Anda di halaman 1dari 23

SPEKTROFLUOROMET

RI

-RACHMA YUNITA
RIFKI FADHILAH
YULIYANTI

Fluoresensi dan
phosporesensi

FLUORESENSI DAN
KONSENTRASI

Intensitas cahaya yang dipancarkan


kembali (F) akan sebanding dengan
banyaknya cahaya yang diserap.
F = K ( I0 - I ) atau F = K I0(1- (I / I0))

FLUORESENSI DAN
KONSENTRASI
menurut hukum Lambert-Beer

A bC
I
log
I0

A
bC

I
log
I0

bC
I
I0

10

bC

Jadi
F= K (I0-I)

F = KI0 (1-I/I0)
F = KI0 (1-10-bC)

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN


INTENSITAS FLUORESENSI
F = KI0. 2,303 . bC
Atau
F=k.C

Spektrofotometri fluoresensi
merupakan pengukuran intensitas
cahaya fluoresensi yang
dipancarkan oleh zat uji
dibandingkan dengan yang
dipancarkan oleh suatu baku
tertentu.

Pengukuran intensitas fluoresensi


dapat dilakukan dengan
fluorometer filter sederhana atau
dengan spektrofluorometer.

Komponen Fluorometer

Sumber energi eksitasi


mempunyai syarat :
Harus dapat menghasilkan cahaya
yang intensitasnya cukup besar di
semua panjang gelombang pada
daerah 200-780 nm.

Choper

Digunakan untuk menghalangi


cahaya secara periodik sehingga
cahaya yang masuk sampel seperti
terpotong-potong. Akibatnya signal
listrik yang dihasilkan detektor
akan menjadi gelombang kotak
dengan frekuensi tertentu.

KUVET/ TEMPAT SAMPEL

Kuvet untuk sample yang


digunakan dalam pengukuran
fluoresensi dapat berupa tabung
bulat yang terbuat dari quartz atau
fused silica.

FILTER

Sepasang filter untuk menyeleksi panjang


gelombang eksitasi dan emisi.

Filter pertama hanya meneruskan cahaya


ultraviolet dari sumber cahaya yaitu radiasi
dengan panjang gelombang yang cocok untuk
eksitasi specimen uji.
Filter kedua meloloskan hanya panjang
gelombang yang sesuai dengan fluoresensi
maksimum dari zat yang diperiksa dan menahan
setiap cahaya eksitasi yang terhambur.

DETEKTOR

Detektor Pada umumnya


fluorometer menggunakan tabungtabung fotomultiplier yang
ditempatkan di atas sebuah poros
yang membentuk sudut 900

AMPLIFIER

Berfungsi untuk menguatkan sinyal


yang berasal dari detektor.

SPEKTROFLUOROMETER

Menggunakan sepasang
monokromator.
Monokromator pertama berfungsi
untuk mendispersi cahaya yang masuk
dari sumber cahaya sehingga
menghasilkan radiasi eksitasi yang
monokromatis
monokromator kedua berfungsi untuk
meneruskan cahaya setelah sampel
berfluoresensi

ZAT YANG DAPAT DIANALISA

Zat yang bisa dianlisa adalah zat


yang dapat mengalami fluoresensi.
senyawa

Panjang
gelombang
(nm)

Sianokobalamin

305

Kinina

450

Reserpina

375

kloropromazina

480

Sianokobalamin

reserpina

Kinina

kloropromazina

Zat organik
zat organik yang dapat mengalami
fluoresensi adalah zat organik yang
mempunyai ikatan rangkap konjugasi
Zat anorganik
zat anorganik yang dapat mengalami
fluoresensi adalah zat yang bisa
dikomplekskan dengan senyawa
organik yang bisa berfluoresensi

Cara analisa dengan


fluorometri

Secara kualitatif
pada fluorometri analisa kualitatif
dengan melihat spektrum, namun
analisa kualitatif jarang dilakukan
karena spektrumnya berbentuk
broadbands.
Secara kuantitatif
Dilakukan pada panjang gelombang
maksimum dan konsentrasi encer

Cara Analisis Kuantitatif

Buat kurva kalibrasi (hubungan


intensitas fluoresensi dengan
konsentrasi)
Mengukur fluoresensi zat yang akan
diuji
Membaca konsentrasi zat uji dari
kurva kalibrasi

DAFTAR PUSTAKA

Digital_119204-T 25249-Probe optikLiteratur-1.pdf


Modul Kuliah Spektroskopi Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Darma
Yogyakarta.2007
Wasito Hendri.spektrofluorometri.
Jurusan Farmasi FKIK Universitas
Jenderal Soedirman
Fluorimetri spektometri berdasarkan
floresensi oleh molekul.PPT

Anda mungkin juga menyukai