Anda di halaman 1dari 15

SPEKTROFOMETRI

Salah satu sifat benda adalah warnanya. Benda dapat berwarna oleh karena kemampuannya
menyerap, meneruskan, atau memantulkan komponenkomponen warna dan cahaya atau
sinar yang melaluinya. Misalnya seseorang melihat satu gelas sirup berwarna merah. Ini
disebabkan oleh karena komponen-komponen biru dan kuning dan cahaya putih yang melalui
sirup tersebut diambil/diserap dan yang diteruskan hanya komponen merahnya saja. Oleh
karena itu sirup lalu berwarna merah. Sifat demikian juga berlaku untuk komponenkomponen kimiawi penyusun suatu bahan. Oleh akrena intensitas cahaya dapat diukur, maka
atas dasar tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk analisis suatu komponen baik secara
kualitatif mau pun secara kuantitatif. Cahaya dapat diartikan sebagai gelombang
elektromagnetik. Sebagian (kecil) dapat ditangkap oleh mata manusia dan sebagian (besar)
tidak dapat. Yang dapat ditangkap oleh mata adalah spektrum cahaya yang berada pada
panjang gelombang 400-800nm. Dekat dengan panjang gelombang 400nm tetapi berada di
bawahnya adalah spektrum ultra violet (UV) yang umumnya berkisar pada panjang
gelombang 200-400nm, sedangkan dekat dengan panjang gelombang 800nm tetapi berada di
atasnya merupakan spektrum cahaya mendekati infra merah (near infra red, NIR).
Spektrofotometri UV-Vis (Spektrofotometri Sinar Ultraviolet-Tampak)
Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Alat
ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan
sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar
tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang
diserap oleh zat yang terapat dalam larutan tersebut. Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota
teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat
(190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang
dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif. Teknik spektroskopi pada daerah ultra violet dan sinar tampak biasa
disebut spektroskopi UV-Vis. Dari spektrum absorpsi dapat diketahui panjang gelombang
dengan absorbans- maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Konsentrasi suatu unsur atau
senyawa juga dengan mudah dapat dihitung dari kurva standar yang diukur pada panjang
gelombang dengan absorbans maksimum. Absorbsi cahaya UV-Vis mengakibatkan transisi
elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah
ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Energi yang terserap kemudian terbuang
sebagai cahaya atau tersalurkan dalam reaksi kimia. Absorbsi cahaya tampak dan radiasi
ultraviolet meningkatkan energi elektronik sebuah molekul, artinya energi yang
disumbangkan oleh foton-foton memungkinkan electron-electron itu mengatasi kekangan inti
dan pindah keluar ke orbital baru yag lebih tinggi energinya. Semua molekul dapat menyerap
radiasi dalam daerah UV-tampak karena mereka mengandung electron, baik sekutu maupun
menyendiri, yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Absorbsi untuk transisi
elektron seharusnya tampak pada panjang gelombang diskrit sebagai suatu spektrum garis
atau peak tajam namun ternyata berbeda. Spektrum UV maupun tampak terdiri dari pita
absorbsi, lebar pada daerah panjang gelombang yang lebar. Ini disebabkan terbaginya
keadaan dasar dan keadaan eksitasi sebuah molekul dalam subtingkat-subtingkat rotasi dan
vibrasi. Transisi elektronik dapat terjadi dari subtingkat apa saja dari keadaan dasar ke

