Anda di halaman 1dari 7

Penyakit Servikalis Degeneratif

Avital Fast, MD dan Miriam Segal, MD


Sinonim

struktural

Stenosis spinalis pada region servikalis

berbagai komponen dari kolumna spinalis.

Penyakit diskus intervertebralis dengan

Hal ini menyebabkan perubahan struktural

mielopati

yang akan mengubah postur dan stabilitas

Spondiolosis servikalis dengan mielopati

tulang belakang dan menurukan fungsi


saraf.

yang

akan

Mekanisme

mempengaruhi

patologis

yang

Kode ICD-9

mendasari nyeri aksial dan radikular belum

721.1 Spondiolosis servikalis dengan

sepenuhnya

mielopati

vaskularitas setelah herniasi diskus dan

722.7 Penyakit diskus intervertebralis

adanya mediator inflamasi seperti oksida

dengan mielopati

nitrit,

723.0 Stenosis spinalis pada regio

matriks metalloproteinase, dll turut serta

servikalis

dalam pathogenesis nyeri1.

dimengerti.

prostaglandin

E2,

Peningkatan

interleukin-6,

Pada dekade ketujuh dan kedelapan,


Definisi
Kata

individu mulai memperlihatkan perubahan

penyakit

servikalis

degeneratif

merupakan penyakit secara luas pada


perubahan patologik yang mempengaruhi
semua

komponen

tulang

belakang

servikalis yang mengarah pada nyeri aksial


dan radikular.
Mekanisme

pada

penyakit

kompleks dan multifaktorial.

servikalis
Genetik,

penuaan, dan perlemahan turut berperan


Degenerasi

menghasilkan
berbeda

Hanya beberapa dari sekian orang yang


mempunyai

tanda

dan

gejala

klinis.

Seiring dengan perjalan penyakit, individu


yang sebelumnya memiliki gejala akan
menjadi

tidak

memiliki

gejala

servikalis

terendah

(asimptomatik).

degeneratif merupakan mekanisme yang

penting.

degenerative difus pada spinalis servikalis.

diskus

distribusi

dan

abnormal

menyebabakan

rentetan

dipercaya

Tulang

belakang

dihubungkan oleh lima elemen struktural:


diskus intervertebralis, sendi facet, dan
sendi neurosentral (sendi Luschka)2.

beban

yang

Sendi neurosentral merupakan sendi yang

yang

akan

unik pada spinalis servikalis dan tidak

perubahan

terdapat di tempat lain pada kolumna

spinalis. Sendi-sendi ini berada pada sisi

prevalensi seumur hidup setinggi 66%.

posterolateral dari korpus vertebralis, yang

Insiden lebih banyak pada pria dengan

terdiri dari proyeksi tulang yang bersendi

puncak pada usia 50-54 tahun5,6.

dengan korpus vertebralis di atasnya.


Mereka

menyediakan

stabilitas

pada

Gejala

spinalis servikalis yang sangat sering

Gejala umum terbanyak yang membuat

bergerak dan melindungi akar saraf yang

pasien datang adalah nyeri. Terdapat dua

keluar dari herniasi lateral murni diskus.

kelompok pasien yang bisa dilihat: pasien

Ketika terjadi degenerasi pada diskus,

yang mengeluhkan nyeri radikuler dan

sendi-sendi ini menjadi hipertrofi yang

nyeri aksial. Pasien dengan nyeri aksial

kemudian

foramina

mengeluhkan kaku dan nyeri pada spinalis

memodifikasi

servikalis. Nyeri yang dirasakan biasanya

bentuknya yang kemudian menurunkan

bertambah hebat saat berdiri dan pulih saat

fungsi saraf radikuler atau dorsal akar

berbaring.

ganglia. Proses degenerative yang mirip

hiperekstensi dan melekuk pada satu sisi

mengikutsertakan sendi facet yang terletak

akan memperparah nyeri. Pasien dengan

di posterior dimana akan menekan saraf

perubahan

yang

radikulopati

sendi servikalis atas atau degenerasi dari

servikalis terbanyak adalah penyempitan

diskus servikalis atas akan menyebarkan

foramina karena hipertrofi sendi facet atau

nyeri

neurosentral3. Spinalis servikalis yang

oksipitalis. Pada pasien dengan penyakit

lebih rendah terutama C4-5, C5-6 dan C6-

servikalis bawah, nyeri akan menyebar ke

7 adalah sumber nyeri pada individu

regio trapezius superior atau interscapular.

simptomatis. Tidak seperti pada spinalis

Saat datang, pasien mengeluhkan gejala

lumbalis, hernia nukleus pulposus lebih

atipikal seperti nyeri rahang atau nyeri

jarang dan hanya menjadi sumber nyeri

angina dada-leher.

menyempitkan

intervertebralis

keluar.

dan

Penyebab

radikular pada 20-25% kasus. Karena


korda

spinalis

menempati

kanalis

servikalis, herniasi pada bagian posterior


akan

menekan

korda

seperti

gejala

radikuler.

