RI
-RACHMA YUNITA
RIFKI FADHILAH
YULIYANTI
Fluoresensi dan
phosporesensi
FLUORESENSI DAN
KONSENTRASI
FLUORESENSI DAN
KONSENTRASI
menurut hukum Lambert-Beer
A bC
I
log
I0
A
bC
I
log
I0
bC
I
I0
10
bC
Jadi
F= K (I0-I)
F = KI0 (1-I/I0)
F = KI0 (1-10-bC)
Spektrofotometri fluoresensi
merupakan pengukuran intensitas
cahaya fluoresensi yang
dipancarkan oleh zat uji
dibandingkan dengan yang
dipancarkan oleh suatu baku
tertentu.
Komponen Fluorometer
Choper
FILTER
DETEKTOR
AMPLIFIER
SPEKTROFLUOROMETER
Menggunakan sepasang
monokromator.
Monokromator pertama berfungsi
untuk mendispersi cahaya yang masuk
dari sumber cahaya sehingga
menghasilkan radiasi eksitasi yang
monokromatis
monokromator kedua berfungsi untuk
meneruskan cahaya setelah sampel
berfluoresensi
Panjang
gelombang
(nm)
Sianokobalamin
305
Kinina
450
Reserpina
375
kloropromazina
480
Sianokobalamin
reserpina
Kinina
kloropromazina
Zat organik
zat organik yang dapat mengalami
fluoresensi adalah zat organik yang
mempunyai ikatan rangkap konjugasi
Zat anorganik
zat anorganik yang dapat mengalami
fluoresensi adalah zat yang bisa
dikomplekskan dengan senyawa
organik yang bisa berfluoresensi
Secara kualitatif
pada fluorometri analisa kualitatif
dengan melihat spektrum, namun
analisa kualitatif jarang dilakukan
karena spektrumnya berbentuk
broadbands.
Secara kuantitatif
Dilakukan pada panjang gelombang
maksimum dan konsentrasi encer
DAFTAR PUSTAKA