Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanker adalah konsep dibidang pelayaran yang relatif baru, dan di kembangkan
di tahun-tahun terakhir abad 19. Berbagai macam muatan atau cargo produk yang
dibawa oleh kapal tanker, termasuk: hidrokarbon produk seperti: minyak, bahan bakar
gas cair (LPG), dan gas alam cair (LNG) dan produk bahan kimia, seperti : amoniak,
klorin, serta hasil turunan produk cair seperti; styrene monomer. Sebelum ini,
teknologi di bidang pelayaran yang ada belum mendukung gagasan untuk membawa
muatan cairan dalam jumlah massal.
Tanker pertama kali digunakan oleh industri minyak untuk mengangkut bahan
cair dalam jumlah lebih kecil. Mengangkut minyak dengan kapal tanker lebih efisien
karena dapat membawa cairan lebih banyak, juga lebih murah, dan dapat mengangkut
dalam jumlah yang banyak. Dengan melihat frekwensi kapal tanker yang semakin
banyak keluar masuk pelabuhan, maka disini perlu memilih jenis kapal tanker apa
dan bagaimana yang dapat dioperasikan untuk pengangkutan minyak dan gas bumi
secara tepat dan berdaya guna dalam mencapai tujuan yang diharapkan demi
keselamatan pelayaran dan keselamatan bongkar muat serta keselamatan kru kapal
dan Anak Buah Kapal (ABK).

Seiring dengan moderenisasi zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan


serta tekhnologi maritim saat ini maka pada kapal-kapal tanker juga mengalami
perkembangan di berbagai unit peralatannya sehingga dalam hal ini pelaksanaan
tugas-tugas dalam pengoperasian kapal tanker termasuk pengoperasian peralatan
bongkar muat dan pendukung lainnya semakin rumit dan komplek, regulasi dan
peraturan di bidang maritim juga terus berkembang. Dewasa ini pelaut adalah motor
penggerak dan pelaksana yang di tuntut untuk bisa mengaplikasikan semua
perkembangan tekhnologi maritim dengan aman dan mencegah kerusakan pada
lingkungan.
Masalah-masalah yang umumnya terjadi di kapal kapal tanker yang
mengangkut muatan minyak, baik minyak mentah maupun muatan oil produk yaitu
masih di temukannya ketidaksesuaian dalam memenuhi persyaratan tentang
kebersihan tangki muatan yang dapat menyebabkan terlambatnya pelaksanaan
pemuatan, karena harus di cuci ulang, adanya komplain dari pemilik muatan dan
kerugian waktu maupun biaya yang harus di keluarkan oleh pihak Perusahaan
Pelayaran.
Kendala-kendala dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam upaya
mengoptimalisasi persiapan dan pelaksanaan muat muatan oil produk di kapal tanker
antara lain:

Kurangnya optimalnya persiapan ruang muatan dan pencucian tangki.


Pembersihan ruang muat yang tidak sesuai prosedur.
Kurangnya pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab, dan disiplin Anak

Buah Kapal (ABK) dalam persiapan ruang muat .


Kurangnya penerapan prosedur kerja yang telah di buat di atas kapal.
Kurangnya pengawasan dari Nakhoda terhadap Anak Buah Kapal (ABK)
daam pelaksanaan kerja.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas maka penulis memilih judul:


OPTIMALISASI PERSIAPAN RUANG MUAT UNTUK MUATAN PRODUK
MINYAK DI KAPAL MT TOSHIBA.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
a. Bagaimana menghindari keterlambatan pemuatan akibat pencucian
tangki yang tidak sempurna.
b. Bagaimana meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Anak Buah
Kapal (ABK) dalam persiapan muat.
c. Bagaimana meningkatkan disiplin dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan tugas bongkar muat.

1.3 Tujuan Penelitian.


Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui dan menganalisa penyebab dari kurang optimalnya


penyiapan ruang muat muatan oil produk di kapal MT TOSHIBA.
b. Untuk mencari pemecahan terhadap masalah kurang optimalnya
penyiapan ruang muat muatan yang dilakukan oleh Anak Buah Kapal
(ABK) MT TOSHIBA.
c. Untuk melakukan tindakan antisipasi yang perlu diambil agar mencegah
terjadinya claim yang diajukan oleh pihak ke tiga (Pemilik Barang).
1.4 Batasan Masalah
Begitu luasnya masalah yang berkaitan dengan penanganan bongkar muat
muatan oil produk dikapal tanker maka penulis membatasi hanya mengenai
penyiapan ruang muat muatan oil produk di atas kapal MT TOSHIBA antara lain :
a. Sejauh mana keterlambatan pemuatan akibat pencucian tangki yang tidak
sempurna.
b. Sejauh mana peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Anak Buah Kapal
(ABK) dalam persiapan muat.
c. Kurangnya disiplin dan tanggung jawab Anak Buah Kapal (ABK) dalam
pelaksanaan bongkar muat.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan


pengetahuan dan informasi bagi para pembaca dan para pelaut dalam
menyiapkan ruang muat di kapal tangki yang memuat muatan oil
produk.

Untuk meningkatkan pengetahuan para taruna dalam dunia kerja

nantinya
Sebagai refrensi pada jurusan Kemaritiman dalam meningkatkan

kemampuan taruna sebagai calon kadet di kapal tangker


Di harapkan dapat dijadikan referensi bagi para Nahkoda dan Anak
Buah Kapal (ABK) pada umumnya, yang bekerja diatas kapal tanker
yang mengangkut muatan cairan bersih sehingga diharapkan dapat
membantu kelancaran pelaksanaan tugas penanganan ruang muatan

diatas kapal tanker.


1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tulisan ini penulis menyusun dengan sistimatika sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN
Pada Bab ini berisikan latar belakang masalah
yang dilanjutkan dengan Rumusan masalah,
Tujuan dan Manfaat penelitian, Batasan Masalah

BAB II

serta sistematika penulisan.


LANDASAN TEORI
Berisikan Tinjauan Pustaka yang diambil dari
beberapa pustaka serta Kerangka pemikirannya.

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN


Berisikan Deskripsi Data dari pengalaman yang
terjadi, dilanjutkan dengan analisis data dari
permasalahan yang ada serta dilengkapi dengan

BAB IV

pemecahan masalah.
KESIMPULAN

Sebagai penutup, disusunlah Kesimpulan yang


diteruskan dengan usulan yang berupa saran.

Anda mungkin juga menyukai