subtingkat apa saja dari keadaan eksitasi. Karena berbagai transisi ini berbeda energi sedikit
sekali, maka panjang gelombang absorpsinya juga berbeda sedikit dan menimbulkan pita
lebar yang tampak dalam spektrum itu. Di samping pita-pita spektrum visible disebabkan
terjadinya tumpang tindih energi elektronik dengan energi lainnya (translasi, rotasi, vibrasi)
juga disebabkan ada faktor lain sebagai faktor lingkungan kimia yang diberikan oleh pelarut
yang dipakai.
Pelarut akan sangat berpengaruh mengurangi kebebasan transisi elektronik pada molekul
yang dikenakan radiasi elektromagnetik. Panjang gelombang dimana terjadi eksitasi
elektronik yang memberikan absorban maksimum disebut sebagai panjang gelombang
maksimum ( maks ) . Penentuan panjang gelombang maksimum yang pasti (tetap) dapat
dipakai untuk identifikasi molekul yang bersifat karakteristik-karakteristik sebagai data
sekunder. Dengan demikian spektrum visibel dapat dipakai untuk tujuan analisis kualitatif
(data sekunder) dan kuatitatif. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk
promosi elektron akan menyerap cahaya pada panjang gelombang yang lebih pendek.
Molekul yang menyerap energi lebih sedikit akan menyerap cahaya pada panjang gelombang
yang lebih panjang. Senyawa yang menyerap cahaya dalam daerah tampak memiliki elektron
yang lebih mudah dipromosikan daripada senyawa yang menyerap cahaya pada panjang
gelombang UV yang lebih pendek. Analisis kualitatif dengan metode spektrofotometri UVVis hanya dipakai untuk data sekunder atau data pendukung. Pada analisis kualitatif dengan
metode spektrofotometri UV-Vis yang dapat ditentukan ada 2 yaitu :
Pemeriksaan kemurnian spektrum UV-Vis.
Penentuan panjang gelombang maximum. Panjang gelombang dimana terjadi eksitasi
elektronik yang memberikan absroban maksimum. Kuantitasnya energi yang diserap
oleh suatu senyawa berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi. Pada penentuan
panjang gelombang maksimum didasarkan atas perhitungan pergeseran panjang gelombang
maximum karena adanya penambahan gugus pada sistem kromofor induk.

perbedaan Validasi, Verifikasi dan Kalibrasi


Salah satu hal yang dilakukan setelah membuat suatu metode analisis baru adalah melakukan
validasi. Validasi metode analisis bertujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi bahwa
metode analisis tersebut sudah sesuai untuk peruntukannya.
Validasi biasanya diperuntukkan untuk metode analisa yang baru dibuat dan dikembangkan.
Sedangkan untuk metode yang memang telah tersedia dan baku (misalnya dari AOAC,
ASTM dan lainnya) , namun baru pertama kali akan digunakan di laboratorium tertentu ,
biasanya tidak perlu dilakukan validasi, hanya verifikasi.Tahapan verifikasi mirip dengan
validasi hanya saja parameter yang dilakukan tidak selengkap validasi.
Parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam metode validasi adalah :
1. Akurasi ( kecermatan )
2.

Presisi ( keseksamaan )

3. Selektivitas
4. Lineanitas dan rentang
5. Batas deteksi dan batas kuantitasi
6. Ketangguhan metode ( ruggedness )
7. Kekuatan (robustness )

Sedangkan pengertian kalibrasi menurut ISO / EC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of


International Metrology (VIM ) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang di tunjukkan oleh instrumen ukur atau system pengukuran atau nilai yang
diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah di ketahui yang berkaitan dari
besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur
yang mampu telusur ( traceable ) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional.
Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan atau di telusur sampai ke standar yang lebih tinggi atau teliti ( standar primer
nasional atau internasional) melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
Manfaat kalibrasi adalah :
1. Mendukung system mutu yang di terapkan di berbagai industry pada peralatan
laboratorium dan produksi yang di miliki.
2. Mengetahui seberapa jauh perbedaan ( penyimpangan) antara harga benar dengan
harga yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Prinsip Dasar Kalibrasi
1. Obyek ukur ( Unit Under test)
2. Standar Ukur (Alat standar kalibrasi, Prosedur/ Metode standar ( Mengacu ke standar
kalibrasi internasional atau prosedur yang dikembangkan sendiri oleh laboratorium
yang sudah teruji (diverifikasi) )
3. Operator /teknisi ( Dipersyaratkan operator / teknisi yang mempunyai kemampuan
teknis kalibrasi (bersertifikat) )
4. Lingkungan yang dikondisikan (Suhu dan kelembaban selalu dikontrol, gangguan
factor lingkungan luar selalu diminimalkan-sumber ketidakpastian pengukuran)
Sementara internal kalibrasi adalah :
1. Kalibrasi harus dilakukan secara periodic
2. Selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat ukur, frekuensi pemakaian dan
pemeliharaan
3. Bisa dinyatakan dalam berbagai cara yaitu : dengan waktu kalender dan dengan waktu
pemakaian kombinasi cara pertama dan kedua, tergantung mana yang lebih dulu
tercapai.

