Pendidikan Kedokteran
Banyak yang menggerutu saat mendengar pakar pendidikan kedokteran
disebut. Mereka menganggap dia bekas guru sekolah, psikolog pendidikan atau
lulusan ilmu pendidikan. Tentu saja, sebagian memang seperti itu; namun
banyak dari yang lebih sukses adalah lulusan kedokteran. Siapa yang kenal lebih
baik dengan program pendidikan dokter
daripada orang yang sudah
melewatinya?
Terdapat dua jalur bagi lulusan kedokteran untuk menjadi pakar
pendidikan. Keduanya dimulai dengan menyelesaikan lima tahun pertama
pendidikan pascasarjana. Kemudian, karena saat ini belum ada spesialisasi
pendidikan kedokteran, lebih baik mendaftar untuk program spesialis terlebih
dahulu (termasuk untuk layanan primer). Setelah itu, kedua jalur akan memisah.
Jika kamu ingin menjadi pakar pendidikan sepenuh waktu, kamu harus melamar
untuk menjadi dosen di universitas. Setelah suatu periode penelitian, akan ada
kenaikan pangkat menjadi dosen senior, dan kemudian, memegang posisi dalam
pendidikan kedokteran. Ini adalah jalur yang lebih jarang ditempuh. Jalur yang
lebih umum ditempuh adalah keterlibatan paruh-waktu dalam pendidikan
kedokteran. Jalur ini biasanya ditempuh melalui posisi konsultan di rumah sakit,
atau dosen senior pada praktik umum akademik. Kemudian, aktivitasmu selama
seminggu akan terbagi menjadi kegiatan di bidang spesialisasimu dan kegiatan
pendidikan (yang akan disesuaikan dalam kontrak kerja).
Mengapa? Pendidikan kedokteran saat ini berada di persimpangan.
Dengan perubahan wajah pelayanan kesehatan, tidak adanya pasien rawat inap
jangka panjang di rumah sakit, rekomendasi GMC, Patients Charters, dan suatu
gerakan global menuju
problem-based learning, dunia ada dalam
genggamanmu. Fakultas kedokteran di seluruh negeri sedang mencari bantuan
dalam mendesain ulang dan menyesuaikan sistem pembelajaran mereka.
Kesempatan untuk orang yang ingin berkarir dalam pendidikan kedokteran
belum pernah sebesar ini.
Pada dua tahun pertama setelah kelulusan, kamu akan mendaki kurva
pembelajaran yang paling curam yang bisa terbayangkan. Meskipun demikian,
pendidikan sarjana gagal jika itu tidak mempersiapkanmu untuk dua tahun
pertama ini. Menjadi seorang pakar pendidikan kedokteran adalah
kesempatanmu untuk memperbaiki pendidikan sarjana dan membuatnya
menjadi persiapan yang lebih baik untuk praktik kedokteran di dunia nyata.
Tentu saja, kamu bisa memilih untuk melibatkan diri dalam pendidikan
pascasarjana atau pendidikan kedokteran berlanjutan. Kamu bisa bekerja di
bidang pendidikan profesi atau dengan Royal Colleges dalam mendesain
keanggotaan dan jalur beasiswa. Kamu bisa membantu negara-negara lain
dengan pengembangan kurikulum kedokteran dan program pelatihan mereka.
Ada banyak pertemuan yang bisa dihadiri di seluruh dunia. Tidak hanya
Britania Raya yang sedang menghadapi perubahan. Kamu bisa berlibur dan
mengunjungi negara lain untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi di Amerika
Serikat, Australia, Timur Jauh, Rusia atau Afrika. Kamu bisa membawa pulang
ide-ide untuk dicoba di Britania Raya. Kamu bisa membawa ide-idemu ke negara
lain untuk dicoba.
Pakar pendidikan kedokteran dengan kualifikasi medis saat ini sangat
dibutuhkan. Jika kamu tertarik dengan proses belajar-mengajar, mengapa tidak
dicoba?
Etika Kedokteran
Seiring kemajuan teknologi yang melampaui batas pilihan klinis, dilema
etik dan hukum timbul bersamaan. Pasien yang dapat meninggal pada usia yang
lebih muda sekarang dapat bertahan hidup. Siapa yang boleh mati, dan kapan?
