Nama
Jenis Kelamin
Umur
Pekerjaan
Alamat
: Ny. SH
: Perempuan
: 56 tahun
: Ibu rumah tangga
: Pakis kulon RT 003 / RW
001 Mertoyudan
Suku Bangsa
: jawa
Agama
: islam
Status
: Menikah
Tanggal periksa di RS: 27 februari 2015
Riwayat alergi
: disangkal
Keadaan umum
Kesadaran
: baik
: CM
Tanda vital
Tekanan darah
Suhu
Nadi
RR
:
:
:
:
:
Tidak di lakukan
Tidak di lakukan
90 x/ menit
21 x/ menit
Kulit
Kepala
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
Mulut
Leher
Lokasi I: Punggung
UKK : plakat
eritematosa (+),
hiperpigmentasi (+),
ekskoriasi (+),
krusta (+), skuama
(+)
Umum:
Menyarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar,
bersih, dan menyerap keringat
Menyarankan agar tidak menggunakan handuk dan pakaian
bersama dengan anggota keluarga yang lain
Menyarankan tidak menggaruk-garuk bila gatal
Medikamentosa:
As. Salisilat 2% + sulfur 4% (2-4 zalf) 2 x 1
Ketokonazol tab 200 mg 1 x 1
Loratadin tab 10 mg 1 x 1
Sapoviridin soap 2 x 1
Quo ad vitam
Quo ad sanam
Quo ad cosmetikum
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
Anamnesa
Dari anamnesa didapatkan rasa gatal yang
sangat mengganggu, dan gatal bertambah
apabila berkeringat. Karena gatal dan
digaruk, maka timbul lesi sehingga lesi
bertambah meluas, terutama pada kulit
yang lembab
Pemeriksaan laboratorium:
Pada kerokan kulit dengan KOH 10-20% bila
positif memperlihatkan elemen jamur berupa
hifa panjang dan artrospora (hifa yang
bercabang) yang khas pada infeksi dermatofita.
Umum
Meningkatkan kebersihan badan dan menghindari
berkeringat yang berlebihan
Khusus
Topikal
Derivat azol misalnya mikonazol 2%, klotrimasol
1%, ketokonazol 2%
Sulfur 4-6%
Asam benzoate 6-12%
Asam salisilat 2-4%
Sistemik
Griseofulvin 500 mg sehari untuk dewasa,
sedangkan anak-anak 10-25 mg/kgBB sehari. Lama
pemberian griseofulvin pada tinea korporis adalah
3-4 minggu, diberikan bila lesi luas atau bila
dengan pengobatan topikal tidak ada perbaikan.
Pada kasus yang resisten terhadap griseofulvin
dapat diberikan derivat azol seperti ketokonazol
200 mg per hari selama 10 hari 2 minggu,
itrakonazol 100-200 mg/hari pada anak 5mg/kgBB.
Antibiotika diberikan bila terdapat infeksi sekunder.
Diabetes menurunkan
sensitivitas fagosit +
gangguan mikroangiopati
Jamur dermatofita
menimbulkan infeksi +
reaksi respon imun
limfokin
Sel Th 1 + sel Th 2
Sitokin
makrofag
Membunuh jamur
patogen