Prinsip penentuan spektrofotometer UV-VIS adalah aplikasi dari hukum LambertBeer, Prinsip Dasar Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan antara serapan dan
panjang jalan melewati medium yang menyerap , dan hubungan antara konsentrasi
spesies penyerap dan tingkat absorbsi. Dalam hukum Lambert-Beer tersebut ada
beberapa pembatasan, yaitu :
- Sinar yang digunakan dianggap monokromatis
- Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang yang sama
- Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap yang lain
dalam larutan tersebut
- Tidak terjadi fluorensensi atau fosforisensi
- Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan
Hukum ini menyatakan absorban zat terlarut adalah proporsional dengan konsentrasi sebagai:
A = . b. C
A = absorban
= koefisien ansorbansi molar
C = konsentrasi solute ( mol/L-1)
b = tebal curvet
Orbital-orbital Yang Terlibat Dalam Transisi Elektronik
1. Transisi ionisasi Transisi ini terjadi dalam ultraviolet jauh yaitu 180 nm dan untuk
mempelajarinya membutuhkan alat khusus. Daerah ini dikenal daerah Schuman atau
ultraviolet vakum. 2. Transisi * Kelompok ini paling berguna dan merupakan serapanserapan karakteristik dari senyawa-senyawa organik dan biasanya dihubungkan dengan
tingkat tereksitasi polar. Dalam sistem-sistem yang sederhana transisi ini terjadi dalam
ultraviolet jauh, misalnya etilena, maks kira-kira 160 nm, meskipun demikian substitusi
oleh gugus alkil akan menggeser ke batokromik (merah). 3. Transisi n * Transisi dari
jenis meliputi transisi elektron-elektron hetero atom tak berikatan ke orbital anti ikatan * .
Serapan ini terjadi pada panjang gelombang yang panjang dan intensitasnya rendah. 4.
Transisi n * Senyawa-senyawa jenuh yang mengandung hetero atom seperti nitrogen,
oksigen, belerang, atau halogen memiliki electron-elektron tak berikatan (electron-elektron n
atau -p) di samping elektron-elektron . Senyawa- senyawa hetero atom menunjukkan jalur
serapan yang kemungkinan disebabkan oleh transisi elektron-elektron dari orbital tak
berikatan atom- atom hetero ke orbital anti ikatan *.
Instrumentasi Komponen dari spektroskopi UV-Vis terdiri dari: 1. Sumber sinar, 2.
Monokromator, 3. Tempat sampel, dan 4. Detektor.
1. Sumber Sinar Sumber sinar terdiri dari benda yang tereksitasi hingga ke tingkat tenaga
yang tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi atau oleh pemanasan listrik. Benda atau
materi yang kembali ke tingkat tenaga yang lebih rendah atau ke tingkat dasarnya,
melepaskan foton dengan tenaga-tenaga yang karakteristik yang sesuai dengan E, yaitu
perbedaan tenaga antara tingkat tereksitasi dan tingkat dasar rendah. Sumber sinar yang ideal
untuk pengukuran serapan harus menghasilkan spektrum kotinu dengan intensitas yang

seragam pada keseluruhan kisaran panjang gelombang yang sedang dipelajari. a. Sumber
Radiasi Ultraviolet Sumber-sumber radiasi ultraviolet yang kebanyakan digunakan adalah
lampu hidrogen dan lampu deuterium. Mereka terdiri dari sepasang elektroda yang
terselubung dalam tabung gelas dan diisi dengan gas hidrogen atau deuterium pada tekanan
yang rendah. Bila tegangan yang tinggi dikenakan pada elektroda-elektroda, maka akan
dihasilkan elektron-elektron yang mengeksitasikan elektron-elektron lain dalam molekul gas
ke tingkatan tenaga yang tinggi. Bila elektron-elektron kembali ke tingkat dasar mereka
melepaskan radiasi dalam daerah sekitar 180 dan 350 nm. Sumber radiasi UV yang lain
adalah lampu xenon, tetapi dia tidak sestabil lampu hidrogen.
b. Sumber Radiasi Terlihat Sumber radiasi terlihat dan radiasi infra merah dekat yang biasa
digunakan adalah lampu filament tungsten. Filament dipanaskan oleh sumber arus searah
(DC), atau oleh baterai. Filament tungsten menghasilkan radiasi kontinu dalam daerah antara
350 dan 2500 nm.
2. Monokromator Seperti kita ketahui bahwa sumber radiasi yang umum digunakan
menghasilkan radiasi kontinu dalam kisaran panjang gelombang yang lebar. Dalam
spektrofotometer, radiasi yang polikromatik ini harus diubah menjadi radiasi monokromatik.
Ada 2 jenis alat yang digunakan untuk mengurai radiasi polikromatik menjadi radiasi
monokromatik yaitu: a. Penyaring, dan b. monokromator.
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya tunggal
(monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian
monokromator, yaitu :
a.

