Plexus Venosus
Fakultas Kedokteran 2008
UNISSULA
Skenario
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke praktek
Saudara karena tidak kuat menahan rasa gatal pada
kedua punggung kakinya yang dirasakan sejak siang
hari. Gatal pada punggung kaki disertai bengkak dan
warna kulit sekitar memerah, terasa panas dan perih
akibat garukan, gatal timbul di kedua punggung kaki
secara bersamaan. Penderita sebelumnya makan
siang di warung dengan lauk pauk ikan laut.
Penderita sudah minum CTM, membaik sebentar,
kemudian gejala muncul kembali. BAB, BAK,
pernapasan, jantung tidak ada kelainan. Ibu
penderita dulu juga sering menderita gatal-gatal dan
bentol-bentol setelah makan udang.
Soal 1
Lakukan anamnesis lengkap pada pasien
tersebut!
Pembahasan Soal no 1
b.
Lanjutan
3. KUALITAS : (Macam apa keluhannya dan apa sifat khasnya).
Jawaban skenario: sangat gatal, disertai bengkak dan warna
kulit sekitar memerah. Gatal timbul di punggung kaki secara
bersamaan.
4. KUANTITAS (Sejauh mana hebat keluhannya)
5. KRONOLOGI: makan siang dengan ikan lautalergi ikan laut.
Perhatikan Etiologi:
Stres emosional
Perubahan suhu atau kelembaban udara
Infeksi kulit oleh bakteri
Kontak dengan bahan pakaian yang bersifat iritan (terutama
wol).
Pada beberapa anak-anak, alergi makanan bisa memicu
terjadinya dermatitis atopik.
Lanjutan
Dermatitis Atopic
Dermatitis Atopic
Definisi
adalah suatu peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang
menyebabkan rasa gatal; kecenderungan yang sifatnya diturunkan
untuk menghasilkan antibodi secara berlebihan (misalnya
immunoglobulin E)
Etiologi
Stres emosional
Perubahan suhu atau kelembaban udara
Infeksi kulit oleh bakteri
Pada beberapa anak-anak, alergi makanan bisa memicu
terjadinya dermatitis atopik.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Keratokonus
katarak subkapsular anterior
warna gelap infra orbital
Muka pucat atau eritem
Gatal bila berkeringat
Intolerans thdp wol atau pelarut lemak
Aksentuasi perifolikular
Hipersensitifitas thdp makanan
Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan atau
emosi
20. Tes kulit alergi tipe dadakan positif.
21. Kadar Ig E dalam serum meningkatn
22. Awitan pada usia dini.
Dx D.A. harus mempunyai 3 kriteria mayor dan tiga kriteria
minor.
Diagnosis
(sumber
lain)
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Harus terdapat:
Pruritus
Morfologi dan distribusi yg khas:likenifikasi fleksural pada org dewasa,gambaran dermatitis di
pipi dan ekstensor pada bayi
Kecenderungan menjadi kronis atau kambuh
Ditambah 2 atau lebih tanda lain:
adanya penyakit atopic (asma bronchial,rhinitis alergik,dermatitis atopic)pada penderita
atau keluarganya
tes kulit cepat yg reaktif
dermografisme putih atau timbul kepucatan pada tes dgn zat kolinergik
katarak subkapsular anterior
atau ditambah 4 atau lebih bulir berikut:
xerosis/iktiosis/hiperlinear palmaris
pitriasis alba
keratosis pilaris
kepucatan fasial/warna gelap infra orbital
tanda Denie Morgan
peningkatanIg.E
Keratokonus
Kecenderungan mendapat dermatitis non-spesifik ditangan dan infeksi kulit yg berulang.
Soal 2
Lakukan PF pada pasien!
Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik
Soal 3
Pemeriksaan Penunjang apa yang perlu
kita lakukan?
Pembahasan
soal
no
3:
IgE serum
IgE serum dapat diperiksa dengan metode ELISA. Ditemukan 80 % pada
penderita dermatitis atopik menunjukkan peningkatan kadar IgE dalam
serum terutama bila disertai gejala atopi ( alergi )
Eosinofil
Kadar serum dapat ditemukan dalam serum penderita dermatitis atopik.
Berbagai mediatore berperan sebagai kemoatraktan terhadap eosinofil
untuk menuju ke tempat peradangan dan kemudian mengeluarkan berbagai
zat antara lain Major Basic Protein (MBP). Peninggian kadar eosinofil dalam
darah terutama pada MBP.
TNF-a
Konsentrasi plasma TNF-a meningkat pada penderita dermatitis atopik
dibandingkan penderita asma bronkhial.