Gerakan

patologis

ke

kepala

Identifikasi

leher

yang

melibatkan

khususnya

sumber

seperti

nyeri

regio

dan

manajemennya lebih sulit pada pasien


dengan

nyeri

aksial

karena

pada

pemeriksaan radigrafi sering menunjukkan


perubahan patologis multilevel seperti

Pada populasi, prevalensi titik untuk nyeri

degenerasi diskus multilevel, artropati

leher

facet, dan penyakit sendi neurosentral.

berkisar

9,5%-22%,

dimana

Indentifikasi sumber nyeri cukup sulit.


Facet, sendi uncovertebral, diskus perifer
dan

ligament

semuanya

mengandung

ujung saraf (nerve-endings) dimana salah


satu

atau

keseluruhannya

merupakan

sumber nyeri4.

Pemeriksaan fisik
Karena nyeri aksial yang hebat, pada
pemeriksaan fisik diharapkan kepala dan
leher pasien tidak bergerak agar tidak
memperburuk

nyeri.

Nyeri

aksial

bertambah hebat ketika leher ekstensi dan

Pasien dengan nyeri radikuler mempunyai

ditekuk.

gejala yang sama dengan akar saraf (nerve

membebankan

root) yang terlibat. Nyeri yang didapat

kepala kearah simptomatis pada saat

biasanya terletak sesuai dengan distribusi

berdiri

miotom

Manual distraksi leher akan meringankan

nyeri

dan

diinterpretasikan

sebagai

yang

membosankan.

Nyeri

Tanda

secara

keluhan.

Spurling

aksial

dan

bersamaan

Tender

spots

yaitu

mendorong
dilakukan.
seringkali

bertambah buruk ketika mendorong kepala

ditemukan pada otot servikalis paraspinal,

ke

dengan

superior dari muskulus trapezius, atau otot

hiperekstensi dan melekuk pada satu sisi.

yang disuplai oleh saraf yang tertekan.

Tidak jarang pasien mengemukakan bahwa

Spots ini merupakan area otot yang apabila

nyeri dapat pulih ketika tangan pada

dirangsang didapatkan nyeri lokal7. Tender

bagian simptomatik diletakkan di atas

spots

kepala (abduksi bahu)7. Gejala sensoris

signifikan, terutama apabila ditemukan

(kebas, kesemutan, dan sensasi terbakar)

hanya unilateral atau pada gabungan dari

biasanya

gejala lain pada radikulopati servikalis.

sisi

yang

sesuai

sakit

atau

dengan

distribusi

dermatom. Pada Carpal Tunnel Syndrome,


perubahan sensoris terjadi sesuai dengan
dermatom

saraf

medianus.

sklerotomal

biasanya

Nyeri

diinterpretasikan

sebagai titik pemicu, terletak di medial


atau lateral skapula. Ketika datang, pasien
mengeluhkan lengan atau tangan yang
lemah, atau sulitnya melakukan aktivitas
sehari-hari.

mungkin

merupakan

diagnosis

Pasien dengan nyeri radikuler, bergantung


pada akar yang terlibat, pemeriksaan yang
dilakukan akan didapatkan kelemahan
sesuai

dengan

distribusi

miotomal,

perubahan sensoris pada dermatom, dan


perubahan refleks. Pemeriksaan fisik yang
akurat dapat mengidentifikasi akar yang
tertekan: C5 abduksi bahu, C6 fleksor
siku, C7 ekstensor siku, dan C8 fleksor
jari. Penemuan dari perubahan sensoris
dan refleks sangat diperlukan. Penentuan
dermatom dapat bervariasi tiap pasien

karena

anastomosis

saraf.

Dermatom

akar saraf C5 keluar di atas vertebra C5

hanya mewakili sebagian dari domain akar

dan akan ditekan oleh herniasi pada diskus

saraf10. Akar saraf yang sering terkena

intervertebralis C4-5.

adalah C5, C6, dan C73,4. Tidak seperti


region lain pada vertebrae, pada servikalis,
akar saraf keluar dari vertebrae yang sama:

Akurasi

pemeriksaan

fisik

dapat

diharapkan dan sesuai dengan pemeriksaan


radiologis.