Bayi dapat dibuahi secara in vitro. Apakah semua perempuan diperbolehkan
mempunyai anak melalui implantasi jika mereka menginginkannya? Melalui
penapisan genetik, calon orang tua dimungkinkan untuk memiliki kendali lebih
terhadap sifat fisik, dan mungkin emosional, anak mereka. Batasan apa saja
yang harus dibuat untuk kendali demikian dan aspek lain rekayasa genetika?
Sebagian besar kedokteran modern biayanya mahal dan sarana sulit didapat.
Siapa harus mendapatkan apa, dan siapa yang harus memutuskan?
Untuk alasan yang sama, pasien semakin menuntut adanya hak
menentukan nasib sendiri dalam urusan medis dan bersedia menerapkan hak ini
juga hak lainnyadi pengadilan. Banyak yang berharap diberi cukup informasi
untuk memberikan informed consent terhadap penatalaksanaan, untuk
diberitahu kebenaran, dan untuk memiliki kendali pribadi mengenai siapa yang
memiliki akses informasi klinis diri mereka. Tetapi informasi, kebenaran dan
kontrol sebanyak apa yang dapat dituntut dari klinisi yang sering tak punya
waktu, kurang kemampuan komunikasi, dan kehabisan energi?
Jawaban permasalahan di atas tidak bisa ditemukan dalam buku ajar
karena sifatnya yang terkait hukum dan etika. Permasalahan tersebut berfokus
pada apa yang harus dilakukan sehubungan dengan pasien sebagai manusia,
dan bukannya pasien sebagai sekelompok gejala spesifik. Dilema etika dan
hukum, juga risiko proses hukum, telah menjadi komponen integral dari praktik
kedokteran, baik bagi pasien maupun klinisi. Akibatnya, tuntutan akan adanya
pemahaman dan informasi mengenai landasan moral dan hukum good clinical
practice, juga kemampuan analisis dan presentasi terkait, semakin meningkat.
Kecenderungan demikian telah memunculkan sekelompok prospek karir yang
baru dan menantang.
Yang pertama, tentu saja, mengajar. Dalam pendidikan kedokteran, GMC
telah menekankan pentingnya pengajaran yang layak mengenai hukum dan
etika. Meskipun demikian, sebagian besar fakultas kedokteran di Britania Raya
masih mengalokasikan waktu yang sangat terbatas untuk subjek tersebut. Hal ini
mulai berubah, dan lowongan baru akan segera tersedia. Gambaran serupa juga
tampak dalam pendidikan keperawatan. Di luar kedokteran, pengajaran
mengenai aspek etikolegal kedokteran juga terdapat di berbagai program
pendidikan tinggi lain, khususnya hukum, filsafat terapan dan kebijakan sosial.
Jalur karir kedua dalam masalah etik dan hukum kedokteran adalah dalam
praktik hukum itu sendiri. Seperti yang telah diramalkan, tingkat kasus hukum
terkait tuduhan kelalaian medis meningkat, sehingga penyidik dan pengacara
dengan spesialisasi tersebut juga semakin dibutuhkan. Klinisi dengan pendidikan
hukum juga bisa mendapatkan pekerjaan dengan lembaga perlindungan medis
yang melindungi dokter dari tuduhan semacam ini; namun perlu diingat
lowongan sejenis jarang ditemukan. Bahkan, klinisi yang tetap ingin melanjutkan
praktik kedokteran akan mendapatkan keuntungan dari pendidikan hukumbaik
dalam keterlibatan hukum sebagai saksi ahli maupun dalam kemampuan
membrikan saran yang membangun kepada sejawat dan institusi mengenai
aspek etikolegal.
Jalur ketiga adalah dalam jurnalisme. Masalah etik dan hukum, serta
konflik mengenai praktik klinis, jarang sekali tidak diberitakan. Semua organisasi
yang berhubungan dengan media membutuhkan tulisan-tulisan yang bermutu
dan konsultasi-konsultasi secara terus-menerus.