Sel T
Limfosit T di daerah tepi pada penderita dermatitis atopik mempunyai jumlah
absolut yang normal atau berkurang. Dapat diperiksa dengan pemeriksaan
imunofluouresensi terlihat aktifitas sel T-helper menyebabkan pelepasan
sitokin yang berperan pada patogenesis dermatitis atopik.
2. Dermatografisme Putih
Penggoresan pada kulit normal akan menimbulkan 3 respon,
yakni : akan tampak garis merah di lokasi penggoresan selama
15 menit, selanjutnya mennyebar ke daerah sekitar, kemudian
timbul edema setelah beberapa menit. Namun, pada penderita
atopik bereaksi lain, garis merah tidak disusul warna kemerahan,
tetapi timbul kepucatan dan tidak timbul edema.
3. Percobaan Asetilkolin
Suntikan secara intrakutan solusio asetilkolin 1/5000 akan
menyebabkan hiperemia pada orang normal. Pada orang
Dermatitis Atopik. akan timbul vasokontriksi, terlihat kepucatan
selama 1 jam.
4. Percobaan Histamin
Jika histamin fosfat disuntikkan pada lesi penderita Dermatitis
Atopik. eritema akan berkurang, jika disuntikkan parenteral,
tampak eritema bertambah pada kulit yang normal.
Prosedur
Prosedur tes cukit adalah sebagai berikut.
Lokasi: Tes Cukit ( Skin Prick Test ) seringkali dilakukan pada bagian
volar lengan bawah.
Langkah-langkah:
- Pertama-tama dilakukan desinfeksi dengan alkohol pada area volar,
dan tandai area yang akan kita tetesi dengan ekstrak alergen.
- Ekstrak alergen diteteskan satu tetes larutan alergen ( Histamin/
Kontrol positif ) dan larutan kontrol ( Buffer/ Kontrol negatif)
menggunakan jarum ukuran 26 G atau 27 G atau blood lancet.
- Selanjutnya, jarum dicukitkan dengan sudut kemiringan 45 0
menembus lapisan epidermis dengan ujung jarum menghadap ke
atas tanpa menimbulkan perdarahan.
- Tindakan ini mengakibatkan sejumlah alergen memasuki kulit.
- Tes dibaca setelah 15-20 menit dengan menilai bentol yang timbul
(Parwati, 2004; Krouse dan Marbry, 2003).
Soal 4
Apa DD nya???
Pembahasan soal no 4
Diagnosis Banding,
dermatitis seboroik (terutama pada bayi),
dermatitis kontak, dermatitis numularis,
skabies, iktiosis, psoriasis (terutama di
daerah palmoplantar), dermatitis
herpetiformis, sindrom Sezary, dan penyakit
Letterer-Siwe. Pada bayi juga sindrom
imunodefisiensi, misalnya sindrom wiskottAldrich, dan sindrom hiper Ig E.
Soal 5
Terapi apa yang akan Anda berikan??
Pembahasan soal no 5
Pengobatan Topikal
Imunomodulator topikal
Takrolimus
untuk anak 2-15 tahun: bentuk salap 0.03%
untuk dewasa: 0.03% dan 0.1%
Pimekrolimus (ASM 81)
adl suatu senyawa aksomisin.
yang digunakan adl krim SDZ ASM 981 konsentrasi 1% ( memiliki
efektifitas yg sama dengan krim klobetasol 17 propionat 0.05%
(steroid superpoten)).
Takrolimus dan Pimekrolimus tidak dianjurkan pada anak usia < 2
tahun.
Preparat ter
dalam bentuk salap hidrofilik , misalnya likuor karbonis detergen
5%-10%.
Antihistamin
Antihistamin topikal : tdk dianjurkan sensitifitas pada kulit.
Pengobatan Sistemik
tambahan
Obat yang spesifik belum ada. Pengobatan sistemik berupa sedativa
atau antihistaminika gatalnya. Jika sangat gatalklorpromazin. Pada
penderita yang stres karena penyakitnya nortriptilin atau amitriptilin
berkombinasi dengan perfenazin.
Antibiotik terdapat infeksi.
Selain itu untuk mengobati gatal dan inflamasi kortikosteroid. Namun
penggunaan kortikosteroid jika kelainan telah meluas saja, sebab tablet
dan kapsul korticosteroid bisa menimbulkan efek samping yang serius,
karena itu hanya digunakan sebagai pilihan terakhir pada kasus yang
membandel.
Obat ini bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, kelemahan
tulang, penekanan kelenjar adrenal dan masalah lainnya, terutama pada
anak-anak. Selain itu, efeknya yang menguntungkan hanya bertahan
sebentar.
Pada orang dewasa sinar ultraviolet ditambah psoralen dosis oral.
Terapi ini jarang dilakukan pada anak-anak karena efek samping jangka
panjang yang berbahaya, yaitu kanker kulit dan katarak