PENDAHULUAN
hanya
garis-garis
RU
(Raies
Ultimates)
atau
garis-garis
PL(Persistent Line) yaitu garis spektrum pada unsur yang dianalisis yang selalu
ada walaupun sampel yang dianalisis kadarnya kecil.
Analisis kualitatif lebih ditekankan pada penentuan garis-garis spektrum
yang khas (RU atau PL). Bandingkan garis-garis spektrum dari reference standar
atau dapat juga dibandingkan dengan garis-garis spektrum yang ada pada tabel.
Penentuan intensitas radiasi tidak penting pada analisis kualitatif. Sebagai
pertimbangan sampai saat ini terdapat 70 unsur yang mempunyai perbedaan
garis spektrum. Untuk analisis kuantitatif prinsipnya hampir sama dengan
spektrofotometri UV-VIS dalam pelaksanaan hubungan kadar dengan intensitas
radiasi pancaran.
Dikenal tiga macam cara untuk penentuan kuantitatif logam-logam yaitu:
Sudah tentu persyaratan untuk analisis kuantitatif akan lebih selektif terhadap
gangguan penentuan intensitas radiasi pancaran. (John Dean a:1995)
1.2.3 Susunan Peralatan Spektrometer Emisi Atom
Diagram blok sebuah fotometer nyala
dilihat disitu juga terlihat pancaran nyala. Setelah sampel dimasukkan, proses
mencakup desolvasi (kehilangan pelarut oleh tetesan air itu), yang diikuti dengan
disosiasi dari partikel padat kecil yang menghasilkan atom analit, sebagian atom
memperoleh cukup energi untuk tabrakan dengan molekul-molekul gas nyala
yang panas, sehingga tereksitasi secara elektronik. Tujuan berikutnya adalah
memonitor pemancaran energi radiasi ketika atom-atom tereksitasi kembali ke
tingkat energi elektronik yang lebih rendah.
Temperatur nyala merupakan salah satu variabel terpenting dalam fotometri
nyala. Ini ditetapkan oleh sifat dasar bahan bakar dan oksidan serta laju alirnya,
demikian pula oleh desain pembakar dan laju pemasukan larutan sampel.
Tabel.1.2.1 Beberapa Perkiraan Temperatur Nyala
Campuran
(bahan bakar Oksidan)
Temperatur
(0C)
Gas alam-udara
1700
Propane-udara
1800
Hidrogen-udara
2000
Hidrogen-udara
2650
Asetilen-udara
2300
Asetilen-udara
3200
Asetilen-udara
2700
Sianogen udara
4800
digunakan dalam banyak percobaan. Karena biaya dan toksisitas sianogen dan
perlunya pembakar yang khusus. Tampak dalam diagram blok digunakan
pengatur untuk mengendalikan tekanan gas dengan cermat dan pengukur untuk
memonitor laju alir, untuk membuat kondisi nyala yang reprodusibel (dapat
diulang), meskipun instrumentinstrument tertentu dapat meniadakan pengukur
pengukur aliran ini. (Underwood:1989) Untuk memperoleh uap teratomisasi yang
optimum, maka suhu harus diatur dengan baik. Apabila suhu terlalu tinggi, maka
sebagian atom akan terionisasi, sehingga tidak menyerap panjang gelombang
yang diharapkan. (Underwood:1989)
Suatu monokromator dan pembacaan oleh detektor akan memudahkan
dalam memperkirakan efek-efek garis dasar yang timbul dari pancaran latar
belakang nyala dan untuk memeriksa garis-garis dari beberapa unsur. Namun
dimungkinkan suatu instrumen tertentu dalam mana sebuah monokromator yang
diatur secara tak otomatis dengan memasukkan air suling atau sesuatu semacam
blanko analitis ke dalam nyala itu, dan kemudian sampelnya diukur pada panjang
gelombang yang sama. Sebuah pengukur listrik yang sederhana dapat digunakan
sebagai pengganti rekorder. Karena garis-garis pancaran itu terletak dalam daerah
UV-VIS, detector itu sering berupa tabung foto (phototube), atau untuk
meningkatkan kepekaan sebuah tabung pengganda foto (photo multiplier tube).
(Underwood:1989)
1.2.4
Gangguan spektrum
Disebabkan terjadinya tumpang tindih spectrum unsur yang ditentukan
dengan unsur lain. Gangguan spectrum dapat diperkecil dengan jalan
berkurang.
Gangguan ionisasi
Gangguan ini sangat berpengaruh pada spektrofotometri nyala dengan
pembakaran gas. Perlu dipahami bahwa pada spektrofotometri nyala yang
ditentukan adalah spectrum atom netralyang nyata berbeda dengan spectrum
ion. Intensitas pancaran akan berkurang apabila sebagian atom netral yang
ditentukan terionkan. Oleh sebab itulah logam-logam alkali dan alkali tanah
lebih tepat dianalisis dengan FES dengan pembakaran panas tinggi (arc atau
spark).
Gangguan mengadsorbsi sendiri
Biasanya terjadi pada keadaan karena adanya kelambatan eksitasi sebagian
dikemukakan diatas antara lain: dengan memakai panas yang tinggi (arc atau spark)
atau dengan sengaja menambahkan zat kimia sebagai pengikat yang kuat unsur
pengganggu. Dengan cara ini unsur yang dituju untuk penentuan akan berada dalam
keadaan bebas setelah ditambahkan zat lain yang mengikat jauh lebih kuat bagian
yang menggangu. Bahan kimia yang ditambahkanjuga dapat bersifat sebagai
pengikat stabil unsur yang dianalisis dalam bentuk ikatan logam yang stabil
terlindung dari anion.(Douglas A Skoog:1985)