Tabel 3-1

C5

Otot yang terkena


Deltoid, supraspinatus,

Distribusi sensoris
Bahu dan lateral

Perubahan refleks
Refleks supinator

C6

infraspinatus
Fleksor siku, bisep, brakialis,

lengan
Lateral distal lengan

Refleks bisep

brakioradialis, dan radial

bawah, ibu jari dan

ekstensor pergelangan tangan


Trisep, ekstensor pergelangan

telunjuk
Bagian dorsal lengan

tangan

bawah dan jari

Fleksor digitorum superfisialis

tengah
Bagian ulnar lengan

dan profundus

bawah, tangan, dan

C7

C8

Refleks trisep

Tidak ada perubahan

jari ke4-5

Keterbatasan Fungsi

ROM yang terbatas pada semua bidang

Keterbatasan fungsi yang berhubungan


dengan penyakit degenerative servikalis
bergantung

pada

degenerative
Biasanya

dan

pasien

luasnya
saraf

perubahan
itu

sendiri.

asimptomatik

dan

keterbatasan fungsi yang diperhatikan


adalah hilangnya ROM servikalis. Ketika
pasien berdiri di belakang tembok, bagian
belakang

kepala

mungkin

jaraknya

beberapa inci, dan tidak bisa meluruskan


spinalis

servikalis.

Pasien

ini

dapat

berfungsi dengan baik tetapi memiliki

dan tidak bisa melihat ke atas. Ketika


terjadi

kelemahan,

pasien

mengalami

keterbatasan fungsi sesuai dengan akar


saraf yang terlibat.
Diagnosis
Pemeriksaan radiologis dilakukan cukup
sering. Pencitraan anteroposterior, lateral,
oblique dan fleksi dan ekstensi harus
dilakukan. Komponen vertebral dapat
terlihat jelas namun tidak untuk diskus
intervertebralis, korda spinalis, atau saraf

perifer. Sinar X dapat memperlihatkan


dengan

jelas

(penyempitan

proses

degenerative

diskus

intervertebralis;

kalsifikasi dari jaringan lunak). Biasanya


tidak terdapat hubungan antara gejala dan
penemuan pada pencitraan12. Pencitraan
ketika fleksi dan ekstensi penting karena
bisa mendeteksi instabilitas degeneratif
yang sesuai dengan gejala6.

Tatalaksana
Awal
Tatalaksana nyeri aksial tanpa radikuler
lebih sulit dibandingkan nyeri radikuler.
Pada

nyeri

aksial

sulit

untuk

mengidentifikasi pencipta nyeri untuks


sebagai dasar terapi. Obat anti inflamasi

Magnetic Resonance Imaging merupakan

dan

modalitas

sebagai tatalaksana lini pertama pada tahap

diagnostik

memperlihatkan

yang

dapat

keseluruhan

spinalis

awal

analgesic
penyakit.

seharusnya
Pasien

diberikan

dengan

nyeri

dan

radikuler dapat diberikan steroid sistemik

memungkinkan klinisi menilai sturktur

seperti Medrol Dosepak jika tidak respon

saraf (korda, akar) seperti jaringan lunak

dengan obat antiinflamasi yang lain.

(diskus,

Respon

servikalis

tanpa

ligament).

radiasi

Hubungan

antara

beberapa

pasien

spondylotic

pencitraan dan riwayat dan pemeriksaan

radicular non traumatic dapat meningkat

fisik sangat penting karena pada beberapa

jika diterapi secara fluoroskopi pada akar

pasien dapat terlihat perubahan patologis

saraf15,16. Steroid berguna meringankan

yang signifikan yang sangat berbeda

nyeri karena dapat menurunkan reaksi

dengan keluhan pasien. CT myelografi

inflamasi

seharusnya dilakukan sebelum operasi dan

memfasilitasi nutrisi saraf dan suplai

seharusnya tidak boleh setiap hari. Pasien

darah,

dengan nyeri aksial yang tidak respon

neural, dan menurunkan keluarnya herniasi

dengan

ke

pada akar saraf yang terkena. Steroid dapat

discography untuk mengidentifikasi asal

diberi selama 7-10 hari dengan tapering

nyeri. Dischography mungkin satu-satunya

dose. Untuk nyeri yang sangat hebat, dapat

pilihan untuk mengidentifikasi diskus yang

diberikan 70 mg prednisone dengan

bermasalah

tapering dose 10 mg perhari.

masih

konservatif

bisa

meskipun

kontroversial

dirujuk

penggunaannya

hingga

saat

ini.

Elektrodiagnostik sangat penting terutama


pada pasien DM atau suspek neuropati
perifer13.

Pasien

dan

dan

mengstabilkan

harus

melakukan

pembengkakan

membrane

diinsturuksikan

maneuver

serta

abduksi

untuk
bahu

sebagai evaluasi terapi untuk melihat


apakah dapat menurunkan tegangan akar

saraf yang terkena dan meringankan

leher isometric dapat disarankan karena

gejala.

dapat melatih tonus dan kekuatan otot


tanpa

Rehabilitasi

dan

ekstensi

leher

dapat

mempengaruhi dimensi foramina. Telah


dibuktikan

bahwa

meningkatkan
foramina
disarankan
menggerakkan
diinstuksikan

fleksi

tinggi

dan

penyempitan

dan

leher

lebar

sebaliknya18,19.
tersebut,

untuk
leher.
untuk

dari

Karena

maka

pasien

berhati

dalam

Pasien
minum

harus
dengan

menggunakan sedotan. Imobilisasi leher


untuk sementara waktu dapat meringankan
nyeri. Ini bisa dicapai dengan penggunaan
collar leher pada pasien yang aktif
bergerak. Traksi servikalis (dengan sedikit
fleksi leher) sangat penting bagi pasien
dengan nyeri radikuler. Gaya alihan pada
leher dapat meringankan nyeri dengan cara
meningkatkan tinggi foraminal dan jarak
intervertebral. Penggunaan traksi dengan
posisi supinasi lebih disukai karena tidak
perlu memperhitungkan lebar kepala dan
seluruh

gaya

Servikalis

ROM

tidak

disarankan pada pasien akut.

Telah dibuktikan secara in vivo bahwa


fleksi

nyeri.

traksi

secara

efektif

Pengobatan manual (pijatan, mobilisasi,


manipulasi),
listrik

dapat

akupuntur, dan
digunakan

stimulasi

secara

luas

meskipun buktinya masih kurang22-28.


Prosedur
Administrasi steroid translaminar dan
transforaminal dapat memredakan nyeri
secara

signifikan

pada

pasien

nyeri

radikuler. 60% pasien dengan injeksi akar


saraf mempunyai prognosis yang baik 3,15.
Karena

cukup

administrasi

ini

berbahaya,
harus

maka

menggunakan

fluoroskopi dan diberikan oleh dokter yang


ahli.
Pembedahan
Indikasi utama untuk tindakan bedah
adalah deficit neurologis yang berat dan
progresif dan nyeri persistent yang tidak
respon terhadap terapi konservatif.
Standar

tatalaksana

bedah

untuk

servikalis.

radikulopati servikalis yaitu dekompresi

Namun belum ada bukti konklusif yang

anterior servikalis dan fusion. Pendekatan

membuktikan ini21.

ini umum karena kebanyakan gejala pasien

disalurkan menuju spinalis

Panas

superfisial

harus

diberikan

bersamaan dengan traksi untuk relaksasi


otot sebelum dan sesudah traksi. Latihan

radikulopati servikalis disebabkan oleh


osteofit yang menekan saraf di foramina
intervertebrata, dan laminektomi tidak
efektif untuk kasus ini.

Pendekatan anterior memberikan akses ke

diskus sambil memperbaiki gerak spinal30.

bagian

dan

Indikasi untuk pendekatan ini masih belum

spondylotic spurs. Beberapa dokter bedah

ditetapkan. Pasien dengan herniasi diskus

menambahkan insturmen untuk stabilitas

mungkin dibedah dari punggung. Pada

postoperative12.

Dekompresi

pasien

adekuat

meredakan

anterior

dapat

seperti

diskus,

foramina
nyeri

dan

meningkatkan kekuatan otot. Pada jangka


waktu lama, tidak ditemukan perbedaan
keluaran antara pasien yang diterapi
dengan

konservatif

maupun

dengan

ini,

laminotomy

dan

foraminotomy dapat meringankan nyeri


dan menurunkan komplikasinya12.
Potensi komplikasi penyakit
Nyeri

kronik

dan

deficit

neurologis

mungkin terjadi apda beberapa pasien.

bedah24,29.
Efek jangka panjang negative untuk fusion
telah diteliti. Fusion dapat mengakibatkan
kekakuan dan kehilangan ROM, dan
sepanjang

seperti

tahun

akan

menghasilkan

degenerasi level selanjutnya (percepatan


degenerasi diskus). Hal ini mencetuskan
perkembangan disc replacement surgery.
Konsepnya adalah menjaga ketinggian

Pasien tersebut dapat berkompromi dengna


kualitas hidupnya dan aktivitas sehari-hari
Potensi komplikasi tatalaksana
Komplikasi pembedahan termasuk infeksi,
kerusakan

saraf,

pseudoartritis,
selanjutnya.

dan

nyeri,

kekakuan,

degenerasi

level

Anda mungkin juga menyukai