Prisma

Gambar 4 Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di dapatkan
resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b.

Grating (kisi difraksi)

Gambar 5 Kisi Difraksi


Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar akan
disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu
kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c.

Celah optis

Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari sumber
radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui
prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
d.

Filter

Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan merupakan
cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.
3. Tempat Sampel Cuplikan yang akan dipelajari pada daerah ultraviolet atau terlihat yang
biasanya berupa gas atau larutan ditempatkan dalam sel atau kuvet. Untuk daerah ultraviolet
biasanya digunakan Quartz atau sel dari silika yang dilebur, sedangkan untuk daerah sinar
tampak digunakan gelas biasa atau Quartz. Sel yang digunakan untuk cuplikan yang berupa
gas mempunyai panjang dari 0,1 hingga 100 nm, sedang sel untuk larutan mempunyai
panjang lintasan tertentu dari 1 hingga 10 cm, sebelum sel dipakai harus dibersihkan dengan
air, atau jika dikehendaki dapat dicuci dengan larutan deterjen atau asam nitrat panas.
4. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet merupakan wadah
yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis. Pada spektrofotometer double
beam, terdapat dua tempat kuvet. Satu kuvet digunakan sebagai tempat untuk menaruh
sampel, sementara kuvet lain digunakan untuk menaruh blanko. Sementara pada
spektrofotometer single beam, hanya terdapat satu kuvet.
5. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Pada spektrofotometer, tabung pengganda electron yang digunakan
prinsip kerjanya telah diuraikan. Setiap detektor menyerap tenaga foton yang mengennainya
dan mengubah tenaga tersebut untuk dapat diukur secara kuantitatif seperti sebagai arus
listrik atau
perubahan-perubahan panas. Kebanyakan detektor menghasilkan sinyal listrik yang dapat
mengaktifkan meter atau pencatat. Setiap pencatat harus menghasilkan sinyal yang secara
kuantitatif berkaitan dengan tenaga cahaya yang mengenainya.
Syarat-syarat Detektor
1. Sensitivitas tinggi hingga dapat mendeteksi tenaga cahaya yang mempunyai tingkatan
rendah sekalipun
2. Waktu respon pendek
3. Stabilitas yang panjang/ lama untuk menjamin respon secara kuantitatif
4. Sinyal elektronik yang mudah diperjelas.
Analisa Kualitatif dan Kuantitatif
a. Analisa Kualitatif Dengan membandingkan intesitas puncak serapan.
b. Analisa Kuantitatif Menggunakan rumus Lamber-Beer

6. Visual display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam
bentuk % Transmitan maupun Absorbansi
Secara umum, molekul diatomik dapat digambarkan sebagai dua titik massa yang
dihubungkan oleh pegas tak bermassa. Energi yang terlibat pada berbagai gerak molekul
dapat dibagi menjadi tiga kategori:

Energi translasi

Energi rotasi

Energi vibrasi

Energi translasi
Energi translasi molekul diekspresikan sebagai energi kinetik molekul tersebut:

dengan m adalah massa molekul dan v adalah kecepatan molekul.

Energi rotasi
Menurut hukum fisika, energi kinetik rotasi adalah

dengan
adalah momentum sudut
is the momen inersia molekul
Pada tingkat mikroskopis (atomik) seperti molekul, momentum sudutnya hanya dapat
dieskpresikan sebagai nilai-nilai diskret tertentu:

dengan l adalah bilangan bulat positif dan adalah tetapan tereduksi Planck.
Selain itu, momen inersianya adalah

dengan
adalah massa tereduksi molekul tersebut dan
adalah jarak rata-rata antara dua atom pada suatu molekul.

Dengan mensubstitusi momentum sudut dan momen inersia ke E rot, aras energi rotasi molekul
diatomik adalah:

Energi vibrasi
Selain bertranslasi dan berotasi, molekul diatomik juga dapar bergetar (vibrasi). Energi
vibrasi molekul ini dapat dianggap hampir mirip dengan osilator harmonik kuantum:

dengan
n adalah bilangan bulat
h adalah tetapan Planck dan
f adalah frekuensi getaran.

Perbandingan antara jarak energi rotasi dengan energi vibrasi


Aras energi rotasi terendah molekul diatomil terdapat pada
dan memberikan nilai Erot =
0. For O2, aras kuantum berikutnya (
) memiliki energi sekitar:

Jarak antara dua aras energi rotasi terendah O2 sebanding dengan energi foton pada daerah
spektrum elektromagnetik mikrogelombang.
Aras energi virbasi terendah terdapat pada
, dan frekuensi getaran pada umumnya
13
adalah 5 x 10 Hz. Dengan menggunakan perhitungan yang sama:

Dapat terlihat bahwa jarak energi antara energi vibrasi adalah sekitar 100 kali lebih besar
daripada jarak aras energi rotasi.
Jenis-jenis spektrofotometri
o Spektrofotometer single-beam

Cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai
absorbansi dari larutan yang dimasukan. Dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur
absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik 20. Alat ini merupakan desain
paling awal tetapi masih banyak digunakan baik dalam pengajaran maupun laboratorium
industri. Mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi
biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata. Panjang gelombang paling rendah adalah
190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996)
o Spektrofotometer double-beam
Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas. Berkas cahaya pertama melewati sel
pembanding, dan cahaya yang lainnya melewati sel sampel. Berkas cahaya kemudian
bergabung kembali, masuk ke detektor. Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah.
Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar penghubung diukur pada
waktu yang sama. Nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang
diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Digunakan pada panjang gelombang 190
sampai 750 nm. Mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk
V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar kedua
secara serentak melewati sampel, mencocokkan foto detektor yang keluar menjelaskan
perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca (Skoog,
DA, 1996).

METODE ANALISA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS


Pada analisis kualitatif, ada tiga metode yang sesuai dan secara umu sering digunakan pada
penntuan unsur didalam suatu baha, seperti :

Metode relatif

Dengan mengukur absorbansi atau transmittan dari larutan blanko, larutan standa, dan
cuplikan

Metode kurva kalibrasi

Dengan membuat kurva antara konsentrasi larutan standar terhadap bsorbansi, dengan kurva
tersebut berupa garis lurus, kemudian dengan cara menginterpolasikan dari larutan cuplikan
ke dalam kurva standar tersebut diatas, akan diperoleh konsentrasi larutan cupliakan.

Metode penambahan standar

Pada metode ini dibuat sederetan larutan cuplikan dengan konsentrasi yang sama. Masingmasing larutan ditambah denga larutan standar dari unsur yang dilakukan analisis dengan
konsentrasi mulai dari 0 sampai konsentrasi tertentu. Absorbansi masing-masing larutan
diukur dan dibuat kurva absorbansi terhadaot konsentrasi unsur standar yang ditambahkan.

Radiasi yg melewati suatu medium atau bahan :

di absorpsi

di hamburkan (scattered)

di biaskan (refracted)

di emisikan kembali (re-emitted)

pada yang sama/berbeda (saat keluar dari sampel)


Penyerapan Radiasi
Apabila suatu atom atau molekul menyerap (absorbsi) cahaya dengan energi (E)
tertentu,
E=h
maka dapat terjadi peristiwa :
M + h

M* * : molekul tereksitasi

Supaya terjadi absorbsi, perbedaan energi antara dua tingkat energi harus setara
dengan energi foton yang diserap.

Penyerapan Radiasi oleh Molekul

Jika molekul sederhana dikenai REM maka molekul akan menyerap REM yang
energinya sesuai.

Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar yang diserap


dengan frekuensi / panjang gelombang sinar merupakan spektrum absorbsi.