Pendidikan formal untuk jalur pertama dan ketiga (mengajar dan
jurnalisme) terdiri atas suatu pendidikan lanjut dalam aspek eik dan hukum
kedokteran, setidaknya sampai setingkat magister. Terdapat berbagai macam
pendidikan sejenis di seluruh Britania Raya, dan semuanya memiliki
pertimbangan untuk pelamar dengan kualifikasi klinis. Pada institusi di mana
pendidikan tersebut ditawarkan, terdapat kesempatan untuk melanjutkan hingga
strata tiga (PhD) atau, mungkin, MD.
Hal terpenting adalah bahwa mereka yang ingin melanjutkan karir klinis
akan mendapati penerapan ilmu hukum dan etika dalam kedokteran akan
meningkatkan kepercayaan diri mereka mengenai apa itu praktik kedokteran
yang baik secara etika dan hukum. Hal ini kemudian akan memperkaya
pengalaman profesional dan memperbaiki kinerja praktik klinis mereka, serta
mengurangi stres dan kecemasan yang biasa disebabkan oleh kurangnya
kepercayaan diri tersebut.
Hukum
Cukup banyak dokter yang sekolah lagi untuk menjadi pengacara.
Reformasi NHS sepertinya semakin meningkatkan pandangan bahwa rumput di
bidang hukum lebih hijau, terutama bagi dokter yang lebih muda.
Kenyataannya, pada saat ini hal itu tidak benar. Kemerosotan ekonomi di akhir
1980-an dan awal 1990-an telah memicu tingkat pengangguran yang tinggi di
kalangan pengacara yang baru lulus. Ditambah lagi, meskipun lima tahun yang
lalu pengacara dengan kualifikasi medis masih baru dan dapat menggunakan
pengalaman serta pengetahuan yang didapat sebagai alat negosiasi di bidang
praktik tertentu, sekarang bukan hal yang tidak biasa untuk bersaing dengan
pengacara lain yang sama-sama memiliki kualifikasi medis.
Seorang pengacara yang baik dapat mengolah fakta dan menerapkan
konsep abstrak terhadap fakta tersebut. Mengolah dan menyusun adalah tugas
yang dijalankan dokter setiap hari. Kedua kemampuan inilah yang kamu
butuhkan sebagai mahasiswa kedokteran. Inilah yang dilakukan dokter ketika
mereka melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
kemudian menginterpretasikan hasilnya. Mereka menerapkan konsep ilmiah
pada fakta yang telah disusun untuk menyusun diagnosis banding dan rencana
penatalaksanaan. Proses berpikir dokter dan pengcara, meskipun mirip, tetap
berbeda di beberapa aspek. Sementara dokter memperbaiki diagnosis untuk
mencapai diagnosis yang benar, pengacara, setelah menerapkan konsep hukum
terhadap fakta-fakta, menarik suatu kesimpulan dan kemudian mengantisipasi
kemungkinan kesimpulan lain (kasus lawannya) dan mengumpulkan fakta serta
bukti untuk memperkuat kasus mereka sendiri.
Selain kemampuan inteligensi yang dibutuhkan untuk praktik hukum,
terdapat beberapa kualitas diri yang dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari
pengacara, di antaranya kemampuan mereduksi konsep yang sulit menjadi
bahasa sehari-hari dan kemudian memberi saran pada klien sepantasnya. Ini,
sekali lagi, adalah kuaalitas yang seharusnya sudah didapat dari pendidikan
kedokteran. Kamu juga akan membutuhkan motivasi diri, kemampuan bekerja
sendiri, serta perhatian dan kesukaan terhadap detail. Kemampuan yang
menguntungkan khususnya mengatur kerja harian dan mengatur skala prioritas.
Kualitas diri demikian sama menguntungkannya bagi dokter yang baik maupun
pengacara yang baik.
Dengan asumsi kamu ingin berpraktik sebagai pengacara, kamu harus
mendapat kualifikasi sebagai mediator hukum atau pengacara. Saat ini, mediator
hukum berurusan terutama dengan persiapan kasus dan pengacara dengan
proses peradilan kasus tersebut. Namun demikian, perubahan belakangan ini,
terutama dengan mempertimbangkan hak audiens, perbedaan kedua cabang ini
menghilang dengan cepat.
untuk mengambil kursus di luar, biasanya dalam bidang hukum atau etika
kedokteran.
