium dan nitrat,
fosforus organik diubah menjadi fosfat.
Biomassa hasil degradasi tetap berada dalam tangki aerasi hingga bakteri
melewati masa pertumbuhan cepatnya(long phase).Setelah itu akan
mengalami flokulasi membentuk padatan yang lebih mudah mengendap.Dari
tangki pengendapan, sebagian lumpur dibuang, sebagian lain disirkulasikan
kedalam tangki aerasi. Kombinasi antara bakteri dalam konsentrasi tinggi dan
lapar (dalam lumpur yang disirkulasi) dengan jumlah nutrient yang banyak
(dalam air kotor), memungkinkan penguraian dapat berlangsung dengan
cepat. Penguraian dengan metode lumpur aktif hanya memerlukan beberapa
jam, jauh lenih cepat dibandingkan dengan penguraian serupa yang terjadi
secara alami dalam selokan atau air sungai.

Peng
olah
deng
an a
ir li m
an p
r os e
bah
s RB
C

Pengolahan Limbah
dengan Biofilter up
flow
Proses
pengolahan
air
limbah
dengan
proses
biofilter
dilakukan
dengan cara mengalirkan air limbah
masuk ke dalam reaktor biologis yang
telah diisi dengan media penyangga
untuk
pengembangbiakkan
mikroorganisme dengan atau tanpa
aerasi.
Untuk proses anaerobik dilakukan
tanpa pemeberian udara atau oksigen.
Biofiler yang baik adalah menggunakan
prinsip biofiltrasi yang memiliki struktur
menyerupai saringan dan tersusun dari
tumpukan media penyangga yang
disusun baik secara teratur maupun
acak di dalam suatu biofilter.

Biofilter "Up Flow" ini mempunyai 2 fungsi yang menguntungkan


dalam proses pengolahan air buangan yakni antara lain :
Selain menghilangkan atau mengurangi konsentrasi BOD dapat
juga mengurangi konsentrasi padatan tersuspensi atau
suspended solids (SS) dan konsentrasi total nitrogen dan posphor.
Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang
melalui media ini. Sebagai akibatnya, air limbah yang
mengandung suspended solids dan bakteri E.coli setelah melalui
filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi penyaringan
akan sangat besar karena dengan adanyabiofilter up
flowyakni penyaringan dengan sistem aliran dari bawah ke atas
akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air
buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan
mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter Up Flow ini
sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan
kimia serta tanpa membutuhkan energi. Proses ini cocok
digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang
tidak terlalu besar.

i
s
a
r
e
A
n
a
g
n
e
d
n
a
h
a
l
o
k
a
P en g
t
n
o
K
Proses ini merupakan pengembangan dari proses
lumpur aktif dan proses biofilter. Pengolahan air
limbah dengan proses aerasi kontak ini terdiri dari
dua bagian yakni pengolahan primer dan pengolahan
sekunder.
Primer meliputi pengendapan dan penyaringan.
Sedangkan pada tahap sekunder aerasi kontak, yaitu
mengontakkan air limbah dengan mikroorganisme
yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel
pada media.

Keunggulan Aerasi Kontak


Lumpur yang
Pengelolaannya
Suplai

PROSES Pengolahan Sistem


biofilter anaerob-aerob
Proses ini pengolahan dengan biofilter anaerobaerob ini merupakan pengembangan dari proses
proses biofilter anaerob dengan proses aerasi kontak
Pengolahan air limbah dengan proses biofilter
anaerob-aerob terdiri dari beberapa bagian yakni
bak pengendap awal, biofilter anaerob (anoxic),
biofilter aerob, bak pengendap akhir, dan jika perlu
dilengkapi dengan bak kontaktor khlor.
Pada proses ini limbah dilakukan filter terlebih
dahulu baru dilakukan aerasi kontak

Keungg
ulan
Pengelolaannya sangat mudah
Biaya operasi rendah
Dibandingkan proses lumpur aktif, lumpur
yang dihasilkan relatif sedikit
Dapat menghilangkan N dan Phosphor yang
dapat menyebabkan eutrhopikasi
Suplai udara untuk aerasi relatif kecil
Bisa untuk BOD besar
Dapat menghilangkan padatan tersuspensi
dengan baik

PENGELOLAAN LIMBAH GAS

Penghawaan ruangan

Kualitas udara ruangan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai