Dia menilai, Justru dengan banyaknya ilmuwan Indonesia di luar negeri akan berdampak positif.
Apalagi, para ilmuwan tidak bisa dicegah atau bahkan dilarang kerja di luar negeri. Dia bisa
memahami alasan ilmuwan yang memilih melakukan penelitian untuk negara lain. Ada perasaan
tidak berguna yang dialami ilmuwan muda yang baru lulus kuliah di luar negeri ketika tiba di Tanah
Air. Mereka masih muda, bahkan mungkin sudah menyandang gelar doktor atau profesor, tetapi
hasil pendidikannya selama ini tak mendapat tempat ataupun dihargai. Selain itu, penghargaan
terhadap saintis di dalam negeri juga jauh lebih kecil ketimbang di luar negeri. Di dalam negeri,
tambahnya, pernah muncul keprihatinan tentang nasib peneliti lembaga pengetahuan negeri
tetapi tunjangan atau gajinya sangat kecil meskipun bergelar profesor.
Menurut Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 itu, aspek
lain yang tidak kalah penting adalah sarana dan prasarana penelitian, seperti laboratoriumlaboratorium untuk berbagai jurusan teknik yang masih minim. Seorang peneliti nanoteknologi
tentu akan mati langkah ketika tidak ada laboratorium nanoteknologi, tuturnya
Ricky Elson
Merdeka.com - Johny Setiawan merupakan seorang peneliti di? Institut Max Planck
untuk Astronomi di Heidelberg, Jerman. Pria asal Indonesia yang lahir pada tanggal1 6
Agustus 1974 ini berhasil memimpin sebuah kelompok astronom gabungan dari Eropa
dan Brazil.
Dari arahan dan pimpinannya, maka ada penemuan yang menjadikan namanya
melambung dalam ranah internasional yaitu ditemukannya planet luar tata surya yang
diberi nama HD 11977 b.
Selain itu, ada pula beberapa planet lain yang berhasil dia dan kelompoknya ungkap
seperti TW Hydrae, HIP 13044 b, HD 47536 c, HD 110014 b, HD 110014 c, HD 11977 b
dan HD 70573 b.