Seperti pekerjaan kedokteran lainnya, kerja medikolegal juga memiliki
stres dan beban, tetapi mereka yang telah mengalami transisi dari praktik klinis
menjadi doctoring the doctors sangat menikmatinya. Memenuhi panggilan
untuk membantu sejawat saat dibutuhkan adalah suatu kehormatan besar.
Untuk Informasi Lebih Lanjut:
The Medical Defence Union
192 Altrincham Road
Manchester M22 4RZ
Tel: 0161 428 1234
Fax: 0161 491 3301
Situs web: www.the-mdu.com
The Medical Protection Society
Granary Wharf House
Leeds LS11 5PY
Tel: 0113 243 6436
Fax: 0113 241 0500
Situs web: www.mps.org.uk
The Medical and Dental Defence Union of Scotland
Mackintosh House
120 Blythswood Street
Glasgow G2 4EA
Tel: 0141 221 5858
Fax: 0141 228 1208
Situs web: www.mddus.com
Jurnalisme Kedokteran
Tidak ada yang dengan akal sehat mereka ingin masuk kedokteran untuk
menjadi jurnalis kedokteran. Kebanyakan dokter mengerjakannya paruh waktu
dan bergantung pada pendapatan profesional yang lebih tradisional untuk
penghasilan mereka. Sebenarnya, hanya sekitar selusin dokter di seluruh negeri
yang mendapat penghasilan utama dari jurnalisme kedokteran, dua atau tiga di
antaranya mendapat lebih dari 100.000 poundsterling per tahun. Sebagian besar
lainnya harus bekerja sangat keras untuk mendekati apa yang mereka mungkin
bisa dapatkan dari praktik umum atau rumah sakit.
Sebagai seorang dokter, kamu bisa memiliki kapasitas untuk menjadi
jurnalis kedokteran, terutama jika kamu mampu menulis dengan jelas dan cepat
(kamu harus bisa menulis 1000 kata tentang topik kedokteran apa pun yang
diminta dalam satu jam ... dan lebih cepat lebih bagus). Bahkan kalaupun kamu
tidak memiliki kemampuan seperti itu, ada lebih banyak kesempatan untuk
dokter yang bisa berkomunikasi efektif untuk bekerja di media televisi, radio, film
dan video.
Selalu ada kebutuhan untuk seorang TV doctor yang disukai. Meskipun
demikian, kenyataannya hanya sekitar 5 orang dokter Inggris yang hidup layak
dengan penghasilan lebih dari 60.000 poundsterling per tahundari bekerja di
televisi. Banyak dokter berhasil tampil pada beberapa kesempatan di TV,
terutama TV lokal dan TV kabel. Untuk mendapat pekerjaan ini, kamu harus bisa
menunjukkan pada produser bahwa kamu bisa membuat pernyataan yang jelas
dan menarik dalam jangka waktu yang sangat singkat, misalnya kalau hanya
tersisa 20 detik sebelum acaranya habis! Pekerjaan di stasiun radio lebih mudah
untuk didapat, tetapi sering terjadi pekerjaan tanpa bayaran (atau dengan
bayaran sangat rendah) di radio lokal (mengingat dana mereka terbatas).
Meskipun demikian, beberapa dokter memiliki karir sukses yang melibatkan
menulis naskah atau membawakan acara di radio nasional. Beberapa dokter
secara teratur menulis naskahatau bahkan menyutradaraifilm atau video
kedokteran. Tetapi, banyak dari produksi semacam ini bersifat komersial,
biasanya untuk perusahaan obat dan kadang-kadang melibatkan promosi obat
tertentu. Kesempatan untuk membuat film dan video yang benar-benar
independen tidak banyak.
Mendapat pekerjaan selalu sulit, dan hampir semua jurnalis kedokteran
yang masih muda harus terus melamar ke sebanyak mungkin editor dan
produser program. Sebagian besar lamaran kemungkinan berakhir tidak sukses
dan bisa jadi malah tidak dihiraukan.
Organisasi profesi untuk jurnalis kedokteran juga tidak membantumu
mencari kerja. Hampir semua jurnalis kedokteran aktif di seluruh negeri menjadi
anggota, tetapi tidak mungkin menjadi anggota sebelum kamu menghabiskan
sebagian besar waktu kerjamu dalam jurnalisme kedokteran.