Anda di halaman 1dari 2

Deskripsi singkat biologi evolusioner

Biologi evolusioner merupakan koleksi yang kaya akan pendekatan yang


berkembang baik dari interpretasi keragaman biologis dan desain organisme.
Bagian dari itu mempelajari bagaimana seleksi alam menghasilkan adaptasi.
Sebagian yang lain mempelajari tentang genealogi dan filogeni, yang memberitahu
kita tentang kekerabatan dan hubungan. Beberapa metode digunakan untuk
merekonstruksi sejarah menggunakan observasi yang mana variasi sekuen DNA
adalah netral mengenai seleksi-yang mana biologi evolusioner tidak hanya tentang
seleksi alam. Biologi evolusioner juga mempelajari mengenai konflik, konflik antara
inang dan parasit, antara induk dan keturunannya, antara saudara, antara gen
dengan pola transmisi berbeda. partisipan dalam konflik atau hubungan itu harus
membuat jalan terbaik dari situasi buruk yang tak dapat lepas darinya. Bagian lain
mempelajari tentang ilmu dinamika dari genetik dan fenotipik, tanpa
memperhatikan apakah itu membimbing ke adaptasi atau tidak. Kadang iya, kadang
tidak dapat. Selain itu juga dipelajari mengenai hubungan organisme dan pola
dalam catatan fosil yang mengungkap sejarah kehidupan.

Bagaimana ahli biologi evolusioner berpikir?


Ahli biologi evolusioner ingin paham bagaimana variasi dalam reproduksi berhasil
bertahan, apa hubungan penyebab antara karakteristik dengan kesuksesan
reproduksi dan demikian seleksi alam, bagaimana variasi genetik memungkinkan
respon terhadap seleksi bermula dan dipertahankan, dan bagaimana respon
tersebut didesak oleh geografi, waktu, warisan, konflik, perkembangan, dan sejarah.
Mereka ingin membuka sejarah kehidupan dan paham akan keterkaitan antara
makhluk hidup. Mereka menginvestigasi semua organisme, dari virus hingga
manusia, dari jamur hingga pohon.
Ahli biologi evolusioner menanyakan berbagai pertanyaan dan menggunakan
beberapa pendekatan untuk menjawabnya. Berikut beberapa cara berpikir yang
penting dalam evolusi.
Ahli gentika populasi dan kuantitatif berpikir tentang mikroevolusi, yang terjadi
dalam populasi yang secara relatif lebih dari waktu jangka pendek; mengenai efek
frekuensi perubahan dari bentuk yang berbeda yang satu gen dapat ambil (alel-nya)
atau mempertahankan frekuensi ini tetap stabil, pada level menengah. Masalah
klasikal mereka adalah untuk mengerti apa yang mempertahankan variasi genetik.
Dari beberapa penjelasan bahwa keseimbangan antara seleksi alam, mutasi, aliran
gen, dan arah gen netral. Ahli genetika populasi cenderung tidak khawatir
mengenai desain fenotip.
Ahli biologi evolusioner berpikir tentang desain fenotip untuk keberhasilan
reproduksi. Hal ini melibatkan ciri berupa umur dan ukuran kedewasaan, jumlah dan
ukuran keturunan, waktu hidup dan penuaan, strategi untuk menghasilkan anak,
dan konsekuensi dari kompetisi dalam hal pasangan dan memilih pasangan. Mereka
cenderung menghindari rincian genetik.

Ahli evolusi molekular berpikir tentang catatan sejarah dalam sekuen DNA.
Beberapa bagian genom tidak ditranskrip menjadi RNA ataupun diterjemahkan
menjadi protein, adalah bagian yang memiliki pengaruh kecil pada fenotip. Mereka
melihat perubahan adaptif melawan latar belakang dari sejarah yang mereka dapat
duga dari bagian genom yang belum disesuaikan, untuk adaptasi dapat
mengaburkan sejarah.
Ahli sistematik-kebanyakan juga merupakan ahli evolusi molekular-berpikir
mengenai pohon evolusioner, memberikan sumbangan yang besar pada sejarah,
dan berfokus pada variasi antar spesies. Bagi mereka, masalah utama adalah untuk
menduga hubungan antar spesies secara reliabel, sehingga mereka dapat
mengkonstruk sejarah kehidupan di planet ini, bukan untuk mengerti mengapa
perubahan frekuensi gen atau bagaimana fenotip dirancang untuk keberhasilan
reproduksi.
Ahli paleontologi juga merupakan ahli sejarah dalam kehidupan. Mereka berpikir
dalam jangka waktu lama dan memusatkan pada kecenderungan skala yang luas
dan kejadian-kejadian besar, seperti radiasi adaptif, pemunahan massal, dan
ketidakteraturan kecepatan evolusi. Mereka sering tidak dapat melihat proses yang
terjadi dalam periode kurang dari 100000 tahun, tapi mereka dapat melihat
gambaran besar-makroevolusi-dengan fakta-fakta yang jelas. Paleontologi, sebagai
contoh, memberitahu kita bahwa kecepatan evolusi dalam banyak keturunan
adalah tidak teratur, dalam periode yang lama dari sedikit ataupun tiada
perubahan-statis-disela oleh periode pendek dari perubahan yang cepat-punktuasi.
Paleontologi juga menghubungkan sejarah evolusioner pada arus benua dan iklim
purba, sering dengan wawasan yang mengagumkan.
Setiap pendekatan merupakan cara berpikir yang berbeda mengenai evolusi,
dengan masing-masing pendukungnya, sekolah, dan maisng-masing fokusnya. Ahli
biologi evolusioner yang baik tidak dipaksa melalui kategori-kategori ini. Mereka
memiliki latar belakang dan fleksibilitas untuk menggunakan apapun metode yang
dibutuhkan untuk menjawab permasalahan. Mereka tahu bahwa pendekatan yang
masuk akal memudahkan proses yang kompleks, dan tidak satupun dari mereka
menahan semua ciri-ciri yang penting dari proses tersebut. Oleh karena itu, ketika
mengadopsi sebuah pendekatan, mereka harus memeriksa kekonsistenan dari
asumsi, interpretasi, dan prediksi yang bertentangan dengan pendekatan yang
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai