kegawatdaruratan medis. Sumbatan saluran kemih dapat terjadi pada saluran kemih atas dan saluran kemih bawah. Sumbatan pada saluran kemih atas meliputi organ ginjal dan ureter memberikan manifestasi klinis berupa nyeri kolik atau anuria. Sedangkan sumbatan saluran kemih bawah pada buli-buli dan uretra menyebabkan retensi urine. Retensi urine ketidakmampuan dalam mengeluarkan urine sesuai dengan keinginan.
Bab I PENDAHULUAN
Striktur uretra penyempitan pada lumen uretra karena
fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. ANATOMI URETRA
Organ urinaria ginjal beserta salurannya : ureter, buli-buli,
dan uretra. Organ reproduksi pria testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, prostat, dan penis. Kecuali testis, epididmis, vas deferens, penis, dan uretra sistem urogenitalia terletak di rongga retroperitoneal dan terlindung oleh organ lain yang megelilinginya. Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar bulibuli melalui proses miksi.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA
Uretra dibagi menjadi 2 bagian yaitu uretra posterior dan uretra
anterior. Uretra sfingter uretra interna terletak pada perbatasan buli-buli dan uretra sfingter uretra eksterna terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior. Sfingter uretra interna terdiri atas otot polos yang dipersarafi oleh sistem simpatik sehingga pada saat buli-buli penuh, sfingter ini terbuka. Sfingter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris dipersarafi oleh sistem somatik yang dapat diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. Pada saat kencing sfingter ini terbuka dan tetap tertutup pada saat menahan kencing.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA
Panjang uretra wanita 3-5 cm, pria dewasa 23-25 cm.
Uretra posterior pria terdiri atas uretra pars prostatika yaitu bagian uretra yang dilengkapi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea. Uretra pars prostatika : - di posterior lumen terdapat tonjolan verumontanum - di proksimal dan distal dari verumontanum terdapat kristal uretralis. Bagian akhir vas deferens yaitu kedua duktus ejakulatorius yang terdapat di pinggir kiri dan kanan verumontanum Sekresi kelenjar prostat bermuara di dalam duktus prostatikus yang tersebar di uretra prostatika.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA
Uretra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh
korpus spongiosum penis. Uretra anterior terdiri atas pars bulbosa, pars pendularis, fossa navikularis, meatus uretra eksterna. Di dalam lumen uretra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang berfungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar Cowperi berada di dalam diafragma urogenitalis dan bermuara di uretra pars bulbosa, serta kelenjar Littre yaitu kelenjar parauretralis yang bermuara di uretra pars pendularis.
Lokasi striktur (1,2,3). 1.
Pars membranasea, 2. Pars bulbosa, 3. Meatus uretra, 4. Kandung kemih, 5. Prostat, 6. Rectum, 7. Diafragma urogenital, 8. Simfisis.
II. 2. EPIDEMIOLOGI
Meluasnya penggunaan endoskopi saluran kemih bagin atas
telah menyebabkan peningkatan frekuensi striktur ureter. Studi awal melaporkan tingkat striktur ureter dari 3% -11% pada pasien yang menjalani ureteroscopy. Studi terbaru melaporkan menggunakan endoskopi fiberoptik yang lebih kecil, laser lithotripsy laser mengurangi tingkat traumatis striktur uretra kurang dari 1%. Dalam review 24 pasien dengan batu ureter yang sangat berdampak yang terkena dampak selama rata-rata 11 bulan, 24% dari pasien pasca operasi striktur ureter pasca operasi. Oleh karena itu, impaksi merupakan faktor risiko utama. Perforasi saluran kemih selama prosedur ini juga telah diidentifikasi sebagai faktor risiko penyakit striktur uretra.
II. 3. ETIOLOGI
Peradangan kronik radang karena gonore
Cedera Trauma uretra dapat terjadi pada fraktur panggul dan karena cedera langsung, misalnya pada anak yang naik sepeda dan kakinya terpeleset dari pedal sepeda sehingga jatuh dengan uretra pada bingkai sepeda lelaki sehingga terjadi cedera kangkang. Yang juga tidak jarang terjadi ialah cedera iatrogenik akibat kateterisasi atau instrumentasi.