Transisi yang diperbolehkan (allowed transition) untuk suatu molekul dengan


struktur kimia yang berbeda adalah tidak sama sehingga spektra absorbsinya
beda (dasar analisis kualitatif)

Banyaknya sinar yang diabsorbsi pada panjang gelombang tertentu sebanding


dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi (dasar analisis kuantitatif)

Hal-hal yang harus diperhatikan


1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna

Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka
larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila
diukur dengan menggunakan lampu UV.
2. Panjang gelombang maksimum
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai
absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kepekaannya
juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap
satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang
maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat
terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan
dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang
diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang
gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih
teliti.
Kelebihan Spektrofotometer UV-VIS

Penggunaannya luas. Dapat digunakan untuk senyawa organic, anorganik dan


biokimia yang diabsorbsi pada daerah ultraviolet maupun daerah tampak

Sensitivitasnya tinggi. Batas deteksi untuk mengabsorbsi dapat diperpanjang menjadi


10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti

Selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat ditemukan


dimana analiti mengabsorbsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak perlu.

Ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe
spektrofotometer UV-VIS ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut
dapat diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan khusus.

Pengukurannya mudah, dengan kinerja yang cepat

Aplikasi UV/Vis

Bidang lingkungan
(misal : analisis berbagai logam dalam air)

Bidang klinik
(misal : analisis barbiturat dalam serum)

Bidang industri
Bidang industri farmasi : analisis antibiotika, hormon, vitamin, analgesik)
Bidang industri lain : analisis makanan, cat, gelas, logam

Bidang Forensik
(misal : analisis narkotika, alkohol dalam darah)

PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.

Kenapa pada UV-Vis harus menggunakan larutan bewarna dan AAS tidak bewarna?
Persamaan perbedaan AAS dan UV-Vis?
Apa yang dimaksud energi translasi, rotasi, vibrasi!
Apa yang dimaksud dengan perlakuan khusus dalam memerkecil kesalahan

spektrofotometer?
5. Penjelasan dari kejadian radiasi yang melewati medium, refraction, reflection,
absorbtion, scattering!

JAWABAN

1. Karena, pada prinsipnya Spektrofotometri Serapan Atom merupakan analisis atom


sedangkan pada Spektrofotometri UV-Vis adalah analisis molekul. Dimana, molekul
harus memiliki gugus kromoform (warna) yang memiliki sistem energi elektronik,
energi elektronik itu yang dapat menyerap sinar ultra violet. Sedangkan atom tidak
memiliki gugus kromoform.
2. Persamaan terletak pada perhitungannya dan sama-sama untuk menentukan
konsentrasi dan absorbansi, sedangkan pada UV-VIS larutan harus berwarna dan AAS
tidak berwarna.

Perbedaannya terletak pada AAS ini berupa atomic sedangkan UV-VIS berupa
molekul.
3. Secara umum, molekul diatomik dapat digambarkan sebagai dua titik massa yang
dihubungkan oleh pegas tak bermassa. Energi yang terlibat pada berbagai gerak
molekul dapat dibagi menjadi tiga kategori:

Energi translasi

Energi rotasi

Energi vibrasi

Energi translasi
Energi translasi molekul diekspresikan sebagai energi kinetik molekul tersebut:

dengan m adalah massa molekul dan v adalah kecepatan molekul.

Energi rotasi
Menurut hukum fisika, energi kinetik rotasi adalah

dengan
adalah momentum sudut
is the momen inersia molekul
Pada tingkat mikroskopis (atomik) seperti molekul, momentum sudutnya hanya dapat
dieskpresikan sebagai nilai-nilai diskret tertentu:

dengan l adalah bilangan bulat positif dan adalah tetapan tereduksi Planck.

Selain itu, momen inersianya adalah

dengan
adalah massa tereduksi molekul tersebut dan
adalah jarak rata-rata antara dua atom pada suatu molekul.
Dengan mensubstitusi momentum sudut dan momen inersia ke E rot, aras energi rotasi
molekul diatomik adalah:

Energi vibrasi
Selain bertranslasi dan berotasi, molekul diatomik juga dapar bergetar (vibrasi).
Energi vibrasi molekul ini dapat dianggap hampir mirip dengan osilator harmonik
kuantum:

dengan
n adalah bilangan bulat
h adalah tetapan Planck dan
f adalah frekuensi getaran.
4. Mencari reaksi yang spesifik
Tetapkan pada maks
Waktu kestabilan reaksi
Penyesuaian dengan Lambert Beer
Pemilihan pelarut
Kesalahan relatif
5. Reflection
: cahaya yang dipancarkan ke medium terpantulkan
Scattering
: cahaya yang menuju medium akan menyebar kesegala arah
Refraction
: cahaya yang menuju ke medium di biaskan

Anda mungkin juga menyukai