Anda di halaman 1dari 2

JURNAL BELAJAR 1

MATA KULIAH KPL


Nama
: Ummul Hasanah
NIM
: 140341807556
OFF
:A
Pertemuan ke: 1
Hari/Tanggal : Jumat/21 Agustus 2015
Tema
: Pendahuluan
A. Apa yang sudah saya pelajari?
Hari ini merupakan kuliah perdana dari mata kuliah KPL. Adapun dosen
pembimbing untuk OFF A yaitu Ibu Hera dan Ibu Sri Endah. Pertemuan pertama
ini merupakan pertemuan pendahuluan yang membahas mengenai kesepakatan
RPS dan tugas terstrukturnya, beserta pustaka sumber.
Sebelum Ibu Hera memaparkan mengenai RPS, beliau menunjukkan
kepada kami sebuah video tentang 11 penyakit guru. Dalam video itu, seorang
anak kecil berkebutuhan khusus menjelaskan di depan orang banyak mengenai 11
penyakit guru, antara lain:
1. Tipus: Tidak punya selera
2. Mual: Mutu amat lemah
3. Kudis: Kurang disiplin
4. Asma: Asal masuk kelas, mengajar seikhlasnya
5. Kusta: Kurang strategi
6. TBC: Tidak bisa Computer
7. Kurap: Kurang terampil
8. Asam urat: Asal sampaikan materi, urutan kurang akurat
9. Lesu: Lemah sumber
10. Diare: Di kelas, anak remehkan
11. Ginjal: Gaji nihil, jarang aktif dan terlambat
Video tersebut memberikan pelajaran bagi kita semua sebagai calon
pengajar untuk menjadi pendidik dan pengajar yang profesional. Tugas kita
sangatlah mulia, untuk mencerdaskan anak bangsa, untuk memajukan kehidupan.
Maka diharapkan melalui video ini, kita mampu menerapkan segala strategi dan
teknik pengajaran yang terbaik untuk para anak didik kita.
Ibu kemudian melanjutkan untuk memaparkan mengenai isi RPS,
kemudian beliau menginformasikan kepada kami mengenai mata kuliah S1 apa
saja yang terdaftar dalam mata kuliah KPL untuk OFF A. Ada 3 mata kuliah yang
diampu Ibu Hera antara lain Fisiologi Tumbuhan, Metodologi Penelitian, dan
Pengantar Pendidikan. Adapun 3 mata kuliah yang diampu Ibu Sri Endah antara
lain Belajar dan Pembelajaran, Strategi Belajar Mengajar OFF B dan C. Saya
mendapatkan mata kuliah SBM untuk OFF B.
Ibu dosen juga menjelaskan kepada kami mengenai apa yang harus
dilakukan berkenaan dengan mata kuliah KPL ini. Jadi, seluruh mahasiswa akan

membuat proposal berupa Penelitian Tindakan Kelas berbasis Lesson Study. PTK
ini terdiri atas 3 tahap, yaitu Plan, Do, See. Sebelum mahasiswa KPL masuk kelas
untuk mengajar maka sebaiknya dilakukan tahap Plan dengan berdiskusi dengan
teman setim beserta dosen pengampu. Lalu melakukan Do selama proses
pembelajaran yang disertai observasi dari teman setim lain yang tidak mengajar
sebagai observer. Adapun tahap terakhir yaitu See, berupa hasil refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.
B. Apa yang ingin saya ketahui lebih lanjut?
Saya masih belum terlalu memahami mengenai PTK dan LS. Saya hanya
mengetahuinya sebatas teori saja, itupun saya hanya memiliki pengetahuan yang
terbatas tentangnya. Saat S1 saya melakukan penelitian eksperimen, jadi sama
sekali kurang memahami mengenai PTK, terutama mengenai siklus belajarnya.
Lalu mengenai LS pun begitu. Jadi, saya harus mempelajari kedua hal ini lebih
lanjut, karena sangat berkaitan erat dengan KPL yang akan dilakukan.
C. Bagaimana pembelajaran hari ini membantu saya belajar?
Pembelajaran hari ini cukup memberi saya motivasi untuk menjadi
pendidik yang lebih baik. Bahwa walaupun telah mencapai pendidikan hingga S2
ini, namun pengalaman saya mengajar sangatlah minim. Maka dengan motivasimotivasi yang diberikan oleh para dosen, saya berharap saya dapat melaksanakan
praktik mengajar dengan lebih baik. Selain itu, ilmu saya yang minim mengenai
PTK dan LS memacu saya untuk mencari sumber belajar, misalnya dengan
mencari buku di perpustakaan.
D. Pengalaman dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Lesson Study
(LS)
Pengalaman saya dalam Penelitian Tindakan Kelas sama sekali tidak ada.
Saat kuliah S1, saya hanya mempelajari sedikit teori dan penelitian saya bukanlah
berupa PTK, tapi eksperimen. Kemudian saat S2, saya mendapatkan mata kuliah
Metode Penelitian Kuantitatif, dan di dalamnya ada materi mengenai PTK. Jadi,
saya sudah mulai memahami lagi mengenai PTK.
Adapun mengenai Lesson Study, saat pertama kali mendengarnya saya
tidak memiliki ide mengenai hal tersebut. Ternyata LS merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran, yang sangat dicirikan dengan adanya beberapa
observer dalam pembelajarannya. Setelah beberapa saat, teman kuliah S1 saya
yang kebetulan juga kuliah S2 di UM mengatakan bahwa dosen kita di S1 pernah
melakukan LS di kelas kita. Saat itu, dosen Struktur Hewan saya mengajar di
kelas, tapi selain beliau ada juga beberapa dosen lain yang masuk. Tapi dosen
yang lainnya tidak melakukan apa-apa selain mengamati proses pembelajaran.
Jadi, mungkin bisa saya simpulkan berdasarkan pengelaman saya ini, bahwa
melalui LS, dosen dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dalam
pembelajarannya, juga kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai